Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas atau post partum adalah masa setelah persalinan selesai
sampai 6 minggu atau 42 hari. Setelah masa nifas, organ reproduksi secara
nifas perlu mendapat perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60%
terjadi pada masa nifas. Dalam angka kematian ibu (AKI) adalah penyebab
2012, Angka Kematian Ibu (AKI) tercatat mencapai 359 per 100.000
kelahiran hidup. Angka kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI
2007 yang mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup. Tiga penyebab utama
(27,1%), dan infeksi (7,3%). Masa nifas merupakan masa yang paling kritis
dalam kehidupan ibu ataupun bayi, diperkirakan bahwa 60% kematian ibu
akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 40% kematian masa nifas
nifas. Pada Tahun 2017 mencapai 475 kasus. Pada 2014, sebanyak 711 kasus,
dan 2015 turun menjadi 619 kasus. Ibu melahirkan yang meninggal di masa
1
nifas mencapai 58 %. Adapun meninggal saat hamil 25 % dan saat bersalin 17
sebesar 1 % 3.
kelahiran ) terdiri dari kmatian ibu hamil 7 orang, kematian ibu nifas 13 orang.
Angka tahun 2016 turun dibandingkan tahun 2015 sebanyak 21 orang (117/
100.000 kelahiran) terdiri dari kematian ibu hamil 7 orang, kematian ibu
bersalin 2 orang dan kematian ibu nifas sebanyak 12 orang, tahun 2014
orang kematian ibu bersalin 1 orang dan ibu nifas 12 orang. Di Puskesmas
Juwana pada Tahun 2016 terdapat 2 orang ibu yang meninggal pada saat masa
nifas 4.
karena masa nifas merupakan masa kritis untuk ibu dan bayi. Di perlukan
suatu upaya untuk mencegah terjadinya suatu masalah tanda bahaya masa
nifas. Memerlukan suatu peran serta dari masyarakat terutama ibu nifas untuk
2
kunjungan nifas 1 dan kunjungan nifas 2 sesuai standart pelayanan. Dari
tandatanda bahaya masa nifas, sehingga bila ada kelainan dan komplikasi
fisik, involusi uterus dan pengeluaran lochia, laktasi, perubahan system tubuh
hamil 5.
sangat penting dan perlu, oleh karena masih banyak ibu nifas belum
datang dari luar), autogen (kuman masuk dari tempat lain dalam tubuh) dan
kebersihan diri, eliminasi, istirahat dan tidur, senam nifas, KB, pemberian
membahayakan 7.
sebuah masalah. Namun tetap saja, semua ibu yang baru melahirkan perlu
3
menyadari gejala-gejala yang mungkin merujuk pada komplikasi pasca
kebidanan pada ibu dalam masa nifas normal adalah mengkaji kebutuhan
dituntut untuk dapat melakukan asuhan kebidanan yang dapat mendeteksi dini
pada ibu nifas (post natal care) merupakan cara penting untuk memonitor dan
mendukung kesehatan ibu, terutama pada ibu nifas serta mendeteksi dini
adanya komplikasi atau tanda bahaya dalam nifas dengan tujuan dapat
Juwana dari bulan Agustus 2018 terdapat 10 ibu nifas dengan adanya luka
laserasi pada area perineum. Dari 10 ibu nifas didapatkan bahwa yang
sebanyak 3 orang dan yang melakukan perawatan masa nifas dengan baik dan
4
benar hanya 2 orang. Sehingga, berdasarkan uraian latar belakang tersebut,
kebidanan pada masa nifas terhadap kesehatan ibu nifas yang bersih dan
B. Perumusan Masalah
terhadap kesehatan ibu nifas yang bersih dan nyaman di Puskesmas Juwana
Kabupaten Pati.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
nifas.
