Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Tujuan :
Landasan Teori :
Gambar 3 Vagina yang terinfeksi oleh Trichomonas vaginalis gambar diambil dari
;http://labkesehatan.blogspot.com
Trichomonas vaginalis masuk kedalam vagina melalui hubungan seksual, maupun
kontaminan air sungai , yang kemudian menyerang epitel squamosa vagina dan mulai
bermultiplikasi secara aktif . Hal ini menyebabkan suplai glikogen untuk
kuman lactobacillus menjadi berkurang bahkan menjadi tidak ada sama sekali . Dan
diketahui secara invitro ternyata Trichomonas vaginalis ini memakan dan
membunuh lactobacillusdan bakteri lainnya . Akibatnya jumlah lactobacillus Doderline
menjadi sedikit dan dapat hilang sama sekali sehingga produksi asam laktat akan semakin
menurun. Akibat kondisi ini , pH vagina akan meningkat antara 5,0 – 5,5 . pada suasana pH
seperti ini selain Trichomonas vaginalis berkembang semakin cepat , akan memungkinkan
untuk berkembang mikroorganisme pathogen lainnya seperti bakteri dan jamur.
Trichomonas vaginalis yang di tularkan dengan jumlah cukup ke dalam vagina dapat
berkembang biak, bila flora bakteri, pH dan keadaan fisiologi vagina sesuai. Setelah
berkembang biak ,terjadi degenerasi dan deskuamasi sel epitel vagina. Di sekitar vagina
tedapat sedikit leukosit dan parasit bercampur dengan sel epitel.
Sekret vagina mengalir keluar vagina dan menimbulkan gejala flour albus. Setelah
lewat stadium akut, gejala berkurang dan dapat reda sendiri. Pemeriksaan →in speculo,
tampak kelainan berupa vaginitis, dinding vagina dan porsio tampak merah meradang dan
pada infeksi berat →pendarahan-pendarahan kecil.Flour tampak berkumpul di belakang
porsio, encer atau sedikit kental pada infeksi campuran, berwarna putih kekuning2an atau
putih kelabu dan berbusa.
G. Gejala Klinis :
Infeksi Trichomonas vaginalis pada wanita sering menimbulkan gejala: Vaginitis
(radang vagina) dengan discharge purulen (bercak putih kekuningan) merupakan gejala
menonjol, dan dapat disertai dengan lesi vulva (tampak kelainan kulit / bibir vagina) dan
leher rahim, sakit perut, disuria (nyeri ketika berkemih), dan dispareunia (nyeri ketika
berhubungan seks).Masa inkubasi adalah 5 sampai 28 hari. Pada pria, infeksi sering
asimtomatik (tidak memunculkan gejala). Kadang-kadang : uretritis (radang uretra),
epididimitis (radang epididimis), dan prostatitis (radang prostat) dapat terjadi.
Tanda dan gejala biasanya muncul dalam waktu satu bulan datang ke dalam kontak
dengan tricomonas. Berikut tanda atau gejala yang terjadi pada perempuan dan pria.
Perempuan:
1. Nyeri, peradangan dan gatal-gatal di sekitar vagina. Hal ini dapat
menyebabkan ketidaknyamanan ketika berhubungan seks.
2. Suatu perubahan dalam vagina – mungkin ada sedikit atau banyak, dan mungkin tebal
atau tipis, atau berbusa dan kuning. Anda juga mungkin memperhatikan bau aneh
yang mungkin tidak menyenangkan.
3. Kadang-kadang akan ada rasa sakit di daerah selangkangan, meskipun hal ini jarang
terjadi
4. Nyeri ketika buang air.
Pria:
1. Sebuah cairan yang keluar dari penis, yang mungkin tipis dan keputihan.
2. Nyeri atau sensasi terbakar, ketika melewati urin.
3. Kenaikan frekuensi urinations disebabkan oleh iritasi infeksi
4. Peradangan kulup (ini jarang terjadi)
5. Sekitar setengah dari mereka yang terinfeksi parasit ini tidak mengalami gejala apa
pun.
H. Diagnosa
Diagnosa Laboratorium
Ada beberapa cara pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan untuk
mendiagnosis trikomoniasis. Diagnosis dapat ditegakkan melalui hal – hal berikut ini :
1. Gejala klinis.
Diagnosis ditegakkan melalui gejala klinis baik yang subyektif maupun obyektif.
