Sunteți pe pagina 1din 21

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.J

1. LATAR BELAKANG
Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini
terdapat 600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia, dan 3 juta di antaranya
meninggal setiap tahunnya. Tujuh dari setiap 10 penderita tersebut tidak mendapatkan
pengobatan secara adekuat. WHO memperkirakan, pada tahun 2020 PTM akan
menyebabkan 73% kematian dan 60% seluruh kesakitan di dunia. Diperkirakan
negara yang paling merasakan dampaknya adalah negara berkembang termasuk
Indonesia. Salah satu PTM yang menjadi masalah kesehatan sangat serius saat ini
adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer. Di Amerika, diperkirakan 1
dari 4 orang dewasa menderita hipertensi.5 Apabila penyakit ini tidak terkontrol, akan
menyerang target organ, dan menyebabkan serangan jantung, stroke, gangguan ginjal,
serta perdarahan pada retina sampai dengan kebutaan. Dari beberapa penelitian
dilaporkan bahwa penyakit hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan
peluang 7 kali lebih besar terkena stroke, 6 kali lebih besar terkena congestive heart
failure, dan 3 kali lebih besar terkena serangan jantung.
Hipertensi adalah faktor risiko utama penyakit-penyakit kardiovaskular yang
merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Data penelitian Departemen
Kesehatan RI menunjukkan hipertensi dan penyakit kardiovaskular masih cukup
tinggi dan bahkan cenderung meningkat seiring dengan gaya hidup yang jauh dari
perilaku hidup bersih dan sehat, mahalnya biaya pengobatan hipertensi, disertai
kurangnya sarana dan prasarana penanggulangan hipertensi.
Stroke, hipertensi dan penyakit jantung meliputi lebih dari sepertiga penyebab
kematian, dimana stroke menjadi penyebab kematian terbanyak 15,4%, kedua
hipertensi 6,8%, penyakit jantung iskemik 5,1%, dan penyakit jantung 4,6% (Hasil
Riskesdas 2007). Data Riskesdas 2007 juga disebutkan prevalensi hipertensi di
Indonesia berkisar 30% dengan insiden komplikasi penyakit kardiovaskular lebih
banyak pada perempuan (52%) dibandingkan laki-laki (48%).
2. PROSES KEPERAWATAN
a. Tujuan Umum
Memahami dan menerapkan asuhan keperawatan terhadap klien dengan gangguan
sistem kardiovaskular yaitu hipertensi serta mengidentifikasi berbagai faktor yang
mempengaruhi hipertensi.
b. Tujuan Khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian terhadap klien dengan gangguan sistem
kardiovaskular: hipertensi
b. Mampu mendiagnosa keperawatan sesuai dengan prioritas masalah.
c. Mampu membuat rencana tindakan dan rasional dalam praktek nyata
sesuai dengan masalah yang diprioritaskan.
d. Mampu melaksanakan tindakan dalam praktek nyata sesuai dengan
masalah yang telah diprioritaskan.
e. Mampu menilai dan mengevaluasi hasil dari tindakan yang telah
dilaksanakan pada klien hipertensi.
KONSEP KELUARGA
1. Definisi Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga
karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling
berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. Bailon dan Maglaya ( 1978 )
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :
a. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi.
b. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain.
c. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai
peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik.
d. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
2. Struktur Keluarga
a. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah.
b. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu.
d. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
e. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
adanya hubungan dengan suami atau istri.
3. Ciri-ciri Struktur Keluarga
a. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota
keluarga.
b. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka juga
mempunyai keterbatasan dalam mejalankan fungsi dan tugasnya masing-
masing.
c. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai peranan
dan fungsinya masing-masing.
4. Tipe Keluarga
a. The nuclear family (keluarga inti). Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan
anak.
b. The dyad family. Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang
hidup bersama dalam satu rumah.
c. Keluarga usila. Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan
anak sudah memisahkan diri.
d. The childless family. Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk
mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar
karir/pendidikan yang terjadi pada wanita.
e. The extended family (keluarga luas/besar). Keluarga yang terdiri dari tiga
generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear family disertai
: paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan, dll).
f. The single-parent family (keluarga duda/janda). Keluarga yang terdiri dari satu
orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses
perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan).
g. Commuter family. Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah
satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar
kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-end).
