Sunteți pe pagina 1din 21

KEPERAWATAN KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU NIFAS

Disusun oleh :
1. Dwi Octaviani (P1337420316043)
2. Dyah Retno U. (P1337420316044)
3. Dewi Rosawati (P1337420316045)
4. Uswatun Chasanah (P1337420316046)
5. Ulfatul Vaisyah (P1337420316047)
6. Nur Susiyamti Ningsih (P1337420316048)
7. Rizky Dian Christiningtyas (P1337420316049)
8. Reno Fandany S.V. (P1337420316050)
9. Nadya Wahyu K. (P1337420316051)
10. Naufal Ghozy (P1337420316052)

III REGULER A

POLTEKKES KEMENKS SEMARANG


PRODI DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN
2018
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
Pada Ny. K dengan kasus POST PARTUM
I. DATA DEMOGRAFI
A. Biodata
Nama Inisial : Ny. K
Usia : 41 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Jawa
Status Pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Dr. Warsito Gg. Tanggamus, Teluk Betung
Dx. Medik : POST PARTUM
Tanggal Masuk : 17 Agustus 2018
Tanggal Pengkajian : 17 Agustus 2018

B. Penanggung Jawab
Nama Lengkap : Tn. Pausi
Usia : 42 th
Alamat : Jl. Dr. Warsito Gg. Tanggamus, Teluk Betung
Pekerjaan : Tukang Ojek
Hub. Dengan Pasien : Suami

II. KELUHAN UTAMA


Os datang ke IGD Rumah Sakit pada tanggal 17 Agustus 2018 pukul 19.20 wib
diantar oleh keluarga nya dan mengeluh ingin melahirkan, nyeri yang dirasakan
dengan skala 8 di bagian perut hingga ke pinggang, nyeri hilang timbul.

III. RIWAYAT KESEHATAN


A. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien menyatakan nyeri pada daerah kemaluan terutama jika untuk duduk
dan berjalan.
B. Riwayat Kesehatan Lalu
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit berat hingga harus ke
rumah sakit.
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan bahwa dalam keluarga tidak ada yang menderita
penyakit hipertensi, gula, atau penyakit menurun lainnya. Juga tidak ada
yang menderita penyakit menular.
D. Riwayat Persalinan dan Kelahiran Saat Ini
1. Lama persalinan:
a. Kala I 4 jam 20 menit
b. Kala II 5 menit
c. Kala III 5 menit
Total waktu persalinan 4 jam 30 menit.
2. Posisi fetus memanjang, punggung kiri, dengan presentasi kepala.
3. Tipe kelahiran spontan.
4. Penggunaan analgesik dan anestesi, selama proses persalinan ibu tidak
diberikan analgesik dan anestesi.
5. Masalah selama persalinan tidak ada, bayi lahir spontan, terjadi ruptur
perineum derajat I dengan jahitan dalam 1 luar 1. Jumlah perdarahan
kala I 0 cc, kala II 0 cc, kala III 100 cc, kala IV 50 cc. Total perdarahan
150 cc.
E. Data Bayi Saat Ini
1. Keadaan umum bayi baru lahir (Jenis kelamin: Perempuan)
a. Berat badan : 2500 Gram
b. Panjang badan : 47 Cm
c. Lingkar kepala : 32 Cm
d. Lingkar dada : 30 Cm
e. Lingkar perut : 31 Cm
f. Lingkar lengan atas : 10,5 Cm
2. Apgar Score
Karakteristik
No. Tgl/Jam Menit 1 Menit 5
Penilaian
17-11- Denyut jantung
1. 2015 2 2
20.55 wib
2. Pernafasan 2 2
3. Reflek 1 1
4. Tonus Otot 1 2
5. Warna Kulit 1 2
Total 7 9
Kesimpulan: Bayi normal tidak mengalami asfiksia.
F. Riwayat Psikologis Ibu
Ibu merasa baik-baik saja, senang bayinya lahir dengan selamat tanpa
masalah mengingat bahwa ini adalah anak ke-6
G. Riwayat Ginekologi
Ibu mengalami menarche pada usia 14 tahun, lama menstruasi 5 hari
dengan siklus 30 hari. Darah yang keluar biasanya cukup banyak, encer,
berwarna merah, dengan bau amis. Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
10/02/2018. Ibu merupakan akseptor IUD dan sudah dipakai selama 3
tahun sebelum gagal dan diekstraksii pada bulan Januari 2018.
H. Riwayat Obstetri
Ibu G6P5A0 :
Tahun Tempat Jenis Jenis BB
No.
Persalinan Pertolongan Persalinan Kelamin (Gram)
1. 1998 Bidan Spontan Perempuan 3200
2. 2004 Bidan Spontan Perempuan 3300
3. 2008 Bidan Spontan Perempuan 3000
4. 2010 Bidan Spontan Perempuan 3300
5. 2012 Bidan Spontan Perempuan 3200

