Sunteți pe pagina 1din 26

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA Ny. D DENGAN ARTRITIS REUMATOID

Tanggal 20 Agustus s/d 25 Agustus 2018

Oleh:

STEFANI ANDANI, S.Kep


NIM. 1730913320018

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


PROFESI NERS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2018
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Ny. D DENGAN


ARTRITIS REUMATOID

Tanggal 20 Agustus s/d 25 Agustus 2018

Oleh :
STEFANI ANDANI, S.Kep
NIM. 1730913320018

Banjarbaru, Agustus 2018


Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Kurnia Rachmawati, S.Kep., Ns., M.NSc Hj. Barlian, S.Kep., Ns


NIK. 1990.2014.1.139 NIP. 19800114 199903 2 003
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA KELUARGA Ny. D DENGAN ARTRITIS REUMATOID

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
a. Kepala Keluarga (KK) : Tn. S
b. Umur : 78 tahun
c. Alamat : Jalan Sukmaraga, Al Jafri RW. 03 RT. 14 No. 55
Kelurahan Kemuning, Kecamatan Banjarbaru Selatan
d. Pekerjaan KK : Swasta
e. Pendidikan KK : SD
f. Komposisi Keluarga:
Status Imunisasi
Hubungan Umur Hepa Ket
No Nama Sex Pendidikan Polio BCG DPT Campak
dengan KK (tahun) titis
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
Kepala
1. Tn. S L 78 Tamat SD - - - - - - - - - - - -
keluarga Tidak
pernah
Belum imunisasi
2. Ny. D P Istri 50 - - - - - - - - - - - -
Tamat SD

Genogram:

50 th 78 th

Keterangan:
= Laki-laki = Hubungan Saudara
= Perempuan = Meninggal
= Hubungan Pernikahan = Keturunan
= Tinggal dalam satu rumah = Klien
Penjelasan : Ny. D berusia 50 tahun dan Tn. S berusia 78 tahun mempunyai 2 orang
yaitu anak pertama perempuan dan anak kedua laki-laki. Seluruh anak
Tn. S dan Ny. S telah menikah dan memisahkan diri dengan tinggal
dirumah masing-masing. Tn. S dan Ny. S hanya tinggal berdua saja di
rumah dan Ny. S memiliki riwayat penyakit rematik (Atritis Reumatoid).

2. Tipe Keluarga : Keluarga usia lanjut, yaitu keluarga yang terdiri dari
suami yang sudah tua dengan anak sudah memisahkan diri.
3. Suku Bangsa : Ny. D mengatakan berasal dari suku Banjar. Ny. D lahir
di Kandangan, pada masa kanak-kanak hingga remaja beliau dibesarkan di
Kandangan, kemudian pada saat dewasa dan menikah dengan Tn. S, Ny. D hidup
dan tinggal di kota Banjarbaru hingga saat ini.
4. Agama : Agama atau kepercayaan yang dianut oleh keluarga Ny. D
yaitu Islam. Tidak ada perbedaan dalam keyakinan agama pada keluarga Ny. D,
beliau mengatakan aktif dalam kegiatan keagamaan. Kegiatan keagamaan yang
diikuti keluarga yaitu kegiatan keagamaan disekitar komplek tempat tinggal Ny. D
seperti setiap hari selasa ke langgar di jalan Sukmaraga untuk belajar membaca
Alquran bersama, setiap hari rabu yaitu kegiatan yasinan ibu-ibu yang dilaksanakan
di langgar dan setiap hari jumat yaitu kegiatan yasinan bapak-bapak yang
dilaksanakan di rumah warga RT 14.
5. Status Sosial Ekonomi : Keluarga Ny. D memiliki status ekonomi menengah ke
bawah, dengan pendidikan terakhir yaitu SD (Sekolah Dasar). Ny. D mengatakan
yang selalu mencari nafkah yaitu Tn. S, namun Tn. S sudah tidak aktif bekerja
seperti dulu karena faktor usia dan fisik. Ny. D bekerja sebagai ibu rumah tangga
sedangkan suami Ny. D bekerja sebagai tukang batu dan tukang kayu, dan bekerja
hanya pada saat ada panggilan untuk pembangunan rumah, sumur, dan lain-lain.
Ny. D mengatakan penghasilan suaminya pada saat masih aktif bekerja ± Rp
1.500.000 – Rp 2.000.000/bulan.
6. Mobilitas Kelas Sosial : Ny. D mengatakan sejak menikah hingga sekarang tidak
ada perubahan yang dirasakan, namun cukup untuk makan dan minum sehari-hari.
7. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Ny. D mengatakan rekreasi yang dilakukan hanya pulang kampung ke Kandangan
dan menonton TV sebagai hiburan bersama keluarga, selama berada di kota
Banjarbaru, keluarga Ny. D jarang untuk melakukan jalan-jalan seperti ke pusat
perbelanjaan atau ke pantai.

8. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


a. Riwayat Perkembangan Keluarga Saat Ini
Ny. D berada pada tahap VII yaitu keluarga dalam tahap usia pertengahan, yaitu
dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiun
atau salah satu pasangan meninggal. Tugas perkembangan pada tahap ini yaitu :
1. Mempertahankan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan
2. Mempertahankan hubungan yang serasi dan memuaskan dengan anak-anaknya
dan teman sebaya
3. Meningkatkan keakraban pasangan

b. Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi

Tidak ada tahap perkembangan yang belum terpenuhi

c. Bandingkan Kesenjangan Tahap Yang Seharusnya Telah Dilalui Baik Pada


Keluarga Maupun Masing-Masing Anggota Keluarga

Ny. D mengatakan rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah, dan pemeriksaan


darah sewaktu seperti kadar glukosa, asam urat atau kolesterol, dan jika mengalami
keluhan seperti nyeri pada lutut, akan berobat ke Puskesmas Banjarbaru Selatan
yang diantar oleh suami yaitu Tn. S. Tn. S jarang memiliki keluhan mengenai
kesehatannya. Ny. D juga mengatakan kedua anaknya telah menikah, dan tidak lagi
tinggal bersama orang tuanya karena memiliki tempat tinggal masing-masing. Anak
pertama Ny. D yaitu perempuan bernama Ny. S berumur 37 tahun memiliki 2 orang
anak, bertempat tinggal di kandangan, sedangkan anak kedua Ny. D yaitu laki-laki
bernama Tn. B berumur 35 tahun memiliki 1 orang anak, yang bertempat tinggal di
jalan gotong royong. Ny. S akan berkunjung ke rumah orang tuanya pada saat akhir
pekan atau libur sedangkan Tn. B hampir setiap hari selalu berkunjung ke rumah
orang tuanya. Keluarga Ny. D juga membina hubungan yang baik dengan tetangga
disekitarnya.

9. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti


a. Riwayat terbentuknya keluarga mulai dari menikah sampai dengan
sekarang
Tn. S dan Ny. D menikah pada tahun 1979, Tn. S menikah pada usia 39 tahun
sedangkan Ny. D menikah pada usia 11 tahun. Usia pernikahan keluarga Tn. S
saat ini yaitu 39 tahun. Keluarga Tn. S memiliki 2 orang anak yaitu anak pertama
perempuan dan anak kedua laki-laki, Tn. S lahir di kandangan namun masa
kanak-kanak hingga dewasa dibesarkan di kota Banjarbaru, sehingga pada saat
menikah Ny. D menetap tinggal di Banjarbaru, namun rumah masih berpindah-
pindah dan akhirnya menetap di jalan Sukmaraga, Al Jafri RW. 03 RT. 14
Kelurahan Kemuning, Kecamatan Banjarbaru Selatan. Saat ini Tn. S dan Ny. D
hanya tinggal berdua saja karena anak-anak mereka telah menikah dan memilih
tinggal berpisah dengan orang tuanya.

b. Riwayat perkembangan keluarga, status kesehatan yang unik dan kejadian


yang berhubungan dengan kesehatan serta pengalaman yang terjadi dalam
keluarga seperti kematian, kehilangan, perceraian dll

Ny. D mengatakan memiliki pengalaman yang menyakitkan pada dirinya yaitu


pada saat cuaca dingin, kedua lututnya mengalami nyeri dan keluhan semakin
memberat pada saat berjalan.

c. Riwayat kesehatan

Anggota Riwayat Kesehatan Dahulu Riwayat Kesehatan Saat Ini Keterangan


Keluarga
Tn. S Tn. S mengatakan jarang Pada saat pengkajian, Tn. S Pemeriksaan
(Kepala memiliki keluhan tentang mengatakan saat ini tidak tanggal
Keluarga) kesehatannya. Jika mengalami memiliki keluhan kesehatan 21/08/2018
sakit seperti pusing, nyeri dan masih dapat melakukan
kepala dan badan terasa lemas aktivitas seperti biasa. Tn. S TD : 140/60
akan dibawa berobat ke merupakan perokok aktif mmHg
Puskesmas Banjarbaru dalam sehari menghabiskan 1 Nadi : 90 x/menit
Selatan. Tn. S mengatakan bungkus rokok. Tn. S Suhu : 36,4 ºC
tidak pernah di rawat di mengatakan merokok sejak RR : 22 x/menit
Rumah Sakit. masih muda.
Ny. D Ny. D mengatakan sudah Pada saat pengkajian, Ny. D Pemeriksaan
(Istri) memiliki keluhan nyeri pada mengatakan tidak ada keluhan tanggal
kedua lututnya sejak 2 tahun yang dirasakan. 21/08/2018
yang lalu, yang muncul pada
saat cuaca dingin. Nyeri TD : 140/90
tersebut dirasakan semakin mmHg
memberat pada saat Ny. D Nadi : 87 x/menit
mencoba berdiri dan berjalan. Suhu : 36,2 ºC
Ny. D mengatakan pada saat RR : 20 x/menit
nyeri lutut tersebut kambuh,
hanya dilakukan pemijatan
area sekitar nyeri, dan bila
dirasakan semakin memberat
akan dibawa berobat ke
Puskesmas Banjarbaru
Selatan
11. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Ny. D mengatakan tidak memiliki riwayat kesehatan keluarga sebelumnya seperti
riwayat tekanan darah tinggi (Hipertensi), gula darah tinggi (Diabetes Melitus),
riwayat penyakit jantung atau riwayat penyakit yang serupa dengan Ny. D. Tn. S
mengatakan tidak memiliki riwayat kesehatan keluarga sebelumnya seperti riwayat
tekanan darah tinggi (Hipertensi), gula darah tinggi (Diabetes Melitus), riwayat
penyakit jantung, namun almarhum kakak Tn. S meninggal karena disebabkan oleh
kanker serviks dan almarhum adik Tn. S meninggal karena demam tinggi.

