Sunteți pe pagina 1din 12

1.

Diagnosa Keperawatan
a. Diare berhubungan dengan inflamasi gastrointestinal ditandai dengan
b. Keletihan berhubungan dengan kelesuan fisiologi ditandai dengan tidak mampu mempertahankan aktivitas fisik pada tingkat yang biasanya.
(00093)
c. Kerusakan Gigi (00048) berhubungan dengan kurang higiene oral yang ditandai dengan sakit gigi
d. Diare (00013) Berhubungan dengan inflamasi gastrointestinal yang ditandai dengan
e. Distress moral (00175) Berhubngan dengan ketidaksesuaian informasi yang memandu pembuatan keputusan moral ditandai dengan kesedihan
yang mendalam tentang pelaksanaan pilihan moral seseorang mengenai kesulitan menjalankan pilihan moral seseorang
f. Resiko keracunan (00037) dengan faktor resiko eksternal akses pada obat terlarang yang berpontensi terkontaminasi oleh aditif beracun
No. Hari/Tanggal Dx Keperawatan Kriteria Hasil Rencana Tindakan TTD
/Jam ( NOC ) ( NIC )

1. Keletihan Tujuan : setelah dilakukan tindakan 1. Manajemen energi (177)


berhubungan keperawatan selama 1 x 7jam diharapkan  Kaji status fisiologi pasien yang
dengan kelesuan keletihan teratasi dengan kriteria hasil : menyebabkan kelelahan sesuai
fisiologi yang 1. Kebugaran fisik (114) dengan konteks usia dan
ditandai dengan  Tekanan darah dari skala 2 menjadi 5 perkembangannya
tidak mampu  Kinerja aktivitas fisik dari skala 2  Gunakaan instrumen yang valid
mempertahankan menjadi 5 untuk mengukur kelelahan
aktivitas fisik pada  Keterangan :  Anjurkan periode istirahat dan
tingkat biasanya  Skala 1 : sangat terganggu kegiatan secara bergantian
 Skala 2 : banyak terganggu  Tawarkan bantuan untuk
 Skala 3 : cukup terganggu meningkatkan tidur (misalnya,
 Skala 4 : sedikit terganggu musik atau obat)
 Skala 5 : tidak terganggu  Konsultasikan dengan ahli gizi
mengenai cara meningaktkan
2. Keseimbangan gaya hidup (195) asupa energi dari makanan
 Mengenali kebutuhan untuk
menyeimbangkan aktivitas - aktivitas 2. Manajemen nutrisi (197)
hidup dari skala 2 menjadi 5  Tentukan status gizi pasien dan
 Menggunakan strategi untuk kemampuan (pasien) untuk
mengurangi stres dari skala 2 menjadi memenuhi kebutuhan gizi
5  Identifikasi (adanya) alergi atau
 Keterangan : intoleransi makanan yang dimiliki
 Skala 1 : tidak pernah dilakukan pasien
 Skala 2 : jarang dilakukan  Tentukan jumlah kalori dan jenis
 Skala 3 : kadang – kadang dilakukan nutrisi yang dibutuhkan untuk
 Skala 4 : sering dilakukan memenuhi persyaratan gizi
 Anjurkan pasien terkait dengan
 Skala 5 : dilakukan secara konsisten
kebutuhan makanan tertentu
berdasarkan perkembangan atau
3. Manajemen diri : penyakit kronik(304)
 Memantau tanda dan gelaja penyakit usia(misalnya, peningkatan
dari skala 2 menjadi 5 kalsium, protein, cairan dan kalori
 Mengikuti pengobatan yang untuk wanita menyusui;
direkomendasikan dari skala 2 peningkatkan asupan serata untuk
menjadi 5 mencegah konstipasi pada orang
 Memantau perubahan penyakit dari dewasa yang lebih tua)
skala 2 menjadi 5  Anjurkan keluarga untuk
 Keterangan : membawa makanan favorit pasien
 Skala 1 : tidak pernah menunjukkan sementara (pasien) berada di
 Skala 2 : jarang menunjukkan rumah sakit atau fasilitas
 Skala 3 : kadang – kadang perawatan yang sesuai
menunjukkan
 Skala 4 : sering menunjukkan 3. Peningkatan tidur (348)
 Skala 5 : secara konsisten  Tentukan pola tidur/aktivitas
menunjukkan pasien
 Monitor/catat pola tidur pasien
4. Kontrol diri terhadap depresi (238) dan jumlah jam tidur pasien
 Memantau intensitas depresi dari  Bantu untuk menghilangkan situasi
skala 2 menjadi skala 5 stress sebelum tidur
 Merencanakan strategi yang  Berikan pamflet dengan informasi
mengurangi efek dari sesuatu yang mengenai teknik untuk
muncul sebelum (depresi) dari skala 2 meningkatan tidur
menjadi skala 5  Diskusikan dengan pasien dan
 Menghindari penyalahgunaan obat & keluarga mengenai teknik untuk
alkohol dari skala 2 menjadi 5 meningkatkan tidur
 Keterangan :
 Skala 1 : tidak pernah menunjukkan 4. Pengurangan kecemasan 319
 Skala 2 : jarang menunjukkan  Pahami situasi krisis yang terjadi
 Skala 3 : kadang – kadang dari perspektif klien
menunjukkan  Identifikasi pada saat terjadi
 Skala 4 : sering menunjukkan perubahan tingkat kecemasan
 Skala 5 : secara konsisten
menunjukkan
 Atur penggunaan obat-obatan
untuk mengurangi kecemasan
secara tepat
 Dorong keluarga untuk
mendampingi klien dengan cara
yang tepat
 Puji/kuatkan perilaku yang secara
tepat

