Sunteți pe pagina 1din 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

N DENGAN GANGGUAN SISTEM


HAEMATOLOGI: DHF (DENGUE HAEMORHAGIC FEVER) DI RUANG TULIP RS
SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR

NARASI KASUS
Selama di rumah klien sudah mengalami panas badan selama 5 hari terutama pada malam
hari, dan mengalami mual, karena sudah mengalami panas lebih dari 3 hari, keluarga
memutuskan untuk di bawa ke RS Bhayangkara Makassar klien langsung dibawa ke poli umum,
di poli umum dokter langsung melakukan pemeriksaan Observasi TTV yaitu TD: 100/60mmHg,
N:78x/menitR: 20x/menit,S: 38,5˚C karena klien sudah mengalami panas lebih dari 3 hari, klien
di suruh ke LABORATORIUM untuk di ambil darah setelah di ambil darah klien kembali ke
poli dan dokter memeriksa HASIL LABORATORIUM: Hb:15,5 g/dl, Leukosit: 3,500/mm, Pcv:
40%, Trombosit: 3,1000/mm, sesudah melihat hasil lab, dokter mengatakan trombosit turun
maka klien harus di rawat, klien di bawa ke Ruang Tulip dan perawat langsung melakukan
tindakan infus RL 30gtt/menit dan di kasih obat oral yaitu paracetamol, maka klien di rawat di
ruangan tulip kamar 4 bed 1.
Saat di ruangan klien masih mengalami panas di malam hari dan turun di pagi hari,
perawat memberikan obat paracetamol tapi panas klien tidak menurun, maka perawat
mengompres klien dengan air hangat di bagian prontal dan axila setelah di kompres beberapa
saat kemudian panasnya klien sedikit menurun, sesudah panasnya menurun klien mengalami
mual, maka klien tidak nafsu makan, dan di anjurkan makan sedikit tapi sering kurang lebih
selama di RS Bhayangkara Sartika Asih klien panasnya terkadang turun, terkadang naik. Dan
kurang lebih 4hari klien dirawat klien sudah bisa pulang.

1
PENGKAJIAN HEAD TO TOE
A. PENGKAJIAN
1.Pengumpulan Data
a. Identitas Klien
Nama : Tn.N
Umur : 18 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : SMK
Pekerjaan :-
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
Status Perkawinan : Belum Menikah
Alamat : Jl. Monumen Emmy Saelan III
Tanggal Masuk : 21 Februari 2018
Tanggal Pengkajian : 22 Februari 2018
Diagnosa Medis : DHF

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn.W
Umur : 39 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. Monumen Emmy Saelan III
Hubungan Dengan Klien : Ayah

c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengeluh demam, tidak nafsu makan, mual dan lemah, sejak 5 hari yang lalu, klien di
minumkan obat penurun panas namun tidak ada perbaikan

2
a) Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit
Klien mengeluh sudah 1 minggu panas badan tidak turun
b) Keluhan Utama Saat Dikaji
Klien mengatakan bahwa klien mengeluh panas, serasa di siram air panas dan di rasakan di
seluruh tubuh S: 38˚C pada malam hari
2) Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga klien mengatakan bahwa sebelumnya klien tidak pernah mengalami penyakit
seperti yang di deritanya
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang lain yang mengalami penyakit
seperti yang di derita klien

d. Pola Aktivitas Sehari-hari

No Aktivitas Sebelum Sakit Sesudah Sakit


1 NUTRISI
MAKAN
Frekuensi 2x/hari 3x/hari
Porsi Makan 1 porsi ¾ porsi
Jenis Nasi, lauk pauk Bubur, sayur
Keluhan Tidak ada Mual
2 MINUM
Frekuensi 8 gelas/hari 5 gelas/hari
Jenis Air putih, susu, teh Air putih, susu
Keluhan Tidak ada Tidak ada
3 ELIMINASI
BAK
Frekuensi Tidak terhitung 3x/hari