I. Review of System dan Pemeriksaan Fisik


1. Penampilan umum : Ibu tampak rapi, terlihat lelah, berjalan dengan
bantuan dan tertatih-tatih.
2. b. Berat badan : 60 Kg.
3. c. Tinggi badan : 151 Cm.
4. Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg
N : 84 x/ mnt
R : 21 x/ mnt
S : 36,5 0C
5. Kulit, rambut, kuku
Ibu mengatakan setelah melahirkan langsung dibersihkan oleh bidan,
kuku sudah dipotong sejak dari rumah. Tidak ada keluhan. Kulit bersih,
turgor kulit baik, lembab, rambut bersih tidak rontok, kuku rapi dan
pendek.
6. Kepala dan leher
Ibu mengatakan tadi pagi sudah mencuci muka sekalian mandi, tidak
ada keluhan. Ekspresi wajah merintih ketika bergerak atau duduk.
Tampak lelah. Tidak ada oedema, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, penglihatan normal, kelenjar tiroid tidak membesar, kelenjar
limfe tidak teraba, vena jugularis tidak meningkat, tidak terdapat bekas
operasi.
7. Telinga
Tidak ada keluhan. Bersih, discharge tidak ada, pendengaran normal.
8. Mulut, tenggorokan, hidung
Tidak ada keluhan. Bersih, tidak terdapat karies gigi, tidak ada
stomatitis, sekret hidung bersih, tidak memakai alat bantu, fungsi baik.
9. Thoraks dan paru-paru
Tidak ada keluhan. Simetris kanan-kiri, tidak ada ketinggalan gerak,
paru dalam batas normal, tidak terdengar suara nafas tambahan.

10. Payudara
Ibu mengatakan air susu sudah keluar dan akan menyusui bayinya setelah
istirahat. Lunak, puting susu menonjol keluar, ASI sudah keluar.
11. Jantung
Tidak ada keluhan, jantung tidak membesar, tidak ada bising jantung.
12. Abdomen
Ibu mengatakan perut terasa mual-mual dan seperti dipelintir. Terdapat
striae gravidarum, tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat, teraba lunak,
peristaltik positif agak lemah.
13. Genetalia
Ibu mengatakan nyeri pada daerah kemaluan terutama jika untuk bergerak
dan duduk, nyeri tajam, perih, lokasi pada daerah perineum, nyeri sedang
skala 6. Ibu menyatakan sudah buang air kecil 1 kali
14. Anus dan rectum
Ibu mengatakan buang air besar tadi malam sebelum melahirkan, setelah
melahirkan sampai sekarang belum. Terdapat ruptur perineum dengan
jahitan luar 1 jenis one by one. Luka tampak basah.
15. Musculoskeletal
Tidak ada keluhan, refleks positif,, tidak ada varises, tidak terjadi oedema,
kekuatan otot 5, ROM normal.