h. Multigenerational family. Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok
umur yang tinggal bersama dalam satu rumah.
i. Kin-network family. Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah
atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan
yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll).
j. Blended family. Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah
kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
k. The single adult living alone / single-adult family. Keluarga yang terdiri dari
orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan (separasi),
seperti : perceraian atau ditinggal mati
KONSEP DASAR HIPERTENSI
1. Definisi Hipertensi
Hipertensi terjadi pada kedaan peningkatan tekanan darah yang melebihi
140 mmHg untuk tekanan sistolik dan 90 mmHg untuk tekanan diastolik.
Hipertensi sangat dipengaruhi oleh tekanan darah. Seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka sistolik
(bagian atas) dan angka bawah (diastolik) pada pemeriksaan tensi darah
menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuffair raksa
(sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya. Pada pemeriksaan tekanan
darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat
jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat
jantung berelaksasi (diastolik).
Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95 –
104 mmHg, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114
mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih.
Pembagian ini berdasarkan peningkatan tekanan diastolic karena dianggap lebih
serius dari peningkatan sistolik ( Smith Tom, 1999 ).
a. Etiologi
i. Faktor Demografi
1. Umur
Pada umumnya tekanan darah naik dengan bertambahnya umur
terutama setelah umur 40 tahun (Depkes, 2006). Sejalan dengan proses
pertambahan umur, risiko seseorang terkena penyakit kardiovaskuler
meningkat. Hal ini dikarenakan efisiensi sistem kardiovaskuler mengalami
penurunan dan masalah-masalah yang berhubungan dengan fungsi sistem
tersebut. Dengan bertambahnya umur, secara perlahan-lahan akan
menghilan kemampuan jaringan tubuh untuk menganti diri/ memperbaiki
dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya, sehingga akan
semakin banyak timbul distorsi metabolik dan struktural, yang disebut
penyakit degeneratif, termasuk salah satunya hipertensi.
2. Jenis Kelamin
Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita.
Namun wanita terlindungi dari penyakit kardiovaskuler sebelum
menopause. Wanita yang belum mengalami menopause dilindungi oleh
hormon estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar High Density
Lipoproein (HDL). Kadar kolestrol HDL yang tinggi merupakan faktor
pelindung dalam mencegah terjadinya proses arterosklerosis. Efek
perlindungan estrogen dianggap sebagai penjelasan adanya imunitas
wanita pada usia premenopause. Pada premenopause wanita mulai
kehilangan sedikit demi sedikit hormon estrogen yang selama ini
melindungi pembuluh darah dari kerusakan. Proses ini erus berlanjut
dimana hormon estrogen tersebut berubah kuantitasnya sesuai dengan
umur wanita secara alami, yang umumnya mulai terjadi pada wanita umur
45-55 tahun. Hipertensi lebih banyak terjadi pada pria bila terjadi pada
usia dewasa muda.
3. Riwayat Keluarga
Peran faktor riwayat keluarga terhadapa hipertensi esensial dapat
dengan berbagai fakta yang dijumpai, seperti adanya bukti bahwa
kejadian hipertensi lebih banyak dijumpai pada pasien kembar monozigot
daripada heterozigot, jika salah satunya diantaranya menderita hipertensi.
Hipertensi akibat dari riwayat keluarga juga disebabkan faktor genetik
pada keluarga tersebut. Beberapa peneliti mengatakan terdapat kelainan
pada gen angiotensinogen tetapi mekanismenya mungkin bersifat
poligenik. Gen angiotensinogen berperan penting dalam produksi zat
penekan angiotensin, yang mana zat tersebut dapat meningkatkan tekanan
darah. Terjadinya perubahan bahan angiostensinogen menjadi menjadi
angiotensin I dan di dalam sirkulasi pulmonal angiotensin I diubah
menjadi angiotensin II dan selanjutnya bahanangiostensin II inilah yang
berperan merangsang beberapa pusat yang penting dan mengakibatkan
terjadinya perubahan tekanan darah. Dalam mekanismenya, bahan
angiotensin II mempengaruhi danmerangsang pusat haus dan minum di
bagian hypothalamus di dalam otak, sehingga menyebabkan rangsangan
yang meningkatkan masukan air dan selain itu juga merangsang pusat
vasomotor dengan akibat meningkatkan rangsangan syaraf simpatis
kepada arteriola, myocardium dan pacu jantung yang mengakibatkan
tekanan darah tinggi atau hipertensi.
ii. Faktor Status Kesehatan
1. Kegemukan (Obesitas)
Pada obesitas, tekanan perifer berkurang atau normal, aktivitas
syaraf simpatis meninggi dan aktivitas renin plasma rendah. Resiko relatif
untuk menderita hipertensi pada orang-orang gemuk 5 kali lebih tinggi
dibandingkan dengan seseorang yang berat badannya normal. Sedangkan
pada penderita hipertensi ditemukan sekitar 20-23% memiliki berat badan
berlebih (overweight). Pada obesitas cenderung terjadi hal yang sama,
adanya peningkatan volume plasma akan meningkatkan curah jantung