3
Konsistensi Cair Cair
Warna Kuning urine Kuning urine
Keluhan Tidak ada Tidak ada
BAB
Frekuensi 2x/hari 1x/hari
Konsistensi Padat Padat
Warna Kuning feses Kuning kecoklatan
Keluhan Tidak ada Tidak ada
4 ISTIRAHAT DAN TIDUR
Tidur siang Tidak pernah 1-2jam/hari
Tidur malam 8jam/hari 6jam/hari
Keluhan Tidak ada Gangguan tidur
5 PERSONAL HYGIENE
MANDI
Frekuensi 2x/hari Diseka 1x/hari
Keluhan Tidak ada Tidak ada
KERAMAS
Frekuensi 3xseminggu Tidak pernah
Keluhan Tidak ada Tidak ada
GOSOK GIGI
Frekuensi 2x/hari 1x/hari
Keluhan Tidak ada Tidak ada
6 POLA KEBIASAAN
AKTIVITAS Bersekolah, Bermain Berbaring di tempat
tidur
Keluhan Tidak ada Klien merasa bosan

4
e. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum Klien :
Penampilan : Composmentis
Tanda Tanda Vital:
TD : 100/60 mmHg Suhu : 38,3˚C
Respirasi : 20x/menit Nadi : 78x/menit

2. Kulit : Sawo matang, turgor kulit kurang baik terbukti dalam 3 detik kulit cepat
kembali

3. Kepala dan Rambut


o Kepala
Bentuk : Bulat, Simetris
o Rambut : Distribusi : Merata
Warna : Hitam
Kebersihan : Bersih
Rontok : Tidak rontok

4. Wajah dan Leher


o Wajah : Bentuk : Simetris
Warna : Kemerahan
Lesi : Tidak ada
Bekas trauma : Tidak ada
o Leher : Simetris tidak ada benjolan

5. Mata
Bentuk kedua mata : Simetris
Kongjungtiva : Pucat
Pupil : Baik
Sklera : Warna putih

5
Reflek cahaya : Baik, pupil refleks terhadap cahaya ada terbukti ketika di beri
cahaya pupil berkontraksi dan ketika cahaya di jauhkan pupil
dilatasi
Fungsi penglihatan : Normal (klien bisa membaca koran dengan jarak kurang lebih
25cm)

6. Telinga
Bentuk : Simetris
Kebersihan : Bersih
Fungsi Pendengaran : Normal, klien bisa mendengar bunyi/suara

7. Hidung
Bentuk hidung : Simetris
Lesi : Tidak ada
Sekret : Ada, lendir cair dan tidak ada kotoran
Mukosa Hidung : Sedikit kemerahan
Kebersihan : Tidak terdapat kotoran
Fungsi Penciuman : Normal, klien bisa membedakan bau kayu putih dan bau parfum

8. Mulut
Bentuk bibir : Simetris
Keadaan bibir : Kering, pecah-pecah
Gigi : Lengkap jumlah 32 Buah
Lidah : Bersih
Fungsi Pengecapan : Klien bisa merasakan manis, pahit, asam dan asin

9. Dada
Bentuk : Simetris
Bunyi nafas paru : Vesikuler (bernada rendah)
Perkusi paru : Resonant (suara perkusi paru yang normal)
Pola nafas : Regular (teratur)

6
Ekspansi paru : Seimbang
Irama Jantung : Reguler (teratur)

10. Abdomen
Bentuk : Simetris
Nyeri tekan : Tidak ada
Bising usus : 14x/menit
Lesi : Tidak ada

11. Repreduksi
Keadaan genetalia : Bersih
Lesi : Tidak ada
Kateter : Tidak terpasang
Hemoroid : Tidak ada

12. Ekstremitas atas/bawah


o Atas : Bentuk : Simetris dan lengkap
Keadaan kuku : Pendek, bersih
Pergerakan : Terbatas di tangan kiri karena terpasang infus 30gtt/menit
cairan infus Ringer Laktat, kekuatan otot (4/5)

o Bawa : Bentuk : Simetris dan lengkap


Keadaan kuku : Pendek bersih
Pergerakan : Tidak terbatas tapi lemah, reflek otot patella(+/+)
normal terbukti dengan diberi rangsangan menggunakan
reflek hamer langsung bergerak refleks ke depan,
kekuatan otot (5/5)

