Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
TINJAUAN KASUS
Tipe keluarga ini adalah keluarga inti, yang paling dominan dalam pengambilan keputusan
adalah ayah sebagai kepala keluarga. Hubungan dalam keluarga cukup harmonis
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Ibu umur 17 th bermasalah dengan kurangnya pemaha man tentang ASI ekslusif
: Garis keturuna
: Garis perkawina
3.1.3. Situasi lingkungan
a. Rumah
Luas : 12 m x 4 m
Jenis rumah : Tersendiri
Letak : Jauh dari vektor
Dinding : Tembok
Atap : Genteng
Lantai : Tekel semi plester
Cahaya : Terang
Ventilasi : Cukup
Jendela : Ada
Kebersihan : Cukup bersih
Jumlah ruangan :3
b. Air minum
Asal : Sumur
Kualitas air : Cukup baik
Konsumsi air : Bersih
c. Pembuangan sampah
Pengaturan : Teratur
Kebersihan : Bersih
Air limbah : Teratur
Tanaman peneduh : Ada
Peralatan pekarangan : Ada
f. Kandang ternak
Siang :
Malam :
c. Pola Eleminasi
BAK : + 3-4 x/hari warna kuning, jernih, bau khas.
BAB : + 1x/hari warna kuning, konsistensi lunak, bau khas.
d. Pola Personal Hygene
Mandi + 2 x/hari, gosok gigi 2 x/hr, ganti pakaian dalam + 2 x/hr
3.2.7. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Postur tubuh : Normal, tidak ada kelainan
TB : 154 cm
BB : 48 kg
Lila : + 23,5 cm
Takanan Darah : 110/70 mmHg Suhu : 36,7 oC
Nadi : 80 x/menit RR : 20 x/menit
a. Inspeksi
: Rambut hitam panjang, tidak rontok, tidak ada ketombe, bersih
: Tidak pucat, tidak oedem.
: Simetris, konjungtiva merah muda, sklera tidak icterus, tidak oedem
: Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip.
gigi : Simetris, bersih, tidak stomatitis, tidak ada caries
: Tidak ada pembesaran kelenjar tiriod dan tidak ada pembendungan vena jugularis
ayudara : Simetris, tidak ada retraksi interoostae, payudara membesar, hyperpigmentasi pada areola, dan
puting susu bersih
en : Terdapat linea nigra, striealbican, tidak ada luka bekas operasi
ng : Tidak ada kelainan
ia : Bersih, tidak oedem, tidak ada condiloma akuminata
: Tidak ada hemoroid
as & bawah : Simetris, tidak oedem -/-, tidak ada gangguan pergerakan
b. Palpasi
Leher : Tidak ada perbesaran kelenjar tiroid dan tidak ada pembendungan vena jugularis
Ketiak : Tidak ada benjolan
Payudara : Colostrum +/+, tidak ada benjolan abnormal
Abdomen : Tidak ada pembesaran hati, turgor kulit baik
c. Auskultasi
Dada : Tidak ada ronchi dan wheezing
d. Perkusi
Abdomen : Tidak kembung
3.2.8. Analisis Data
Masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga Tn ”S” disebabakan oleh faktor
ketidaktahuan/ketidak pahaman, hal ini terjadi karena rendahnya tingkat pendidikan keluarga dan
didukung dengan usia ibu yang terlalu muda, disamping itu ditunjang oleh faktor lingkungan,
sosial, budaya, masyarakat dan keluarga, tetapi meskipun begitu ibu sudah menyadari bahwa
tenaga kesehatan yaitu bidan berperan penting dalam mencapai kesehatan keluarga. Hal ini dapat
dilihat pada ibu sudah/telah melahirkan dan ditolong oleh bidan dan anaknya juga mendapatkan
imunisasi dari bidan. Namun sanitasi lingkungan keluarga kurang memenuhi syarat kesehatan,
hal ini merupakan ancaman kesehatan, terhadap keluarga. Demikian pula pandangan ibu tentang
ASI ekslusif pada bayi akan dapat mempengaruhi kesehatan bayi
Tingkat pendidikan yang rendah dan adat kebiasaan yang melekat merupakan hambatan
yang berat yang harus dihadapi oleh tenaga kesehatan dalam membina perawatan kesehatan pada
keluarga Tn ”S”. Oleh karena itu intervensi yang pertama yang harus dilakukan oleh tenaga
kesehatan adalah melakukan penyuluhan kesehatan pada keluarga untuk mengubah perilaku
keluarga yang dilakukan secara berhadap dalam membangkitkan motivasi ibu dalam
memberikan ASI secara ekslusif. Serta penyuluhan tentang pentingnya gizi pada kelhidupan
keluarga sehingga membawa hasil yang nyata dan dirasakan manfaatnya oleh keluarga sendiri
sehingga timbul kemandirian keluarga dalam memelihara keluarga.
