Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
HIPERTENSI
Disusun oleh :
JAKARTA 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan
Upaya Peningkatan Kesejahteraan Lanjut Usia, yang antara lain meliputi: 1)
Pelayanan keagamaan dan mental spiritual seperti pembangunan sarana ibadah
dengan pelayanan aksesibilitas bagi lanjut usia; 2) Pelayanan kesehatan melalui
peningkatan upaya penyembuhan (kuratif), diperluas pada bidang pelayanan
geriatrik/gerontologik; 3) Pelayanan untuk prasarana umum, yaitu mendapatkan
kemudahan dalam penggunaan fasilitas umum, keringanan biaya, kemudahan
dalam melakukan perjalanan, penyediaan fasilitas rekreasi dan olahraga khusus;
4) Kemudahan dalam penggunaan fasilitas umum, seperti pelayanan administrasi
pemerintah (Kartu Tanda Penduduk seumur hidup), pelayanan kesehatan pada
sarana kesehatan milik pemerintah, pelayanan dan keringanan biaya untuk
pembelian tiket perjalanan, akomodasi, pembayaran pajak, pembelian tiket
rekreasi, penyediaan tempat duduk khusus, penyediaan loket khusus, penyediaan
kartu wisata khusus, mendahulukan para lanjut usia.1
Pendampingan dan perawatan sosial lanjut usia di rumah atau home care
lanjut usia adalah bentuk pelayanan bagi lanjut usia yang berada di rumah atau di
tengah- tengah keluarga dengan didampingi oleh seorang pendamping dalam
pemenuhan kebutuhannya. Pendamping mempunyai peran membantu serta
melayani lanjut usia agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara layak dan
manusiawi. Pendampingan dan perawatan sosial lanjut usia di rumah disesuaikan
dengan kebutuhan lanjut usia yang memiliki karakteristik tersendiri. Home Care
lanjut usia merupakan pelayanan pendampingan dan atau perawatan lanjut usia di
rumah dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh keluarga,
kerabat atau warga masyarakat setempat. Home Care lanjut usia memiliki
beberapa fungsi antara lain pencegahan, promosi, rehabilitasi dan perlindungan
serta pemeliharaan.2
3
tekanan diastoliknya dalam batas normal (isolated systolic hypertension). Isolated
systolic hypertension adalah bentuk hipertensi yang paling sering terjadi pada
lansia. Pada suatu penelitian, hipertensi menempati 87% kasus pada orang yang
berumur 50 sampai 59 tahun. Adanya hipertensi, baik HST maupun kombinasi
sistolik dan diastolik merupakan faktor risiko morbiditas dan mortalitas untuk
orang lanjut usia. Hipertensi masih merupakan faktor risiko utama untuk stroke,
gagal jantung penyakit koroner, dimana peranannya diperkirakan lebih besar
dibandingkan pada orang yang lebih muda.3
4
BAB II
ASESMEN GERIATRI
I. Identitas Pasien
Nama : Tn. M
1. Keluhan Utama:
5
2. Riwayat penyakit sekarang:
Pasien bernama Tn.M dengan keluhan sakit kepala sejak 3 hari yang lalu. Sakit
kepala dirasakan terus menerus dan seperti nyut-nyutan. Pasien mengatakan sakit
kepala tidak hilang dengan istirahat dan juga dengan obat warung. Pasien
menyangkal adanya mual, muntah, serta pandangan kabur. Pasien rutin berobat
hipertensi di puskesmas.
3. Riwayat pembedahan
2016 Katarak OD
6
Melakukan pemeriksaan kesehatan pada :
Puskesmas Kelurahan Manggarai
Lain-lain :
Hipertensi (+)
6. Riwayat allergi
Tidak ada
7. Riwayat Kebiasan
- Kebiasan Merokok
Pasien tidak memiliki riwayat merokok
-Minum Alkohol
Pasien tidak memiliki riwayat konsumsi minuman beralkohol
-Olah Raga
Pasien suka melakukan jalan pagi di sekitar rumahnya setiap pagi dengan durasi
10 menit
-Konsumsi Kopi
Pasien memiliki riwayat kebiasaan konsumsi teh bila pagi hari
7
8. Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini
Amlodipin 5 mg 1x1
9. Penapisan depresi
Untuk setiap pertanyaan di bawah ini, penjelasan mana yang paling dekat dengan
perasaan yang anda rasakan bulan lalu ?
Setiap Sering Kadang Jarang Tidak
waktu sekali kadang sekali pernah
a. Berapa seringkah bulan
yang lalu masalah √
kesehatan anda
menghalangi kegiatan
anda, (mis. pergi
mengunjungi teman,
aktivitas sosial)?
