Sunteți pe pagina 1din 5

FORMAT PENYUSUNAN RANCANGAN PROPOSAL

TOPIK : Penyebab peningkatan tekanan darah.

JUDUL : HUBUNGAN TINGKAT MEROKOK DENGAN PENINGKATAN HIPERTENSI


PADA LAKI-LAKI USIA PRODUKTIF DI RSUD UNGARAN

A. MASALAH PENELITIAN
1. GAP/KESENJANGAN
TEORI-TEORI FAKTA SIMPULAN GAP
Merokok dapat Terdapat variasi konsumsi Dari teori-teori dan
meningkatkan tekanan darah jumlah rokok dimana mayoritas fakta tersebut
melalui mekanisme pelepasan perokok ringan dimana memberikan gambaran
norepinefrin dari ujung-ujung saraf mengkonsumsi kurang dari 10 secara deskriptif bahwa
adrenergik yang di picu oleh batang per hari. jumlah konsumsi rokok
nikotin. Seseorang yang merokok Hipertensi pada responden yang lebih banyak akan
lebih dari satu per hari memiliki bervariasi dengan mayoritas berakibat hipertensi
kerentanan dua kali lebih besar hipertensi ringan sejumlah 26 yang lebih berat.
menderita hipertensi jika (86,7%).
dibandingkan dengan yang tidak Pada penelitian dengan 26
merokok (Kurniadi dan Nurrahmani, responden didaptkan perokok
2014). ringan (mengkonsumsi kurang
Merokok akan meningkatkan dari 10 batang rokok per hari), 24
tekanan sistolik 10-25 mmHg dan responden menderita hipertensi
menambahkan detak jantung 5-10 ringan dan 2 responden
kali permenit lebih tegas lagi menderita hipertensi sedang. Dari
Mangku Sitepoe, menyatakan 3 responden perokok sedang
bahwa bila sebatang rokok (mengkonsumsi 10 – 20batang
dihabiskan dalam sepuluh kali rokok per hari), 2 responden
hisapan akan mengalami 70.000 menderita hipertensi ringan dan 1
kali hisapan asap rokok. (Mangku responden menderita hipertensi
Sitepoe. 2014). sedang. Seorang responden
Merokok dapat mempengaruhi perokok berat (mengkonsumsi
tekanan darah pada usia produktif. lebih dari 20 batang rokok per
Selain zat CO asap rokok juga hari) menderita hipertensi berat.
mengandung nikotin. Nikotin dapat
mengganggu sistem saraf simpatis
dengan meningkatnya kebutuhan
oksigen miokard. Selain
menyebabkan ketagihan merokok,
nikotin juga merangsang
peningkatan tekanan darah. Nikotin
dapat mengaktifkan trombosit
dengan akibat timbulnya adhesi
trombosit (penggumpalan) ke
dinding pembuluh darah. Nikotin,
Co dan bahan lainnya dalam asap
rokok terbukti dapat merusak
dinding pembuluh endotel (inding
dalam pembuluh darah),
mempermudah penggumpalan
darah sehingga dapat merusak
pembuluh darah perifer.