2 Kerusakan Gigi Tujuan : setelah dilakukan tindakan 1. Manajemen nyeri 198


(00048) keperawatan selama 2 x 24jam diharapkan  Lakukan pengkajian nyeri
berhubungan kerusakan gigi teratasi dengan kriteria hasil komprehensif
dengan kurang 1. Perawatan diri : kebersihan mulut (439)  Pastikan perawatan analgesik bagi
higiene oral yang  Menyikat gigi dari skala 2 menjadi 5 pasien dilakukan dengan
ditandai dengan  Membersihkan mult, gusi, lidah dari pemantauan yang ketat
sakit gigi skala 2 menjadi 5  Berikan informasi mengenai nyeri,
 Mendapatkan perawatan gigi secara seperti penyebab nyeri, berapa lama
reguler dari skala 2 menjadi skala 5 nyeri akan dirasakan, dan
 Keterangan : anstisipasi dari ketidaknyamanan
 Skala 1 : sangat terganggu akibaat prosedur
 Skala 2 : banyak terganggu  Informasikan tim kesehatan
 Skala 3 : cukup terganggu lain/anggota keluarga mengenai
 Skala 4 : sedikit terganggu strategi nonfarmakologi yang
 Skala 5 : tidak terganggu sedang digunakan untuk mendorong
pendekatan preventif terkkait
2. Pengetahuan : perilaku kesehatan (421) dengan manajemen nyeri
 Efek kesehatan yang merugikan akibat  Evaluasi bersama pasien dan tim
penggunaan tembakau dari skala 2 kesehatan lainnya, mengenai
menjadi 5 efektifitas tindakan pengontrolan
 Efek penggunaan kafein nyeri yang pernah digunakan
 Layanan peningkatan kesehatan sebelumnya
 Keterangan :
 Skala 1 : tidak ada pengetahuan 2. Pemeliharaan kesehatan mulut264
 Skala 2 : pengetahuan terbatas  Monitor gigi (yang) meliputi warna,
 Skala 3 : pengetahuan sedang kebersihan dan tidak ada debris
 Skala 4 : pengetahuan banyak  Identifikasi risiko berkembangnya
 Skala 5 : pengetahuan sangat stomatitis sebagai akibat dari
banyak (daiplikasikannya) terapi obat
sekunder
3. Respon pengobatan 519  Lakukan perawatan mulut secara
 Efek terapeutik yang diharapkan dari rutin
skala 2 menjadi skala 5  Intruksikan pasien untuk
 Perubahan gejala yang diharapkan menghindari makanan dan
dari skala 2 menjadi 5 minuman yang panas, mencegah
 Reaksi alergi dari skala 2 menjadi 5 terbakar dan iritasi lebih lanjut
 Keterangan :  Konsultasikan pada dokter atau
 Skala 1 : sangat terganggu dokter gigi mengenai penyesuaian
kembali kawat gigi/ peralatan dan
 Skala 2 : banyak terganggu
metode perawatan mulut yang lain
 Skala 3 : cukup terganggu jika terdapat iritasi dan pada
 Skala 4 : sedikit terganggu membran mukosa akibat
 Skala 5 : tidak terganggu penggunaan alat-alat tersebut