Setiap Sering Kadang Jarang Tidak
waktu sekali kadang sekali pernah
b. Berapa seringkah bulan √
lalu anda merasa tenang
dan damai?
c. Berapa seringkah bulan √
lalu anda merasa sedih
sekali?
8
d. Berapa seringkah bulan √
lalu anda merasa
bahagia?
e. Berapa seringkah bulan √
lalu anda merasa begitu
sedih sampai serasa tak
ada sesuatupun yang
mungkin menghiburnya?
f. Selama bulan lalu, √
berapa seringnya
perasaan depresi anda
mengganggu kerja anda
sehari-hari?
g. Selama bulan lalu, √
berapa sering anda
merasa tak ada lagi
sesuatu yang anda
harapkan lagi?
h. Selama bulan lalu,
berapa sering anda √
merasa tak diperhatikan
keluarga?
i. Berapa sering selama √
bulan lalu anda merasa
ingin menangis apa saja?
j. Selama bulan lalu, √
berapa sering anda
merasa bahwa hidup ini
sudah tak ada gunanya
lagi?
9
Kesimpulan : Tidak didapatkan tanda-tanda kemungkinan depresi pada pasien ini
dalam 1 bulan terakhir.
b) Keterbatasan Fungsional
Sudah berapa lamakah (apabila ada) kesehatan anda membatasi kegiatan anda
berikut ini?
>3 bulan < 3 bulan Tak
terbatasi
Berbagai pekerjaan berat (mis. angkat barang, lari) √
Berbagai pekerjaan sedang (mis.menggeser meja / almari, angkat √
barang belanjaan)
Pekerjaan ringan di rumah yang biasa dikerjakan √
10
Mengerjakan pekerjaan (di kantor / sehari-hari) √
Naik bukit / naik tangga √
Membungkuk, berlutut, sujud √
Berjalan kl.100 meter √
Makan, mandi, berpakaian, ke WC √
Kesimpulan : Pada pasien didapatkan keterbatasan fungsional dalam melakukan
pekerjaan sedang hingga berat, serta mengerjakan pekerjaan sehari-hari
1. Tanda Vital
11
Curiga keganasan : Tidak ada
Dekubitus : Tidak ada
2. Pendengaran
Ya Tidak
Dengar suara normal √
Pakai alat bantu dengar √
Serumen impaksi √
3. Penglihatan
Ya Tidak
Dapat membaca huruf √
surat kabar
- Tanpa kaca mata √
- Dengan kaca mata √
Terdapat katarak/tidak
- Kanan √ (post op)
4. Mulut
Buruk Baik
Higiene mulut √
Ada Tidak
12
Gigi palsu √
Terpasang baik tidak
Lecet di bawah gigi palsu √
Lesi yang lain (kalau ada √
jelaskan)
6. Leher
Normal Abnormal (jelaskan)
Derajat gerak √
Kel. Tiroid √
7. Dada
Massa teraba / tidak : Tidak teraba massa
Kelainan lain : Tidak ada
8. Paru-paru
Kiri Kanan
Perkusi Sonor Sonor
Auskultasi :
- suara dasar Vesikuler Vesikuler
- suara tambahan Rhonkhi (-), wheezing (-) Rhonkhi (-), wheezing (-)
9. Kardiovaskuler
a. Jantung
13
- Irama Regular Ireguler
√
- Bising Ya Tidak
√
- Gallop Ada Tidak
√
Lain-lain (jelaskan)
b. Bising Ada Tidak
- Karotis : Kiri √
Kanan √
- Femoralis : Kiri √
Kanan √
c. Denyut nadi perifer Ada Tidak
- A. dorsalis pedis
Kiri √ (regular)
Kanan √ (regular)
- A. tibialis posterior
Kiri √ (regular)
Kanan √ (regular)
Tak ada +1 +2 +3 +4
d. Edema
- Pedal √
- Tibial √
- Sakral √
10. Abdomen
Hati membesar/ tidak : Tidak
Massa abdomen lain : Tidak ada
Bising/ bruit : Tidak ada
Nyeri tekan : Tidak ada
14
Cairan asites : Tidak ada
Limpa membesar/ tidak : Tidak
11. Rektum/anus :
Ada Tidak
Tonus sphincter ani
Pembesaran prostat
Jelaskan kalau ada TIDAK DIPERIKSA
Massa di rectum
Impaksi fekal
12. Genital/pelvis :
Ya Tidak
Atrofi vaginal
Massa
Vaginitis atroficans TIDAK DIPERIKSA
Nyeri tekan
Prolaps pelvis
Lain-lain : -
Tes pap: Tidak dikerjakan
13. Muskuloskeletal
Tak Tl. Bahu Siku Tangan Pinggul Lutut Kaki
ada Blkg
Deformitas √
Gerak √
terbatas
Nyeri √
Benjolan/ √
15
peradangan
Kesimpulan : Pada pasien tidak didapatkan deformitas, keterbatasan gerak
maupun benjolan.
