Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Blended (stepfamily)
• Remarriage including step-siblings and parents.
Single-parent family
• A lone parent and offspring living together as a family unit
Commune family
• Several people living together, sharing responsibilities and resources
SCREEM: Circle:
strenght and
weakness Persepsi
Family
Genogram: Lifeline:
Pedigree Kronologi
Lifecycle
Perkembangan
keluarga
APGAR SCORE
Used for rapid assessment of family function and dysfunction
Almost Some of Hardly
always the time ever
(2) (1) (0)
I am satisfied that I can turn to my family for help
A when something is troubling me.
I am satisfied with the way my family talks about
P things with me and shares problems with me.
I am satisfied that my family accepts and supports
G my wishes to take on new activities or directions.
I am satisfied with the way my family expresses
A affection and responds to my emotions such as
anger, sorrow, and love.
I am satisfied with the way my family and I share
R time together.
8-10 points = highly functional family
4-7 points = moderately dysfunctional family
0-3 points = severely dysfunctional family
Fungsi Keluarga
• Basic family Functions:
1. Provide support to each other
2. Establish autonomy and independence for each person in the
system
3. Create rules that govern the conduct of family and its
members
4. Adapt to change in the environment
5. Communicate with each other
• Keluarga fungsional: fungsi-fungsi keluarga sudah tercapai
dengan seimbang
• Keluarga disfungsional: keluarga dengan ketidakmampuan
kronis merespon kebutuhan atau kemampuan akan
perubahan dan stress lingkungan
Family Circle
Dex
Mama Pesh
Mama
chuchi
Arra
Rihanne
Me
Ja Kuya
Nel
Chok
Erin Ate
Tere
Family Lifeline
Where in the life
Unattached
cycle are the three
young adult
generations in this
family
Newly
Family in developmental
married
later years challenges for the
couple
family
Family with
adolescents Family
Life Cycle
Family Genogram
• Pola pewarisan
• Penyakit dalam
keluarga
• Hubungan dan
anggota keluarga
SCREEM
• Assess a family’s capacity to participate in the
provision of health care or to cope in times of
crisissources of help or barriers
• It makes use of 6 factors which can be considered
as resource or as pathology.
– S: social
– C: cultural
– R: religious
– E: economic
– E: educational
– M: medical
Metode Penyelesaian Masalah
Saling Ketergantungan (Interdependence)
Ikatan (Boundaries)
• Hal-hal atau kebiasaan dari para anggota keluarga, yang dapat diterima dan
tidak dapat diterima dalam keluarga tersebut
• Seperti pagar yang akan melindungi para anggota keluarga dari pihak lain
Triangulasi
• Keterlibatan pihak ketiga pada saat masalah muncul. Peran dari orang ketiga
ini adalah untuk “menyelamatkan“ pasangan tersebut. Biasanya terjadi
berulang-ulang dengan harapan ini akan membuat keluarga tersebut tetap
bersatu.
• Contoh yang paling sering adalah school phobia pada anak-anak yang orang
tuanya mempunyai masalah dalam perkawinan mereka.
Keterlibatan Dokter Keluarga dengan
Pasiennya
Family Therapy
• Dasar pemikiran dokter adalah dinamika keluarga dan kesehatan pasien saling mempengaruhi satu sama lainnya
dan pola ini perlu dirubah.
• Perilaku dokter adalah bertemu secara teratur dengan keluarga pasien dan berusaha merubah dinamika keluarga
peraturan-peraturan yang tak tertulis dalam keluarga tersebut yang berhubungan dengan perkembangan fisik dan
mental pasien.
• Dokter umummnya akan terlibat hingga level 4, level ini biasanya dibutuhkan kemampuan dalam konseling.
Sedangkan untuk melakukan peran hingga level 5 dibutuhkan satu pelatihan khusus.