Tetapi diagnosis sulit ditegakkan pada penderita pria dimana trikomoniasis pada pria hanya
dijumpai sedikit organismeTrichomonas vaginalis dibandingkan dengan wanita penderita
trikomoniasis.(Chin J,2000)
2. Pemeriksaan mikroskopik.
Pemeriksaan secara mikroskopik dapat dibedakan menjadi 2 berdasarkan sampel yang
digunakan sebagai bahan pemeriksaan yaitu :
Sediaan sekret vagina
Pengambilan sampel sekret vagina dilakukan dengan cara – cara pap smear.
Kemudian buat sediaan lalu dilakukan pengecatan dan lihat di bawah mikroskop.
Pemeriksaan mikroskopis secara langsung dapat juga dilakukan dengan cara membuar
sediaan dari sekret vagina yang dicampur dengan satu tetes garam fisiologis diatas gelas
obyek dan langsung dilihat dibawah mikroskop.
Pemberian beberapa tetes KOH 10 – 20 % pada cairan vagina yang diperiksa , dapat
menimbulkan bau yang tajam dan amis pada 75% wanita yang positif trikomoniasis dan
infeksi bacterial vaginosis. Tetapi tidak pada mereka yang menderita vulvovaginal
kandidiasis .untuk menyingkirkan bacterial vaginosis dari infeksi trikomoniasis dapat
diketehui dengan memeriksa konsentrasi lactobacillus yang jelas berkurang pada
trikomoniasis dan pH vagina yang basa.
Pada pria , pengambilan sekret dilakukan dengan memencet gland penis sampai cairan
terkumpul diujung gland penis lalu dibuka.
Pada pemeriksaan sekret secara mikroskopik pada mereka yang terinfeksi
trikomoniasis sering dijumpai sel – sel PMN yang sangat banyak , coccobacillus , serta
organisme Trichomonas vaginalis yang pada sediaan yang segar dapat kelihatan
motil. (Mulyati Ompungsu,1995)
Sediaan sedimen urin
Urin yang akan diperiksa, sebelumnya diputar terlebih dahulu dengan kecepatan
rendah selama 5 menit, kemudian dibuang supernatannya. Sedimen yang mengendap pada
dasar tabung tersebut diperiksa secara mikroskopis dengan lensa obyektif 10 kali atau
memakai lensa obyektif 40 kali untuk mengamatiTrichomonas vaginalis . Setelah itu segera
dilakukan pengecatan. (Gracia L.S,2006)
3. Kultur
Selain pemeriksaan secara klinis dan mikroskopis langsung, cara lain yang dapat
dilakukan adalah dengan kultur, terutama pada mereka yang sedikit jumlah
organisme Trichomonas vaginalisnya , seperti pada pria atau wanita penderita trikomoniasis
kronik. (Yunilda,2005)
4. Serologi dan Immunologi.
Pemeriksaan dengan cara ini belum menjamin dan belum cukup sensitive untuk
mendiagnosis infeksi Trichomonas vaginalis . Walaupun sudah banyak penelitihan yang
akhir – akhir ini menggunakan teknik serologi untuk mendiagnosis infeksi Trichomonas
vaginalis .(Andriyani,2005)
I. Pencegahan
penyakit yang disebebkan oleh Trichomonas vaginalis dapat dicegah dengan
berbagai cara, diantaranya yaitu:
Hindari menggunakan pencuci vagina dengan semprot vagina (spray)
Kenakan pakaian dalam dari katun agar mudah menyerap kelembaban, dan sirkulasi
udara di sekitar vagina terjaga. Pakaian yang tidak menyerap keringat akan menciptakan
suasana di vagina menjadi lembab dan tentu saja merangasang pertumbuhan bakteri yang
merugikan.
Meski penampilan terlihat seksi tapi sebisa mungkin hindari celana panjang super ketat
karena dapat menimbulkan rasa hangat dan lembab.
Ganti pembalut sesering mungkin jika sedang mengalami haid.
Jaga kebersihan vagina baik sebelum dan sesudah behubungan seks.
Membasuh vagina dengan bersih setiap kali membuang air besar dan keringkan dengan
tisu.