yang berakibat meningkatnya tekanan darah, sedangkan resistensi
pembuluh darah sistemik pada obesitas umumnya normal dan tidak
berperan pada peningkatan tekanan darah (Kapojos EJ, 2008).
2. Diabetes Melitus
Diabetes melitus adalah penyakit kronis karena tubuh tidak bisa
menghasilkan insulin atau hanya sedikit menghasilkan insulin atau
menahan insulin sehingga tidak dapat diproduksi. Akibat dari dfisiensi
insulin dan kadar gula dalam darah meningkat yang selanjutnya dapat
membahayakan pembuluh darah. Insulin berfungsi mengangkut glukosa ke
dalam sel yang digunakan sebagai sumber energi dan disimpan sebagai
glikogen.
iii. Faktor Perilaku
1. Stres
Stres atau ketegangan jiwa (rasa tertekan, murung, rasa marah,
endam, rasa bersalah) dapat merangsang kelenjar anak ginjal melepaskan
adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat serta lebih kuat,
sehingga tekanan darah meningkat. Jika stres berlangsung lama, tubuh
akan berusaha mengadakan penyesuaian sehingga timbul kelainan organis
atau perubahan patologis. Gejala yang muncul dapat berupa hipertensi atau
penyakit maag. Diperkirakan prevalensi atau kejadian hipertensi pada
orang kulit hitam di Amerika Serikat lebih tinggi dibandingkan dengan
orang kulit putih disebabkan stres atau rasa tidak puas orang kulit hitam
pada nasib mereka.
2. Merokok
Merokok merupakan suatu proses pembakaran yang menimbulkan
polusi udara dan secara sadar dihirup dan diserap oleh tubuh manusia.
Rokok mengandung lebih dari 40000 komponen bahan kimia diantaranya
adalah nikotin dan karbonmonoksida. Nikotin dapat menyebabkan
kerusakan lapisan dalam pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah
dan kecanduan. Sedangkan kabonmonoksida dapat mengikat Hb darah
sehingga tubuh kekurangan oksigen dan dapat menyebabkan penyumbatan
pembuluh darah. Rokok mengandung nikotin yang merupakan bahan
pemberi kenikmatan pada rokok yang dapat meningkatkan denyut jantung,
tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Peningkatan denyut
jantung pada perokok terjadi pada menit pertama merokok dan sesudah 10
menit peningkatan mencapai 30%. Efek rokok akan meningkatkan kadar
asam bebas lemak dalam plasma yan dapat mengurangi jumlah kadar
lemak HDL. Selain itu merokok juga akan menghadirkan LDR, yaitu
sebagai kolestrol jahat yang akan menyebabkan penyempitan arteri akibat
terjadinya penumpukan kolestrol pada dinding arteri dan hal inilah yang
menyebabkan terjadinya hipertensi.
3. Alkohol
Meskipun alkohol mempunyai efek positif yaitu berupa
vasodilator, alkohol juga berkaitan dengan pengentalan lipoprotein.
Meskipun sedikit, alkohol dapat meningkatkan tekanan darah sedangkan
penggunaan alkohol yang terus menerus dalam jumlah yang banyak
berakibat keracunan jantung, selerosis dan fibrosis dalam arteri kecil yag
dapat menunjukkan adanya micro infark.Pengaruh alkohol terhadap
kenaikan tekanan darah telah dibuktikan. Mekanisme peningkatan tekanan
darah akibat alkohol masih belum jelas. Namun diduga peningkatan kadar
kortisol, dan peningkatan volume sel darah merah serta kekentalan darah
berperan dalam menaikkan tekanan darah.
4. Komsumsi Kafein (Kopi)
Konsumsi kopi yang berlebihan dalam jangka yang panjang dan
jumlah yang banyak diketahui dapat meningkatkan risiko penyakit
Hipertensi atau penyakit Kardiovaskuler. Beberapa penelitian menunjukan
bahwa orang yang mengkonsumsi kafein (kopi) secara teratur sepanjang
hari mempunyai tekanan darah rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan
didalam 2-3 gelas kopi (200-250 mg) terbukti meningkatkan tekanan
sistolik sebesar 3-14 mmHg dan tekanan diastolik sebesar 4-13 mmHg
pada orang yang tidak mempunyai Hipertensi. Mengkonsumsi kafein
secara teratur sepanjang hari mempunyai tekanan darah rata-rata lebih
tinggi di bandingkan dengan kalau mereka tidak mengkonsumsi sama
sekali.
Kebiasaan mengkonsumsi kopi dapat meningkatkan kadar
kolesterol darah dan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Menurut G.Sianturi (2003) kebiasaan minum kopi diklasifikasikan
menjadi:
a) Minum kopi ringan bila konsumsi kopi kurang dari 200 mg perhari (1-
2 gelas sehari ) atau kurang dari 4sdm perhari.
b) Minum kopi sedang bila konsumsi kopi 200-400 mg perhari (3-4 gelas
sehari) atau konsumsi 4-8 sdm perhari.
c) Minum kopi berat bila konsumsi lebih dari400 mg perhari (> 5 gelas
sehari) atau konsumsi lebih dari 8 sdm perhari.
b. Patofisiologi
Pada kondisi asupan garam yang berlebihan tubuh dapat menahan terlalu
banyak air sehingga volume cairan darah akan meningkat tanpa disertai
penambahan ruang pada pembuluh darah, selain itu berbagai faktor seperti
kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah. Pada saat
cemas, sistem saraf simpatis, merangsang pembuluh darah, sebagai rangsangan
emosi. Medulla adrenal (kelenjar penghasil hormone yang terdapat diatas ginjal)
mengeluarkan epinefrin (adrenalin) yang menyebabkan vasokontriksi
(penyempitan) pembuluh darah. Vasokontriksi menyebabkan aliran darah ke
ginjal berkurang sehingga merangsang pelepasan renin oleh ginjal.
c. Klasifikasi dan Manifestasi Klinis
Klasifikasi Hipertensi hasil Konsensus Perhimpunan Hipertensi Indonesia