12. Data Lingkungan


a. Karakteristik rumah : Tipe rumah non permanen, status kepemilikan yaitu rumah
milik sendiri. Luas luas tanah 25 x 30 meter, type rumah
keluarga Ny. D yaitu type 45, 1 ruang tamu, 1 ruang
keluarga, 2 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi dan 1 WC,
jumlah jendela 7. Lingkungan rumah dan keadaan rumah
tampak kurang tersusun dengan rapi. Bahan dasar lantai dan
dinding rumah Tn.A yaitu kayu. Dibelakang dan samping
rumah tampak tersusun rapi, namun didepan rumah
keluarga Ny. D tampak adanya timbunan pasir serta adanya
galian sumur dengan kondisi belum dapat digunakan dan
tertutup oleh papan kayu. Kondisi dapur tersusun rapi.
Sumber air yaitu dari air sumur. Air minum menggunakan
air sumur yang direbus terlebih dahulu. Pembuangan
sampah dikumpulkan dalam satu wadah kemudian dibuang
ke TPS didekat Pemakaman Muslim, sedangkan limbah
habis mencuci dan memasak dibuang ke tempatnya yang
khusus seperti lubang untuk resapan. Ny. D mengatakan
cukup merasa puas terhadap pengaturan rumahnya saat ini.

Denah Rumah

b. Karakteristik tetangga dan komunitas


Keluarga Ny. D tinggal di lingkungan perkotaan, akses jalan baik dan bersih, jarak
dari rumah ke tempat umum seperti langgar hanya ditempuh dengan jarak ±200
meter. Tetangga paling banyak bersuku Banjar. Aturan dari lingkungan sekitar yang
keluarga tahu hanya lapor 1 x 24 jam jika ada tamu, budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan tidak ada. Akses menuju rumah Ny. D mudah dilalui
dengan menggunakan kendaraan roda 2 atau 4 karena jalan beraspal, rumah Ny. D
berada tidak jauh dari pinggir jalan Al Jafri, diperkirakan hanya sekitar ± 10 meter.
Pekerjaan tetangga mayoritas Buruh, PNS, Pensiunan dan Swasta. Masyarakat
sering tolong menolong bila ada masyarakat yang mempunyai acara seperti
pernikahan/hajatan. Tidak terdapat Posyandu Balita maupun Lansia di RT.14 dan
Puskesmas terdekat dengan RT. 14 yaitu Puskesmas Banjarbaru Selatan dan akses
menuju ke puskesmas yaitu ± 4 kilometer yang bisa ditempuh dengan naik kendaraan
dari rumah Ny. D.
c. Mobilitas geografis keluarga
Ny. D mengatakan pada saat awal pernikahan, mereka tinggal di kelurahan Loktabat
Selatan di sebuah kontrakan rumah, kemudian berpindah-pindah lokasi beberapa
kali, hingga akhirnya menetap di rumah yang saat ini ditempati yaitu dijalan
Sukmaraga, Al Jafri, RW. 03, RT. 14 Kelurahan Kemuning, Kecamatan Banjarbaru
Selatan.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Perkumpulan keluarga Ny. D dengan anak-anaknya dilakukan setiap akhir pekan
atau libur nasional, sedangkan perkumpulan keluarga besar dengan saudara-saudara
dilakukan menjelang perayaan hari raya, seperti Idul Fitri di kampung halaman
keluarga Ny. D yaitu di Kandangan. Interaksi keluarga Ny. D dengan masyarakat
sangat baik, tidak pernah ada perkelahian ataupun cekcok dengan tetangga.
Tetangga Ny. D selalu memberikan dukungan ataupun pertolongan pada saat
keluarga Ny. D membutuhkan bantuan seperti air, dll. Masyarakat di sekitar tempat
tinggal keluarga Ny. D saling menolong bila ada masyarakat yang mempunyai acara
seperti gotong royong, pernikahan, dan acara selamatan. Terdapat perkumpulan
rutin seperti pengajian/yasinan yang dilakukan 3 kali dalam seminggu dan Ny. D
ataupun suami Ny. D sering hadir. Menurut Ny. D segala hal yang terjadi di
wilayahnya, biasanya akan diketahui oleh seluruh masyarakat, misalnya,
kemalingan, ada yang sakit, acara hajatan atau lainnya karena jarak rumah antar satu
warga dengan warga yang lain yang cukup berdekatan.
e. Sistem pendukung keluarga
Selama ini anggota keluarga Ny. D saling merawat satu sama lain. Suami Ny. D
sering mengantar Ny. D untuk berobat ke Puskesmas Banjarbaru Selatan. Sistem
pendukung Ny. D adalah suami, anak dan saudara-saudaranya. Jika keluarga Ny. D
mengalami masalah maka keluarga ataupun saudara-saudaranya yang berada di
kampung halaman sebagai sistem pendukung seperti memberikan solusi dan
memecahkan masalah yang dihadapi secara bersama-sama.