Prinsip Kedokteran Keluarga
Holistik • Biopsikososial ± spiritual
Berdasarkan
Berdasarkan
bentuk umum
cara produksi
penggunaan
Poster • Tujuan untuk mempengaruhi orang banyak dan memberikan pesan singkat
• Harus menarik, sederhana, dan hanya berisikan satu ide (contoh: PHBS, sanitasi
lingkungan)
• Cukup efektif karena gambar atau materi dapat dilihat berkali-kali dan dibahas lebih
mendalam
Slide • Sasaran: kelompok
The mission of an epidemiologist is to break at least one of the sides of the
Triangle, disrupting the connection between the environment, the host,
and the agent, and stopping the continuation of disease.
http://www.cdc.gov/bam/teachers/documents/epi_1_triangle.pdf
Imunisasi
Rutin Tambahan
Outbreak response
• Penanggulangan KLB
immunization
Catch up campaign
• Vaksinasi semua anak usia <15th pada suatu waktu
campak
Resiko Penularan HIV
• Kemungkinan penularan melalui jarum suntik hanya
0,3%.
• Profilaksis Pasca Pajanan (PPP) diberikan berdasarkan
hasil penyelidikan dan bila resiko tinggi.
• Resiko tinggi bila:
– Tusukan dalam/ bersentuhan dengan luka terbuka.
– Darah dapat terlihat pada alat yang menyebabkan luka
– Jarum sebelumnya ditempatkan di pembuluh darah pasien
(pajanan pada banyak darah)
– Pasien sumber mempunyai viral load HIV tinggi
Pelaporan insidensi Kecelakaan Kerja
1. Petugas yang terkena tusukan jarum atau benda
tajam lainnya segera dibawa ke UGD untuk
mendapatkan pertolongan
2. Bila tertusuk jarum dari penderita HIV/AIDS perlu
dirujuk ke klinik HIV-AIDS. Bila butuh pemeriksaan
lanjutan, akan dilakukan di poli pegawai.
3. Laporan kepada atasan korbanbuat laporan
kecelakaan kerjainvestigasi sederhana
4. Laporan kepada ketua komite mutu K3RS dalam
waktu 2x24jamdianalisa kembali
5. Laporan ke direksirekomendasi untuk perbaikan
dan pembelajaran pada unit kerja terkait
Natural History of Disease
Presymptomatic Symptomatic:
Susceptibility: Disability: Loss
: Pathological Sign &
Risk factor of function
changes symptoms
Natural History of Disease
Pre-
Susceptibility Clinical Disability
clinical
Primary Secondary
Secondary Tertiary
3. Early
5.
1. Health 2. Specific detection 4. Disabillity
Rehabilitati
promotion protection and prompt limitation
on
treatment
Nutrition, Vaccination,
smoking protective SCREENING Mx Physiotx
cessation equipment
Surveilans
Aktif Datang langsung
Data
Pasif Laporan bulanan
Rutin
terpadu
Case Definition
Incubatory carriers
• are going to become ill, but begin transmitting their infection before their symptoms start (eg: HIV)
Healthy carriers
• = inapparent infection. Never develop the illness, but are able to transmit their infection to others.
(eg: polio)
Convalescent carriers
• continue to be infectious during and even after their recovery from illness (eg: typhoid)
Biological vector
• Vector in whose body the infecting organism develops or multiplies before becoming infective to
the recipient individual. (eg: mosquito)
Mechanical vector
• vector which transmits an infective organism from one host to another but which is not essential to
the life cycle of the parasite. (eg: house fly)
PENANGGULANGAN NYAMUK
• PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dilakukan
dengan metode 3M:
– Menguras
– Menutup
– Mengubur
1/3/2016
Pemberantasan Nyamuk Dewasa
• Fogging fokus
– Dilaksanakan dua putasan dengan interval 1
minggu dalam radius 100m
– Wajib dilaksanakan oleh puskesmas pada setiap
penyelidikan epidemiologi positif paling lama
3x24jam
• Fogging massal
– Kegiatan pengasapan fokus secara serentak dan
menyeluruh pada saat KLB sebanyak 2 putaran
dengan interval 1 minggu.