7
f. Data Psikologis
1) Status Emosi : Emosi klien tampak stabil, terbukti klien selalu tenang
2) Kecemasan : Klien tampak sedikit cemas
3) Pola Koping : Klien mengatakan menyerahkan sepenuhnya kepada tim medis
tentang kondisi penyakitnya. Dalam mengatasi masalah klien sering
meminta bantuan orang lain
4) Gaya Komunikasi : Klien bisa berkomunikasi dengan baik
5) Konsep Diri
a) Gambaran Diri : Klien tampak sabar dalam menerima sakit yang di derita
b) Harga Diri : Klien ingin cepat pulang agar dapat berkumpul kembali dengan
keluarga dan temannya
c) Peran : Klien berperan sebagai anak ke 1 dari 2 bersaudara
d) Identitas Diri : Klien berjenis kelamin laki-laki, klien merasa tidak berdaya
e) Ideal Diri : Klien dapat berinteraksi dengan perawat mahasiswa

g. Data Sosial : Klien mengatakan ingin cepat sembuh agar bisa sekolah seperti
biasanya.

h. Data Spiritual
o Pelaksanaan ibadah : Selama di rawat klien melakukan ibadah
ditempat tidur
o Kepercayaan/Keagaamaan : Yakin (Klien banyak berdoa)

8
i. Data Penunjang
No Jenis Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
1 Hemoglobin 15,5 g/dl L: 14-17, P: 12-16 g/dl
2 Leukosit 3,500/mm Dewasa: 4.000-10.000 /mm
3 Pcv 40% 40-50% %
4 Trombosit 31.000/mm 150.000-450.000 /mm

 Terapi medis
 Cairan Infus Ringer Laktat 30gtt/menit
 Ceftriaxone (termasuk golongan sefalosporin/antibiotika belaktam) injeksi 2x1 gr(iv)

j. Program dan rencana pengobatan


No Jenis Obat Cara Pemberian Jam pemberian Fungsi Obat
1 Paracetamol Oral 07.30 Penurun panas, obat
menghilangkan rasa sakit
2 Antipiretik Oral 07.30 Mengurangi suhu tubuh,
menurunkan panas
3 Imunos Oral 07.30 Untuk menstimulis sistem imun
tubuh
4 Ondansentron Injeksi 08.00 Mengurangi rasa mual

9
2. ANALISA DATA
No Data Interpretasi (penyebab) Masalah
Ds:
1 - Klien mengeluh panas Nyamuk aedes aegepty Gangguan rasa nyaman
badan peningkatan suhu tubuh
Do: - Suhu klien 38˚C Respon antigen antibody
- Klien tampak lemas
Merangsang sel-sel monosit,
eosinofel neotrofil dan makrofag
untuk mengeluarkan zat-zat
pirogen endogen

Impuls disampaikan ke
hypotalamus bagian
thermoregulator melalui ductus
thoraticus

Sel point suhu meningkat

Suhu tubuh meningkat

Gangguan rasa nyaman


peningkatan suhu tubuh
Ds:
2 - Klien mengeluh lemas Virus dengeu Resiko defisit volume
Do: - Turgor kulit jelek cairan tubuh
TD: 100/60mmHg Reaksi antigen-antibody
N: 78x/menit
R: 20x/menit Merangsang aktivitas
S: 38˚C komplemen dari jaringan tubuh

C3a-C5a

10
Peningkatan permeabilitas
pembuluh darah

Perpindahan cairan dari dalam


pembuluh darah ke intertitas
jaringan

Volume pembuluh darah


menurun

Syok hifovolemik

Resiko defisit volume cairan


tubuh
Ds:
3 - Klien mengeluh mual Merangsang sistem saraf otonom Gangguan pemenuhan
Do: - Klien tampak mual kebutuhan nutrisi kurang
- Bising usus 14x/menit Saraf parasimpatis terangsang dari kebutuhan

Hypersekresi HCL

Merangsang medula
Mual, anoreksia

Intake nutrisi berkurang

Gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan
Ds:
4 - Klien mengeluh tidak bisa Implus ke hypotalamus Gangguan pemenuhan

11
tidur istirahat dan tidur
Do: - Terdapat lingkaran hitam di Saraf pusat RAS
kelopak mata
- Konjungtiva pucat
- Klien tampak lemah Klien terjaga