3. Pemuihan kesehatan mulut 268


 Monitor kondisi mulut pasien
termasuk karakter dan abnormalitas
 Instruksikan pasien untuk
menggunakan sikat gigi yang
lembutatau spons mulut sekali pakai
 Berikan obat-obatan jika diperlukan
(misalnya, analgesik, anastesi, anti-
mikroba, dan agen anti inflamasi)
jika diperlukan
 Dorong pasien menghentikan
(kebiasaan) merokok dan menguyah
tembakau
 Instruksikan pasien dan keluarga
pasienn mengenai frekuensi dan
kualitas perawatan mulut yang tepat
(misalnya, menggunakan benang
gigi, menggosok gigi, berkumur,
nutrisi yang adekuat, penggunaan
air yang mengandung fluoride,
suplemen atau produk pencegahan
lain dan pertimbangan-
pertimbangan (ain) sesuai dengan
tingkat perkembangan dan
kemampuan perawatan diri pasien)

3 Diare (00013) Tujuan : setelah dilakukan tindakan 1. Manajemen diare 164


Berhubungan keperawatan selama 2 x 24jam diharapkan  Tentukan riwayat diare
dengan inflamasi diare teratasi dengan kriteria hasil  Ambil tinja untuk pemeriksaan
gastrointestinal 1. Keparahan infeksi 145 kultur dan sensitifitas bila diare
yang ditandai  Gejala-gejala gastrointestinal dari berlanjut
dengan skala 1 menjadi skala 5  Ajari pasien cara penggunaan obat
 Kultur feses dari skala 1 menjadi skala antidiare secara tepat
5  Konsultasikan dengan dokter jika
 Nyeri dari skala 1 menjadi skala 5 tanda dan gejala diare menetap
 Keterangan :  Evaluasi kandungan nutrisi dari
 Skala 1 : berat makanan yang sudah dikonsumsi
 Skala 2 : besar sebelumnya
 Skala 3 : sedang
 Skala 4 : ringan 2. Kontrol infeksi
 Skala 5 : tidak ada  Alokasikan kesesuaian luas ruang
per pasien, seperti yang
2. Statu nutrisi : asupan makanan dan diindikasikan oleh pedoman Pusat
cairan 553 Pengendalian dan Pencegahan
 Asupan makanan secara oral dari Penyakit (Center for Disease Control
skala 2 menjadi skala 5 and Prevention / CDC)
 Asupan cairan secara oral dari skala 2  Berikan terapi antibiotik yang sesuai
menjadi skala 5  Anjurkan pasien untuk meminum
 Asupan cairan intravena dari skala 2 antibiotik seperti yang diresepkan
menjadi skala 5  Ajarkan pasien dan keluarga pasien
 Keterangan : mengenai tanda dan gejala infeksi
 Skala 1 : tidak adekuat dan kapan harus melaporkannya
 Skala 2 : sedikit adekuat kepada penyedia perawatan
 Skala 3 : cukup adekuat kesehatan
 Skala 4 : sebagian besar adekuat  Isolasi orang yang terkena penyakit
 Skala 5 : sepenuhnya adekuat tertular
3. Pereesepan obat
3. Pengetahuan : pengobatan 416  Kaji riwayat kesehatan dan
 Penggunaan yang benar dari obat penggunaan obat-obatan
yang diresepkan dari skala 1 menjadi  Resepkan obat-obatan sesuai
5 dengan otoritas peresepan obat dan
 Penggunaan yang benar dari obat atau sesuai protokol
tanpa resep dari skala 1 menjadi skala  Periksa bahwa semua obat yang
5 diresepkan telah ditulis dengan
 Efek samping obat dari skala 1 benar, lengkap dan sesuai dengan
menjadi skala 5 keperluan dan tujuan
 Keterangan : penggunaannya