Systole
Kategori (mmHg) Dan/atau Diastole(mmHg)

<120 dan <80


Normal

120-139 Atau 80-89


Prehipertensi

140-159 Atau 90-99


Hipertensi tahap 1

>=160 Atau >=100


Hipertensi tahap 2

Hipertensi sistol >=140 Atau <90


terisolasi
Peninggian tekanan darah kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala. Bila
demikian, gejala baru muncul setelah terjadi komplikasi pada ginjal, mata, otak
atau jantung. Selain itu manifestasi klinik pada penderita hipertensi adalah sebagia
berikut:
 Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg
 Sakit kepala
 Epistaksis
 Pusing / migraine
 Rasa berat ditengkuk
 Sukar tidur
 Mata berkunang kunang
 Lemah dan lelah
 Muka pucat
 Suhu tubuh rendah
d. Penatalaksanaan
i. Penatalaksanaan Non Farmakologis
1. Diet, pembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat
menurunkan tekanan darah dibarengi dengan penurunan aktivitas rennin
dalam plasma dan kadar adosteron dalam plasma.
2. Aktivitas, klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan
disesuaikan denganbatasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti
berjalan, jogging,bersepeda atau berenang.
ii. Penatalaksanaan Farmakologis
Golongan obat – obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi
sepertigolongan diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis
kalsium,golongan penghambat konversi rennin angitensin.
3. KONSEP TEORI ASUHAN KEPERAWATAN
a. Pengkajian
i. Identitas Klien
ii. Identitas Anggota Keluarga
iii. Keluhan Utama
iv. Riwayat Kesehatan Sekarang
v. Riwayat Kesehatan Dahulu
vi. Riwayat Kesehatan Keluarga
vii. Pemeriksaan Fisik
viii. Lingkungan Fisik
b. Analisa Data
c. Diagnosa Keperawatan
a. Peningkatan TD berhubungan dengan penurunan curah jantung.
b. Nyeri/sakit kepala berhubungan dengan peningkatan vascular serebral.
c. Nyeri abdomenalis berhubungan dengan tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi.
d. Risiko tinggi komplikasi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
d. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Intervensi Rasional
1. Peningkatan TD  Pantau TD klien  Adanya pucat, dingin,
berhubungan dengan  Berikan lingkungan kulit lembab, dan
penurunan curah tenang, nyaman, kurangi masa pengisian kapiler
jantung. lambat mungkin
aktivitas/ keributan
berkaitan dengan
lingkungan. Batasi vasokontriksi atau
jumlah pengunjung dan mencerminkan
lamanya tinggal. deskompensasi /
penurunan CO.
 Menurunkan stresss
dan ketegangan yang
mempengaruhi
tekanan darah dan
perjalanan penyakit
hipertensi.
2. Nyeri/sakit kepala  Mempertahankan tirah  Tindakan yang
berhubungan dengan baring selama fase akut. menurunkan tekanan
peningkatan  Berikan tindakan vascular serebral dan
vascular serebral. nonfarmakologis untuk yang memperlambat/
menghilangkan sakit memblok respon
kepala, mis. Kompres simpatis efektif dalam
dingin pada dahi pijat menghilangkan sakit
punggung bdan leher, kepala dan
redupkan lampu kamar, komplikasinya.
teknik relaksasi, dan  Menurunkan/
aktivitas di waktu mengontrol nyeri dan
senggang. menurunkan rangsang
 Kolaborasi dalam system saraf simpatis
pemberian analgesic.
3. Nyeri abdomenalis  Kolaborasi dalam  Merangsang
berhubungan dengan pemberian antimual. peristaltic usus
tidak terpenuhinya  Memberikan ko,pres sehingga gerakan
kebutuhan nutrisi. hangat di nagian perut peristaltiknya
klien. kembali normal.
 Berikan makanan sesuai  Memenuhi kebutuhan
dengan diet yang nutrisi klien.
disarankan
4. Risiko tinggi  Jelaskan tentang penyakit  Klien dan keluarga
komplikasi hipertensi terhadap klien dapat mengetahui apa
berhubungan dengan dan keluarga. itu hipertensi.
ketidakmampuan  Melakukan pemeriksaan  Mengontrol tekanan
keluarga dalam tekanan darah. darah.
merawat anggota  Memberikan penjelasan  Mampu mengetahui
keluarga yang sakit. kepada klien dan tentang pola hidup
keluarga tentang pola sehat.
hidup sehat.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Ny. H
Umur : 32 thn
Alamat : jl. Lompo Batoa Empagae
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Suku : Bugis
2. Identitas Anggota Keluarga
HUBUNGA
NAMA UMUR L/P N DGN KK AGAMA SUKU PENDIDIKAN PEKERJA K
AN E
T
Burhan 40 thn L Suami Islam Bugis SD Petani
Hamida 32 tnn P Istri Islam Bugis SD IRT
Intan 16 thn P Anak Islam Bugis SMA Pelajar
Ahmad 15 thn L Anak Islam Bugis SMA Pelajar
Yuli 10 thn P Anak Islam Bugis SMP Pelajar

3. Keluhan Utama
Ny. H sering merasa pusing dan sakit kepala.
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluarga mengatakan bahwa Ny.H mengeluh pusing, sakit kepala dan kadang merasa
tegang pada leher bagian belakang. Setelah dilakukan pemeriksaan TTV hasilnya : TD :
180/100 mmHg, N : 82 ×/ menit, S : 36 ̊ C, dari hasil pemeriksaan dan gejala yang ada
maka dapat dikatakan bahwa Ny. H menderita hipertensi.