2. Bagi Puskesmas
pada ibu nifas yang dimulai dari kehamilan trimester III, kunjungan nifas
4. Bagi Responden
E. Originalitas Penelitian
6
Tabel 1.1
Keaslian Penelitian
Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Hasil Perbedaan
Dan Tahun
Sri Murwati Hubungan Deskriptif Hasil Variable penelitian ini
(2012) pengetahuan ibu Kuantitatif penelitian yaitu pengetahuan ibu
nifas dengan menunjukkan nifas dengan
pelaksanaan bahwa ada pelaksanaan perawatan
perawatan hubungan perineum pada ibu
perineum pada pengetahuan postpartum.
ibu postpartum ibu dengan Sedangkan variable
Di Desa pelaksanaan penelitian yang penulis
Bogoharjo perawatan lakukan adalah
Kecamatan perineum. kebutuhan asuhan
Kaliori Hasil uji chi kebidanan pada masa
Kabupaten square nifas terhadap
Rembang. menunjukkan kesehatan ibu nifas
p=0,001 yang bersih dan
nyaman
7
Nur Hubungan Sikap Pada Hasil uji chi Variable penelitian ini
Indramawati Ibu Nifas Dalam penelitian ini square dengan yaitu sikap ibu nifas
(2015) Deteksi Dini menggunakan hasil nilai X2 dalam deteksi dini
Komplikasi metode survay hitung (4,615) komplikasi masa nifas
Masa Nifas analitik, X 2 tabel dengan ketepatan
Dengan dengan (3,841) artinya kunjungan nifas
Ketepatan pendekatan Ho ditolak dan sedangkan variable
Kunjungan case control . Ha diterima penelitian yang penulis
Nifas Di Bpm Analisa data sehingga ada lakukan adalah
Sri Lumintu menggunakan hubungan kebutuhan asuhan
Jajar Surakarta uji Chi Square antara sikap kebidanan pada masa
untuk taraf ibu nifas nifas terhadap
signifikasi dengan kesehatan ibu nifas
95% dan alpha ketepatan yang bersih dan
0,05. kunjungan nyaman
nifas.
Metode yang dipakai
pada penelitian ini
menggunakan survay
analitik, dengan
pendekatan case
control . Analisa data
menggunakan uji Chi
Square sedangkan
penelitian yang penulis
lakukan berjenis
deskriptif kualitatif.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Masa Nifas
a. Pengertian
yang artinya bayi dan parous yang artinya melahirkan atau masa
sesudah melahirkan 7.
1) Pengecilan Rahim
9
mengurangi jumlah selnya. Pada wanita yang tidak hamil, berat
sudah sekitar 40-60 gram. Pada saat ini masa nifas dianggap
rahim saja yang kembali normal tapi juga kondisi tubuh ibu
secara keseluruhan.
darah kembali normal. Umumnya hal ini terjadi pada hari ke-3
10
3) Proses laktasi dan menyusui
1) Puerperium Dini
2) Puerperium Intermedial
8 minggu.
3) Remote Puerperium
11
a) Perubahan uterus
hamil)
b) Lochea
yakni:
palit bayi, zat seperti salep terdiri atas palit atau semacam
lanugo (yakni bulu halus pada anak yang baru lahir), dan
12
(3) Lochea Serosa
minggu.
(6) Locheohosis
(1) Vagina
pemeriksaan speculum.
13
d) Perubahan pada perineum
tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu
baik.
huknah atau gliserin spuit atau diberikan obat laksan yang lain
14
f) Perubahan sistem perkemihan
sepsis nifas.
Postpartum.
15
(4) Respirasi
a) Fase taking in
setelah melahirkan. Pada fase ini ibu timbul rasa kawatir akan
gampang marah.
16
c) Fase letting go
bayinya.
4) Sembelit, haemoroid
8) Sulit menyusui
9) Rabun senja
17
2. Asuhan Kebidanan Masa Nifas
a. Definisi
dalam bidang kesehatan, ibu pada masa hamil, nifas, dan bayi baru
Asuhan ibu masa nifas adalah asuhan yang diberikan pada ibu
adalah terlaksanyanya asuhan segera atau rutin pada ibu post partum
asuhan 7.
psikologi.
18
2) Melaksanakan skrining yang komperhensif, mendeteksi masalah,
bayinya.
1) Gizi
19
2) Ambulasi
20
lebih sehat dan kuat serta dapat segera merawat bayinya. Ibu
pada saat ini biasanya ibu merasa pusing ketika pertama kali
7-8 jam.
perdarahan.
c) Depresi.
4) Senam Nifas
21
agar tetap prima, senam nifas sangat baik dilakukan pada ibu
keluarga. Diskusikan hal ini sejak mulai hamil dan diulang pada
22
a) Intensitas respons seksual berkurang karena perubahan faal
semula.
bermesraan.
normal 10
23
6) Perawatan Perineum
a) Pengertian
b) Tujuan
(1) Infeksi
(2) Komplikasi
24
d. Tindak Lanjut Asuhan Nifas Di Rumah
dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi bau lahir serta untuk
tujuannya:
dan bayi.