 Skala 1 : tidak ada pengetahuan  Ajarkan pasien dan/atau keluarga
 Skala 2 : pengetahuan terbatas metode pemberian obat sesuai
 Skala 3 : pengetahuan sedang kebutuhan
 Skala 4 : pengetahuan banyak  Konsultasikan dengan dokter atau
petugas farmasi sesuai kebutuhan
 Skala 5 : pengetahuan sangat
4 Distress moral Tujuan : setelah dilakukan tindakan 1. Mediasi konflik
(00175) keperawatan selama 2 x 24jam diharapkan  Dampingi setiap pihak untuk
Berhubngan distress moral teratasi dengan kriteria hasil mengidentifikasi jalan keluar yang
dengan 1. Kontrol kecemasan diri 244 paling memungkinkan sebagai
ketidaksesuaian saranapenyelesaian masalah
informasi yang
memandu  Mencari informasi untuk mengurangi  Sediakan tempat yang nyaman,
pembuatan kecemasan dari skala 1 menjadi skala netral dan terjaga kerahasiaannya
keputusan moral 5 untuk proses dilaksanakannya
ditandai dengan  Merencanakan strategi koping untuk diskusi
kesedihan yang situasai yang menimbulkan stress dari  Gunakan berbagai macam teknik
mendalam tentang skala 2 menjadi skala 5 komunikasi yang efektif (misalnya,
pelaksanaan pilihan  Menggunakan strategi koping yang mendengarkan dengan aktif,
moral seseorang efektif dari skala 2 menjadi skala 5 bertanya, menyatakan dengan kata-
mengenai kesulitan  Menggunakan teknik relaksasi untuk kata yang berbeda)
menjalankan menguranggi kecemasan dari skala 2  Tawarkan panduan selama proses
pilihan moral menjadi 5 [mediasi]
seseorang  Keterangan :  Fasilitasi pencarian jalan keluar yang
 Skala 1 : tidak pernah dilakukan dapat diterima oleh kedua belah
 Skala 2 : jarang dilakukan pihak
 Skala 3 : kadang-kadang dilakukan 2. Dukungan emosional
 Skala 4 : sering dilakukan  Diskusikan dengan pasien mengenai
 Skala 5 : dilakukan secara konsisten pengalaman emosi[nya]
 Eksplorasi apa yang memicu emosi
2. Kontrol diri terhadap ketakutan  Bantu pasien untuk mengenali
 Memantau intensitas ketakutan perasaan perasaanyaseperti adanya
 Menghilangkan penyebab ketakutan cemas, marah atau sedih
 Mencari informasi untuk mengurangi  Temani pasien dan berikan jaminan
rasa takut keselamatan dan keamanan selama
 Menghindari sumber ketakutan jika periode cemas
kemungkinan  Rujuk untuk konseling, sesuai
 Keterangan : kebutuhan
 Skala 1 : tidak pernah menunjukkan
 Skala 2 : jarang menunjukkan 3. Pengurangan kecemasan
 Skala 3 : kadang – kadang  Kaji untuk tanda verbal dan non
menunjukkan verbal kecemasan
 Skala 4 : sering menunjukkan  Berikan aktivitas pengganti yang
bertujuan untuk mengurangi
 Skala 5 : secara konsisten
tekanan
menunjukkan
 Atur obat-obatan untuk mengurangi
3. Tingkat stress kecemasan secara tepat
 Depresi dari skala 1 menjadi skala 5  Intruksikan klien untuk
 Kecemasaan dari skala 1 menjadi menggunakan teknik relaksasi
skala 5  Dorong keluarga untuk
 Kegelisaan skala 1 menjadi skala 5 mendampingi klien dengan cara
 Keterangan : yang tepat
 Skala 1 : berat
 Skala 2 : besar
 Skala 3 : sedang
 Skala 4 : ringan
 Skala 5 : tidak ada

