Sunteți pe pagina 1din 4

Asuhan keperawatan An.

B (19 bulan)
Analisa Data

Data Etiologi Masalah


Ds: Hipersensitivitas bronkhiolus Ketidakefektifan
Orangtua An. B mengatakan pola napas
batuk dan pilek sudah 3 hari Membentuk antibodi Ig E abnormal

Do: Melekat pada sel mast


 Auskultasi suara napas
wheezing
Mengeluarkan histamin
 RR : 27x/menit
 Irama napas ireguler
Edema lokal pada bronkhioulus

Penyempitan bronkhioulus

Ketidakefektifan pola napas

Ds: Proses penyakit Hipertermia


Orang tua mengatakan anaknya
panas sejak 3 hari Proses inflamasi/peradangan

Do: Suhu tubuh meningkat


 Suhu : 37,6˚C
 Tubuh An. A teraba hangat
hipertermia

Diagnosa keperawatan prioritas


1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan hiperventilasi
2. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit

Intervensi Keperawatan

Diagnosa NOC NIC


keperawatan
Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Monitor pernafasan ( 3350)
pola napas keperawatan 1x 30 menit masalah  Monitor kecepatan, irama,
berhubungan ketidakefektifan pola nafas dapat kedalaman, dan kesulitan
dengan berkurang ditandai dengan : bernafas
hiperventilasi  Catat perkembangan retraksi
1. status pernafasan (0415) dada, catat ketidakseimbangan,
Indikator Saat Target penggunaan otot-otot bantu nafas
ini  Monitor suara tambahan
Frekuensi 3 3  Monitor pola nafas
pernapasan  Auskultasi suara nafas
berkurang
Irama 3 4  Monitor keluhan sesak nafas
pernafasan pasien
reguler  Berikan bantuan terapi nafas
Suara nafas 3 3
dipertahankan MTBS :
normal  Beri pelega tenggorokan dan
Retraksi 3 4 pereda batuk yang aman
dinding dada  Hindari pajanan asap rokok dari
berkurang anak
 Nasihati kapan kembali segera
2. Tingkat ketidaknyamanan  Anjurkan untuk kunjungan ulang
(2109) 2 hari
Indikator Saat ini Target
Sesak Skala 3 Skala
nafas 4
berkurang

Hipertermia Setelah dilakukan tindakan  Monitor suhu tubuh


berhubungan perawatan selama 1x30 menit  Berikan pengobatan untuk
dengan proses diharapkan hipertermia teratasi mengatasi demam
penyakit dengan kriteria hasil :  Monitor warna dan suhu kulit

Indikator Saat ini Target MTBS :


Suhu Skala 3 Skala  Berikan kompres hangat jika
tubuh 4 suhu tubuh meningkat
menurun  Berikan obat penurun panas
 Nasihati kapan kembali segera
 Anjurkan kunjungan ulang 2 hari

Implementasi dan evaluasi keperawatan

Diagnosa Implementasi Evaluasi


keperawatan
Ketidakefektifan 08-01-2018 S:
pola napas  Orangtua An.B mengatakan
berhubungan 1. Menghitung frekuensi pernapasan mengerti tentang anjuran yang
dengan dan mengauskultasi suara napas telah diberikan
hiperventilasi RH :
 Dikaji saat anak tenang O:
 RR: 27x permenit
2. Mencatat perkembangan retraksi  Irama pernafasan ireguler
dada, catat ketidakseimbangan,  Terdapat bunyi wheezing
penggunaan otot-otot bantu nafas  Orang tua klien mampu
mnegulangi tentang penjelasan
3. Memberikan pereda batuk pemberian pereda batuk dengan
RH: kecap manis dan jeruk nipis
 Glyceryl guaiacolate 3x100 mg
 Memberikan pereda batuk yang
aman, kecap manis 1 sdt A: masalah pola napas teratasi
dicampurkan perasan ¼ jeruk sebagian
nipis
P: lanjutkan intervensi
4. Menganjurkan klien untuk  Anjurkan klien kembali
istirahat dan tidak jajan dalam 2 hari jika tidak
sembarangan serta mengurangi terdapat perbaikan kondisi
pajanan asap rokok  Anjurkan orangtua An.B
RH: untuk menghindari asap
 Orang tua klien mengatakan rokok atau polusi udara
mengerti yang terdapat disekitar
rumah

Hipertermia 08-01-2018 S:
berhubungan  Orang tua mengatakan sudah
dengan proses 1. Mengukur suhu tubuh mengerti terkait anjuran
penyakit 2. Menganjurkan orang tua An. B kompres hangat
untuk memberikan kompres
hangat jika suhu tubuh anak O:
meningkat  Suhu : 37,6˚C
RH :
 Orang tua mengerti terkait A : masalah hipertermia teratasi
anjuran untuk kompres hangat sebagian

3. Memberikan obat penurun panas P:


paracetamol sirup 3x1, ctm 3x4  Berikan kompres hangat pada
mg, vitamin c 3x50 mg, B lipatan tubuh, jika suhu tubuh
complex 3x50 mg meningkat
 Berikan obat penurun panas
4. Menasihati orang tua untuk kapan paracetamol
kembali segera ke puskesmas  Nasihati kapan kembali segera
apabila suhu tubuh anak terus  Anjurkan kunjungan 2 hari
meningkat
RH : orang tua mengerti dan paham
Pembahasan
An. B usia 19 bulan dibawa oleh ibunya ke puskesmas pabuaran tumpeng dengan
keluhan batuk, pilek, panas. Batuk dan pilek sudah 3 hari, dari hasil pemeriksaan didapatkan
bahwa RR: 27x/menit dengan irama napas ireguler, suara napas wheezing. Ketika ditanya
apakah di rumah ada yang merokok atau tidak, ibu mengatakan bahwa tidak ada yang
merokok di lingkungan rumah. Demam juga sudah 3 hari dengan hasil pemeriksaan An. A
teraba hangat dan suhu 37,6˚C. Didapatkan BB: 13 kg, TB: 93 cm. Berdasarkan klasifikasi
An. A menderita batuk bukan pneumonia, deman bukan malaria, demam mungkin bukan
DBD. Orang tua An. A diajarkan tentang pemberian jeruk nipis dan kecap untuk meredakan
batuk ketika di rumah. Menganjurkan kepada orang tua untuk menhindari anaknya dari
pajanan asap rokok di lingkungan rumah dan sekitarnya. Selain itu mendapatkan terapi
pengobatan Glyceryl guaiacolate 3x100 mg. Untuk masalah demamnya anak dianjurkan
untuk dikompres hangat dan mendapatkan obat penurun panas paracetamol syrup 3x1,
dengan tambahan CTM 3x4 mg, vitamin C 3x50 mg, dan B Complex 3x50 mg untuk daya
tahan tubuhnya.
Kasus An. B sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2016) bahwa
dengan pemberian kompres air hangat pada anak yang sedang demam akan menurunkan suhu
tubuh. Karena dengan kompres air hangat menyebabkan vasodilatasi atau pelebaran
pembuluh darah tepi di kulit sehingga pori-pori kulit akan membuka dan mempermudah
pengeluaran panas melalui kulit, sehingga menyebabkan penurunan suhu tubuh.

S-ar putea să vă placă și