2 jam pertama.
25
b) Kunjungan kedua 6 hari setelah persalinan, tujuannya :
perdarahan abnormal.
istirahat.
perdarahan abnormal.
istirahat.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
partisipan dari fenomena yang ada dan ditampilkan dalam bentuk narasi 11.
dengan cara menangkap dan menggali fenomena atau gejala yang timbul dari
1. Waktu
2. Tempat
hal ini unit yang terlibat langsung adalah Ruang KIA dan PONED
27
Puskesmas Juwana Kabupaten Pati. Penelitian dilakukan di Puskesmas
Juwana karena Puskesmas Juwana pada tahun 2016 terdapat 2 orang ibu
C. Definisi Istilah
Istilah Definisi
Ibu nifas Masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai hingga
alat-alat kandungan kembali seperti prahamil. Lama masa
nifas ini, yaitu 6-8 minggu
Asuhan Asuhan yang diberikan pada ibu segera setelah kelahiran
Kebidanan sampai 6 minggu setelah kelahiran. Tujuan dari asuhan masa
Nifas nifas adalah untuk memberikan asuhan yang adekwat dan
terstandar pada ibu segera setelah melahirkan dengan
memperhatikan riwayat selama kehamilan
D. Partisipan
mencapai saturasi data, oleh karena itu pemilihan partisipan pada penelitian
ini berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan berdasarkan teori-teori atau
28
konstruk operasional sesuai dengan tujuan penelitian. Hal ini dilakukan agar
partisipan benar- benar dapat mewakili terhadap fenomena yang diteliti 13.
berikut :
E. Instrumen Penelitian
data dan informasi yang diperlukan, ada beberapa alasan mengapa peneliti
29
Puskesmas Juwana, interaksi dalam bentuk wawancara langsung secara
partisipan
kebutuhan asuhan kebidanan masa nifas dan kesehatan ibu nifas yang
2. Pedoman wawancara
3. Camera digital
30
4. Handphone
5. Buku catatan
kebutuhan asuhan kebidanan masa nifas dan kesehatan ibu nifas yang bersih
sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang
diwawancarai 14.
31
1. Tanda bahaya nifas
1. Tahap persiapan
32
2. Tahap wawancara
wawancara tentang :
semacam itu.
dan kesehatan ibu nifas yang bersih dan nyaman dengan cara tanya
33
e. Wawancara dilakukan oleh peneliti sampai partisipan mengungkapkan
pagi hari akan dilakukan triangulasi pada siang hari begitu pula
sebaliknya.
alat perekam.
sama.
3. Tahap penutup
rekaman. Hal ini untuk memastikan sekiranya saat wawancara alat perekam
34
wawancara ulang atau melakukan pencatatan kembali, catatan yang telah
dianalisis21.
berikut 14.:
penyajian data yang lazim digunakan pada langkah ini adalah dalam bentuk
teks naratif.
keteraturan dan konfigurasi yang mungkin ada, alur dari fenomena dan
porposi.
35
Agar mendapatkan gambaran yang memuaskan dari sebuah hasil
jika peneliti talah menyampaikan teks atau transkip wawancara secara lengkap:
dengan seksama dan mungkin juga akan menuliskan sejumlah ide yang
muncul
e. Selanjutnya peneliti akan mencari kata yang paling deskriptif untuk topic
g. Mengumpulkan setiap materi yang ada dalam satu tempat dan memulai
H. Analisa Data
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan
36
lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuanya dapat diinformasikan
data.
sehingga tersisa hanya horizons (arti tekstural dan unsur pembentuk atau
37
yang terjadi pada responden) dan structural description ( yang
I. Kredibilitas Data
Keabsahan ini juga dapat dicapai dengan proses pengumpulan data yang
tepat. Salah satu caranya adalah dengan proses triangulasi, yaitu teknik
38
Macam-macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan mencapai
keabsahan, yaitu:
a. Triangulasi sumber
39
pembanding. Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan
4) Triangulasi teori
J. Etika Penelitian
40
2. Anonimity (tanpa nama)
4. Confidentialitiy (kerahasiaan)
peneliti.
paksaan dan harus ada persetujuan dari responden, jika responden tidak
K. Jadwal Penelitian
Terlampir
41