5. Riwayat Kesehatan Dahulu


Ny. H sudah menderita hipertensi sejak berumur 30 tahun namun dianggap sebagai hal
yang biasa karena tidak menimbulkan keluhan yang mengganggu aktivitas.
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien mengatakan di keluarga hanya klien yang mempunyai riwayat
hipertensi, dan di keluarga juga tidak mempunyai riwayat penyakit kronis lainnya,
seperti TBC, DM, asma dan lain-lain.
7. Pemeriksaan Fisik
Anggota keluarga
Pemeriksaan
Ayah Ibu Anak 1 Anak 2 Anak 3
Kepala:

Rambut

Mata

Hidung

Telinga

Gigi-mulut

Leher :

Tonsil

Kelenjar

Dada :

Jantung

Paru

Bentuk dada

Gerakan

Perut :

Bising usus

Nyeri tekan

Kulit :

Turgor

Ekstremitas :
Gerakan

Kelainan

Lain-lain:

Tekanan darah

Nadi

Pernapasan

Suhu

Berat badan

Kesimpulan secara

umum (tuliskan

ulang secara singkat

data-data yang

dianggap perlu

menjadi fokus)

8. Lingkungan Fisik
a. Perumahan
1) Status kepemilikan rumah
( √ ) Milik pribadi ( ) Asrama ( ) Lain-lain
( ) Kontrak ( ) Menumpang
2) Jumlah kamar ?............2.....................
3) Luas rumah ?..........5 × 8 meter..........................
4) Jenis rumah : ( ) Permanen ( ) Semi Permanen (√ ) Panggung/Kayu ( ) Lain-lain
5) Jenis lantai :
( ) Tanah ( ) Tegel/Keramik ( ) Plester ( √ ) papan ( ) Lain-lain
6) Dinding rumah terbuat dari :
( ) Tembok penuh ( √ ) Papan kayu ( ) Bilik ( ) ½ tembok ( ) Lain-
lain
7) Apakah terdapat ventilasi ? (√ ) Ya ( ) Tidak
8) Apakah dirumah terdapat jendela, kalau ada apakah dibuka setiap hari ?
(√ ) Ya ( ) Kadang-kadang ( ) Tidak
9) Cahaya matahari masuk kedalam rumah : (√) Ya ( ) Tidak
10) Kebersihan dalam rumah : ( ) Bersih (√) Tidak bersih
Bila tidak bersih disebabkan oleh :
( ) banyak sisa makanan ( ) Sampah ( ) Pasir (√ ) Debu
11) Kebersihan halaman : ( ) Bersih (√) Tidak bersih
12) Pemanfaatan halaman :
( √ ) Tidak dimanfaatkan ( ) Untuk kandang ternak
( ) Untuk perkebunan ( ) Untuk perikanan
13) Vektor yang banyak disekitar rumah dan membahayakan kesehatan :
( ) Lalat ( ) Nyamuk ( ) Kucing ( ) Anjing
( ) Burung ( ) Kecoa ( √ ) Ayam ( ) Lain2
b. Sumber air
1) Sumber air minum :
( ) Sumur pompa ( √ ) Sumur gali ( ) Sungai ( ) Mata air
( ) Air hujan ( ) Empang ( ) PAM ( ) Lain2
2) Apakah air untuk minum dimasak ? ( ) Ya (√ ) Tidak
Alasan
:………………………………………………………………………………………
3) Jarak sumber air dengan penampungan akhir kotoran : ( ) < 10 m (√ ) > 10 m
4) Keadaan fisik air untuk minum :
