Sunteți pe pagina 1din 6

LAPORAN PENDAHULUAN 2016

PENYUSUNAN DED DRAINASE PERMUKIMAN KABUPATEN LEMBATA

BAB I :
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Permasalahan drainase yang terjadi di Kota Lewoleba Kabupaten Lembata,
hampir setiap tahun pada musim penghujan terjadi banjir yang merupakan suatu
masalah yang cukup kompleks dikarenakan belum tertatanya saluran drainase
sekunder maupun belum adanya pengaturan pada saluran tersier serta kondisi
pembuangan akhir yang kurang memadai, sehingga terjadi banjir yang mengganggu
aktivitas masyarakat.

Penyebab utama banjir tersebut disebabkan oleh perubahan tata guna lahan,
dan tertutupnya saluran – saluran alam serta tertutupnya/ belum adanya saluran –
saluran menuju ke pembungan akhir sehingga perlu adanya penataan untuk membuat
koneksi atau hubungan dari saluran – saluran tersier pada area permukiman warga
menuju ke saluran – saluran sekunder serta ke pembuangan akhir laut atau sungai.

Drainase merupakan sal ah satu masalah yang saat i ni dihadapi oleh


penduduk Kota Lewol eba bahkan di lokasi tertentu masalah genangan merupakan
masalah yang dihadapi secara rutin. Lokasi genangan yang menjadi rawan banjir
umumnya terdapat di titik titik kawasan kumuh di Kota Lewoleba. Permasalahan ini
akibat masih belum tertatanya sistem drainase disamping itu adanya pengembangan
kawasan bisnis maupun perumahan sering mengakibatkan terjadinya alih fungsi lahan
dari daerah pengaman dan daerah resapan sehingga semakin hari kawasan
tergenang semakin bertambah l uas.

Penyebab lainnya juga diakibatkan oleh beberapa hal sebagai berikut :


1. Kemiskinan di perkotaan sehingga banyak daerah r e s a p a n d ijadikan
tempat tinggal bahkan dibadan alur drainase alam didirikan bangunan yang
mengakibatkan berkurangnya kapasitas drainase yang menghambat aliran.

CV. NUSA PRATAMA KONSULT PENDAHULUAN 1 -1


LAPORAN PENDAHULUAN 2016
PENYUSUNAN DED DRAINASE PERMUKIMAN KABUPATEN LEMBATA

2. Kapasitas saluran belum cukup untuk mengalirkan beban drainase maksimum,


3. Penurunan kapasitas saluran akibat pendangkalan saluran,
4. Beban banjir puncak meningkat akibat penurunan kualitas dan kuantitas
daerah aliran sungai.
5. Meningkatnya lahan terbangun di Kota Lewoleba sehingga angka resapan
air/infiltrasi semakin menurun dan limpasan/run off semakin meningkat.

Untuk mengantisipasi kondisi diatas maka Kota Lewoleba memerlukan suatu


pendekatan yang menyeluruh/holistic karena sistem drainase adalah suatu sistem
yang mengatur air limpasan air hujan dari awal saluran (tributary) selama waktu jam
puncak sehingga air dari area hulu ke area hilir dapat dialirkan dengan baik ke
pembungan akhir.

Kabupaten Lembata sama seperti kabupaten-kabupaten lainnya di Provinsi


NTT yang sedang berbenah diri menuju Kabupaten yang diidamkan masyarakat
tersebut. Dalam rangka pemenuhan standar pelayanan minimun dan pencapai akses
pelayanan secara general maka sarana drainase suatu Kabupaten ikut menunjang
pemenuhan target yang telah ditetapkan.

Terjadinya genangan di beberapa titik di Kabupaten Lembata merupakan


akumulasi dari tidak tertanganinya sistem drainase di permukiman, hal ini
mempengaruhi aktifitas masyarakat terutama pada saat musim hujan. Sistem drainase
eksisting banyak mengalami masalah akibat tidak terpadunya sistem tersebut sehingga
tidak menuntaskan masalah genangan di kota tersebut. Sebelum melakukan
pembangunan fisik saluran maka perlu adanya dasar rencana agar masalah genangan
dapat ditangai secara bertahap dan terpadu serta bersistematis. Untuk tujuan tersebut
maka perlu adanya penyusunan DED drainase permukiman untuk Kota Lembata.
Dengan adanya dokumen perencanaan diharapkan dapat digunakan sebagai dasar
untuk menuntaskan masalah genangan permukiman di Kabupaten Lembata.

Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Cipta Karya Satuan Kerja Pengembangan
Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman Provinsi NTT menyelenggarakan
kegiatan untuk tersedianya rencana teknik rinci penanganan genangan di sekitar
permukiman di Kabupaten Lembata.

