Sunteți pe pagina 1din 16

EVIDENCE-BASED CASE REPORT

Prognosis Tindakan Gamma Knife Radiosurgery Pada


Trigeminal Neuralgia

Kelompok

dr. Amal Rizky 1806263483


dr. Muhammad Fahriza Helmi 1806263496

Pembimbing:
dr. Affan Priyambodo Permana, Sp.BS(K)

PROGRAM STUDI ILMU BEDAH SARAF


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA
RSUPN CIPTO MANGUNKUSUMO
2018
Prognosis Tindakan Gamma Knife Radiosurgery Pada Trigeminal Neuralgia
: An Evidence-Based Case Report

Affan Priyambodo Permanaa, Amal Rizkyb, Muhammad Fahrizal Helmib

a
Departemen Ilmu Bedah Saraf, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit
Cipto Mangunkusumo, Jakarta
b
Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Bedah Saraf Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta

Abstrak
Trigeminal Neuralgia (TN) atau Tic Doloreaux adalah nyeri hebat, mendadak,
menusuk hilang timbul, mendadak, pada area wajah distribusi dari nervus
trigeminalis (N.V).1 Insidens kasus TN adalah 4,3-28 per 100.000 jiwa/tahun
dengan wanita lebih banyak disbanding pria dan sebagian besar berusia 40-60
tahun.(2) Nyeri paling sering terjadi pada area sudut mulut hingga ke rahang akibat
keterlibatan dari N.V3-mandibularis yang mencakup >60% kasus.2 Berdasarkan
International Head Association, kriteria diagnosis klinis dari TN dapat
membedakannya menjadi klasik dan simtomatik.1 Dibutuhkan diagnosis klinis yang
tepat untuk dapat menentukan terapi yang sesuai bagi pasien TN. Keterlambatan
diagnosis menyebabkan intensitas dan durasi nyeri yang lebih besar yang
berhubungan dengan penurunan kualitas hidup pasien TN.3 Diagnosis dari TN lebih
berat pada anamnesis dan subjektivitas dari pasien. Skala nyeri pada pasien
Trigeminal neuralgia paling umum diukur menggunakan skala Barrow Neurologic
Institute (BNI). Terdapat skala dari 0 hingga V, dengan hasil kisaran BNI 0-III yang
menunjukkan tidak ada nyeri atau nyeri ringan atau intermiten yang dikendalikan
dengan obat-obatan. Hasil luaran pasca prosedur juga dapat dievaluasi dengan
menggunakan skala yang sama.
Pemeriksaan penunjang spesifik yang dapat dilakukan adalah dengan MRI
CISS TOF fusion, untuk melihat persinggungan dari saraf Trigeminal dengan arteri/
vena yang biasanya merupakan penyebab dari TN. Penatalaksanaan TN biasanya
dimulai dengan medikamentosa berupa pilihan dari obat anticonvulsant
atau antidepressant.4 Ketika terapi medikamentosa lini pertama dan kedua gagal
atau menyebabkan efek samping bagi pasien, dapat diberikan pilihan untuk terapi
invasif yaitu prosedur perkutan pada ganglion Gassarian (rhizotomi), gamma knife
radiosurgery (GKRS), atau dekompresi mikrovaskular. Pada pasien yang tidak mau
atau tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi dekompresi mikrovaskular
(MVD), GKRS kini dapat menjadi pilihan lain selain percutaneous radiofrequency
rhizotomy (PRFR). Meski sudah rutin dilakukan sejak tahun 1990-an di negara -
negara Eropa, namun penggunaan GKRS dalam penanganan Trigeminal Neuralgia,
terutama di Asia masih sangat jarang. Hal ini menjadi salah satu hal yang
mendorong peneliti dalam membuat proposal penelitian ini. Dalam proposal
penelitian ini, peneliti ingin melihat hasil luaran dari pasien TN yang diberikan
terapi medikamentosa berupa carbamazepine saja dibandingkan dengan hasil luaran
pasien TN yang diberikan Carbamazepin dan intervensi Gamma Knife
Radiosurgery (GKRS).