( ) berwarna ( ) berasa (√ ) berbau
5) Sumber air untuk mandi dan mencuci :
( ) Sumur pompa (√ ) Sumur gali ( ) Sungai ( ) Mata air
( ) Air hujan ( ) Empang ( ) PAM ( ) Laut
6) Tempat penampungan air : (√ ) Tertutup ( ) Terbuka
7) Keadaan gentong / bak mandi :
( ) Berlumut (√ ) Tidak berlumut
( ) Ada jentik nyamuk ( ) Tidak ada jentik nyamuk
8) Frekuensi membersihkan penampungan air
( ) 1minggu (√) 2 minggu ( ) 3 minggu
c. Cara pembuangan sampah
1) Bagaimana sampah dari rumah dibuang ?
(√ ) Dikumpulkan dan dibakar ( ) Di sungai ( ) Di timbun dalam tanah
( ) Sembarangan ( ) di laut ( ) di selokan
2) Tempat penampungan sampah : ( √ ) Ada ( ) Tidak ada
Bila ada, keadaan tempat penampungan sampah :
( ) Banyak lalat (√ ) Bau busuk
( ) Banyak kecoa ( ) Terpelihara
3) Apakah ada polusi udara dan buangan limbah yang mengganggu kesehatan ?
( ) Ya (√ ) Tidak
Bila ya, sumber dari : ( ) Pabrik ( ) Lain2 :
4) Kebiasaan membuang barang bekas (botol, ban bekas, kaleng, dll) yang dapat
menampung air :
( ) Ditutup (√ ) Dibuang di tempat penampungan sampah
( ) sampah ditimbun
d. Pembuangan tinja
Apakah keluarga mempunyai jamban : (√ ) Ya ( ) Tidak
Jika Ya,
Jenis jamban : (√ ) Cemplung ( ) Leher angsa
Kondisi jamban : ( ) Terpelihara (√ ) Tidak terpelihara
Kepemilikan jamban : (√ ) Milik sendiri ( ) Milik bersama ( ) Menumpang
Jika Tidak, BAB dimana ?
( ) Selokan ( ) Sembarang tempat ( ) Aliran bak penampungan
( ) Sawah ( ) Lain2 : .........................
e. Pembuangan air limbah
Air limbah dibuang dimana ? ( √ ) Selokan ( ) Sawah
( ) Sembarang tempat ( ) Aliran bak penampungan ( ) Lain2 :
f. Ekonomi
1) Berapakah penghasilan rata-rata keluarga setiap bulan ?
( ) < Rp. 200.000 ( √ ) Rp. 200.000 – Rp. 300.000
( ) Rp. 300.000 – Rp. 500.000 ( ) > Rp. 500.000
2) Adakah alokasi dana untuk pemeliharaan kesehatan ? ( √ ) Ya ( ) Tidak
Jika tidak, alasan : ……………………………………………………………………….
3) Sarana ekonomi apa yang ada di wilayah saudara ?
( √ ) Pasar ( ) Bank ( ) KUD ( )Perusahaan ( )
Lain2
4) Industri apa yang ada di wilayah saudara ?
( √ ) Pertanian ( ) Makanan ( ) Perikanan ( ) Perusahaan RT
( ) Lain2, sebutkan : ………………………………………………………………….
g. Transportasi
1) Sarana transportasi umum yang ada diwilayah saudara :
( ) Bus (√ ) Angkutan pedesaan / pete2 ( ) Becak ( ) Ojek
( ) Lain2 :.........................................................................................................................

