Sunteți pe pagina 1din 9

Fithria Nur Rahmawati

Pendidikan IPA OFF B 2015


150351604211

Analisis konsep assensial


Kompetensi dasar :
3.2 Menganalisis sistem perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan serta penerapan
teknologi pada sistem reproduksi tumbuhan dan hewan.
4.2 Menyajikan karya hasil perkembangbiakan pada tumbuhan

Alokasi waktu :
memerlukan waktu 15 jam atau 6 kali tatap muka (TM) (dengan asumsi 5 JP/Minggu,
diorganisasikan menjadi dua kali TM, yakni 3 JP dan 2jp).

Analisis konsep :
Konsep Essensial Konsep Konsepsi Rujukan

Perkembiakan pada Perkembiakan pada Perkembangbiakan Siti, 2018, Buku Guru


tumbuhan tumbuhan vegetatif pada Ilmu Pengetahuan Alam,
tumbuhan Jakarta : kementrian
-Perkembangbiakan -Perkembangbiakan Angiospermae pendidikan dan
vegetatif pada vegetatif pada kebudayaan
tumbuhan tumbuhan
Angiospermae Angiospermae
Perkembangbiakan Perkembangbiakan Perkembangbiakan Siti, 2018, Buku Guru
pada tumbuhan pada tumbuhan generatif pada Ilmu Pengetahuan Alam,
tumbuhan adalah Jakarta : kementrian
-Perkembangbiakan -Perkembangbiakan perkembangbiakan pendidikan dan
yang melibatkan sel
generatif pada generatif pada kebudayaan
kelamin berupa sel
tumbuhan tumbuhan sperma yang
Angiospermae Angiospermae dihasilkan dari
perkembangan
benang sari dan sel
telur yang
dihasilkan pada
putik.
Perkembangbiakan
generatif pada
tumbuhan diawali
dengan peristiwa
penyerbukan.
Setelah proses
penyerbukan,
dilanjutkan dengan
pembuahan atau
fertilisasi
membentuk zigot.

Perkembangbiakan
generatif adalah
Tjitrosoepomo,Gembong,
perkembangbiakan
1986, Taksonomi
yang
Tumbuhan(Taksonomi
melibatkan sel
Khusus), Jakarta :
kelamin (sel sperma
bhratara karya aksara
dan sel telur) serta
melalui proses
fertilisasi (peleburan
inti sel sperma dan
inti sel telur) untuk
membentuk
zigot. Zigot akan
tumbuh dan
berkembang
menjadi individu
baru.
Perkembangbiakan
vegetatif adalah
perkembangbiakan
tanpa melalui
proses fertilisasi.
Perkembangbiakan
berlangsung dengan
menggunakan
potongan bagian
tubuh hewan atau
tumbuhan yang
selanjutnya dapat
tumbuh menjadi
individu baru.

Perkembangbiakan Perkembangbiakan Perkembangbiakan Siti, 2018, Buku Guru


pada tumbuhan pada tumbuhan generatif pada Ilmu Pengetahuan Alam,
tumbuhan Jakarta : kementrian
-Gymnospermae -Gymnospermae Gymnospermae pendidikan dan
melalui
kebudayaan
penyerbukan dan
-pteridophyta (paku) pembuahan yang
terjadi pada
-Bryophyta (lumut) strobilus
atau runjung.
Perkembangbiakan
vegetatif terjadi
melalui tunas akar
-teknologi pada tumbuhan
perkembangbiakan pinus dan bulbil
pada tumbuhan pada tanaman pakis
haji. Tumbuhan
Gymnospermae
mengalami tahap
sporofit dan tahap
gametofit. Tahap
sporofit terjadi saat
tumbuhan
menghasilkan spora
dan tahap gametofit
terjadi ketika
tumbuhan
menghasilkan sel
gamet.

Mikrospora
berkecambah dan
Tjitrosoepomo,Gembong,
tumbuh menjadi
1986, Taksonomi
generasi gametofit
Tumbuhan(Taksonomi
jantan, dan
Khusus), Jakarta :
megaspora
bhratara karya aksara
berkembang
menjadi generasi
gametofit betina.
Masing-masing
diproduksi dalam
sporangiumnya,
dinamakan
mikrosporangium.
dan
megasporangium.
Pada pohon tusa,,
kedua macam
sporangium
dibentuk dalam
kerucut.

Kerucut jantan lebih


pendek umurnya,
didalamnya
terbentuk
mikrospora melalui
meiospora untuk
memulai generasi
gametofit jantan.
Sebelum dilepas,
pembelahan mitosis
pada mikrospora
berlangsung dengan
hasil akhirnya
serbuk sari bersel
empat. Kemudian
serbuk sari itu
dilepaskan dari
kerucut jantan ke
udara
-pteridophyta Perkembangbiakan Siti, 2018, Buku Guru
(paku) generatif tumbuhan Ilmu Pengetahuan Alam,
Pteridophyta (paku) Jakarta : kementrian
melalui pendidikan dan
fertilisasi gamet
kebudayaan
jantan dan gamet
betina.
Perkembangbiakan
vegetatif tumbuhan
paku melalui
rhizoma.
Tumbuhan paku
mengalami
metagenesis atau
pergiliran
keturunan melalui
tahap sporofit dan
tahap gametofit.
Tahap sporofit
terjadi saat zigot
tumbuhan paku
mulai
berkecambah,
kemudian tumbuh
menjadi paku
dewasa. Tumbuhan
paku dewasa akan
menghasilkan
spora. Tahapan
sporofit dimulai
ketika
zigot tumbuh
hingga menjadi
tumbuhan paku
yang menghasilkan
spora.
Spora pada
tumbuhan paku
dapat diamati
dengan jelas. Tahap
gametofit
dimulai ketika
spora berkecambah
menjadi protalium.
Protalium
membentuk
anteridium dan
arkegonium.
Anteridium
menghasilkan sel
sperma dan
arkegonium akan
menghasilkan sel
telur.