3.2.9. Perumusan Masalah
Dari data-data diatas dan hasil analisa yang sederhana, maka permasalahan yang timbul
dalam keluarga Tn ”S” yang disebabkan faktor ketidaktahuan dan ketidakmampuan keluarga
dalam menjalankan tugas keluarga dalam bidang kesehatan sehingga timbul masalah-masalah
keluarga sebagai berikut :
1. Kurangnya pemahaman tentang ASI ekslusif
2. Status ekonomi rendah
3. Kesehatan Lingkungan.
3.2.2 Prioritas Masalah
Untuk mengatasi masalah pada keluarga Tn ”S” secara keseluruhan tidak mungkin, oleh
karena itu dilakukan prioritas masalah kesehatan, dimana masalah kesehatan dan kebidanan yan
mengancam kesehatan keluarga itulah yang menjadi prioritas utama.
Agar dapat melakukan prioritas keluarga secara tetap, maka dilakukan pembobotan
dengan sebagai berikut :
Kurangnya pengetahuan tentang ASI ekslusif
Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan hasil pembobotan masalah diatas, maka urutan prioritas masalah kesehatan dan
keperawatan pada keluarga Tn. ”S” dapat disusun sebagai berikut :
Prioritas 1 : Kurangnya pemahaman tentang ASI ekslusif
Prioritas 2 : Sosial Ekonomi rendah.
Prioritas 3 : Kesehatan Lingkungan.
3.2.10. Rencana Tindakan dan Evaluasi Perawatan Keluarga
Data : Ibu mengatakan sejak lahir anaknya sudah diberi pisang untuk pendamping ASI
Masalah : Kurang mengerti dan memahami tentang pemberian ASI ekslusif
Tujuan : Setelah dilakukan penyuluhan tentang pemberian ASI ekslusif keluarga mengerti tentang arti
pentingnya pemberian ASI ekslusif
1. Ibu mengerti tentang keuntungan ASI bagi bayi
2. Keluarga mengerti tentang keuntungan meneteki bagi ibu
3. Keluarga mengerti tentang hal-hal yang perlu diperhatikan waktu meneteki
4. Keluarga mengerti pola pemberian makanan anak 0-24 bulan
5. Keluarga dapat mengetahui tentang makanan bagi ibu menyusui
Rencana :
Memberikan penyuluhan tentang :
- ASI dan manfaatnya
- Pola makanan bayi dan ibu menyusui
- Hal-hal yang perlu diperhatikan waktu meneteki
Tindakan :
Tanggal : 16 Maret 2006 Jam : 10.00 WIB
Memberikan penyuluhan tentang
- ASI dan manfaatnya
- Pola makanan bayi dan ibu menyusui
- Hal-hal yang perlu diperhatikan waktu meneteki
Evaluasi
S : Keluarga mengatakan memahami apa yang dijelaskan oleh petugas kesehatan
O : Keluarga kooperatif terhadap penjelasan yang diberikan oleh petugas kesehatan dan ingin
membahas dulu dengan keluarga
A : Rencana belum berhasil
P : Mengadakan kunjungan rumah 1 minggu lagi