CV. NUSA PRATAMA KONSULT PENDAHULUAN 1 -2


LAPORAN PENDAHULUAN 2016
PENYUSUNAN DED DRAINASE PERMUKIMAN KABUPATEN LEMBATA

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN STUDI


Maksud pelaksanaan Penyusunan DED Drainase Permukiman Kabupaten
Lembata adalah:
1. Memberikan hasil pengamatan terhadap kondisi eksisting sistem drainase dan
pengelolaan sistem drainase;
2. Tergambarnya secara lengkap potensi permasalahan sistem drainase dan
penyebab banjir;
3. Memberikan hasil analisa dan skenario/alternatif pemecahan masalah
genangan baik secara struktural maupun non struktural terhadap kondisi
eksisting dan potensi permasalahan sistem drainase dengan memberikan
ranking;
4. Menghitung secara lebih detil dan mendalam untuk menghasilkan dokumen
Detail Engineering Design (DED).

Sedangkan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah tersedianya


perencanaan teknik rinci sistem drainase permukiman Kabupaten Lembata dan
perencanaan dasar sistem drainase di Kota Lewoleba yang menyeluruh untuk jangka
pendek, menengah dan panjang.

1.3 SASARAN KEGIATAN STUDI


Sasaran dari kegiatan Penyusunan DED Drainase Permukiman Kabupaten
Lembata adalah:
 Tersedianya data dan informasi termasuk didalamnya pemetaan sistem
drainase untuk penanggulangan genangan secara menyeluruh dan
berkelanjutan
 Terencananya sistem jaringan drainase di wilayah lokasi kegiatan;
 Teridentifikasinya permasalahan sistem drainase permukiman dan prakiraan
luas area genangan permukiman;
 Tersedianya analisa yang mendetail dan dapat dipertanggungjawabkan
sehingga nantinya dokumen yang dihasilkan dapat digunakan oleh pemerintah
daerah di dalam melakukan pembangunan sistem drainase;
 Tersedianya rencana detail rinci drainase permukiman Kabupaten Lembata
yang dapat dipergunakan oleh Pemerintah setempat dalam pengembangan

CV. NUSA PRATAMA KONSULT PENDAHULUAN 1 -3


LAPORAN PENDAHULUAN 2016
PENYUSUNAN DED DRAINASE PERMUKIMAN KABUPATEN LEMBATA

pembangunan drainase.

1.4. RUANG LINGKUP

1.4.1 Ruang Lingkup Spasial


Wilayah perencanaan dari pekerjaan Penyusunan rencana detail rinci
drainase permukiman Kabupaten Lembata adalah Kawasan Permukiman dalam Kota
Lewoleba yang merupakan area dengan resiko tertinggi yang ditentukan berdasarkan
skala bobot Parameter Penentuan Prioritas Penanganan Genangan.

Penentuan area berisiko berdasarkan data sekunder adalah kegiatan menilai dan
memetakan tingkat risiko sebuah area (kelurahan/desa) berdasarkan data yang telah
tersedia, mengenai ketersediaan layanan fasilitas drainase dan standard pelayanan
minimum.

Penentuan area berisiko berdasarkan bobot parameter Penentuan Prioritas


Genangan diberikan juga berdasarkan pengamatan, pengetahuan praktis dan keahlian
profesi yang dimiliki individu anggota tim serta hasil wawancara dengan pihak – pihak
yang terkait serta masyarakat pada wilayah studi.

1.4.2 Ruang Lingkup Material


Materi yang akan dikaji dalam kegiatan ini adalah Penyusunan Rencana detail
rinci drainase permukiman Kabupaten Lembata antara lain :
1. Pengidentifikasikan peraturan dan kebijakan dalam pembangunan drainase
2. Pengambilan data primer dan sekunder berupa:
 Data Klimatologi (hujan, angin, kelembaban, dan angin);
 Data hidrologi (tinggi muka air, debit sungai, laju sedimentasi, pengaruh air
balik, peil banjir, karakteristik daerah aliran);
 Data Klimatologi (hujan, angin, kelembaban, dan angin);
 Data system drainase (kuantitatif banjir/genangan berikut permasalahannya,
basil rencana);
 Data peta (peta dasar, peta sistem drainase, sistem jaringan jalan yang ada,
peta tata guna lahan, peta topografi skala 1: 5.000 sampai dengan 1: 50.000
yang disesuaikan dengan tipologi kota, peta kontur);

