Sunteți pe pagina 1din 9

Kasus

Tn A berusia 65 tahun merupakan seseorang pensiunan dari PNS. Tn. A tinggal


dirumah dengan 1 orang istri dan 1 orang anak. Istrinya merupakan seorang ibu rumah tangga
dan anaknya sedang duduk di bangku SD. Luas rumah yang ditempatinya yaitu 8x20 m2
dengan keadaan bersih dan perabot tertata rapi. Di daerah sekitar rumahnya, terdapat fasilitas
kesehatan yang berupa 1 bidan praktik swasta, 1 puskesmas. Sumber pendapatan diperoleh
oleh kepala keluarga yaitu Tn. A sebesar Rp 1.500.000,-/bulan. Keluarga Tn.A memiliki 1
kendaraan pribadi yaitu sepeda motor. Kemanapun mereka pergi, mereka selalu
menggunakan sepeda motornya. Anggota keluarga selalu menggunakan bahasa jawa untuk
berkomunikasi. Saat mengisi kekosongan waktu luang, mereka biasanya mengisi dengan
menonton TV bersama dirumah, sedangkan rekreasi diluar rumah diadakan 1-2 tahun sekali
dengan mengikuti ziarah wali yang diadakan bersama RT.

Akhir-akhir ini, Tn.A sering mengeluh pusing sejak istrinya menghidangkan daging
setiap harinya. Istrinya tidak tahu tentang keadaanya karena jika Tn. A merasakan pusing, dia
hanya istirahat dan tidur. Sebelumnya, ia juga tidak pernah memeriksakan ke dokter. Namun,
setelah diperiksakan ke dokter, Tn. A menganggap bahwa itu hanyalah gejala pusing biasa.
Dari hasil pemeriksaan ke dokter, Tn.A mengalami hipertensi dengan TD : 170/100. Saat
dikaji, Tn. A dan istrinya memang sangat suka mengonsumsi daging berlebihan dan tidak
mau lepas dengan daging-dagingan.

I. Pengkajian
1. Data Umum
a. Biodata
- Nama : Tn. A
- Umur : 65 tahun
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Agama : Islam
- Alamat : Malang
- Pekerjaan : PNS (pensiunan)
- Pendidikan : Tamat SMP
- Penghasilan : Rp 1.500.000,-/bulan
b. Genogram

Ket :
: Klien (Tn. A)

: Laki-Laki

: Perempuan
: Tinggal serumah

c. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. A merupakan keluarga inti yaitu dalam satu kelurga terdiri dri
ayah, ibu dan anak
d. Suku bangsa
Keluarga klien berasal dari suku jawa atau Indonesiaa, kebudayaan yang dianut
tidak bertentangan dengan maslah kesehata. Sedangkan bahasa sehari-hari yang
digunakan adalah bahasa jawa
e. Agama
Seluruh anggota Tn.A adalah beragama islam dan taat beribadah, sering mngikuti
pengajian yang ada di RT
f. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. A dalam tahap perkembangan yaitu pada tahap IV yaitu keluarga
dengan anak usia sekolah (12 tahun). Dalam tugas perkembangannya, masih
belum ada yang terpenuhi
2. Data subsistem
a. Lingkungan Fisik
- Karakteristik rumah :
Luas : 8 x 20 m2
Jenis : Permanen
Sirkulasi udara : cukup baik
Pemanfaatan ruangan : Perabot tertata rapi
Kebersihan : bersih
Lantai : keramik
Sumber air minum : tandon air hujan
Pembuangan limbah : melalui selokan
b. Pelayanan Kes & social
Fasilitas kesehatan yang ada di sekitar rumahnya yaitu 1 bidan praktik swasta, 1
puskesmas
c. Ekonomi
- Sumber pendapatan keluarga diperoleh dari kepala keluarga (Tn. A) sebesar
Rp 1. 500.000,-/ bulan. Kebutuhan yang diperlukan keluarga :
1. Makan Rp 750.000
2. Bayar listrik/PDAM Rp 200.000
3. Pendidikan Rp 150.000
4. Lain-lain Rp 150.000