5 Resiko keracunan Tujuan : setelah dilakukan tindakan 1. Manajemen lingkungan : keselamatan


(00037) dengan keperawatan selama 2 x 24jam diharapkan  Identifikasi kebutuhan keamanan
faktor resiko resiko keracunan teratasi dengan kriteria hasil pasien berdasarkan fungsi fisik dan
eksternal akses 1. Pengetahuan : Pengobatan kognitif serta riwayat perilaku di
pada obat  Penggunaan yang benar dari obat masa lalu
terlarang yang yang diresepkan dari skala 2 menjadi  Sediakan alat untuk beradaptasi
berpontensi skala 5 (misalnya, kursi untuk pijakan dam
terkontaminasi  Penggunaan yang benar dari obat pegangan tangan)
oleh aditif beracun obat tanpa diresepkan dari skala 2  Gunakan peralatan perlindungan
menjadi skala 5 (misalnya, pengekangan, pegangan
 Efek samping obat dari skala 1 pada sisi, kunci pintu, pagar, dan
menjadi skala 5 gerbang) untuk membatasi
 Keterangan : mobilitas fisik atau akses pada
 Skala 1 : tidak ada pengetahuan situasi yang membahayakan
 Skala 2 : pengetahuan terbatas  Edukasi individu dan kelompok
 Skala 3 : pengetahuan sedang yang beriiko tinggi terhadap bahan
 Skala 4 : pengetahuan banyak berbahaya yang ada di lingkungan
 Skala 5 : pengetahuan sangat  Kolaborasikan dengan lembaga
2. Kontrol resiko lain untuk meningkatkan
keselamatan lingkungan
 Mengidentifikasi faktor resiko dari (misalnya., dinas kesehatan, polisi
skala 2 menjadi skala 5 dan badan perlindungan
 Mengembangkan strategi yang lingkungan)
efektif dalam mengontrol resiko dari
skala 2 menjadi skala 5 2. Pengajaran : peresepan obat-obatan
 Menjalankan strategi kontrol resiko  Tinjau pengetahuan pasien
yang sudah ditetapkan dari skala 2 mengenai obat-obatan
menjadi skala 5  Bantu pasien dalam membuat
 Keterangan : jadwal pemakaian obat
 Skala 1 : tidak pernah menunjukkan  Peringatan pasien untuk tidak
 Skala 2 : jarang menunjukkan memberikan obat-obatan yang
 Skala 3 : kadang – kadang diresepkan untuknya pada orang
menunjukkan lain
 Skala 4 : sering menunjukkan  Peringatan pasien risiko yang
 Skala 5 : secara konsisten berhubungan dengan pemakaian
menunjukkan obat-obat kedaularsa
 Libatkan keluarga atau orang
3. Kontrol resiko : Penggunaan obat terdekat, sesuai kebutuhan
terlarang
 Mengidentifikasi faktr resiko 3. Pertolongan pertama
penyalahgunaan obat-obatan dari  Monitor tanda-tanda vital, sesuai
skala 2 menjadi skala 5 kebutuhan
 Mengetahui konsekuensi terkait  Lakukan perawatan luka atau luka
penyalahgunaan obat-obatan bakar yang tepat
 Berkoitmen dalam mengontrol  Lakukan tindakan tindakan untuk
penyalahgunaan obat-obatan menurunkan atau minimalkan
terlarang dari skal 2 menjadi skala 5 perdarahan (misalnya., tekanan,
 Keterangan : balut tekan, posisi)
 Berikan instruksi untuk perawatan
 Skala 1 : tidak pernah menunjukkan
tindak lanjut yang di perlukan
 Skala 2 : jarang menunjukkan  Koordinasikan pengangkutan
 Skala 3 : kadang – kadang medis, sesuai kebutuhan
menunjukkan
 Skala 4 : sering menunjukkan
 Skala 5 : secara konsisten
menunjukkan

S-ar putea să vă placă și