Gangguan pemenuhan istirahat


dan tidur

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Dignosa Keperawatan Tanggal ditemukan Nama Siswa Paraf
Gangguan rasa nyaman peningkatan
Putri
1 suhu tubuh berhubungan dengan 22-02-2018
Nurcahyani
virus dengue
Gangguan volume cairan tubuh
berhubungan dengan peningkatan Putri
2 22-02-2018
permeabilitas pembuluh darah akibat Nurcahyani
virus dengue
Gangguan kebutuhan nutrisi kurang Putri
3 22-02-2018
dari kebutuhan dengan adanya mual Nurcahyani
Gangguan istirahat tidur 22-02-2018 Putri
4
berhubungan dengan panas badan Nurcahyani

12
B. PERENCANAAN
No Diagnosa Keperawatan Intervensi
Tujuan Tindakan Rasional
1 Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan  Observasi TTV  Untuk mengetahui
peningkatan suhu tubuh tindakan keperawatan  Anjurkan klien keadaan umum klien
berhubungan dengan virus diharapkan suhu tubuh minum extra 200cc
dengue normal dengan kriteria setiap kenaikan suhu
suhu klien 36˚C-37˚C 1˚C
 Anjurkan untuk  Untuk memlatasikan
kompres hangat pembuluh darah sehingga
bisa dengan mudah
terjadi penguapan
 Anjurkan untuk  Agar dapat menyerap
memakai baju yang keringat dengan baik dan
tipis dan mudah mempermudah proses
menyerap keringat penguapan
2 Gangguan volume cairan Setelah dilakukan  Observasi TTV  Untuk mengetahui
tubuh berhubungan perawatan diharapkan keadaan umum klien
dengan peningkatan kebutuhan cairan  Anjurkan untuk  Agar cairan tubuh dapat
permeabilitas pembuluh tubuh terpenuhi ekstra minum terpenuhi
darah akibat virus dengeu dengan kriteria :  Observasi tetesan  Untuk mengganti cairan
 Turgor kulit baik infus elektrolit yang hilang
 TD normal diastol agar tidak terjadi
100-140mmHg, sistol dehidrasi
60-100mmHg
 Suhu normal 36˚C-
37˚C
 Respirasi 16-
24x/menit
 Nadi 60-100x/menit

13
3 Gangguan kebutuhan Setelah dilakukan  Sajikan makanan  Untuk dapat
nutrisi kurang dari tindakan keperawatan dalam bentuk hangat meningkatkan nafsu
kebutuhan dengan adanya diharapkan kebutuhan makan dan mengurangi
mual nutrisi klien dapat rasa mual klien
terpenuhi dengan  Anjurkan klien  Dapat mengurangi rasa
kriteria : makan dengan porsi mual dan memenuhi
 Klien tidak mengeluh sedikit tapi sering kebutuhan nutrisi
mual  Anjurkan klien  Untuk memudahkan
 Bising usus normal makan selingan makanan mudah cerna
 Makan 1 porsi habis seperti biskuit

4 Gangguan istirahat tidur Setelah dilakukan  Atur posisi tidur  Posisi yang nyaman
berhubungan dengan tindakan keperawatan senyaman mungkin dapat mempermudah
panas badan diharapkan kebutuhan klien untuk tidur
istirahat dan tidur  Ciptakan lingkungan  Memberikan suasana
klien dapat terpenuhi yang tenang dan yang rileks
dengan kriteria : nyaman
 Kongjungtiva merah
mudah  Ganti alat tenun  Kebersihan lingkungan
 Lingkar kelopak mata dapat memberikan rasa
hitam nyaman ketika
 Klien tampak segar beristirahat
 Batasi pengunjung  Untuk mengurangi
kebisingan

14
C. PELAKSANAAN
No Tanggal dan jam Diagnosa ke Tindakan (Evaluasi Formatif) Paraf
1 Kamis DP ke 1  Mengobservasi TTV
22-02-2018 Hasil :
Jam 08:00 TD : 100/60mmHg
R : 20x/menit
N : 78x/menit
S : 38,3˚C
 Menganjurkan klien untuk ekstra
minum
Hasil :
Klien mau mengikuti anjuran perawat

Jumat DP ke 1  Memberikan kompres hangat pada


23-02-2018 bagian prontal dan axilla
Jam 08:00 Hasil :
Suhu klien turun sedikit

 Menganjurkan klien untuk memakai


baju yang tipis dan mudah menyerap
keringat
Hasil :
Klien berkeringat
2 Kamis DP ke 2  Mengobservasi TTV
22-02-2018 Hasil :
Jam 09:00 TD : 100/60mmHg
R : 20x/menit
N : 78x/menit
S : 38˚C