a. Status Mentalis :
Baik Terganggu
Orientasi
Orang √
Waktu √
Tempat √
Situasi √
Daya ingat
Sangat lampau √
Baru terjadi √
Ingat obyek stlh 5 menit segera √
(mengulang)
Betul Salah
Tanggal berapakah hari ini? √
Hari apakah hari ini? √
Apakah nama tempat ini? √
Berapakah nomor telpon rumah anda? √
Berapakah usia anda? √
Kapankah anda lahir (tgl/bln/thn)? √
Siapa nama gubernur sekarang? √
Nama gubernur sebelum ini? √
16
Nama ibumu sebelum menikah? √
20 dikurang 3 dan seterusnya √
Jumlah kesalahan
17
a. Tanda-Tanda lain
Ya Tidak Bila Ya, jelaskan
Tremor saat istirahat √
Rigiditas cog-wheel √
Bradikinesia √
Tremor intense √
Gerakan tak sadar √
Refleks patologis √
Kesimpulan : Berdasarkan pemeriksaan umum yang telah dilakukan, tidak
ditemukan kelainan dari pemeriksaan pasien, kondisi pasien masih baik.
C.DATA LABORATORIK
Pasien tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium
18
obat secara teratur 1x
sehari
Edukasi kepada
penderita untuk diet
rendah garam dan lemak
Edukasi kepada
penderita untuk rajin
berolahraga seperti
mengikuti kegiatan
senam lansia
03/03/2017 Risiko jatuh Edukasi kepada pasien
untuk memakai sendal
apabila pergi ke kamar
mandi karena lantai
kamar mandi pasien
licin dan sering basah
19
Laporan Kunjungan berikutnya.
Tanggal Problem diagnostik Kegiatan
03/03/2017 Hipertensi - Anamnesis : Sakit kepala
Risiko jatuh - Pemeriksaan fisik: TD 130/90
- Edukasi tentang masalah yang diderita
oleh pasien
- Memotivasi kepada pasien agar segera
datang ke puskesmas untuk kontrol
tekanan darah secara berkala dan
membeli obat anti hipertensi serta obat
untuk kulitnya
- Edukasi kepada pasien agar meminum
obat tepat waktu
- Motivasi kepada pasien untuk ikut
aktivitas posyandu lansia dan kegiatan
lingkungan rumah secara rutin
- Memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarga agar pasien tidak mengangkat
beban/barang-barang yang terlalu berat,
menggunakan sandal saat ke kamar
mandi.
10/03/2016 Hipertensi - Pemeriksaan fisik : Tekanan darah 130/90
- Memberikan edukasi kepada pasien untuk
tepat waktu dalam minum obat
- Memberikan edukasi kepada pasien agar
segera kembali ke puskesmas apabila
obat anti hipertensinya sudah habis
- Mengingatkan kembali kepada pasien
untuk mengkonsumsi rendah garam dan
memperbanyak makan buah-buahan,
sayur-sayuran dan ikan
- Memberikan edukasi kepada pasien untuk
lebih aktif menghadiri kegiatan di
lingkungan rumahnya
20
F. LAPORAN LANJUTAN
Pasien, Tn. M, laki-laki, berusia 81 tahun memiliki beberapa risiko yaitu:
1. Hipertensi
Pada pasien didapatkan tekanan sistolik yang tinggi semenjak kunjungan
pertama. Hal ini menjadi risiko karena hipertensi pada pasien geriatri
dapat berkembang menjadi penyakit stroke dan jantung seperti penyakit
jantung koroner dan penyakit jantung kongestif apabila tidak ditangani.
2. Faktor risiko jatuh (fall risks)
Kondisi dirumah pasien seperti pencahayaan yang kurang, kamar mandi
yang licin dan faktor usia yang menyebabkan instabilitas meningkatkan
faktor risiko jatuh pada pasien. Jatuh menjadi risiko pada lansia karena
dapat menyebabkan immobility pada pasien di kemudian hari
21
Pada asesmen geriatrik (Summary)
Dari hasil asesmen geriatri yang dilakukan pada Tn.M 81 tahun berdasarkan
anamnesis didapatkan keluhan utama sakit kepala sejak 1 hari yang lalu. Pasien
mempunyai riwayat hipertensi dan minum obat secara teratur. Riwayat penyakit
lainnya seperti maag, jantung, stroke dan diabetes mellitus disangkal oleh pasien.