2) Bagaimana keadaan jalan di wilayah saudara ?


( ) Dapat dilewati mobil sepanjang musim
(√ )Dapat dilewati hanya sepeda motor
( ) Dapat dilewati mobil hanya musim kemarau
( ) dapat ditempuh jalan kaki
( ) Lain2, sebutkan :……………………………………………………………
3) Saudara ke Puskesmas naik :
( ) Jalan kaki ( ) Naik sepeda . ( ) Naik motor
( ) Naik mobil ( ) Lain2, sebutkan :…………………………………
4) Apakah saudara merasa aman di lingkungan saudara ?
( ) Ya ( ) Tidak
Alasan :………………………………………………………………………………
h. Pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial
1) Apakah keluarga sudah/sering mendapat informasi tentang kesehatan ?
(√ ) Ya ( ) Tidak
2) Jika ya, melalui apakah keluarga mendapat informasi tentang kesehatan ?
( ) Radio ( ) Televisi ( ) Koran / Majalah
( ) Papan pengumuman RW / desa (√ ) Penyuluhan Puskesmas / posyandu
( ) Lain2 : ………………………………………….
3) Dimana keluarga melakukan pemeriksaan kesehatan ?
(√ ) Puskesmas ( ) Rumah Sakit ( ) Dokter Praktek
( ) Dukun ( ) Perawat ( ) Balai Pengobatan ( )
Posyandu
4. Bagaimana anggapan saudara mengenai petugas kesehatan ?
(√ ) Baik ( ) Kurang baik
Alasan,................................................................................................................................
5. Apakah saudara perlu mendapatkan penyuluhan kesehatan ?
( √ ) Ya ( ) Ya, secara Individu ( ) Ya, secara kelompok
6. Apakah saudara pernah dikunjungi petugas kesehatan puskesmas ?
( ) Ya, < 1 bulan sekali ( ) Ya, 1 bulan sekali (√ ) Ya, Jika dipanggil
( ) Tidak Pernah.
B. ANALISA DATA
Data Fokus Masalah Penyebab
DS :
- Keluarga mengatakan Ny. H Resiko terjadinya Ketidak mampuan keluarga
sudah menderita tekanan
komplikasi hipertensi merawat anggotanya yang
darah tinggi sejak berumur
30 tahun sakit karena kurangnya
- Ny. H sudah terbiasa
pengetahuan keluarga
dengan keadaannya
(hipertensi).