Puskesmas
• Umumnya ada satu buah di setiap Kecamatan
• Jenis Puskesmas dibagi dua kelompok:
– Puskesmas Perawatan, pelayanan kesehatan rawat
jalan dan rawat inap
– Puskesmas Non Perawatan, hanya pelayanan
kesehatan rawat jalan
• Menurut wilayah kerjanya, dikelompokkan
menjadi :
– Kecamatan Puskesmas Induk
– Kelurahan Puskesmas Satelit /
Fungsi Puskesmas
Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
Kebutuhan
Lokasi
Khusus
Angka
• pasien baru TB BTA (+) pengobatan lengkap
Keberhasilan
pasien baru TB BTA (+) yang diobati
Program
Mortality Rate
Crude Death
Rate kematian/1000
• kematian/1000 penduduk penduduk
Infant • kematian
kematian anak
anak usia usia <1
<1 tahun x K tahun xK
Mortality Rate • kelahiran
kelahiran hidup hidup
Neonatal • kematian
kematian anak
anak usia usia <1
<1 bulan x K bulan xK
Mortality Rate • kelahiran
kelahiran hidup hidup
Maternal • kematianibukematian
x K ibu xK
Mortality Rate • kelahiranhidup
kelahiran hidup
IMR & MMR: K=1000 (kematian bayi/neonatal per 1000 kelahiran hidup)
MMR: K=100.000 (kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup)
Penyusunan Kegiatan
• Hal-hal yang harus disusun/ditentukan saat
penyusunan kegiatan adalah:
– Tujuan
– Manfaat
– Sasaran
– Acara
– Anggaran
Komponen Fungsi Manajemen
• proses merumuskan tujuan sampai menetapkan alternatif kegiatan untuk
mencapainya
Planning
• Proses bimbingan kepada staff agar mampu bekerja secara optimal menjalakan
tugas-tugas pokoknya sesuai keterampilan yang telah dimiliki dan dukungan sumber
Actuating daya yang tersedia
• Mengamati secara kontinyu pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang
sudah disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan
Controlling
METODE ANALISIS MASALAH
Mencari
alternatif
Menentukan Mencari jalan
masalah Penyebab keluar
Peta
• Untuk mengetahui persebaran dalam suatu wilayah
tertentu
Garis
• Untuk mengetahui progress atau perkembangan dalam
periode tertentu
Pie/Lingkaran
• Untuk mengetahui proporsi suatu aspek dibandingkan
1/3/2016
dengan aspek lainnya
Penyebab 1 Penyebab 2
permasalahan
Penyebab 3
Penyebab 4 Penyebab 5
Menganalisis
masing-masing dari
determinan dan
derajat kesehatan
itu sendiri serta
melihat hubungan
diantaranya
Menentukan Prioritas Masalah
Diagram Pareto
Menentukan Prioritas Masalah
Menentukan Prioritas Masalah
Metode Bryant
• Cara ini menggunakan 4 macam kriteria :
– Community Concern, yakni sejauh mana masyarakat
menganggap masalah tersebut penting.
– Prevalensi, yakni berapa banyak penduduk yang terkena
penyakit tersebut.
– Seriousness, yakni sejauh mana dampak yang ditimbulkan
penyakit tersebut
– Manageability, yakni sejauh mana kita memiliki kemampuan
untuk mengatasinya.
• Menurut cara ini masing-masing kriteria tersebut diberi
scoring, kemudian masing-masing skor dikalikan. Hasil
perkalian ini dibandingkan antara masalah-masalah yang
dinilai. Masalah-masalah dengan skor tertinggi, akan
mendapat prioritas yang tinggi pula.
Solving Problem (PDCA)
SWOT
Strength Weakness
Opportunity Threat
RESEARCH
Variabel luar
(moderator)
Variabel
pengganggu
(confounding)
Variabel luar
(moderator)
Populasi dan Sampel Penelitian
• Populasi
– Sejumlah besar subjek yang mempunyai karakteristik tertentu.
Karakteristik ditentukan sesuai dengan ranah dan tujuan penelitian.
Dibagi menjadi populasi target dan populasi terjangkau.
– Populasi target
• Populasi yang merupakan sasaran akhir penerapan hasil penelitian (domain).
Biasa ditandai dengan karakteristik demografis (kelompok usia, jenis kelamin)
dan karakteristik klinis (sehat,osteoporosis, dsb). Misal: pasangan usia subur
– Populasi terjangkau/ sumber
• Bagian populasi target yang dapat dijangkau peneliti, dibatasi tempat dan
waktu. Misal: pasangan usia subur yang tinggal di kelurahan pondok pucung.
• Sampel
– Bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap
dapat mewakili populasinya.