15
 Menganjurkan klien untuk ekstra
Hasil :
Klien mau mengikuti anjuran perawat
 Mengobservasi tetesan infus
Hasil :
Jumat DP ke 2 Mengetahui kebutuhan cairan dan
23-02-2018 elektrolit, jika infus macet perawat
Jam 09:00 dapat mengatasinya
 Kolaborasi dengan tim medis
Hasil :
Klien mengatakan mau kolaborasi
dengan tim medis
3 Kamis DP ke 3  Menyajikan makanan dalam bentuk
22-02-2018 hangat
Jam 08:00 Hasil :
Klien mengatakan mual sedikit
berkurang
 Menganjurkan klien makan dalam
porsi sedikit tapi sering
Hasil :
Klien mengatakan ingin mengikuti
anjuran perawat

Jumat DP ke 3  Menganjurkan klien makan-makanan


23-02-2018 selingan seperti biskuit
Jam 08:00 Hasil :
Klien mengikuti anjuran perawat
4 Kamis Dp ke 4  Mengatur posisi klien yang nyaman
22-02-2018 Hasil :
Jam 08:00 Klien terlihat tampak nyaman

16
 Menciptakan lingkungan yang tenang
dan nyaman
Hasil :
Di ruangan klien terlihat nyaman dan
tenang

DP ke 4  Mengganti alat tenun dengan yang


bersih
Jumat Hasil :
23-02-2018 Klien tampak senang
Jam 08:00  Membatasi pengunjung
Hasil :
Klien sudah tidak mengeluh ke
keluarga dan perawat tentang
pengunjung

D. EVALUASI
Hari/Tanggal Diagnosa Perkembangan Paraf
Kamis DP 1 S : Klien mengatakan suhu tubuh
22-02-2018 berkurang
O : Suhu tubuh 37,3˚C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
DP 2 S : Klien mengeluh panas
O : Turgor kulit masih jelek
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
DP 3 S : Klien mengatakan mual
O : Porsi makan ¾ habis

17
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
DP 4 S : Klien mengeluh tidak lemas
O : Klien bisa tidur walaupun sebentar
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

18
Satuan Acara Penyuluhan
Demam Berdarah Dengue (DBD)

A. Definisi
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau disebut juga dengan DHF (Dengue Hemorragic
Fever), sejak ditemukan pertama kali pada tahun 1963 sampai sekarang, sering kali menjadi
penyebab kematian terutama pada anak remaja dan dewasa.DBD juga telah, menyebar kehampir
seluruh wilayah Indonesia dan dari tahun ke tahun penderitanya cenderung meningkat. Tujuan
a. Tujuan instruksional umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 15 menit, diharapkan klien akan
mengetahui dan memahami kasus DBD .
b. Tujuan instruksional khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit, klien diharapkan akan mampu :
 Menyebutkan definisi dan penyebab penyakit DBD.
 Menyebutkan 3 tanda dan gejala penyakit DBD.
 Menyebutkan 2 cara pencegahan penanggulangan DBD

B. Manfaat
Penyuluhan ini diharapkan dapat mencegah terjadinya wabah penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD).

C. Pokok Bahasan : Demam Berdarah Dengue (DBD)

D. Sub Pokok bahasan


1. Pengertian DBD
2. Penyebab DBD
3. Tanda & gejala DBD
4. Cara penularan DBD
5. Cara pencegahan DBD

19
E. Sasaran
Sasaran dari penyuluhan ini adalah klien-klien di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar
khususnya penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

F. Waktu dan Tempat


Waktu dan tempat pelaksanaan pembelajaran
Hari : Jumat
Tanggal: 28 Oktober 2011
Pukul : 09.00
Tempat : Perawatan Bangsal

G. Metode

Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi.

I. Media dan alat


Media dan alat yang digunakan yaitu leaflet.

20
J. Pelaksanaan kegiatan

No. Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu


1. PEMBUKAA- Memberi salam dan
- Menjawab salam 3 menit
N perkenalan - Mendengarkan dan
- Menjelaskan tujuan, memperhatikan
manfaat dan cakupan
materi
2 KEGIATAN - Menjelaskan pengertian
- Mendengarkan dan 9 menit
INTI penyakit dan penyebab memperhatikan
penyakit DBD
- Menjelaskan tanda dan
gejala penyakit DBD. - Memperhatikan dan
- Menjelaskan pencegahan menyimak.
dan pengobatan penyakit
DBD. - Mendengarkan dan
- Memberikan kesempatan memperhatikan
untuk bertanya jika ada
yang kurang jelas - Bertanya jika ada
yang tidak jelas.