IV. AKTIVITAS SEHARI-HARI


A. Pola persepsi kesehatan-pemeliharaan kesehatan
Ibu mengatakan bayi ini merupakan anak keenam, anak pertama sampai
kelima nya dulu dilahirkan di Bidan. Selama ini ibu rajin memeriksakan
diri ke dokter kandungan, jika merasa tidak enak badan juga langsung ke
Puskesmas.
B. Pola nutrisi-metabolisme
Ibu makan 3 kali sehari, minum 6-8 gelas perhari, selama hamil muda
merasa mual muntah tapi semakin bertambah usia kehamilan gejala
semakin hilang. Sekarang ibu sudah mulai makan makanan kecil yang
dibawa oleh suaminya.
C. Pola aktifitas-latihan
Selama hamil ibu sering jalan-jalan bersama suami dan aktivitas sehari-
hari dapat dilakukan mandiri, sekarang ibu merasa lelah dan ingin tidur,
juga tampak berhati-hati ketika bergerak di tempat tidur. Ibu tidak mampu
masuk dan keluar dari kamar mandi sehingga aktivitas kebersihan diri
dibantu oleh keluarga.
D. Pola eliminasi
Biasanya ibu bab 1-2 kali sehari dengan konsistensi lunak dan bak 6-8
kali sehari selama hamil. Setelah melahirkan bab belum sedangkan bak 1
kali tadi pagi.
E. Pola isitirahat-tidur
Selama hamil istirahat/tidur tidak ada gangguan, tidur siang selama 2 jam
dan malam tidur jam 21.00 WIB dan bangun pagi jam 04.30 WIB.
Semalam ibu tidak dapat tidur karena dalam proses persalinan, baru
setelah bayi lahir dan ibu dibersihkan dapat tidur sebentar.
F. Pola persepsi-kognitif
Ibu mengatakan merasa sakit pada daerah kemaluan.Ibu juga mengatakan
bahwa kehamilan yang sekarang ini tidak disengaja karena gagalnya IUD,
tetapi ibu dan suaminya merasa senang juga dengan kehadiran anak ini.
G. Pola persepsi terhadap diri
Ibu sangat kooperatif terhadap tindakan keperawatan yang diberikan dan
meyakini bahwa semua tindakan itu adalah untuk mempercepat menolong
diri dan bayinya.
H. Pola hubungan-peran
Orang terdekat adalah suaminya dan ibunya yang selalu mendampingi.
Ibu mengatakan selama ini hubungan antar anggota keluarga dan
masyarakat sekitar baik-baik saja.
I.Pola seksualitas-reproduksi
Selama hamil sudah ada kesepakatan dengan suami untuk mengurangi
frekwensi hubungan seksual. Tidak ada gangguan dalam melakukan
akttifitas tersebut, juga tidak terjadi kontak bleeding.
J. Pola stress-koping
Ibu berpenampilan rapi, berbicara pelan-pelan, dan selalu minta
pertimbangan suami atau ibunya jika ada masalah atau harus mengambil
keputusan.
K. Pola kepercayaan-nilai-nilai
Ibu berasal dari suku jawa dan beragama Islam sehingga kebudayaan
yang umum di masyarakat masih dilakukan seperti tujuh bulanan dan
selamatan. Ibu merasa sangat bersyukur bayinya dapat lahir dengan
selamat.
V. PROFIL KELUARGA
A. Pendukung keluarga
Ibu tinggal serumah dengan suami, dan kelima anaknya. Jika ada apa-apa
biasa minta tolong kepada orang tuanya. Hubungan dengan masyarakat
sekitar juga baik.
B. Jumlah anak
Enam dengan anak yang sekarang. Anak pertama sampai keenam
semuanya perempuan.
C. Tipe rumah dan komunitas
Rumah milik sendiri dengan bangunan permanen, lantai semen halus
dengan ventilasi dan cahaya yang cukup. Sumber air PAM dan memiliki
WC sendiri. Jarak dengan tetangga dekat dan tipe komunitas masyarakat
desa dengan budaya gotong royong.
D. Pekerjaan
Ibu tidak bekerja, di rumah saja mengurus anaknya, sedangkan suaminya
adalah seorang tukang ojek
E. Tingkat pendidikan
Ibu berpendidikan terakhir SLTP sedangkan suaminya hanya lulusan SD
F. Tingkat sosial ekonomi
Menengah kebawah dengan penghasilan perbulan tidak pasti ± Rp
350.000.
G. Riwayat dan Rencana Keluarga Berencana
Ibu pernah menggunakan IUD selama 3 tahun tapi gagal, ibu merasa tidak
nyaman akhirnya diekstraksi pada bulan Januari 2015. Ibu mengatakan
berencana akan memakai IUD lagi.