13. Struktur Keluarga


a. Struktur peran
Peran formal : Tn. S mengatakan sudah mampu menjelaskan perannya sebagai
kepala keluarga dan pencari nafkah serta pelindung keluarga dan pembuat
keputusan didalam keluarga, sedangkan Ny. D mengatakan sudah memenuhi
perannya sebagai seorang istri dan ibu dari anak-anaknya.
Peran informal : Ny. D mengatakan selain sebagai ibu yang mendidik dan mengatur
keuangan keluarga, Ny. D menjadi motivator bagi anak-anaknya meskipun sekarang
tidak tinggal serumah.

b. Nilai atau norma keluarga


Ny. D menjunjung nilai-nilai yang diajarkan agama yang di anutnya. Ny. D beserta
suami, aktif mengontrol kesehatannya ke petugas kesehatan yang ada serta berobat
ke Puskesmas jika mengeluh sakit.

c. Pola komunikasi keluarga


Pola komunikasi pada keluarga Ny. D berfungsi dengan baik. Keluarga Ny. D
berinteraksi sehari-sehari menggunakan bahasa Banjar dan bahasa Indonesia
terkadang digunakan. Cara anggota keluarga menyampaikan keinginan dan
perasaannya yaitu dengan membicarakannya kepada anggota keluarga, apabila ada
masalah keluarga Ny. D berusaha memecahkan masalahnya bersama-sama dengan
istri dan anaknya. Komunikasi dalam keluarga Ny. D dilakukan setiap hari dan
selama ini tidak ada permasalahan dalam berkomunikasi, Keluarga Ny. D menganut
sistem keterbukaan dalam berkomunikasi pada antar anggota keluarga.

d. Struktur kekuatan keluarga


Pembuat keputusan dalam keluarga Ny. D adalah Tn. S sebagai kepala keluarga
namun selalu dirundingkan terlebih dahulu dengan keluarganya. Ny. D sebagai
seorang istri, membantu serta mendampingi suaminya dalam mengatur keluarga.
Tn. S selalu memperhatikan kesehatan istri dan anaknya. Tn. S mengatakan
keputusan keluarga sangat penting. Teknik pengambilan keputusan dalam keluarga
Tn. S berdasarkan kesepakatan bersama.

