Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Proposal Skripsi
Oleh
Tri Mar’atus Sholichah
NIM : 1494094012
UNHASY terletak kurang lebih delapan kilometer kearah selatan dari kota
Yusuf Hasyim yang pada saat itu beliau menjabat sebagai pengasuh pondok
pesantren Tebuireng. Saat ini yayasan UNHASY diketuai oleh Prof. Dr. H.
Wahid.
Universitas Hasyim Asy’ari saat ini memiliki dua gedung, biasa disebut
kampus lama yang didominasi oleh program studi agama, sedangkan kampus B
merupakan gedung baru UNHASY yang terdiri dari program studi umum. saat
tepat guna menjadi gedung yang kokoh dan kuat untuk masa kedepannya.
daya dukung tanah yang cukup dan jenis tanah yang mempunyai stabilitas baik
yang dapat menahan beban dari struktur bangunan diatasnya. Akan tetapi, jika
ditemui tanah tersebut tidak mempunyai daya dukung tanah yang cukup, maka
akan dilakukan teknik perbaikan tanah agar dapat menunjang kekuatan dari
Cone Penetration Test atau biasa disebut dengan sondir merupakan salah satu
untuk mengetahui seberapa dalam letak dari lapisan tanah keras. Sedangkan
Berdasarkan hasil dari pengujian tanah tersebut, akan didapat nilai daya
yang tepat untuk bangunan diatasnya. Pemilihan dari jenis pondasi sendiri
bergantung pada beban-beban yang harus didukung, kondisi tanah, dan juga
estimasi biaya antara pembuatan pondasi dan biaya struktur bangunan itu
efektif yang akan disalurkan ke tanah, menentukan nilai daya dukung tanah
yang diizinkan, dan juga menghitung luas dasar pondasi. Dalam hal ini, akan
terjadi tekanan pada dasar pondasi yang berupa perhitungan momen lentur
bagaimana strategi yang tepat guna dalam merencanakan suatu struktur pondasi
pada proyek pembangunan Gedung di kampus B UNHASY. Sehingga penulis
JOMBANG”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
1. Bagi mahasiswa
membandingkannya di lapangan.
perkuliahan.
Teknik pondasi.
E. Batasan Masalah
penulis membatasi beberapa bahasan pada penulisan skripsi ini, antara lain:
Jombang.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
antara objek yang diteliti sebelumnya dan yang diteliti oleh penulis. Penelitian
terdahulu bisa berupa jurnal maupun tugas akhir yang telah diujikan dan
dinyatakan valid atas apa yang telah diteliti. Dari penelitian terdahulu, penulis
dapat menambah wawasan dari apa yang telah dikaji oleh para peneliti
penelitian yang sesuai dengan apa yang tertulis pada judul skripsi yang penulis
ajukan, akan tetapi meskipun penelitian tersebut tidak sesuai, penulis dapat
mengabil ilmu dari penelitian terdahulu sebagai bahan referensi dalam membuat
penelitian dan juga sebagai bahan acuan dalam menyelesaikan tugas skripsi.
1. Definisi tanah
pedologi)
yang terletak dipermukaan bumi, yang telah dan sedang serta terus
2. Identifikasi tanah
dilihat oleh mata akan tetapi ukuran butirannya kurang dari 2 mm maka
disebut dengan pasir. Tanah pasir sendiri dibedakan menjadi 3, yaitu pasir
kasar (ukuran butir berkisar 2 – 0,6 mm), pasir sedang (ukuran butir 0,6 –
0,2 mm), dan juga pasir halus (ukuran butir 0,2 – 0,06).
tersebut mempunyai butiran yang halus, seperti tanah lanau dan tanah
lebih halus daripada tanah lanau, tanah ini berasal dari kumpulan butiran
serpihan. Adapun cara untuk membedakan antara tanah lanau dan tanah
lempung yaitu dengan mengambil sampel tanah basah yang dicetak dan
berukuran sekitar 1/8 inchi (3,1 mm) dan ditekan menggunakan jari telunjuk
dan ibu jari. Fragmen dari tanah lempung akan pecah jika ditekan dengan
3. Klasifikasi tanah
a. Klasifikasi tekstur
Administration.
lempung
Persentase pasir
Gambar 2.1 Diagram klasifikasi tekstur tanah
melalui ayakan no. 200 kurang dari 50%, maka tanah tersebut
tersebut lebih besar dari 50% melalui ayakan no. 200, maka tanah
organiknya.
