Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Kasus :
Tn. X (7 tahun) BB : 30 kg, di bawa ke UGD RS ISKAK karena demam tidak turun, pagi turun sore
malam naik lagi, mual muntah, merasa lemah. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh perawat
didapatkan data mukosa bibir kering, turgor kulit jelek, pasien tampak lemah, T : 40oC, N : 90
x/menit, RR : 23 x/menit. Pasien tampak berkeringat, keluaran urin sedikit hanya 500 cc /jam.
Lidah kotor. Pasien didiagnosa demam thypoid.
3.1 Pengkajian
3.1.1 Anamnesa
a. Identitas
Nama : Tn. X
Umur : 7 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan :pelajar
Agama : islam
Alamat : Tulungagung
No. RM : 3 anggrek
Pasien mengatakan pernah sakit biasa seperti flu, pilek dan batuk, dan sembuh
setelah minum obat biasa yang dijual di pasaran dan belum pernah dirawat di
rumah sakit.
Riwayat alergi :
Tidak ada
Riwayat penyakit keluarga:
Tidak ada
a. Keadaan umum
RR : 20 x/menit RR : 23 x/menit
1. B1 (breath)
Bentuk dada : simetris
Pola nafas : teratur
3. B3 (Brain)
4. B4 (Bladder)
Kebersiahan : bersih
Bentuk alat kelamin : normal
Uretra : normal
5. B5 (Bowel)
Nafsu makan : anoreksia
Porsi makan : ¼ porsi
Mukosa: pucat
6. B6 (Bone)
Kemampuan pergerakan sendi : normal
Kondisi tubuh : kelelahan, malaise, lemah
3. Pasien tampak
lemah
Data Objektif
1. T : 40oc
3.3 Diagnosa
1. hipovolemia berhubungan dengan kurangnya intake cairan
2. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
3.4 Rencana Tndakan Keperwatan
1.
Kekurangan volume cairan 1. Kaji tanda-tanda dehidrasi. Intervensi lebih dini
berhubungan dengan asupan
2. Berikan minum per oral sesuai
cairan yang tidak adekuat.
toleransi.
Mempertahankan intake
Tujuan : asupan cairan adekuat
3. Atur pemberian cairan infus yang adekuat
dalam jangka waktu 1 x
sesuai order.
24 jam Melakukan rehidrasi
4. Ukur semua cairan output
Kriteria Hasil:
(muntah, urine, diare). Ukur
- Memiliki keseimbangan asupan semua intake cairan. Mengatur keseimbangan
dan haluaran yang seimbang antara intake dan output
dalam 24 jam.
2.
Hipertermi berhubungan dengan 1. Monitor tanda-tanda infeksi. Infeksi pada umumnya
proses infeksi. menyebabkan peningkatan
suhu tubuh
Tujuan : mempertahankan suhu
2. Monitor tanda-tanda vital
tubuh dalam barts normal pada Deteksi resiko peningkatan
tiap 2 jam.
jangka waktu 1x24 jam suhu tubuh yang ekstrem,
3. Berikan suhu lingkungan yang pola yang dihubungkan
Kriteria Hasil:
nyaman bagi pasien. Kenakan dengan patogen tertentu,
Suhu antara 36,5 -37,5 c
o o
pakaian tipis pada pasien. menurun dihubungkan
dengan resolusi infeksi.
3.6 Implementasi
6. Memberikan antipiretik.
3.7 Evaluasi
Diagnosa 1:
A : Masalah teratasi
P : Pasien pulang
Diagnosa 2:
O : TTV normal, membran mukosa lembab, kulit dingin dan bebas dari keringan yang
berlebih, pakaian dan tempat tidur pasien kering.
A : Masalah teratasi
P : Pasien pulang