Sisanya ditabungkan untuk kebutuhan mendadak

- Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan 3 x sehari, pakaian untuk anak


dan biaya untu berobat
d. Keamanan & transportasi
Keluarga Tn.A memiliki 1 kendaraan pribadi yaitu sepeda motor. Kemanapun
mereka pergi, mereka selalu menggunakan sepeda motornya
e. Pemerintahan & politik
Kampung yang ditempati keluarga Tn. A (Kampung Bojongkulur) memiliki lurah
sebagai pimpinan dan dibantu beberapa warga yang menjadi perwakilan dalam
sistem kelurahan
f. Komunikasi
Anggota keluarga berkomunikasi langsung dengan bahasa jawa dan mendapat
informasi kesehatan dari televisi dan radio
g. Pendidikan
Pendidikan terakhir Tn. A dan istrinya yaitu tamat SMP. Sedangkan saat ini,
anaknya sedang duduk di bangku SD
h. Rekreasi
Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan menonton TV
bersama dirumah, sedangkan rekreasi diluar rumah diadakan 1-2 tahun sekali
dengan mengikuti ziarah wali yang diadakan bersama RT
3. Persepsi
a. Koping keluarga
- Stressor : Tn. A sering mengeluh pusing dan khawatir tensinya bertambah
tinggi
- Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor : Keluarga seringkali
memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke puskesmas
- Strategi koping : Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk
menyelesaikan masalah
- Strategi adaptasi disfungsional : Jika Tn. A seringkali pusing, maka hanya
dibuat tidur atau istirahat
b. Harapan keluarga
Keluarga berharap pada petugas kesehatan agar selalu meningkatkan mutu
pelayanan dan membantu masalah Tn. A
II. Analisa data
Data Etiologi Masalah Keperawatan
DS : Tn.A sering mengeluh Kurangnya informasi Defisiensi pengetahuan
pusing dan Istrinya tidak
tahu tentang keadaanya
karena jika Tn. A
merasakan pusing, dia
hanya istirahat dan tidur.
Sebelumnya, ia juga tidak
pernah memeriksakan ke
dokter
DO : Namun, setelah
diperiksakan ke dokter, Tn.
A menganggap bahwa itu
hanyalah gejala pusing
biasa. Dari hasil
pemeriksaan ke dokter,
Tn.A mengalami hipertensi
dengan TD : 170/100
DS : Hampir tiap hari, istri Gagal melakukan tindakan Perilaku kesehatan
Tn. A menghidangkan mencegah masalah cenderung beresiko
daging-dagingan kepada Tn. kesehatan
A.
DO : Saat dikaji, Tn. A dan
istrinya memang sangat
suka mengonsumsi daging
dan tidak mau lepas dengan
daging-dagingan

III. Prioritas masalah


a. Defisiensi pengetahuan
No Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran
1. Sifat masalah : 1 3/1x1 = 3 Sifat masalah merupakan
Aktual 3 aktual karena sudah terjadi
Resiko 2 gangguan yaitu defisiensi
Wellness 1 pengetahuan
2. Kemungkinan 2 2/2x2 = 1 Masalah mudah diubah
masalah dapat diubah dengan cara memberikan
: informasi dan pengetahuan
Mudah 2 kepada klien dan keluarga
Sebagian 1 secara berkelanjutan
Tidak dapat 0
3. Potensi masalah 1 3/3x1 = 1 Defisiensi pengetahuan
untuk dicegah : memiliki potensi yang
Tinggi 3 tinggi untuk dicegah,
Cukup 2 karena dengan
Rendah 1 memberikan informasi,
klien dan keluarga tidak
lagi mengalami defisiensi
pengetahuan
4. Menonjolnya 1 1/2x1 = 0,5 Berdasarkan kasus
masalah : tersebut, Tn. A dan
Segera 2 keluarga tidak mengetahui
Tidak tahu 1 apa yang dialaminya
Tidak dirasakan 0
Jumlah 5,5