14. Fungsi Keluarga


Asah: Keluarga Ny. D memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya sampai lulus SMA.
Asih: Keluarga saling memberikan kasih sayang dengan saling berkumpul dan
bercanda saat bersama, adanya rasa aman dan kehangatan sesama anggota keluarga,
Asuh: Pemeliharaan dan perawatan anak dilakukan keluarga Ny. D dengan cukup
baik agar kesehatan selalu terpelihara.
a) Fungsi Afektif
Semua anggota keluarga Ny. D saling mendukung baik dalam keadaan suka
maupun duka, saling menghargai keputusan setiap anggota keluarga, saling
menyayangi dan menghormati antara anggota keluarganya serta saling membantu,
dilihat dari perhatian suaminya yang merawat Ny. D saat sedang sakit mapun
sebaliknya.
b) Fungsi Ekonomi
Ny. D sebagai istri dari Tn. S bekerja sebagai ibu rumah tangga dan Tn. S sebagai
kepala keluarga yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, namun
aktivitas bekerja Tn. S saat ini sudah berkurang dikarenakan usia Tn. S yang telah
masuk dalam kategori lanjut usia. Tn. S memiliki aktivitas seperti berkebun seperti
menanam sayuran dan buah-buahan yang terletak di belakang langgar RT. 14,
hasil dari kebun tersebut dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
seperti makan.
c) Fungsi Pendidikan
Peran dan tanggung jawab terhadap pendidikan anak sudah sampai wajib belajar
12 tahun. Selain itu Ny. D selalu memberikan pendidikan melalui pola
pengasuhannya dimana ia selalu mengajarkan nilai sopan santun kepada anaknya.
d) Fungsi Sosialisasi
Keluarga Ny. D aktif mengikuti kegiatan di lingkungan sekitar seperti
pengajian/yasinan setiap 3 minggu sekali yaitu setiap hari selasa ke langgar di
jalan Sukmaraga untuk belajar membaca Alquran bersama, setiap hari rabu yaitu
kegiatan yasinan ibu-ibu yang dilaksanakan di langgar dan setiap hari jumat yaitu
kegiatan yasinan bapak-bapak yang dilaksanakan di rumah warga RT 14. Jika ada
waktu luang keluarga Ny. D berkumpul bersama tetangga untuk mengobrol dan
keluarga Ny. D juga sering membantu tetangganya apabila ada tetangga yang
mempunyai acara seperti pernikahan atau lainnya.
e) Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan
1. Mengenal masalah
Keluarga Ny. D mengatakan hanya sedikit mengetahui tentang penyakit rematik
(Atritis Reumatoid), gejala yang paling sering muncul dan dirasakan yaitu nyeri
pada lutut terutama pada saat cuaca dingin.
2. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Keluarga Ny. D mengatakan mampu segera mengambil keputusan untuk
melakukan tindakan dalam mengatasi masalah kesehatan yang dirasakan seperti
membawa ke Puskesmas atau tempat dokter praktik atau perawat yang dekat pasar
atau disekitar lingkungan rumah untuk penanganan lebih lanjut.
3. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Ny. D mampu melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang
sakit namun yang dilakukan hanya perawatan biasa seperti kompres hangat untuk
menurunkan deman dan melakukan pemijatan/masase pada area lutut yang sakit.
Keluarga Ny. D mengatakan belum pernah mencoba melakukan pengobatan
herbal seperti mengonsumsi teh hijau untuk meredakan nyeri/sakit kepala ataupun
kompres hangat jahe untuk menurunkan nyeri pada lutut. Keluarga Ny. D
mengatakan ingin mengetahui lebih banyak tentang rematik dan cara penanganan
rematik lainnya.
4. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
Kemampuan keluarga dalam memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang
sehat tampaknya masih kurang karena terlihat dari bangunan maupun keadaan
rumah yang kurang terawat.
5. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan yang sehat
Keluarga Ny. D mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit akan dibawa ke
dokter praktik atau perawat di dekat pasar atau disekitar lingkungan rumahnya
untuk memeriksakan kesehatannya. Pada saat pengkajian Ny. D mengatakan
mengonsumsi obat pereda nyeri jika nyeri lutut dirasakan kembali.
f). Fungsi Religius
Anggota keluarga belajar agama pada saat di sekolah dan dari guru mengaji di
langgar RT. 14.
g). Fungsi Reproduksi
Ny. D mengatakan pendidikan seks tidak pernah diberikan dalam keluarga,
masing-masing mendapat pengetahuannya dari sekolah, televisi dan dari lingkungan
tempat tinggal.

15. Stress Koping Keluarga


a. Stressor Jangka pendek dan panjang
Tn. S dan Ny. D mengatakan saat ini tidak ada permasalahan yang begitu
berarti atau pikiran-pikiran yang membuat stress. Ny. D mengatakan terkadang
memikirkan masalah kesehatan yang terjadi pada dirinya yaitu masalah nyeri pada
lutut karena dapat mengganggu aktivitas, dan Ny. D tampak mengekspresikan
keinginanannya untuk sembuh dari penyakitnya.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Respon keluarga Ny. D terhadap situasi tidak terduga dapat di atasi dengan
baik. Keluarga cepat tanggap dan langsung berobat ke Puskesmas Banjarbaru
Selatan atau periksa ke dokter praktik atau perawat di sekitar lingkungan tempat
tinggal. Kemampuan keluarga Tn.A berespon terhadap stressor adalah adaptif.
c. Strategi koping yang digunakan
Koping anggota keluarga Ny. D terhadap stressor adalah koping adaptif yaitu
saling mendukung baik di saat susah maupun senang, bergantung pada sumber
mereka daya sendiri ketika mengatasi masalah, kebersamaan, saling terbuka dan
jujur.
d. Strategi adaptasi fungsional
Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan baik.

16. Harapan Keluarga


Ny. D berharap agar bisa sembuh dari penyakitnya sehingga tidak ada lagi
kekambuhan seperti rasa nyeri pada lutut terutama pada saat cuaca dingin dan berharap
selalu sehat di masa tuanya.

17. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga


Pemeriksaan Tn. S Ny. D
fisik (Kepala Keluarga) (Istri)
Inspeksi: Rambut tipis beruban, Inspeksi: Rambut pendek tanpak
Kepala
normocepali, tampak cukup bersih. beruban, normocepali, tampak cukup
Palpasi: Tidak teraba ada benjolan, bersih.
rambut lembab. Palpasi: Tidak teraba ada benjolan,
rambut lembab.

