Sunteți pe pagina 1din 5

Perkembangan wilayah berdaskan Bowplan I-VIII oleh Ir. H.T.

Karsten

Tujuan Daerah yang dibangun


Bowplan I Membangun  Daerah perumahan Oranjeburnt
Keputusan Rapat perumahan dengan  Pembangunan Jalan seperti :
tanggal 13 April 1916. nama jalan 1. Wilhelmina straat (sekarang Jl. Dr
Pelaksanaan 18 Mei menggunakan nama Cipto)
1917. anggota keluarga 2. Juliana straat (sekarang Jl. RA
kerajaan Belanda Kartini)
(Oranjeburnt) 3. Emma straat (sekarang Jl. dr Sutomo)
4. Willem straat (sekarang Jl.
Diponegoro)
5. Maurits straat (sekarang Jl. MH
Thamrin)
6. Sophia straat (sekarang Jl.
Cokroaminoto).
Bowplan II membentuk daerah  Lapangan terbuka berbentuk bundar
Keputusan rapat tanggal pusat pemerintahan dengan bagian di tengah berupa kolam
26 April 1920 yang baru, yakni air mancur, yang kemudian populer
dilaksanakan tahun Kotapraja (Gemeente) dengan sebutan “Alon-alon Bunder”
1922. Malang, yang dibentuk atau dikenal dengan sebutan Jan
1 April 1914 Pietersoon Coen Plein sekarang
menjadi Alun-alun Tugu
 Didirikan bangunan resmi dan
monumental seperti Balai Kota, Hotel
Splendid, sekolah HBS/AMS, stasiun
kereta api, rumah tinggal panglima
militer.
 Pembangunan jalan seperti :

1. Daendels Boulevard (sekarang Jalan


Kertanegara)
2. Van Imhoff straat (sekarang Jalan
Gajahmada)
3. Speelman straat (sekarang Jalan
Mojopahit),
4. Maetsuucker straat (sekarang Jalan
Tumapel),
5. Riebeeck straat (sekarang Jalan
Kahuripan)
6. Van Oudthoorn straat (sekarang Jalan
Brawijaya)
7. Idenburg straat (sekarang Jalan
Suropati)
8. Van den Bosch straat (sekarang Jalan
Sultan Agung)
9. Van Heutz straat (sekarang Jalan
Pajajaran)
10. van der Capellen straat (sekarang Jalan
Sriwijaya)

Bowplan III membangun areal Pembangunan area pemakaman di daerah


Keputusan rapat 26 pemakamkam yang Soekoen (Staadgemeente Malang 1914-
Agustus 1919 dan 26 cukup luas guna 1939: XLVI), yang terletak di sebelah
April 1920 menampung kebutuhan tenggara kota
akan makam bagi orang
Eropa yang tinggal di
Malang
Bowplan IV Pengembangan kota  Pembangunan perumahan kebawah
(Luas : 41.401 m²) Malang untuk membagi kelas menengah di sekitar daerah
jalur dan sektor di Cakelat-Lowokwaru yang
dalam rencana didalammnya terdapat pembangunan :
pemukiman kota kelas 1. Pemakaman Samaan
menengah kebawah 2. Pembangunan sekolah
untuk menjaga 3. Lapangan olah raga
ketentraman beberapa
golongan.
Bowplan V Pembangunan rumah  Pembangunan perumahan di bagian
Recana pembangunan tipe vila golongan barat kota dari arah Kayutangan
tahun 1924/1925 Eropa untuk mencegah  Pembangunan jalan utama dalam
(Luas : 16.768 m²) bentuk kota yang bouwplan V yaitu Jl. Besar Ijen yang
memanjang arah utara- membujur utara-selatan
selatan  pembangunan komplek olahraga di
sekitar Jalan Semeru
Bowplan VI Perluasan daerah  Pembangunan pasar Pecinan(1932)
(Luas : 220.901 m²) perdagangan  pembangunan terminal bus di belakang
Pasar Pecinan (1937)
Bowplan VII Melanjutkan Pembangunan arena pacuan kuda
Luas : 252.948 m² pembangunan barat
bowplan V
Bowplan VIII Perluasan zina industri Pembangunan emplasemen kereta api dan
Luas : 179.820 m² perusahaan besar trem di selatan kota
Pembangunan perusahaan
RTRW 2010-2030
Pembangunan 6 bagian wilayah kota (BWK) Malang
Cakupan Wilayah Fungsi Skenario
BWK Malang wilayah Kecamatan Fungsi utama yaitu Diperkirakan mungkin
Tengah Klojen pemerintahan, terjadi adalah
yaitu Kawasan Alun- perkantoran, pengalihfungsian kawasan
alun dan sekitarnya perdagangan dan jasa, pemukiman yang ada
sarana olahraga, menjadi kawasan
pendidikan dan komersial sehingga
peribadatan nantinya kawasan
pemukiman akan
berkurang dan penduduk
tidak lagi tinggal di pusat
kota melainkan ke daerah
pinggiran kota. Langkah
yang diambil untuk
pengembangan di wilayah
pusat kota antara lain
redevelopment dan
renewal.
BWK Malang wilayah Kecamatan Fungsi utama yaitu Perkembangan BWK
Utara Lowokwaru yaitu di pendidikan, Malang Utara dan BWK
sekitar Universitas perdagangan dan jasa, Malang Timur Laut antara
Islam Malang industri lain adalah membuka jalan
(Unisma), Pasar besar/menengah dan tembus ke terusan Jalan
Dinoyo, dan kecil serta wisata Soekarno - Hatta ke
sekitarnya budaya. Tasikmadu dan jalan
BWK Malang wilayah Kecamatan Fungsi utama yaitu lingkar barat melalui Desa
Timur Laut Blimbing yaitu di terminal, industri, Tunggulwulung. Hal ini
Kawasan sekitar Pasar perdagangan dan jasa, dapat memecah kepadatan
Blimbing dan pendidikan dan sarana di kawasan Pasar
sekitarnya olah raga Blimbing.