Nonprobability/ Nonrandom Sampling
Consecutive sampling
• Diambil yang memenuhi kriteria dan berdasar dalam kurun waktu
tertentu
• All accessible subjects
Convenience/ Accidental/ Captive sampling
• Convenience to access. Sample dipilih berdasar kemudahan/suka-suka
• Easiest, cheapest, least time consuming
Purposive/ Judgemental sampling
• berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik
untuk dijadikan sampel penelitiannya (dianggap dapat memberi
informasi)
Snowball sampling
• Bermula dari sedikit sampel menjadi banyak (dgn network)
Probability Sampling
Simple random sampling
Systematic sampling
• Semua berkesempatan sama, namun diatur dengan pola tertentu
(misal: nomer)
Stratified sampling
• karakteristik bertingkat (pendidikan rendah – menengah – tinggi)
Cluster sampling
• kelompok setara (dari 100 SMP diambil hanya 20 SMP)
Area/Multistage sampling
• Populasi besar, bertahap, agar mewakili seluruhnya (provinsi
kabupaten kecamatan kelurahan)
Inclusion & Exclusion Criteria
Metode Kuantitatif Metode Kualitatif
Data Numerik (0,1,2,3...) Deskriptif (cantik, tampan,
Tujuan
Jenis Penelitian
menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu
gagap, berpendidikan, dll.)
penafsiran terhadap
fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk fenomena sosial
menunjukkan hubungan antarvariabel
Obyek Lebih dari satu obyek penelitian. Satu obyek penelitian saja
penelitian
Instrumen Peneliti terjun ke lapangan langsung Angket, kuesioner, dll.
Hubungan Sebab Akibat Timbal balik atau interaksi
Variabel
Digunakan a. Masalah yang merupakan titik tolak a. Masalah penelitian belum
bila penelitian sudah jelas. jelas
b. Ingin diketahui pengaruh perlakuan/ b. Untuk memahami makna
treatment tertentu terhadap yang lain. dibalik data yang tampak.
c. Peneliti bermaksud menguji hipotesis c. Untuk memahami interaksi
penelitian. sosial.
d. Peneliti ingin mendapatkan data yang d. Memahami perasaan
akurat, berdasarkan fenomena yang empiris orang.
dan dapat diukur. e. Untuk mengembangkan
e. Ingin menguji terhadap adanya keragu- teori.
raguan tentang validitas pengetahuan, teori f. Meneliti sejarah
dan produk tertentu. perkembangan.
RESEARCH DESIGN Laboratory
Experimental Animal
Intervention
Human
Case study
Natural exposure
Observational
Cross-sectional
Group
comparison Case control
Analytical Cohort
PREVALENCE RATIO (PR)
Case Control
(+) a b
(-) c d
True False
+
T positive positive
e
s
t False True
-
negative negative
Definition
Sensitivity
• proportion of test positive result among diseased
group
Specificity
• proportion of test negative result among non diseased
group
Positive Predictive Value
• probability of having a disease of a patient who has
positive test result
Negative Predictive Value
• probability of having no disease of a patient who has
negative test result
Disease / Gold Std
+ -
+ a b a+b
Test
result
- c d c+d
a+c b+d N
1/3/2016
Observasi
Observasi
Berdasarkan Berdasarkan
Partisipasi Keterbukaan
Non
Partisipasi Terbuka Tertutup
partisipasi
Observer VARIATION
Intra-observer
Inter-observer variation
variation • The amount one
• The amount observer varies
observers vary between
from one another observations when
when reporting on reporting more
the same material than once on the
same material).
1/3/2016
What is Bias?
• Any trend in the collection, analysis, interpretation,
publication or review of data that can lead to
conclusions that are systematically different from the
truth (Last, 2001)
• A process at any state of inference tending to produce
results that depart systematically from the true values
(Fletcher et al, 1988)
• Systematic error in design or conduct of a study (Szklo
et al, 2000)
Types of Bias
Selection bias
Randomisasi
• Unrepresentative nature of sample
Confounding bias
Syarat Chi-square:
1. Jml subjek > 40 atau
2. Jml subjek 20-40, dengan expected count > 5
Bila tidak terpenuhi, gunakan FISCHER TEST!
TIPS:
Ingat uji RERATI (rerata-T test)