Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
b. Jika bukan kamu menyandarkan jangan ambil itu kayu yang disandarkan.
Jika bukan barangmu jangan kamu ambil.
Jika bukan kamu menetak jangan ambil itu kayu yang sudah ditetak ujungnya.
c. Jangan mengambil kayu yang disandarakan jika bukan engkau yang menyandarkannya.
Jangan mengambil barang yang bukan milikmu.
Jangan mengambil kayu yang ditetak pangkalnya, dan bukan kamu yang menetaknya.
d. Makna dalam hal ini pemakaian sastra tersebut pada rakyat Makassar pada masa lampau
dan apa pengaruhnya pada masyarakat tersebut
Makna dari pappasang tersebut yaitu menyiratkan mengenai ajaran untuk
menghormati hak orang lain di samping mengetahui hak sendiri. Pappasang ini
diungkapkan untuk mengingatkan masyarakat Makassar untuk selalu menghormati hak
orang lain. Pappasang tersebut merupakan perwujudan dari nilai kejujuran. Kejujuran tidak
boleh dianggap biasa, bahkan disepelekan dalam kehidupan masyarakat Makassar.
Kejujuran hendaknya senantiasa dilestarikan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari. Salah satu penyebab terjadinya ketidakseimbangan dalam masyarakat adalah tidak
diaplikasikannya nilai-nilai kejujuran itu. Padahal berlaku jujur merupakan suatu keharusan
bagi setiap individu. (Machmud, 1996: 15)
d. Hanya orang yang mampu berlaku jujur yang dapat diangkat menjadi seorang pemimipin
yang adil dan bijaksana. Pemimpin hendaknya tidak banyak menuntut hak dalam
kewajibannya, sebab amanah yang diberikan kepadanya dianggapnya sebagai suatu
tanggung jawab. Pappasang ini sangat cocok untuk masyarakat Makassar dan biasa
diungkapkan dalam rangka pemilihan kepemimpinan supaya para calon pemimpin dapat
menjadi pemimpin yang jujur yang dapat membawa rakyatnya keluar dari keterpurukan.
Pemimpin diibaratkan sebagai penyanggah kota Makassar yang dapat mengayomi seluruh
masyarakatnya. Dengan demikian, kejujuran merupakan kendali yang sangat penting bagi
seorang pemimpin sebagai benteng pertahanan yang harus kuat untuk menyanggah kota
Makassar ini dari terjangan angin godaan yang sangat kencang.
(Machmud, 1994: 21)
3. Pappasang tentang Menghargai Orang Lain
d. Dalam pappasang diingatkan, agar selalu berusaha untuk membuktikan hal-hal yang
dikatakan melalui perbuatan. Perkataan yang tidak sesuai dengan perbuatan pada
hakikatnya merupakan cermin dari ketidak jujuran itu. Pappasang di atas mengingatkan
bahwa banyak orang yang mudah mengumbar janji, pappasang ini sering diungkapkan oleh
masyarakat Makassar untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi orang yang jujur dan
bertanggung jawab. Selain itu pappasang ini juga cocok menjadi pedoman bagi pemimpin
untuk menjadi pemimpin yang baik, bertanggung jawab dan selalu memberi contoh yang
baik bagi masyarakatnya. (Machmud, 1994: 33)
c. Kelihatan semuanya baik dan tidak terdapat cacat yang tepat dicela.
d. Ungkapan ini adalah ungkapan yang sangat baik dalam pergaulan antara seseorang
dalam masyarakat dimana, setiap orang tidak menginginkan akan mendapat ketika baikan
dari temannya dan hanya mau mengetahui kebaiaknnya saja sehingga tidak perna ada
celaan.
Penjelasan di atas merupakan suatu ungkapan seseorang dalam masyrakat ,dimana
setiap masyarakat tidak mengiginkan pendapat ketika baikan dengan temanya dan hanya
mau mengetahui kebaikannya saja.Tradisi tersebut sebagai sumber Informasi budaya
daerah Sulawesi Selatan Tahun 1986. (Amir, 1982: 14)