3. PENUTUP - Mengevaluasi
- menjawab pertanyaan 3 menit
pengetahuan peserta
penyuluhan tentang
materi yang disampaikan
dengan memberi
pertanyaan
- Menyimpulkan materi
yang telah disampaikan. - mendengarkan dan
- Memberi salam

21
memperhatikan
- menjawab salam

K. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
- Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan
- Media dan alat memadai
- Setting sesuai dengan kegiatan
b. Evaluasi Proses
- Pelaksanaan preplanning sesuai dengan alokasi waktu
- Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dengan aktif
- Peserta penyuluhan menanyakan tentang hal-hal yang diajukan oleh penyuluh pada saat
evaluasi.
c. Evaluasi Hasil
Peserta mampu menjawab 80% pertanyaan yang diajukan oleh penyuluh pada saat
evaluasi

22
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN

TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

A. Definisi

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan
nyamuk aedes aegypti (betina). DBD terutama menyerang anak remaja dan dewasa dan
seringkali menyebabkan kematian pada penderitanya.

B. Penyebab
Virus dengue yang terdapat pada nyamuk aedes aegypti.

C. Klasifikasi
Menurut WHO (1986) DBD diklasifikasikan berdasarkan derajat beratnya penyakit,
secaraklinis dibagi menjadi :

 Derajat I :

Demam disertai gejala klinis lain tanpa perdarahan spontan, uji tourniket (+),
trombositopenia dan hemokonsentrasi.

 Derajat II :

Derajat I dan disertai perdarahan spontan pada kulit atau tempat lain.

 Derajat III :

Ditemukan kegagalan sirkulasi , yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan darah rendah
(hipotensi), gelisah, sianosis sekitar mulut, hidung dan ujung jari (tanda-tanda dini
renjatan).

 Derajat IV :

Renjatan berat (DSS) dengan nadi tak teraba dan tekanan darah tak dapat diukur.

23
D. Tanda dan gejala

 Demam mendadak dengan suhu tubuh 38-40C


 Lemah dan lesu
 Nyeri ulu hati
 Bintik-bintik merah dikulit
 Mimisan atau gusi berdarah
 Bila semakin parah, penderita akan gelisah, ujung jari-jari terasa dingin (preshock)
 Bila berlanjut maka penderita akan mengalami shock, denyut nadi susah diraba, bila tak
segera ditolong akan dapat menyebabkan kematian.

E. Cara penularan
 Anak yang terkena DBD mengandung virus
 Apabila anak digigit oleh nyamuk aedes aegypti maka bibit penyakit tersebut masuk
kedalam tubuh nyamuk dan bila nyamuk ini mengigit anakyang lain maka anak
tersebut dapat tertular penyakit ini.
F. Cara pertolongan DBD

 Memberi minum sebanyak-banyaknya.


 Memberi obat penurun panas.
 Memberi kompres air es saat panas tinggi.
 Segera bawa ke pelayanan kesehatan.

G. Pencegahan
 Menguras, mengubur, menutup dan telungkup barang-barang yang bisa menampung air.
 Menguras bak mandi
 Penyemprotan (fogging, pengasapan) yang sifatnya sementara
 Abatesasi
 Pemeliharaan ikan di kolam.
 Telungkupkan wadah yang dapat menampung air.

24
DAFTAR PUSTAKA
Perry, Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. EGC. Jakarta.

Doenges, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC. Jakarta.

arilynn E, dkk, (2000), Penerapan Proses Keperawatan dan Diagnosa Keperawatan, EGC ;
Jakarta.

Sarwono, Dr. (1996). Buku Ajar :Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.

Effendy,SKp. (1995).Perawatan Pasien DHF. Jakarta : EGC


Staf pengajar FK UI. (1985) Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan Anak
fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Anonym. 2011. Ciri-Ciri Nyamuk Penyebab Penyakit Demam Berdarah
Anonym. 2011. Penyakit Demam Berdarah Dengue.

25

S-ar putea să vă placă și