Tjitrosoepomo,Gembong,
Daun merupakan 1986, Taksonomi
sutu-satunya bagian Tumbuhan(Taksonomi
tumbuhan yang Khusus), Jakarta :
tampak diatas tanah, bhratara karya aksara
berasal dari batang
bawang tanah

Rizom yang juga


mengeluarkan akar-
akar , seluruh
struktur unu
membentuk
generasi sporofit
dewasa .

Pada awal musim


panas, bercak –
bercak kecoklatan
tampak di bagian
bawah anak daun.
Setiap bercak
disebut sorus dan
berisi banyak
sporangium dewasa.
Pada awal musim
panas, bercak-
bercak disetiap
sporangium, sel -sel
bibir berdinding
tipis dari setiap
sporangium terpisah
dan anulus
membuka dnegan
perlajan-lahan. Lalu
dengan gerak yang
cepat, anulus itu
meletik ke muka
dan mengeluarkan
spora-sporanya.
Jika spora paku-
pakuan terbawa
angin dan sampai
pada habitat yang
sesuai maka akan
bercambah menjadi
benang-benang sel.
Masing –masing
umbuh menjadi
protulus, yaitu
struktur berbentuk
jantung jecil, hijau,
lagi pipih.
-Bryophyta (lumut) Perkembangbiakan Siti, 2018, Buku Guru
generatif tumbuhan Ilmu Pengetahuan Alam,
Bryophyta (lumut) Jakarta : kementrian
melalui pendidikan dan
fertilisasi gamet
kebudayaan
jantan dan gamet
betina.
Perkembangbiakan
vegetatif
tumbuhan lumut
dapat melalui
gemmae atau
kuncup serta
fragmentasi.
Pergiliran
keturunan pada
lumut melalui dua
tahapan, yaitu
sporofit
dan gametofit.
Tahap gametofit
terjadi saat spora
tumbuhan lumut
berkecambah,
kemudian tumbuh
menjadi lumut
jantan dan lumut
betina. Pada lumut
jantan terdapat
anteridium yang
akan menghasilkan
sel sperma. Pada
lumut betina
terdapat
arkegonium yang
akan
menghasilkan sel
telur. Sel sperma
terbawa aliran air
menuju arkegonium
dan akan terjadi
fertilisasi. Zigot
hasil fertilisasi akan
membentuk spora.
Tahapan zigot
berkembang dan
membentuk
sporogonium yang
akan
menghasilkan spora
inilah yang
merupakan tahap
sporofit.

Perkembangan Tjitrosoepomo,Gembong,
lumut secara singkat 1986, Taksonomi
berlangsung melalui Tumbuhan(Taksonomi
dua tahaoan yaitu Khusus), Jakarta :
sporofit dan bhratara karya aksara
gametofit .
Pada perkembiakan
dengan dan haproid,
berkecambah dan
menjadi suatu
protalium yang pada
lumut dinamakan
protonema.
Protonema pada
lumut ada yang
menjadi besar, ada
pula yang tetap
kecil. Pada
protonema ini
terdapat kuncup-
kuncup yang
tumbuhdan
berkembang
menjadi tumbuhan
lumutnya.

Pada
perkembangbuakan
vegetatif yaitu
dengan kuncup
eram yang terjadi
dengan macam-
macam cara pada
protonema , talus,
atau bagian –bagian
lain pada tubuh
lumut. Kuncum
eram dapat
melepaskan diri dari
induknya dan
tumbuh menjadi
individu baru
-teknologi Teknologi Siti, 2018, Buku Guru
perkembangbiakan perkembangbiakan Ilmu Pengetahuan Alam,
pada tumbuhan pada tumbuhan Jakarta : kementrian
meliputi vertikultur, pendidikan dan
hidroponik, dan
kebudayaan
kultur jaringan
tumbuhan.

Perkembangbiakan
pada hewan

perkembangbiakan -cacing - Cacing kecil


aseksual pada hewan bekembang biak
-cacing dengan cara
-ubur-ubur fragmentasi. Setelah
tumbuh mencapai
besar normal ,
cacing tersebut
secara spontan
terbagi-bagi
menjadi delapan
atau sembilan
bagian. Setiap
bagian berkembang
menjadi dewasa
dan proses tadi
terulang lagi.
- ubur-ubur Ubur-ubur ,
berkembang biak
dengan cara
pertunasan
(Budding).
Keturunan
berkembang sebagai
tunas pada badan
induk. Tunas
tersebut lepas dan
hidup bebas.

S-ar putea să vă placă și