Pemeriksaan tgl 21/08/18 Pemeriksaan tgl 21/08/18

Tanda-tanda TD : 140/60 mmHg TD : 140/90 mmHg


vital Nadi : 90 x/menit Nadi : 86 x/menit
Suhu : 36,4 ºC Suhu : 36,2 ºC
RR : 22 x/menit RR : 20 x/menit

BB, TB/PB

Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, dapat mengikuti arah, lapang ikterik, posisi mata tidak simetris,
Mata pandang kurang. Tn. S menggunakan lapang pandang cukup baik. Ny. D
kacamata pada saat membaca. masih dapat membaca tanpa
menggunakan kacamata
Tampak simetris, tidak terlihat sekret atau Tampak simetris, tidak terlihat sekret
massa yang menghalangi saluran atau massa yang menghalangi saluran
Hidung
pernafasan pernafasan

Mukosa bibir tampak lembab, terdapat Mukosa bibir tampak lembab, terdapat
karies gigi dan terdapat beberapa gigi karies gigi dan terdapat beberapa gigi
Mulut
yang tidak ada (ompong) dibagian tengah yang tidak ada (ompong) dibagian
atau belakang / geraham belakang / geraham
Tidak tampak adanya pembesaran vena Tidak tampak adanya pembesaran
jugularis, tidak tampak atau teraba adanya vena jugularis, tidak tampak atau
Leher
pembesaran kelenjar tiroid teraba adanya pembesaran kelenjar
tiroid
Dada Simetris, suara paru vesikuler di Dada Simetris, suara paru vesikuler di
dada kanan dan kiri, perkusi sonor pada dada kanan dan kiri, perkusi sonor
Dada
lapang paru dan redup pada jantung. pada lapang paru dan redup pada
jantung.
Datar, peristaltik 7 x/menit, tidak teraba Datar, peristaltik 5 x/menit, tidak
ginjal, perkusi tympani, tidak ada nyeri teraba ginjal, perkusi tympani, tidak
Abdomen
tekan. ada nyeri tekan.
Tidak tampak adanya kemerahan pada Tidak tampak adanya kemerahan pada
sendi atau penonjolan pada sendi, skala sendi atau penonjolan pada sendi,
Tangan kekuatan otot yaitu 5 pada tangan kiri dan skala kekuatan otot yaitu 5 pada
kanan. tangan kiri dan kanan.

skala kekuatan otot yaitu 5 pada kaki kiri skala kekuatan otot yaitu 5 pada kaki
dan kanan. kiri dan kanan. Ny. D mengatakan
Kaki pada saat cuaca dingin, kedua lututnya
merasakan nyeri yang berat hingga
kaki susah untuk digerakkan.
Keadaan Kesadaran Compos Mentis. Kesadaran Compos Mentis.
umum

STATUS KOGNITIF/AFEKTIF/SOSIAL
1. SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE (SPMSQ)
Nama Klien : Tn. S Tanggal Wawancara : Selasa, 21/08/18
Umur : 78 tahun Pewawancara : Stefani andani

Skor
Pertanyaan Jawaban
+ -
√ 1. Tanggal berapa hari ini? 21 Agustus 2018
√ 2. Hari apa sekarang ini? Selasa
√ 3. Apa nama tempat ini? Rumah
√ 4. Di mana alamat anda? Al Jafri masuk jalan sukmaraga
√ 5. Berapa umur anda? 78 tahun
√ 6. Kapan anda lahir? Tahun 1940
√ 7. Siapa presiden Indonesia sekarang? Jokowi
√ 8. Siapa presiden sebelumnya? SBY
√ 9. Siapa nama kecil ibu anda? Mama dewi
√ 10. Kurang 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap 20-3 = 17, 17-3=14, 14-3= 11
angka baru, semua secara menurun !
Jumlah Kesalahan Total 0
Interpretasi:
Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh
Salah 4 – 5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6 – 8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9 – 10 : Fungsi intelektual kerusakan berat
Kesimpulan : Fungsi intelektual utuh

Keterangan :
Level I : Riwayat pendidikan tingkat SD
Level II : Riwayat pendidikan tingkat SLTP dan SLTA
Level III : Riwayat pendidikan tingkat tinggi (Diploma I, II, III, S1, S2, S3)

2. MINI MENTAL STATE EXAM (MMSE)


Aspek Nilai Nilai
No Kriteria
Kognitif Maksimal Klien
1. Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar
Jawaban
Tahun : 2018
Musim : Kemarau
Tanggal: 21
Hari : Selasa
Bulan : Agustus
2. Orientasi 5 4 Dimana sekarang kita berada?
Jawaban
Negara : Indonesia
Propinsi: Kalimantan Selatan
Kabupaten/kota: Banjarbaru
Kelurahan: Kemuning
Komplek : Sukmaraga, Al
Jafri
3. Registrasi 3 3 Sebutkan 3 nama obyek (misal:
kursi, meja, kertas), kemudian
ditanyakan kepada klien,
menjawab:
a. Kursi
b. Meja
c. Kertas
4. Perhatian dan 5 2 Meminta klien berhitung mulai
kalkulasi dari 100 kemudian kurangi 7
sampai 5 tingkat.
Jawaban:
1. 100
2. 93
3. 80
4. 73
5. 60
5. Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi
ketiga obyek pada poin ke 2
(tiap poin nilai 1).
a. Kursi
b. Meja
Aspek Nilai Nilai
No Kriteria
Kognitif Maksimal Klien
c. Kertas
6. Bahasa 9 2 a. Menanyakan pada klien tentang
benda (sambil menunjukan
benda tersebut):
Lantai
Minta klien untuk mengulangi
kata berikut:
tidak ada, dan, jika/ tetapi
2 b. Minta klien untuk mengikuti
perintah berikut yang terdiri 3
langkah:
1. Ambil kertas ditangan anda
2. Lipat dua
3. Taruh di lantai
3 c. Perintahkan pada klien untuk
hal berikut (bila aktifitas sesuai
perintah nilai satu poin).
“tutup mata anda”
1 d. Perintahkan kepada klien untuk
menulis kalimat dan menyalin
gambar.

