Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
“ANALISIS JURNAL”
Disusun oleh :
1. Jamaludin Arya Dela (7316042)
2. Sintiya Nur Farida (7316041)
3. Dicky Rahardian (7316012)
4. M. Raf Sanjani (7316009)
5. Moch. Syuaib (7316026)
6. Farid Inul Istichoma (7316004)
7. Ria Intan Sari (7316017)
8. Ainun Nisa (7316020)
9. Alfia Nikmatul Yusria (7316013)
10. Deny Tridayati (7316003)
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG
TAHUN AKADEMIK
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisa penelitian
1. Judul
Pengaruh relaksasi otot progresif terhadap tingkat depresi pada pasien gagal
ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di unit hemodialisa RS Telogorejo
Semarang.
2. Kata kunci
Gagal Ginjal Kronik, Hemodialisis, Relaksasi Otot Progresif dan Tingkat
Depresi.
3. Populasi
Total sampel pada penelitian ini yaitu 36 responden dengan 18 responden
untuk kelompok intervensi dan 18 responden lagi untuk kelompok kontrol.
4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh relaksasi otot
progresif terhadap tingkat depresi pada pasien GGK yang menjalani
hemodialisis di Unit Hemodialisa RS Telogorejo Semarang.
5. Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan quasi eksperimen dengan jenis
rancangan pretest test and post test nonequivalent control group, dimana
kelompok intervensi akan diberikan relaksasi otot progresif sedangkan
kelompok kontrol tidak akan diberikan relaksasi otot progresif.
6. Hasil Penelitian
Analisis Univariat
1. Usia
Tabel.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia pada Pasien GGK yang
menjalani Hemodialisis di RS Telogorejo Semarang Bulan Maret-April
2014 (n=36)
Intervens Kontrol
i
Usia F % F % Total %
Dewasa
88,
(26-65 15 83,3 17 94,4 32
9
tahun)
Lansia
11,
(>65 3 16,7 1 5,6 4
1
tahun)
Total 18 100 18 100 36 100
HD F % F %
< 1 3 16,7 8 44, 11 30,6
tahun
1-3 7 38,9 4 4
22, 11 30,6
tahun
>3 8 44,4 6 2
33, 14 38,9
tahun
Total 18 100 18 3100 36 100
7. Keterbatasan Penelitian
a. Peneliti tidak menyebutkan berapa lama waktu penelitian.
b. Untuk Sampel masih sedikit, perlu sampel yang lebih besar sehingga
didapatkan data yang lebih lengkap, serta beberapa faktor yang
mempengaruhi juga perlu diperhatikan.
8. Kelebihan Penelitian
a. Penelitian ini bisa diterapkan oleh rumah masik, tim pelayanan kesehatan,
perawat dan masyarakat untuk melakukan Relaksasi Otot Progresif pada
pasien GGK yang menjalani Hemodialisis.
9. Analisa PICO
a. Person
Pasien 36 GGK yang menjalani hemodialisis di Unit Hemodialisa RS
Telogorejo Semarang.
b. Intervention
Dengan Relaksasi Otot Progresif.
c. Comparation
d. Outcome
Bahwa terdapat pengaruh yang signifikan relaksasi otot progresif terhadap
tingkat depresi pasien GGK yang menjalani hemodialisis, dimana
kelompok yang diberikan intervensi relaksasi otot progresif lebih baik
dalam menurunkan tingkat depresi daripada kelompok yang tidak
diberikan relaksasi otot progresif.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Tingkat depresi pada responden sebelum diberikan PMR sebagian besar
berada pada kategori depresi ringan yaitu 13 responden (72,7%),
depresi sedang sebesar 4 responden (22,2%) dan depresi berat
sebesar 1 responden (5,6%).
Tingkat depresi pada responden sesudah diberikan PMR sebagian besar
berada pada kategori depresi ringan yaitu 10 responden (55,6%) dan
normal (tidak depresi) sebesar 8 responden (44,4%).
Tingkat depresi pada responden yang tidak mendapatkan PMR saat
sebelum (pengukuran awal) berada pada kategori depresi ringan sebesar 12
responden (66,7%) dan depresi sedang sebesar 6 responden (33,3%).
Tingkat depresi pada responden yang tidak mendapatkan PMR saat
sesudah (pengukuran akhir tanpa diberi intervensi) berada pada kategori
depresi ringan sebesar 15 responden (83,3%), normal (tidak depresi)
sebesar 2 responden (11,1%) dan depresi sedang sebesar 1 responden
(5,6%).
Ada pengaruh relaksasi otot progresif terhadap tingkat depresi pada pasien
GGK yang menjalani hemodialisis dengan p-value 0,000 (<0,05).
Ada perbedaan penurunan tingkat depresi pada responden antara
kelompok yang diberikan PMR dengan kelompok yang tidak diberikan
PMR dengan p-value 0,000 (<0,05), dimana pada kelompok yang
diberikan PMR, penurunan tingkat depresi lebih baik dibandingkan
dengan kelompok yang tidak diberikan PMR.
.
B. Saran
a. Bagi Rumah Sakit dan Masyarakat
Hasil penelitian ini sebagai masukan bagi Rumah Sakit dan masyarakat
tentang pentingnya memperhatikan masalah psikologis pasien dengan
GGK yang menjalani hemodialisis. Selain kondisi fisik yang diperhatikan,
pasien yang menjalani hemodialisis juga membutuhkan perhatian
tentang kondisi psikologisnya, bagaimana keadaan dan perasaan yang
dialami hari ini.
b. Bagi Pendidikan Keperawatan
Penelitian ini dijadikan sebagai penambahan ilmu keperawatan dalam
meningkatkan kualitas mutu asuhan terhadap pasien yang mengalami
masalah psikologis. Sehingga penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk
perkembangan intervensi keperawatan.
c. Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan Untuk peneliti selanjutnya
diharapkan dapat mengambil sampel yang lebih besar sehingga
didapatkan data yang lebih lengkap, serta beberapa faktor yang
mempengaruhi juga perlu diperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti. Dkk. (2013). Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengendalian
kadar glukosa darah pasien diabetes melitus tipe 2 rawat jalan di
poliklinik penyakitdalam RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang. FKMUI.
Diakses pada tanggal 25 Februari 2016 dari
lip.Ui.ac.id/naskahringkas/2015-08/546439.
Borhani,F., Lashkari, T., Sabzevari, S., Abbszadeh. (2013). Effect of telenursing
(telephone follow-up) on glycemic control and body mass index (BMI) of
type 2 diabetes patients. Vol 18 (6) 451-456. Diakses pada tanggal
20Februari 2016 dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24554942
Eko Aklunat. (2010). Hubungan aktivitas fisik dan istirahat dengan kadar gula
darah pasien diabetes melitus rawat jalan RSUD. PROF. Dr. Margono
SOEKARDJO. FIK. UMP. Diakses pada tanggal 18 April 2016 dari
http://docplayer.info/313957-Hubungan-aktivitas- fisik-dan-istirahat-
dengan-kadar-gula-darah-pasien-diabetes-mellitus-rawat-jalan-rsud- prof-
dr.html
Ernawati. (2013). Penatalaksanaan keperawatan diabetes melitus terpadu
dengan penerapan teori keperawatan self care orem. Jakarta. Mitra
wacana med