VI. PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN


Pemeriksaan di lakukan pada tanggal 7 Agustus 2018
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
 Hematologi
Leukosit 11.400 5.000-10.000/ uL
Diff Count
Basofil 0 0-1%
Eosinofil 0 1-4%
N Staaf 0 2-6%
N Segmen 72 50 - 70 %
Limfosit 13 20 - 40 %
Monosit 15 2-8%
L : 4,4 – 5,5 x 106 uL
Eritrosit 3.610.000 P : 3,5 – 4,5 x 106 uL
L : 13,5 –18,0 gr/dL
Hemoglobin 10,6 P : 12,0 –16,0 gr/dL
Hematokrit 32,1 L : 40 – 54 %
P : 38 – 47 %
Trombosit 231.000 150- 400 x 103/uL
 Urinalisa
Warna Kuning agak keruh Kuning jernih
pH 6,5 5,5 – 8,5
Berat jenis 1.015 1.015 – 1.025
Nitrit (-) Negative
Protein (-) Negative
Keton (-) Negative
Reduksi (-) Negative
Bilirubin (-) Negative
Urobilinogen (+) 0,2 mg/dL
Leukosit (-) Negative
Eritrosit (-) Negative
Sedimen
Leukosit 15 - 20 1 – 10 /LPB
Eritrosit 10 – 20 1 – 5 /LPB
Epitel (+) (+)
Kristal (-) Negative
Silinder (-) Negative
Lain-lain (-) Negative
Test kehamilan (+)

VII. THERAPY YANG DIBERIKAN


 Amoxicillin 3 x 500 mg
 Asam mefenamat 3 x 500 mg
 B. Complek 3 x 1 tab
 Vit. A 1 x 1 tab

VIII. ANALISA DATA


DATA ETIOLOGI PROBLEM
DS: Kontraksi uterus Nyeri akut
 Pasien mengatakan nyeri
pada daerah kemaluan
terutama jika untuk bergerak
dan duduk, nyeri tajam, perih
 Pasien mengatakan perut
terasa mual-mual dan seperti
dipelintir.
DO:
 Tampak berhati-hati ketika
bergerak di tempat tidur.
 Ekspresi wajah merintih
ketika bergerak atau duduk.
 Nyeri sedang skala 6
 Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
N : 84 x/ mnt
R : 21 x/ mnt
S : 36,5 0C

DS:
Pasien mengatakan terdapat
luka di kemaluannya dan
rasanya sakit.

Trauma jaringan Risiko infeksi


DO:
 Terdapat ruptur perineum
derajat I dengan jahitan luar
1 Zide.
 Luka tampak basah.

DS:
Pasien mengatakan merasa
lelah dan ingin tidur.

DO: Intoleransi
Kelelahan
Aktivitas
 Pasien tidak mampu masuk
dan keluar dari kamar mandi.
 Tampak lemah.
 Aktivitas kebersihan diri
dibantu oleh keluarga.

IX. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus
2. Risiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan
X. RENCANA PENDIDIKAN KESEHATAN
AREA RENCANA TINDAKAN
Kerja Memberikan informasi bahwa selama tiga minggu
post partum belum diperbolehkan bekerja keras,
seperti mengangkat ember, barang-barang yang
berat, dan memperbolehkan bekerja ringan seperti
menyapu, menyetrika, dan memasak.

