Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
METODE PENELITIAN
Penelitian ini akan dilakukan selama lebih kurang lima bulan di Laboratorium
3.2.1. Alat
foil, timbangan, blender, corong, gelas ukur, kolom kromatografi, pipet ukur, spatel,
pinset.
Alat untuk pengujian aktivitas antioksidan: alat gelas, pites,bola hisap, pipet ukur,
pensil, penggaris, chamber KLT, lampu UV 254 nm dan 365 nm, vortex (Heidolph®),
Untuk pengujian aktivitas antimikroba: vial, tabung reaksi, pipet mikro, Erlenmeyer,
jarum Ose, lampu spritus, batang pengaduk, Laminar Air Flow (LAF), inkubator
(Memmert®), autoklaf (model 25X-2), cawan Petri, timbangan analitik, vortex, kasa,
3.2.2. Bahan
adalah daun Garcinia cowa Roxb., n-heksana, diklorometana, etil asetat, methanol,
aquades, aluminium foil, kapas, kertas saring, silica gel 60 (Merck®), plat silika gel 60
F254 (Merck®), pereaksi Mayer, pereaksi Dragendorff, asam sulfat 2 N, asam klorida
asetat anhidrat.
aluminium klorida 5%, sodium karbonat 15%, etanol (Merck ®), dan DPPH (Merck®).
metanol, larutan NaCl fisiologis, Nutrient Agar (NA), Sabouraud Dextrose Agar
(SDA), Nutrient Broth (NB), air suling, dan mikroba uji yang terdiri dari
Escherichia coli ATCC 25922, Candida albicans ATCC 10231, Salmonella typhosa,
Sampel berupa daun asam kandis atau Garcinia cowa Roxb yang diambil dari
metanol daun kering G. cowa Roxb. Ekstrak kental metanol diperoleh dari 5 gram
daun kering G. cowa Roxb. Pada 5 ml ekstrak kental metanol tersebut ditambahkan
masing-masing 5-10 ml air suling dan kloroform lalu dikocok kuat dan dibiarkan
beberapa saat sampai terbentuk dua lapisan. Lapisan air digunakan untuk uji senyawa
flavonoid, fenolik, saponin, dan alkaloid. Lapisan kloroform digunakan untuk uji
Uji Flavonoid
Sekitar 1-2 tetes lapisan air pada plat tetes ditambahkan beberapa tetes asam
sulfat pekat dan sedikit serbuk logam magnesium. Terjadinya warna merah muda
Uji Fenolik
Sekitar 1-2 tetes lapisan air pada plat tetes ditamahkan 1-2 tetes larutan
besi(III)klorida 1%. Bila terbentuk warna biru, berarti terdapat senyawa fenolik.
Uji Saponin
Lapisan air dalam tabung reaksi dikocok. Apabila terbentuk busa yang
Uji Alkaloid
Lapisan air atau lapisan kloroform (2-3 tetes) ditambah 1 tetes asam sulfat
pekat dan 1-2 tetes pereaksi Mayer atau pereaksi Dragendorff. Positif adanya
alkaloid bila terbentuk endapan putih dengan pereaksi Mayer atau warna jingga
Lapisan klorofom disaring melalui norit. Hasil saringan dipipet 2-3 tetes dan
dibiarkan mengering pada plat tetes. Setelah kering, ditambahkan 2 tetes asam asetat
anhidrat dan 1 tetes asam sulfat pekat. Terbentuknya warna merah berarti positif
adanya terpenoid dan warna biru atau hijau berarti positif adanya steroid.
Sampel segar bagian daun asam kandis yang telah dikumpulkan, dibersihkan
dan disortir lalu di keringkan. Kemudian daun kering tersebut dihaluskan sampai
berbentuk serbuk halus. Serbuk kering daun asam kandis (2 kg) diekstraksi dengan
kering daun asam kandis sebanyak 200 gram dimasukkan ke dalam alat soxhlet lalu
dibasahi dengan pelarut n-heksana yang ditampung dengan labu alas bulat dan
dipanaskan sampai pelarut n-heksana di dalam alat soxhlet jernih. Setelah semua
pelarut diklorometana dengan cara sokletasi yang sama seperti sebelumnya. Kemudian
kental.
3.3.5. Uji Aktivitas Antioksidan (Williams and Cuvelier, 1995)
Dibuat larutan stok 500 ppm dengan cara menimbang fraksi diklorometana
daun G. cowa sebanyak 5 mg dan dilarutkan dengan metanol absolut sambil diaduk
dibuat variasi konsentrasi 10, 20, 50, 100, 150, dan 200 ppm.
diinkubasi pada 37°C pada ruangan gelap. Selanjutnya diukur absorbansinya pada
konsentrasi (10, 20, 50, 100, 150, dan 200 ppm), kemudian masing-masing
ditambahkan 3,5 mL DPPH. Selanjutnya divortex dan di inkubasi pada suhu 37°C pada
ruangan gelap dan diukur absorbansinya pada panjang gelombang 517 nm.
menggunakan rumus:
(absorbansi DPPH) − (absorbansi DPPH + ekstrak)
% Inhibisi = × 100%
absorbansi DPPH
Selanjutnya ditentukan nilai IC50 yaitu konsentrasi larutan uji yang memberikan
Pengujian aktivitas antimikroba dengan metode difusi agar dengan cara sebagai
Alat-alat gelas dan kertas cakram disterilkan di dalam otoklaf pada suhu
121oC, bertekanan 15 lbs, selama 15 menit. Pinset dan jarum ose disterilkan
dengan cara flambier pada nyala lampu spiritus selama 20 detik. Lemari aseptis
dibersihkan dari debu lalu disemprot dengan etanol 70%. Laminar Air Flow
(LAF) yang telah dibersihkan disterilkan dengan menyalakan lampu UV-nya selama 5
menit.
dalam otoklaf pada suhu 121oC dan tekanan 15 lbs selama 15 menit.
Sebanyak 65 gram serbuk SDA dilarutkan dengan 1 liter air suling dalam
Mikroba uji dari stok kultur murni ditanam pada media agar miring dan SDA
lalu diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37OC dan 3-5 hari pada suhu kamar
Koloni mikroba uji disuspensikan dalam larutan NaCl fisiologis dengan cara
suspensi bakteri dengan transmittan 25% pada panjang gelombang 580 nm dan
suspensi jamur dengan transmittan 90% pada panjang gelombang 530 nm.
terpisah yang masing-masing berisi 12 ml media NA untuk bakteri dan media SDA
untuk jamur, lalu dihomogenkan. Kemudian dituangkan ke dalam cawan petri steril
secara terpisah. Setelah media memadat, diletakkan kertas cakram steril dan ditetesi
dengan 10 µ l larutan uji menggunakan pipet mikro. Dibiarkan beberapa lama untuk
pradifusi. Lalu diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37oC untuk bakteri (dalam
inkubator) dan selama 3-5 hari pada suhu kamar (25-27oC) untuk jamur. Diamati
adanya pertumbuhan mikroba uji dan diukur diameter daerah hambatan dengan jangka
sorong. Sebagai kontrol negatif digunakan kertas cakram steril yang telah ditetesi
dengan 10 µ l metanol.
1 2 3 4 5 6
1. Persiapan dan
Pelaksanaan Penelitian
2. Pengolahan Data
3. Penulisan
Skripsi/Makalah Seminar
4. Persiapan Seminar Hasil
5. Penyempurnaan Skripsi
dan Persiapan Ujian
Akhir
6. Ujian Akhir