Setelah buang air besar, bilaslah dengan air dari arah depan ke belakang. Cara ini dapat
mencegah penyebaran bakteri dari arah anus ke vagina.
Jaga Organ intim tetap bersih dan kering.
Jaga berat badan ideal. karena kegemukan dapat membuat paha tertutup rapat dan
membuat lingkungan vagina lembab akibat kurang sirkulasi.
Mengkonsumsi makanan sehat bergizi, jangan terlalu banyak mengandung gula dan
tepung karena dapat mempercepat pertumbuhan bakteri merugikan.
Hindari stress karena daya tahan tubuh bisa menurun dan dapat mengundang infeksi.
Jangan lupa olahraga teratur agar kekebalan tubuh terjaga.
Pencegahan infeksi yang disebabkan oleh trichomonas vaginalis dapat dilakukan dengan:
Penyuluhan dan pendidikan terhadap pasien dan masyarakat umumnya tentang infeksi ini.
Diagnosis dan penanganan yang tepat pada pasangan penderita tricomoniasis.
Pemakaian kondom dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk mencegah tertularnya
pasangan seksual terhadap infeksi ini.
Tidak berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan. Dan apabila salah satu
pasangan menderita tricomoniasis, maka sebaiknya pengobatan diberikan kepada kedua
orang pasangan tersebut.
Keterangan gambar :
Trichomonas vaginalis trofozoit
1. Membran bergelombang
2. Inti
3. Axosyl
4. Flagelata anterior
5. Flagelata posterior
Ciri khas :
1..Memiliki 4 Flagel anterior dan 1 flagel
posterior
2.Terdapat inti yang lonjong
3.Terdapat axostyl halus
J. Bahan Diskusi :
K. Pembahasan :
Intinya berbentuk oval dan terletak dibagian atas tubuhnya, dibelakang inti terdapat
blepharoblas sebagai tempat keluarnya 4 buah flagella yang menjuntai bebas dan
melengkung, di ujungnya sebagai alat geraknya yang “maju-mundur”. Flagella kelima
melekat ke undulating membrane dan menjuntai kebelakang sepanjang setengah panjang
tubuh protozoa ini. Sitoplasma terdiri dari suatu struktur yang berfungsi seperti tulang yang
disebut sebagai axostyle. Vakuola, partikel, bakteri, virus, ataupun leukosit dan eritrosit
(tetapi jarang) dapat ditemukan di dalam sitoplasma Trichomonas vaginalis ini memperoleh
makanan secara osmosis dan fagositosis. Makanannya adalah kuman-kuman darisel-sel
vagina dan leukosit.
Trichomonas vaginalis dapat diidentifikasi dari sediaan sekret vagina yang masih
segar, dimana kita dapat melihat organisme ini secara jelas pergerakannya. Selain dari sekret
vagina yang masih segar lebih baik karena protozoa ini sangat sensitif dan mudah mati,
apalagi pada urine bisa terdapat sel-sel lain (seperti leukosit) yang menyulitkan kita untuk
membedakannya.
Pada wanita, Trichominiasis menyebabkan vaginitis (radang vagina) dengan fluor
albus yang berwarna putih seperti cream dan berbuih. Bagian vulva dan cervic bisa
mengalami peradangan. Sedangkan pada pria jarang menunjukkan tanda yang jelas, tetapi
dapat pula terjadi uretritis dan prostatitis. Pria biasanya mendapatkan infeksi ini dari
hubungan seksual dengan wanita yang terinfeksi trichomonas vaginalis
L. Kesimpulan :
Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan kita dapat mengidentifikasi jenis protozoa
usus spesies Trichomonas vaginalis dengan morfologi trofozoitnya dan mengetahui bahwa
Trichomonas vaginalis hanya memiliki satu stadium saja yaitu stadium trofozoit.
M. Daftar Pustaka :
(http://1.bpblogspot.com/ gambar trichomonas vaginalis.JPG
http://Carahackfacebook.com
http://labkesehatan.blogspot.com
https://atlmkes.wordpress.com/2017/06/21/pengamatan-trichomonas-vaginalis-
pada-urine-wanita-lanjut-usia/
Trichomonas vaginalis. Online.
http://catatananaliskesehatan.blogspot.co.id/2011/09/trichomonas-
vaginalis.html.diakses 10 september 2018