Istirahat Mengajarkan kepada ibu agar istirahat dengan


cukup saat bayi tertidur, hal ini sangat baik untuk
memulihkan kondisi ibu walaupun ibu tidak punya
masalah dengan keadaan tidur.

Latihan Mengajarkan kepada ibu bahwa latihan pada awal


minggu pertama post partum seperti menaiki
tangga, senam post partum.

Hygiene Mengajarkan pada ibu untuk selalu membersihkan


daerah vagina dan perineum setelah BAK atau
BAB dengan air sabun.

Koitus Mengajarkan pada ibu bahwa koitus bisa dimulai


apabila lokhia berubah menjadi putih dan luka
perineum sudah sembuh sempurna serta ibu
merasa nyaman untuk melakukan hubungan.

Kontrasepsi Menjelaskan kepada ibu bisa menggunakan


kontrasepsi setelah tiga minggu post partum dan
apabila ibu menyusui secara penuh dan tidak
memberikan makanan tambahan pada bayi bisa
dipergunakan untuk kontrasepsi selama enam
bulan post partum.

Follow up Ibu bisa mengontrolkan diri seminggu setelah


persalinan dan selanjutnya kontrol sampai 42 hari
post partum

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Nama Pasien : Ny. K
Dx. Medik : Post Partum
No Dx. NOC NIC Rasional
. Keperawatan
1. Nyeri akut Setelah 1. Berikan posisi 1. Dapat
berhubungan dilakukan yang nyaman, membuat
dengan tindakan aman dan tenang pasien lebih
kontraksi keperawatan berelaksasi dan
2. Kompres air
uterus selama kurang terasa nyaman
hangat pada bagian
lebih 1 x 24 jam
perut 2. Untuk
diharapkan
memperlancar
3. Lakukan
dapat tercapai
pembuluh
kolaborasi
kriteria hasil :
darah supaya
pemberian obat
Nyeri bisa
nyeri
analgetik
berkurang
berkurang
bahkan hilang 4. Pantau skala nyeri
Pasien mampu 3. Obat analgetik
berelaksasi dapat
mengurangi
rasa nyeri

4. Untuk
mengetahui
keberhasilan
intervensi

2. Risiko infeksi Setelah 1. Ajarkan cara 1. Untuk


berhubungan dilakukan melakukan vulva mencegah
dengan tindakan hygiene terjadinya
trauma keperawatan infeksi pada
jaringan selama kurang 2. Ajarkan tekhnik perineum
lebih 1 x 24 jam relaksasi dan
2. Untuk
diharapkan distraksi pada
membuat ibu
dapat tercapai pasien
lebih relaksasi
kriteria hasil :
3. Kolaborasi dan
Risiko akan
pemberian obat mengurangi
berkurang atau
analgetik rasa sakit
bahkan tidak ada
Pasien lebih 3. Untuk
4. Pantau TTV pasien
mampu mengurangi
berelaksasi rasa sakit

4. Untuk melihat
keberhasilan
intervensi

3. Intoleransi Setelah 1. Bantu pasien 1. Untuk


aktivitas dilakukan dalam memenuhi memenuhi
berhubungan tindakan segala aktivitasnya kebutuhan
dengan keperawatan aktivitas pasien
kelelahan selama kurang 2. Beri motivasi pada
lebih 1 x 24 jam pasien agar ia mau2. Untuk
diharapkan belajar untuk mulai menambah
dapat tercapai beraktivitas semangat
kriteria hasil : kembali pasien
Pasien mampu
3. Berikan 4. Untuk
berjalan mandiri
pendidikan membantu
Pasien mampu
kesehatan pada memotivasi
memnuhi segala
keluarga pasien dan memenuhi
aktivitasnya
kebutuhan
sendiri pasien

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny. K
Ruang Rawat : Kebidanan (VK)
No.
Tanggal Waktu Implementasi Evaluasi
Dx
1. 7-8-2018 07.101. Memberikan posisi S:
wib yang nyaman, aman Pasien mengatakan nyeri
dan tenang pada daerah kemaluan
terutama jika untuk
2. Mengompres air
bergerak dan duduk, nyeri
hangat pada bagian
tajam, perih
perut
 Pasien mengatakan perut
3. Melakukan terasa mual-mual dan
kolaborasi seperti dipelintir.
pemberian obat
analgetik O:

4. Memantau skala  Tampak berhati-hati ketika

nyeri bergerak di tempat tidur.