1 Klien dapat menulis


Total nilai 30 26

Interpretasi : 24-30 : tidak ada gangguan kognitif


18-23 : gangguan kognitif ringan
0-17 : gangguan kognitif berat

Kesimpulan : Tidak ada gangguan kognitif

3. INVENTARIS DEPRESI BECK


Skor Uraian
A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih/tidak bahagia dimana saya tak dapat menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar darinya
1 Saya merasa sedih atau galau
0 Saya tidak merasa sedih
B. Pesimisme
Saya merasa bahwa masa depan adalah sia – sia dan sesuatu tidak dapat
3
membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa – apa untuk memandang ke depan
1 Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
C. Rasa Kegagalan
3 Saya benar – benar gagal sebagai orang tua (suami/istri)
Bila melihat kehidupan ke belakang semua yang dapat saya lihat hanya
2
kegagalan
1 Saya merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Saya tidak merasa gagal
D. Ketidakpuasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Saya tidak merasa tidak puas
E. Rasa Bersalah
3 Saya merasa seolah – olah sangat buruk atau tidak berharga
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk/tak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
0 Saya tidak merasa benar – benar bersalah
F. TIdak Menyukai Diri Sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
G. Membahayakan Diri Sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran – pikiran mengenai membahayakan diri sendiri
H. Menarik Diri Dari Sosial
Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak perduli pada
3
mereka
Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan mempunyai sedikit
2
perasaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I. Keragu – Raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambl keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
J. Perubahan Gambaran Diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikan
Saya merasa bahwa ada perubahan permanent dalam penampilan saya dan in
2
membuat saya tidak tertarik
1 Saya kuatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik
0 Saya merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari pada sebelumnya
K. Kesulian Kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu
1 Saya memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
0 Saya dapat bekerja kira – kira sebaik sebelumnya
L. Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tida merasa lebih lelah dari biasanya.
M. Anoreksia
3 Saya tidak mempunyai nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat memburuk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebellumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya.
Total Nilai : 0
Penilaian : 0 - 4 Depresi tidak ada
5-7 Depresi ringan
8 - 15 Depresi sedang
> 16 Depresi berat

Kesimpulan : Tn S tidak mengalami depresi

4. APGAR Keluarga
No Fungsi Uraian Skor
Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga
1 Adaptasi (teman – teman) saya untuk membantu pada waktu 2
sesuatu menyusahkan saya
Saya puas dengan cara keluarga (teman – teman)
2 Hubungan saya membicarakan sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah dengan saya 2

Saya puas bahwa keluarga (teman – teman) saya 2


3 Pertumbuhan menerima dan mendukung keinginan saya untuk
melakukan aktivitas atau arah baru
Saya puas dengan cara keluarga (teman – teman)
saya mengekspresikan afek dan berespon terhadap 1
4 Afeksi
emosi – emosi saya seperti marah, sedih atau
mencintai
Saya puas dengan cara teman – teman saya dan saya
5 Pemecahan 1
menyediakan waktu bersama – sama
Total 9

Penilaian: Selalu = 2, Kadang – kadang = 1, Hampir tidak pernah = 0


Nilai < 3 : Disfungsi keluarga sangat tinggi.
4-6 : Disfungsi keluarga sedang.

> 7 : Tidak ada disfungsi keluarga.


Kesimpulan : Tidak ada disfungsi keluarga

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


1. Analisis & Sintesis Data
No Data Masalah Penyebab
1. DS : Perilaku kesehatan Ketidakmampuan
- Tn. S merupakan perokok cenderung beresiko keluarga mengenal
aktif dalam sehari masalah kesehatan.
menghabiskan 1 bungkus
rokok. Tn. S mengatakan
merokok sejak masih muda.

DO :

2. Kesiapan
Ny. D mengatakan rutin
meningkatkan
melakukan pemeriksaan
manajemen
tekanan darah, dan pemeriksaan
kesehatan pada
darah sewaktu seperti kadar
keluarga Ny. D
glukosa, asam urat atau
dengan penyakit
kolesterol, dan jika mengalami
Atritis Reumatoid
keluhan seperti nyeri pada lutut,
akan berobat ke Puskesmas
Banjarbaru Selatan yang
diantar oleh Tn. S.