b. Perilaku kesehatan cenderung beresiko


No Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran
1. Sifat masalah : 1 2/3x1 = Sifat masalah merupakan
Aktual 3 0,67 resiko karena masalah
Resiko 2 masih cenderung beresiko.
Wellness 1
2. Kemungkinan 2 1/2x2 = 1 Masalah dapat diubah
masalah dapat sebagian dengan cara
diubah : memberikan informasi
Mudah 2 kepada klien dan keluarga
Sebagian 1 mengenai perubahan gaya
Tidak dapat 0 hidup yang disukainya
3. Potensi masalah 1 2/3x1 = Perilaku kesehatan
untuk dicegah : 0.67 cenderung beresiko
Tinggi 3 memiliki potensi yang
Cukup 2 cukup untuk dicegah,
Rendah 1 karena mengingat
tergantung individu
mengubah gaya hidup yng
dianjurkan
4. Menonjolnya 1 0/2x1 = 0 Berdasarkan kasus
masalah : tersebut, Tn. A dan
Segera 2 keluarga tidak merasakan
Tidak tahu 1 bahwa gaya hidup yang
Tidak dirasakan 0 dialaminya adalah gaya
hidup yang kurang tepat
bagi penderita hipertensi
Jumlah 2,34

IV. INTERVENSI

No. Dx NOC NIC

1. Kurangnya pengetahuan 1. Klien dan keluarga 1. Berikan pilihan


b/d Kurangnya mengenal memahami tentang makanan sambio
masalah penyakit (00126) penyakit, kondisi, menawarkan
Domain 5. prognosis dan program bimbingan terhadap
Perception/Cognition pengobatan. pilihan [makanan]
Class 4. Cognition 2. Klien dan keluarga yang lebih sehat, jika
mampu melaksanakan diperlukan,
prosedur yang 2. Diskusikan pilihan
dijelaskan secara benar. terapi atau penanganan
3. Pasien dan keluarga 3. Eksplorasi
mampu menjelaskan kemungkinan sumber
kembali apa yang atau dukungan, dengan
dijelaskan perawat / tim cara yang tepat.
kesehatan lainnya 4. Rujuk pasien pada
grup atau agensi di
komunitas lokal,
dengan cara yang tepat
2. Perilaku cenderung 1. Dapat menyusun 1. Tentukan pengetahuan
berisiko b.d … target capaian diet kesehatan dan gaya
2. Memakan sajian hidup perilaku saat ini
sayuran yang pada individu,
direkomendasikan keluarga, atau
per hari kelompok sasaran
3. Keseimbangan 2. Gunakan instruksi
aktivitas dan dibantu computer,
istirahat televise, video
4. Dapat melakukan interaktif, dan
tindakan mengurangi teknologi-teknologi
gejala lainnya untuk
5. TTV normal menyampaikan
informas.
3. Kuatkan keputusan
pasien yang
konstruktif yang
memberikan perhatian
terhadap kebutuhan
kesehatan.
4. Pilah pilah perilaku
menjadi bagian bagian
kecil untuk dirubah
menjadi unit perilaku
yang terukur.
5. Dukung pasien untuk
mengganti kebiasaan
yang tidak diinginkan
dengan kebiasaan yang
diinginkan.

V. EVALUASI

Diagnosa Evaluasi

Kurangnya pengetahuan b/d Kurangnya mengenal S: Klien memahami tentang gejala dan
masalah penyakit penyebab penyakit

O: Klien tampak masih bingung mengenai


makanan yang harus ia konsumsi
A: Masalah belum teratasi

P: Intervensi dilanjutkan

Perilaku kesehatan cenderung berisiko b.d S: Pasien dapat menagtur diet


O: TD normal, masih pusing
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

S-ar putea să vă placă și