 Ekspresi wajah merintih
ketika bergerak atau duduk.
 Skala nyeri sedang 6
 Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
N : 84 x/ mnt
R : 21 x/ mnt
S : 36,5 0C

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

Berikan posisi yang


nyaman, aman dan tenang
Kompres air hangat pada
bagian perut
Lakukan kolaborasi
pemberian obat analgetik
Pantau skala nyeri

2. 7-8-2018 07.151. Mengajarkan cara S:


wib melakukan vulva Ibu mengatakan terdapat
hygiene luka di kemaluannya dan
rasanya sakit.
2. Mengajarkan
tekhnik relaksasi O:
dan distraksi pada  Terdapat ruptur perineum
pasien derajat I dengan jahitan
luar 1 Zide.
3. Melakukan
 Luka tampak basah.
kolaborasi
pemberian obat A : Masalah belum teratasi
analgetik
P : Lanjutkan Intervensi
4. Memantau TTV Ajarkan cara melakukan
pasien vulva hygiene
Ajarkan tekhnik relaksasi
dan distraksi pada pasien
Kolaborasi pemberian obat
analgetik
Pantau TTV pasien

3. 7-8-2018 07.25 1. Membantu pasien S:


wib dalam memenuhi Ibu mengatakan merasa
segala aktivitasnya lelah dan ingin tidur.

2. Memberi motivasi
DO:
pada pasien agar ia
 Ibu tidak mampu masuk
mau belajar untuk
dan keluar dari kamar
mulai beraktivitas
kembali mandi.
 Tampak lemah.
3. Memberikan  Aktivitas kebersihan diri
pendidikan dibantu oleh keluarga.
kesehatan pada
keluarga pasien A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
Bantu pasien memenuhi
segala aktivitasnya
Beri motivasi agar pasien
terus semangat
Berikan pendidikan
kesehatan pada keluarga
pasien

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny. K
Ruang Rawat : Kebidanan (VK)
No.
Tanggal Waktu Implementasi Evaluasi
Dx
1. 18-11- 20.451. Memberikan posisi S:
2015 wib yang nyaman, aman Pasien mengatakan nyeri
dan tenang pada daerah kemaluan
sudah berkurang
2. Mengompres air
hangat pada bagian
O:
perut
 Tampak masih berhati-hati
3. Melakukan
ketika bergerak di tempat
kolaborasi
tidur.
pemberian obat  Ekspresi wajah merintih
analgetik ketika bergerak atau duduk.
 Skala nyeri 5
4. Memantau skala  Tanda-tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
nyeri N : 88 x/ mnt
R : 20 x/ mnt
S : 36,5 0C

A : Masalah sebagian
teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

Berikan posisi yang


nyaman, aman dan tenang
Kompres air hangat pada
bagian perut
Lakukan kolaborasi
pemberian obat analgetik
Pantau skala nyeri

2. 18-11- 20.501. Mengajarkan cara S:


2015 wib melakukan vulva Ibu mengatakan luka di
hygiene kemaluannya dan rasanya
jika bergerak masih terasa
2. Mengajarkan
sakit.
tekhnik relaksasi
dan distraksi pada
O:
pasien
 Pasien tampak meringis
3. Melakukan  Luka masih tampak basah.
kolaborasi
pemberian obat A : Masalah sebagian

analgetik teratasi

4. Memantau TTV P : Lanjutkan Intervensi

pasien Ajarkan cara melakukan


vulva hygiene
Ajarkan tekhnik relaksasi
dan distraksi pada pasien
Kolaborasi pemberian obat
analgetik
Pantau TTV pasien

3. 18-11- 20.551. Membantu pasien S:


2015 wib dalam memenuhi Pasien mengatakan sudah
segala aktivitasnya mulai segar dan mampu
beraktivitas secara mandiri
2. Memberi motivasi
tetapi belum sepenuhnya
pada pasien agar ia
mau belajar untuk
DO:
mulai beraktivitas
 Pasien mampu masuk dan
kembali
keluar dari kamar mandi
3. Memberikan
sendiri dengan
pendidikan
berpegangan dengan
kesehatan pada
tembok
keluarga pasien  Tampak sedikit lemas
 Aktivitas kebersihan diri
sudah dilakukan secara
mandiri

A : Masalah sebagian
teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
Bantu pasien memenuhi
segala aktivitasnya
Beri motivasi agar pasien
terus semangat
Berikan pendidikan
kesehatan pada keluarga
pasien
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny. K
Ruang Rawat : Kebidanan (VK)
No.
Tanggal Waktu Implementasi Evaluasi
Dx
1. 8-8-2018 07.101. Memberikan posisi S:
wib yang nyaman, aman Pasien mengatakan nyeri
dan tenang pada daerah kemaluan
sudah tidak dirasakan lagi
2. Mengompres air
hangat pada bagian
O:
perut
 Tampak segar
3. Melakukan  Ekspresi wajah sudah
kolaborasi segar dan tidak lagi
pemberian obat merintih ketika bergerak
analgetik atau duduk.
 Tanda-tanda vital :
4. Memantau skala TD : 120/80 mmHg
nyeri N : 88 x/ mnt
R : 20 x/ mnt
S : 36,5 0C

A : Masalah teratasi

P : Hentikan Intervensi
(Pasien Pulang)

2. 8-8-2018 07.151. Mengajarkan cara S:


wib melakukan vulva Pasien mengatakan luka di
hygiene kemaluannya sudah tidak
2. Mengajarkan
dirasakan lagi
tekhnik relaksasi
dan distraksi pada
O:
pasien
 Pasien tampak segar
 Luka tampak masih basah
3. Melakukan
kolaborasi A : Masalah teratasi
pemberian obat
analgetik P : Hentikan Intervensi
(Pasien Pulang)
4. Memantau TTV
pasien

3. 8-8-2018 07.201. Membantu pasien S:


wib dalam memenuhi Pasien mengatakan sudah
segala aktivitasnya mulai segar dan mampu
beraktivitas secara mandiri
2. Memberi motivasi
pada pasien agar ia
O:
mau belajar untuk
 Pasien mampu masuk dan
mulai beraktivitas
keluar dari kamar mandi
kembali
sendiri
3. Memberikan  Tampak segar
pendidikan  Aktivitas kebersihan diri

kesehatan pada sudah dilakukan secara

keluarga pasien mandiri

A : Masalah teratasi

P : Hentikan Intervensi
(Pasien Pulang)
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Puerperium / nifas adalah masa sesudah persalinan dimulai setelah kelahiran
plasenta dan berakhirnya ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil, masa nifas berlangsung selama ± 6 minggu
(Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002)
Etiologi post partum dibagi 2, yaitu :
a. Etiologi post partum dini :
1. Atonia uteri
2. Laserasi jalan lahir;robekan jalan lahir
3. Hematoma
b. Etiologi post partum lambat
1. Tertinggalnya sebagian plasenta
2. Subinvolusidi daerah insersi plasenta
3. Dari luka bekas secsio sesaria
B. SARAN
Dalam upaya meningkatkan kualitas perawatan pada pasien POST
PARTUM perlu ditingkatkan tentang keperawatan pada pasien tersebut
sehingga asuhan keperawatan dapat lebih efektif. Dan karena laporan ini masih
banyak kekurangan nya saya menerima kritik dan saran dari berbagai pihak
karena dengan kritik dan saran yang diberikan saya dapat memperbaiki
kekurangan tersebut dan dapat menjadikan laporan ini menjadi lebih baik lagi.

S-ar putea să vă placă și