BWK Malang wilayah sebagian Fungsi utama yaitu Perkembangan di BWK


Selatan Kecamatan Sukun dan perdagangan dan jasa, Malang Barat dan BWK
sebagian Kecamatan Sport Centre (GOR Malang Selatan antara lain
Kedungkandang yaitu Ken Arok), Gedung membuka jalan lingkar
di Kawasan sekitar Convention Center, barat, menetapkan pusat di
Pasar Gadang dan industri, dan Mulyorejo sebagai
sekitarnya. perumahan. perdagangan, dibatasi
BWK Malang wilayah sebagian Fungsi utama yaitu untuk pengembangan
Barat Kecamatan Sukun perdagangan dan jasa industri, dan
yaitu di Kawasan dan pendidikan mempermudah perijinan
sekitar Universitas di sebelah selatan.
Merdeka, Plaza Penggunaan Terminal
Dieng, dan sekitarnya Hamid Rusdi lebih
dioptimalkan, sementara
pembangunan kantor
terpadu Pemkot Malang
perlu diperluas agar kelak
semua fungsi
pemerintahan tidak berada
di pusat kota
BWK Malang wilayah sebagian Fungsi utama yaitu Dibuat perencana jaringan
Timur Kecamatan perkantoran, terminal, jalan arteri primer pada
Kedungkandang yaitu industri dan sarana wilayah Kecamatan
di Kawasan sekitar olahraga. Kedungkandang terutama
Perumahan Sawojajar di Kawasan Buring dan
dan sekitarnya sekitarnya (perpanjangan
jalan tol Gempol – Malang
dengan pintu tol di
Kecamatan Singosari yang
kemudian masuk ke arah
selatan Kota Malang
melalui sebelah barat
Perumahan Sawojajar
yang kemudian masuk ke
Terminal Gadang.

Selain itu, Kawasan


Buring akan
dikembangkan menjadi
pusat pembangunan
permukiman dalam skala
besar berikut fasilitas
penunjangnya dan sebagai
daerah sub pusat
perdagangan di wilayah
bagian Timur Kota
Malang
Perkembangan Kota Malang yang dilihat dr sudut pandang beberapa jenis analisa

Jenis Analisa Perkembangan yang terjadi


Struktural Bangunan –bangunan
Akan dibangun beberap pusat perdagangan dan jasa, perkantoran,
fasilitas umum, perumahan dan industri

Pola Jaringan Jalan


Pembangunan jalan arteri, jalan kolektor dan jalan lokal/jalan
lingkungan.

Pembangunan pola transportasi secara konsentris radial dengan


sistem lingkar dalam dengan pola grid. Pola jaringan jalannya
adalah pola linier arah Utara-Selatan serta pola grid pada beberapa
perumahan. Secara keseluruhan transportasi memusat pada kawasan
CBD (pusat kota) dan alun-alun kotak di Jalan Tugu
Fungsional Membangun kawasan yang merupakan penghubung sebuah tempat
sebagai suatu generator kota. Contohnya membentuk ruang terbuka
hijau di beberapa kawasan.
Visual Menjadikan Alun-alun Tugu sebagai kawasan yang memberikan
identitas dan karakter kota Malang.
Analisa Perancangan Analisa Figur
Kota Pada beberapa bagian di lokasi penelitian yang memiliki fungsi
sebagai perumahan seperti yang ada di kawasan Ijen dan kawasan
alun-alun Kota yang memiliki fungsi sebagai pusat perdagangan
dan jasa mengekspresikan konfigurasi figure massa

Analisa Ground
Pada awalnya alun-alun Kota Malang sebagai kawasan residen atau
pemerintahan, yang kini berubah menjadi kawasan perdagangan
dan jasa yang berpusat di alun-alun Kotak berupa ruang terbuka

Analisa Linkage
Landmark kawasan tugu ditengah taman.
Stasiun kereta api
Gedung Balai kota

Analisa Place
lokasi penelitian terdapat place dinamis di Kawasan Ijen dan
terdapat place statis di Kawasan Tugu. Kriteria kedua yaitu analisa
citra kota yaitu lima elemen citra kota (path, edge, district, node,
landmark)

S-ar putea să vă placă și