2. Perumusan Diagnosis Keperawatan


No Diagnosa Keperawatan (PES)
1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada Tn. S berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga menegenal masalah kesehatan.
2. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan pada keluarga Ny. D dengan
penyakit Atritis Reumatoid

3. Penilaian Skoring & Diagnosis Keperawatan


No
Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran
Dx
1 Sifat masalah : 1 3/3x1=1 Keluarga melihat masalah
sebagai ancaman kesehatan
Wellness (3) jika tidak ditangani akan
Aktual (3) mengganggu kesehatan klien

Risiko (2)

Potensial (1)

Kemungkinan 2 1/2x2=1 Dengan dilakukan intervensi


2 asuhan keperawatan kepada
diubah :
klien kemungkian dari
Mudah (2) masalah dapat berkurang

Sebagian(1)

Tidak dapat(0)

3 Kemungkinan Masalah kemungkinan dapat


dicegah 1 2/3x1=0,66
dicegah namun karena klien
tidak mengetahui cara
Tinggi (3)
mengontrol masalah sehingga
Cukup(2) cukup mengganggu

Rendah(1)

4 Menonjolnya 1 1/2x1=0,5 Keluarga melihat masalah


masalah merupakan permasalahan
yang tidak harus segera
Segera (2) ditangani tetapi beresiko
untuk mengganggu kesehatan.
Tidak perlu (1)

Tidak dirasakan (0)

Total skor 3,16


1 Sifat masalah : 1

Wellness (3)

Aktual (3)

Risiko (2)

Potensial (1)

Kemungkinan 2
2
diubah :

Mudah (2)

Sebagian(1)

Tidak dapat(0)

3 Kemungkinan
dicegah 1

Tinggi (3)

Cukup(2)

Rendah(1)

4 Menonjolnya 1
masalah

Segera (2)

Tidak perlu (1)

Tidak dirasakan (0)

Total skor
4. Prioritas Diagnosis Keperawatan
Prioritas Diagnosa Keperawatan Skor
1 Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada Tn. S 3,16
berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga menegenal
masalah kesehatan.
2 Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan pada
keluarga Ny. D dengan penyakit Atritis Reumatoid
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosis
No. Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi Keperawatan (NIC)
Keperawatan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 kali 30
Perilaku kesehatan
menit, klien mempunyai pengetahuan dan memahami bahaya
cenderung beresiko
merokok dengan kriteria: Label : Fasilitas Pembelajaran (5520)
pada Tn. S 1. Berikan pendidikan kesehatan tentang bahaya
1 Label Kontrol Gejala (1608)
berhubungan dengan merokok
No NOC Awal Tujuan
Ketidakmampuan 2. Gunakan bahasa yang umum digunakan
1 Klien mengetahui pengertian 3 4
keluarga menegenal 3. Jika diperlukan berikan bahan-bahan
rokok dan bahaya merokok
masalah kesehatan. informasi yang didapat dari internet seperti
2 Klien mampu melakukan 3 4
jurnal penelitian.
tindakan untuk mengurangi
4. Ajarkan tindakan non farmakologi
merokok
5. Gunakan demonstrasi yang sesuai
3. Klien dapat menggunakan 3 4
6. Berikan kesempatan agar pasien dapat
sumber-sumber yang sedia
mencoba
untuk mengurangi rokok
7. Dorong pasien untuk berpartisipasi aktif
4. Klien mampu melaporkan 3 4
8. Evaluasi keefektifan dari tindakan yang
gejala yang dapat terkontrol
dilakukan
Keterangan:
1. Tidak ada pengetahuan
2. Pengetahuan terbatas
3. Pengetahuan sedang
4. Pengetahuan banyak
5. Pengetahuan sangat banyak

Kesiapan Pengetahuan: Pengetahuan: Promosi Kesehatan (1823) NIC : Pendidikan Kesehatan (5510)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 kali pertemuan
meningkatkan
masalah keluarga teratasi dengan kriteria hasil:
manajemen 1. Jelaksan tanda dan gejala yang biasa
2
kesehatan pada muncul pada penyakit
No NOC Awal Tujuan
keluarga Ny. D 2. Jelaskan tentang proses penyakit
1 Keluarga memahami tanda 2 4
dengan penyakit 3. Identifikasi kemungkinan penyebab
gejala, penyebab, proses
Atritis Reumatoid penyakit, serta penyakit

penatalaksanaan penyakit 4. Diskusikan perubahan gaya hidup yang


2 seperti pengobatan dan diet 2 4 mungkin diperlukan untuk mencegah
yang sesuai komplikasi di masa yang akan datang dan
Keluarga mampu menjelaskan atau proses pengontrolan penyakit
kembali apa yang telah 5. Diskusikan tentang rencana diet yang
dijelaskan oleh perawat sesuai dengan kondisi klien
6. Jelaskan tentang penggunaan obat
Skala 1 : tidak mengetahui
7. Tanyakan kembali tentang penjelasan
Skala 2 : sedikit mengetahui
yang telah diberikan untuk mengetahui
Skala 3 : cukup mengetahui
pemahaman klien tentang penjelasan yang
Skala 4 : banyak mengetahui
Skala 5 : mengetahui sepenuhnya
telah diberikan

S-ar putea să vă placă și