2. PERTANYAAN PENELITIAN
Bagaimana hubungan tingkat merokok dengan peningkatan hipertensi pada laki-laki usia
produktif ?
3. SYARAT MASALAH PENELITIAN
a) F (FEASIBLE)
Menurut pendapat kelompok kami ketersedian subjek penelitian cukup tersedia karna
dimasyarakat sendiri masih banyak perokok dan hipertensi. Untuk sarana penelitian
hubungan tingkat merokok dengan peningkatan hipertensi yang. Waktu pelaksanaan 1
Oktober 2018 sampai 1 november 2018
b) I (INTERESTING)
Menurut pendapat kelompok kami masalah tingkat merokok menarik bagi penelitian
karena masalah tingkat merokok dengan hipertensi dari tahun ke tahun selalu
bertambah, sejalan dengan Pada tahun 2008 menunjukkan konsumsi rokok di Indonesia
sebesar 240 milyar batang meningkat tajam setelah tahun 2005 sebesar 214 milyar
batang. Sedangkan berdasarkan jumlah perokok, Indonesia adalah negara ketiga dengan
jumlah perokok terbesar di dunia setelah Cina dan India, dimana jumlah perokok di Cina
30 %, India 11,2 %, dan di Indonesia mencapai 4,8 %. Di Jawa Tengah prevalensi perokok
umur lebih dari 15 tahun mencapai 34,3 % (Riskesdas, 2007).
c) N (NOVELITY)
Penelitian hubungan tingkat merokok dengan peningkatan hipertensi pada laki-laki usia
produktif di RSUD Ungaran merupakan penelitian asli, terpercaya, dan baru saja
dilakukan melihat belum pernah di adakan penelitian semacam ini di RSUD Ungaran.
d) E (ETHICS)
Penelitian hubungan tingkat merokok dengan peningkatan hipertensi pada laki-laki usia
produktif di RSUD Ungaran tidak melanggar etika dan melukai seseorang karena
penelitian telah mendapatkan persetujuan.
e) R (RELEVANT)
Penelitian ini relevan karena masih banyaknya angka kejadian tingkat merokok dengan
hipertensi dan minimnya pengetahuan masyarakat tentang tingkat merokok dengan
hipertensi sehingga penelitian ini relevan dan dapat dijadikan sebagai informasi atau
pentunjuk bagi penelitian bDIPERLUKAN

B. TINJAUAN PUSTAKA
1. TEORI-TEORI YANG DIPERLUKAN
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, tembakau membunuh lebih dari lima juta
orang per tahun, dan diproyeksikan akan membunuh 10 juta sampai tahun 2020. Dari
jumlah itu, 70 persen korban berasal dari negara berkembang. Lembaga demografi
Universitas Indonesia mencatat, angka kematian akibat penyakit yang disebabkan rokok
tahun 2004 adalah 427.948 jiwa, berarti 1.172 jiwa per hari atau sekitar 22,5 persen dari
total kematian di Indonesia (Bustan, 2007).
2. KERANGKA TEORI
1. Tingkat merokok
 Banyak merokok dalam 1 hari
 Jenis rokok
 cara menghisap
 lama menghisap
2. Hipertensi
 ringan
 sedang
 berat
3. KERANGKA KONSEP
Faktor tingkat merokok dengan hipertensi
Pengetahuan penyuluhan - metode penurunan tingkat merokok - peningkatan bahaya
merokok dengan hipertensi - penurunan angka kejadian tingkat merokok
Kegiatan yang di lakukan:
- Penyuluhan kesehatan (ceramah)
- Melakukan diskusi
- Memberikan Media cetak
- Menampilkan Video

4. VARIABEL PENELITIAN
a. Fenomena yang akan diukur
Dalam satu hari dapat menghabiskan berapa batang rokok.
b. Jenis Variabel
 Variabel bebas
Banyaknya merokok perhari mempengaruhi tekanan darah.
 Variabel terikat
Peningkatan tekanan darah dipengaruhi oleh banyaknya merokok.
5. HIPOTESIS
a) HIPOTESIS KERJA (Ha)
Apakah banyaknya merokok mempengaruhi peningkatan tekanan darah?
:Hipotensis netral/tidak ada hubungan.
b) HIPOTESIS NOL (Ho)
Apakah banyaknya merokok mempengaruhi peningkatan tekanan darah?
:Hipotesis kerja/ada hubungan.

6. DEFINISI OPERASIONAL
Variabel Definisi Hasil ukur Skala Data
Variabel bebas Kebiasaan merokok Jumlah batang rokok. R
1.Banyaknya merokok yang diukur dengan
dalam 1 hari. melihat frekuensi
merokok dalam 1 hari.

Variabel terkait Jumlah tekanan darah  Normal O


1.Penigkatan tekanan yang diukur dengan  Meningkat
darah spigmomanometer

C. DISAIN RISET
1. JENIS PENELITIAN
Penelitian deskriptif kuantitatif
2. DISAIN
Desain analisa
3. ALASAN
Alasan penelitian memilih jenis penelitian deskriptif kuantitaif dan desain analisis ialah:
- Dapat dipakai untuk menguji hipotesis
- Dilakukan dengan tujuan untuk mendiskripsikan atau menggambarakan fakta-fakta
mengenai populasi secara sistematis.
- Terdapatnya hubungan sebab-akibat.

S-ar putea să vă placă și