CV. NUSA PRATAMA KONSULT PENDAHULUAN 1 -4


LAPORAN PENDAHULUAN 2016
PENYUSUNAN DED DRAINASE PERMUKIMAN KABUPATEN LEMBATA

 Data kependudukan (jumlah penduduk, kepadatan penduduk, laju


pertumbuhan penduduk, penyebaran penduduk, kepadatan bangunan,
prasarana dan fasilitas kota yang ada dan rencana, sosial ekonomi;
 Data tanah (morfologi, sifat tanah dan penurunan muka tanah);
 Data lain-lain (rencana pengembangan kota, foto udara, pembiayaan,
institusi/kelembagaan, dan peran serta masyarakat);
3. Membuat Peta dasar wilayah permukiman Kabupaten Lembata yang akan
dijadikan dasar untuk menyusun kondisi sistem drainase permukiman seperti
pola aliran, analisa subsistem daerah tangkapan air hujan, pemanfaatan ruang,
peta genangan dan lain-lain.
4. Menyusun kondisi sistem drainase seperti pola aliran, dimensi saluran, gambar
dan bentuk penampang saluran, permasalah utama yang terjadi pada masing-
masing saluran;
5. Membuat peta genangan termasuk didalamnya penyebab, besaran
kerusakan/kerugian, luas, tinggi, lama, frekuensi dan waktu kejadian genangan;
6. Melakukan analisa kebutuhan seperti rencana alur saluran, kala ulang masing-
masing saluran, debit rencana serta analisa perbedaan antara kebutuhan dan
kondisi yang ada;
7. Menyusun usulan biaya termasuk didalamnya biaya pembangunan, penyediaan
lahan, operasi dan pemeliharaan;
8. Melakukan survey dasar yang meliputi pemetaan/pengukuran, penelitian tanah
dan lain-lain yang diperlukan;
9. Gambar saluran seperti gambar detil lapangan berdasarkan pengukuran,
gambar saluran baik potongan memanjang maupun melintang;
10. Analisa data hidrolika seperti dimensi saluran dan bangunan pelengkapnya;
11. Analisa data struktur seperti analisa basil penyelidikan tanah, hitungan berat
dan beban rencana saluran dengan kondisi struktur tanah, stabilitas struktur
serta struktur kemiringan talud, struktur saluran dan bangunan pelengkap;
12. Gambar detil desain saluran; membuat gambar potongan memanjang
horizontal skala 1:1000, vertikal skala 1:100 dan potongan melintang dengan
skala 1:100.
13. Nota perhitungan sebagai kumpulan dari hasil analisis hidrologi, analisis
hidrolika, analisis struktur, kriteria-kriteria yang digunakan dan catatan lain yang
dianggap perlu;

CV. NUSA PRATAMA KONSULT PENDAHULUAN 1 -5


LAPORAN PENDAHULUAN 2016
PENYUSUNAN DED DRAINASE PERMUKIMAN KABUPATEN LEMBATA

14. Dokumen pelelangan seperti dokumen prakualifikasi, undangan, instruksi


peserta lelang, bentuk penawaran, bentuk jaminan, syarat teknis, syarat umum,
syarat administrasi dan gambar desain perencanaan.
15. Pelaporan

1.5. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Dalam Laporan Pendahuluan dari pekerjaan Penyusunan Rencana detail rinci


drainase permukiman Kabupaten Lembata akan disajikan di dalam 4 (empat) Bab
pembahasan, antara lain adalah :

Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini yang akan dibahas antara lain adalah latar belakang kegiatan, maksud
tujuan dan sasaran serta ruang lingkup pembahasan dari keseluruhan kegiatan
Penyusunan Rencana detail rinci drainase permukiman Kabupaten Lembata.

Bab II Gambaran Umum Wilayah Studi


Dalam bab ini, yang akan dibahas adalah kondisi umum wilayah perencanaan, meliputi
kondisi wilayah dan batasan kawasan secara administratif, kondisi fisik wilayah, tata
guna lahan, kondisi sarana prasarana serta kondisi kependudukan dan sosial ekonomi
masyarakat antara lain kegiatan pertanian, perikanan dan sektor ekonomi pendukung
lainnya.

Bab III Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja


Bab ini menguraikan metodologi dan rencana kerja konsultan dalam melaksanakan
Kegiatan penyusunan DED drainase permukiman Kabupaten Lembata sehingga tujuan
dan sasaran dari kegiatan tersebut dapat tercapai.

Bab IV Penutup
Pada bagian ini berisi tentang garis besar tentang masalah banjir dan genangan di
Kabupaten Lembata serta upaya pemecahannya.

CV. NUSA PRATAMA KONSULT PENDAHULUAN 1 -6

S-ar putea să vă placă și