Pasien memiliki riwayat opname dan operasi satu kali yaitu operasi katarak pada
tahun 2016. Saat ini, semua aktivitas sehari-hari dirumah, pasien tergolong
mandiri. Berdasarkan hasil pemeriksaan ADL dengan menggunakan barthel index
didapatkan hasilnya 20 yang menandakan pasien sepenuhnya mandiri. Pasien
mempunyai keterbatasan fungsional dalam melakukan aktivitas sedang sampai
berat. Berdasarkan pemeriksaan status mental dengan instrumen MMSE
didapatkan hasil skornya adalah 29. Kondisi tersebut menandakan pada pasien
tidak terdapat gangguan kognitif. Berdasarkan hasil penapisan depresi dengan
menggunakan geriatric depression scale didapatkan hasil skornya adalah kurang
dari 5 yang menandakan adanya tidak terdapat kemungkinan depresi pada pasien.
Berdasarkan pengamatan terhadap keadaan rumah pasien didapatkan beberapa
faktor yang dapat meningkatkan risiko jatuh terhadap pasien seperti lantai kamar
mandi yang licin, pencahayaan kamar yang kurang.
Informasi
- Menginformasikan tentang masalah yang dialami pasien kepada pasien dan
keluarganya dan cara pencegahannya dan penanganan pertamanya
- Menjelaskan terapi yang diberikan kepada pasien
Edukasi
- Olahraga ringan secara rutin (jalan pagi) sekitar 10 menit perhari atau
memotivasi pasien untuk rutin berpartisipasi dalam kegiatan posyandu lansia
22
- Memotivasi pasien untuk senantiasa berperilaku sehat untuk kesehatan dirinya
serta keluarga dan beristirahat cukup
- Keteraturan makan setiap hari untuk suplai energi sehari-hari dan
meningkatkan sistem imun dalam badan
- Minum obat anti-hipertensi secara teratur supaya tekanan darah terkontrol
- Mengurangi makan makanan yang tinggi garam dan lemak, tapi
mengkonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat, protein, serta serat dan buah
- Kontrol kesehatan ke puskesmas untuk mendapatkan pengobatan secara rutin
minimal sebulan sekali.
Terapi Farmaologik
- obat antihipertensi Amlodipin 5 mg 2x1
23
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Saran untuk pasien ini adalah agar pasien lebih aktif dalam mengikuti
kegiatan posyandu lansia agar pasien dapat mengetahui kondisi tekanan darah
secara berkala dan mengikuti kegiatan posyandu yang lainnya. Pasien juga
disarankan untuk minum obat hipertensi secara teratur sebanyak 2x sehari. Untuk
keluarga pasien, saran yang diberikan adalah agar keluraga dapat memberikan
perhatian yang lebih dalam hal perhatian dan makanan yang dikonsumsi pasien
sehari-hari, seperti diet rendah garam, lemak. Keluarga juga harus memperhatikan
kepatuhan pasien dalam minum obat anti hipertensi..
24
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
25
LAMPIRAN 1
NAMA : Tn. M
USIA : 81 Tahun
ALAMAT : Manggarai RT 07/ RW 12, Tebet
JAWABAN PEDOMAN
NO PERTANYAAN
YA TIDAK JAWABAN
26
11 Apakah anda pikir bahwa hidup anda √ YA
sekarang ini menyenangkan?
Penilaian:
27
Lampiran 2
3. Perawatan diri
(Grooming) 0 = Membutuhkan bantuan orang lain
1 = Mandiri dalam perawatan muka, 1
rambut, gigi, dan bercukur
28
2 = Berjalan dengan bantuan satu orang
3 = Mandiri (meskipun menggunakan alat
bantu seperti, tongkat)
10. Naik turun tangga 0 = Tidak mampu
1 = Membutuhkan bantuan (alat bantu) 2
2 = Mandiri
Interpretasi hasil :
20 : Mandiri
Kesimpulan : Jumlah skor ADL pasien 20, dapat disimpulkan bahwa pasien
manadiri
29
Lampiran 3
Nilai
Item Tes Nilai
Max
ORIENTASI
REGISTRASI
30
BAHASA
Skor Total 30 29
26 – 30 : normal
21 – 25 : gangguan kognitif ringan
10 – 20 : gangguan kognitif sedang
0–9 : gangguan kognitif berat
Kesimpulan :
Pada pasien didapatkan hasil skor 29 pada pemeriksaan MMSE. Hal ini
menandakan bahwa pasien tidak terdapat gangguan kognitif.
31
LAMPIRAN 4
Dokumentasi Kegiatan
Pintu masuk rumah pasien terdapat tangga turunan yang dapat memungkinkan pasien
terjatuh
32
Notes: Kondisi kamar mandi pasien, terdapat wc jongkok dan juga licin karena basah
Notes : Kondisi kamar tidur pasien, tampak tempat tidur cukup tinggi dari lantai sehingga
dapat mengakibatkan pasien terjatuh
33
Notes : Kondisi dapur dan tempat cuci pasien, tampak basah dan licin sehingga
memungkinkan pasien untuk terjatuh
34