Sunteți pe pagina 1din 3

Penemuan shape memory effectdiambil pada 1930-an.

Menurut Otsuka dan


Wayman, A. Olander menemukan perilakupseudoelastic dari paduan Au-Cd pada
tahun 1932. Greninger dan Mooradian (1938) mengamati pembentukan dan
hilangnya fase martensitik dengan menurunkan dan meningkatkan suhu paduan Cu-
Zn. Fenomena dasar dari efek memori diatur oleh perilakuthermoelastic fasa
martensit dilaporkan secara luas satu dekade kemudian oleh Kurdjumov dan
Khandros (1949) dan juga oleh Chang dan Baca (1951).
Paduan titanium-nikel pertama kali dikembangkan pada 1962-1963 oleh US
Naval Ordnance Laboratorium dan dikomersialisasikan di bawah nama dagang
Nitinol (sebuah akronim untuk Nickel Titanium Naval Ordnance Laboratories).
Sifat yang luar biasa mereka temukan secara tidak sengaja yaitu sebuah sampel yang
sudah keluar bengkok dengan perubahan bentuk berkali-kali yang ditampilkan pada
pertemuan manajemen laboratorium. Salah satu direktur teknis asosiasi, Dr David S.
Muzzey, memutuskan untuk melihat apa yang akan terjadi jika sampel dipanaskan
dan memegang pipa ringan di bawahnya dan setelahnya semua orang takjub dengan
sampel yang dapat kembali ke bentuk aslinya tersebut.
Shape memory alloy memiliki beberapa sifat yang berbeda dibandingkan
dengan jenis bahan-bahan lainnya. Sifat utama yang dimiliki oleh shape memory
alloy adalah superelastisitas dan memiliki shape memory effect yang terdiri dari one
way memory effectdan two way memory effect. Pada SME satu arah, perubahan
bentuk terjadi hanya pada saat pemanasan sedangkan pada SME dua arah, perubahan
bentuk terjadi pada saat pemanasan dan pendinginan. Dengan demikian SME dua
arah menunjukkan efekswitching antara bentuk pada saat dingin dan bentuk pada
saat panas, masing-masing terhadap pemanasan dan pendinginan. Dengan efek satu
arah, pendinginan dari suhu tinggi tidak menyebabkan perubahan bentuk
makroskopik. Superelastisitas dapat juga disebut super-thermoelasticity atau
pseudo-elasticity. Prinsip dari sifat ini adalah perlakuan paksa dilakukan pada
paduan (pada temperatur konstan). Lalu dilakukan perlakuan tekukan.
Shape memory alloy memiliki struktur kristal austenit dan martensit.
Mekanisme sifat “ingat bentuk” tersebut suatu bahan shape memory alloy pada
temperatur rendah yang mempunyai struktur austenit, pada temperatur tinggi
berubah ke bentuk struktur kembaran yang dikenal sebagai fasa martensit. Fasa
martensit mudah dideformasi dengan beban yang relatif rendah. Ketika bahan pada
fasa martensit yang terdeformasi dipanaskan, struktur kembaran fasa martensit akan
mengatur dirinya dan membentuk fasa austenit. Transformasi fasa austenit ke fasa
martensit dan sebaliknya berlangsung tanpa melalui proses difusi. Temperatur ketika
bahan berfasa austenit berubah menjadi fasa martensit dikenal sebagai martensite
start (Ms) yang berlangsung terus hingga fasa martensit stabil pada
temperatur martensite finish(Mf). Ketika bahan dipanaskan dan fasa berubah
menjadi fasa austenit dikenal sebagai temperatur austenite start (As),
dimana perubahan ini berlangsung hingga temperatur austenite finish (Af).
Shape Memory Alloys dibuat melalui dua bagian pemrosesan yaitu proses
pembentukan dan proses pelatihan. Pada proses pembentukan, SMA biasanya dibuat
dengan casting (pencetakan) dimana sebelumnya menggunakan proses peleburan
atau pelelehan busur vakum induksi yang. Ini adalah teknik yang digunakan untuk
memastikan logam-logam yang dipadukan tercampur rata. Lalu dilakukanhot
rolling yaitu ditekan dan dipanjangkan menjadi beberapa bagian lagi dan kemudian
dilakukan drawnuntuk mengubahnya menjadi kawat. Cara kedua yaitu dilakukan
pelatihan, yaitu paduan tersebut “dilatih” untuk mendapatkan sifat-sifat yang
diinginkan. “Pelatihan” tersebut yaitu dengan mendikte paduan tersebut yang akan
dapat mengingat kembali bentuknya ketika dipanaskan. Hal ini dilakukan dengan
memanaskan paduan sehingga terjadi dislokasi dan akan kembali ke posisi dia stabil,
tetapi dalam keadaan tidak terlalu panas sehingga materi recristalisasi. Mereka
dipanaskan sampai antara 400 ° C dan 500 ° C selama 30 menit sedangakan ada
untuk beberapa paduan yang 500 ° C dan lebih dari 5 menit. Mereka kemudian
dibentuk selagi panas dan didinginkan dengan cepat oleh pendinginan dalam air atau
dengan pendingin dengan udara.
Aplikasi dari shape memory alloys dapat dimanfaatkan dalam bidang medis,
bidang kedirgantaraan, robot mikro, pneumatic valve, dll. Salah satunya yang dapat
kita lihat sehari – hari ada di bidang medis yaitu kawat gigi. Kawat gigi
menggunakan prinsip shape malemory alloys ini. Mereka menerapkan kekuatan
terus menerus dan dengan lembut mengoreksi gigi agar rata, yang bertentangan
dengan pengetatan periodik dan tidak nyaman sehingga dibutuhkan baja tahan karat.
Panas yang dipakai pada prinsip ini adalah panas dari tubuh manusia.
Sources :
Anonim. 2007. Eploring Shape Memory Alloys Smart Materiala. Georgia
Institute of Technology.
http://webdocs.cs.ualberta.ca/~database/MEMS/sma_mems/sma.html
http://depts.washington.edu/matseed/mse_resources/Webpage/Memory
metals/how_shape_memory_alloys_work.htm

S-ar putea să vă placă și