DO :
Pemeriksaan TTV :
- TD : 180 / 100 mmHg
- N : 82 × / menit
- S : 36 ̊ C
Klien tampak lemas.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan hasil analisa data dengan berbagai gejala dan hasil pemeriksaan yang
diperoleh maka Ny. H dapat dinyatakan menderita hipertensi dengan diagnosa
keperawatan :

 Nyeri/sakit kepala berhubungan dengan peningkatan vascular serebral.


 Risiko tinggi komplikasi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang sakit.

D. INTERVENSI

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


1. Nyeri/sakit kepala Setelah dilakukan  Berikan tindakan  Tindakan yang
berhubungan dengan tindakan nonfarmakologis menurunkan
peningkatan vascular keperawatan untuk tekanan
serebral. selama 1×24 jam menghilangkan vascular
dengan kriteria:
sakit kepala, mis. serebral dan
- Sakit kepala
yang dirasakan Kompres dingin yang
klien berkurang. pada dahi pijat memperlambat/
- Klien dapat punggung bdan memblok
kembali leher, redupkan respon simpatis
beraktifitas lampu kamar, efektif dalam
dengan normal. teknik relaksasi, menghilangkan
dan aktivitas di sakit kepala dan
waktu senggang. komplikasinya.
 Kolaborasi dalam  Menurunkan/
pemberian mengontrol
analgesic. nyeri dan
 Berikan makanan menurunkan
sesuai dengan diet rangsang
yang disarankan. system saraf
simpatis

2. Risiko tinggi Setelah dilakukan 3  Jelaskan tentang  Klien dan


komplikasi kali kunjungan penyakit hipertensi keluarga dapat
berhubungan dengan keluarga dapat :
- Memahami terhadap klien dan mengetahui apa
ketidakmampuan
tentang keluarga. itu hipertensi.
keluarga dalam
merawat anggota
hipertensi.  Motivasi keluarga  Keluarga
- Dapat merawat untuk membawa
keluarga yang sakit. mampu
anggota keluarga keluarga yang sakit
hipertensi. mengatasi
berobat ke anggota
- Tekanan Darah
Ny. H terkontrol. puskesmas
keluarga yang
- Memahami  Melakukan sakit.
tentang pola pemeriksaan
hidup sehat.  Mengontrol
tekanan darah.
tekanan darah.
 Memberikan
 Mampu
penjelasan kepada
mengetahui
klien dan keluarga
tentang pola
tentang pola hidup
hidup sehat
sehat.

E. IMPLEMENTASI
No Waktu Dx Implementasi Evaluasi
1. I  Memberikan tindakan S : Klien mengatakan
nonfarmakologis untuk nyeri kepala
menghilangkan sakit kepala, sudah hilang.
misalnya kompres dingin O : Tekanan darah sudah
pada dahi pijat punggung
mulai turun.
badan leher, redupkan lampu
kamar, teknik relaksasi, dan A : Masalah teratasi.
aktivitas di waktu senggang. P : Lanjutkan intervensi
 Memberikan analgesic.
 Memberikan makanan sesuai
dengan diet yang disarankan.

2. II  Memberikan penyuluhan S : Keluarga paham


tentang hipertensi : Pengertian, dengan penjelasan
tanda dan gejala, faktor resiko,
yang diberikan.
penyebab, komplikasi,
pencegahan dan pengobatan. O : Keluarga dapat
 Melakukan pemeriksaan menjelaskan kembali
tekanan darah. tentang pengetian,
 Memberi penyuluahan tentang penyebab,
pola hidup sehat : komplikasi,
-Mengatur Makan
pencegahan hipertensi
-Mengatur istirahat
-Olah Raga teratur dan cara pola hidup
-Menghindari stres. sehat.
A : Masalah teratasi TD :
140 / 90 mmHg.
P : lanjutkan Intervensi

S-ar putea să vă placă și