berikut:
penamaan dari butiran tanah dapat dibagi menjadi enam, yaitu OH, OL,
CH, CL, MH, dan ML. Pengelompokan tanah tersebut dapat diketahui
lempung anorganik (CL dan CH), lanau anorganik (ML dan MH), dan
tanah organik (OL dan OH). Garis tegak lurus pada batas cair 50
menunjukkan garis pemisah antara lanau dan lempung. Angka 4 dan 7
merupakan batas cair yang berkisar 29, menunjukkan sifat tanah yang
c. Klasifikasi AASHTO
lubang 2 mm.
no. 200.
klasifikasi ini.
Dibawah ini akan dijelaskan gambar pengelompokan klasifikasi
Gambar 2.3 Daerah batas cair dan indeks plastisitas tanah kelompok
A-2, A-4, A-5, A-6, dan A-7
Gambar tersebut menunjukkan kelompok tanah A-4, A-5, A-6, dan
A-7 merupakan tanah lumpur dan lempung, yang berkisar 35% atau
lebih tanah tersebut melalui ayakan no. 200. Sedangkan kelompok A-1,
A-2, dan A-3 merupakan tanah berbutir kasar. Adapun untuk lebih
C. Penyelidikan Tanah
tanah tersebut dapat memberikan daya dukungnya atau tanah tersebut dapat
bangun diatasnya. Upaya yang dilakukan dalam penyelidikan tanah antara lain,
tanah secara langsung dan juga dapat mengetahui kepadatan dan kondisi air
lubang galian tidak bisa sembarangan, karena jika titik galian tersebut
berada pada tempat-tempat dinding dan kolom yang akan dibangun, maka
cobaan lebih dalam dari kedalaman dasar pondasi, maka akan menurunkan
hingga 10 m. bor tangan dapat dilakukan hanya pada tanah yang mempunai
nilai kohesi yang cukup, sehingga lubang bor dapat stabil di sepanjang
lubangnya.
3. Bor cuci (Wash Boring)
tanah ini tidak mengganggu tanah yang berada dibawah mata bor, akan
tetapi teknik ini tidak dapat diterapkan pada tanah yang mengandung batuan
bor menggunakan tabung, sehingga tanah tersebut diambil secara kering dan
secara vertikal, sehingga tanah dan air akan keluar dari sekeliling pipa air
pertemuan antara tanah lunak dan tanah keras atau padat. Penyelidikan ini
sehingga dapat diketahui kedalaman pasir atau lanau yang terletak diatas
untuk semua jenis tanah. Alat bor putar ini dapat menembus lapisan tana
penyelidikan ini dilakukan dengan cara memutar batang bor, sehingga dapat
menekan ujung mata bor. Putaran dari mata bor akan membentuk gerusan
penggunaan cairan kental dari bahan lempung vulkanik tikstropik dan air,
hal ini bertujuan untuk menahan sisi lubang bor dan menutup pori tanah
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Tebuireng Jombang.
B. Objek Penelitian
Objek penelitian berupa tanah yang diuji menggunakan Cone Penetration Test
(CPT) atau sondir. Pengujian tanah tersebut dilakukan sebanyak tiga kali atau tiga
Jombang.
data yang dibutuhkan dalam penelitian. Pengumpulan data tersebut bertujuan untuk
mendapatkan data atau informasi yang baik dan terstruktur serta memastikan
1. Observasi
langsung terhadap objek yang diteliti. Pada penelitian ini, observasi dilakukan
pada lokasi proyek, yaitu pada lokasi yang akan dibangun untuk Gedung
2. Dokumentasi
3. Analisis data
Teknik analisis data merupakan teknik yang bertujuan untuk mengolah data
dipahami dan bermanfaat untuk menemukan solusi permasalahan dari apa yang
diteiti. Data yang akan dianalisis berasal dari data tertulis berdasarkan
Jombang.
D. Langkah-langkah Penelitian
Mulai
Studi Pustaka
Data
Pengolahan Data
Strategi Perencanaan
Pondasi
Selesai
3. Pengolahan data, dalam tahap penelitian ini, data hasil survei diolah
4. Penentuan jenis tanah dan daya dukung tanah, data ini didapat dari
Tebuireng Jombang.