SKENARIO KLINIS
Wanita, 56 tahun, datang ke Poli Bedah Saraf dengan nyeri pada wajah
sebelah kanan sejak 2 tahun yang lalu. Pasien telah didiagnosis dengan Trigeminal
Neuralgia bulan yang lalu dan dianjurkan untuk dilakukan tindakan. Selama ini
pasien berfikir untuk tidak dilakukan operasi. Pasien menanyakan apakah nyeri
pada wajah kirinya bisa hilang? Dokter ingin mengetahui bagaimana hasil
penanganan Trigeminal Neuralgia dengan Gamma Knife Radio Surgery
dibandingankan dengan pemberian Carbamazepin.

PENDAHULUAN
Trigeminal Neuralgia (TN) atau Tic Doloreaux adalah nyeri hebat,
mendadak, menusuk hilang timbul, mendadak, pada area wajah distribusi dari
nervus trigeminalis (N.V). Nervus trigeminalis keluar dari foramen ovale dan
menjadi ganglion Gassarian kemudian bercabang menjadi V1-oftalmika, V2-
maksilaris, dan V3-mandibularis. Insidens kasus TN adalah 4,3 per 100.000
jiwa/tahun dengan wanita lebih banyak disbanding pria dan sebagian besar berusia
40-60 tahun.(2) Nyeri paling sering terjadi pada area sudut mulut hingga ke rahang
akibat keterlibatan dari N.V3-mandibularis yang mencakup >60% kasus.(2)
Terdapat berbagai variasi pilihan terapi farmakologis dan operasi yang
dapat diterapkan pada pasien TN. Rekomendasi secara umum menyarankan
memulai terapi dengan medikamentosa dan mempertimbangkan terapi operasi pada
kasus refrakter. Algoritma tatalaksana untuk kasus trigeminal neuralgia baik klasik
maupun simtomatik seperti digambarkan pada Gambar 3. Terapi lini pertama pada
pasien TN yang digunakan adalah carbamazepine
Terapi definitive dari pasien TN adalah mengatasi penyebabnya, yaitu
dengan operasi dekompresi mikrovaskular. Angka keberhasilan postoperasi selama
10 tahun bebas nyeri tanpa tambahan obat mencapai 70%. Efek samping dari
operasi berupa ketulian, wajah mencong, disfungsi nervus trigeminal, infeksi,
infark serebelar, sampai kematian jarang didapatkan oleh pasien. Berdasarkan studi
metaanalisis, sekitar 50% pasien post operasi memiliki BNI Pain Scores I-IIIA yaitu
dapat bebas nyeri tanpa atau dengan obat selama 5 tahun.7
Selama 15 tahun terakhir, GKRS telah berkembang sebagai terapi bagi TN
refrakter. Pertama kali dibuktikan, dosis 80-100 Gy dapat memberikan efek
perbaikan klinis pada pasien TN.8 Akan tetapi, efeknya dibandingkan dengan terapi
perkutaneus dan dekompresi mikrovaskular masih belum banyak dibuktikan.
Tingkat keberhasilannya cukup baik dengan studi yang ada menunjukkan perbaikan
gejala nyeri komplit pada 34-63% pasien dengan tambahan obat dan 30% tanpa
tambahan obat.

PERTANYAAN KLINIS
Bagaimanakah penanganan penanganan pasien dengan Trigeminal
Neuralgia dengan GKRS dan Carbamazepine Oral dibandingkan dengan
Carbamazepine Oral Tanpa GKRS?

P: Pasien dengan Trigeminal Neuralgia


I : - Tindakan Gamma Knife Radiosurgery
C: -
O: BNI
METODE

Strategi Pencarian

Pencarian dilakukan dengan menggunakan sistem database elektronik,


yaitu Pubmed®, Cochrane®, SCOPUS®, ProQuest®, dan ScienceDirect®. Kata
kunci yang digunakan adalah “trigeminal neuralgia”, “gamma knife radio
surgery”, “carbamazepine” dan “treatment” beserta sinonim dan terminologi
serupa yang dikombinasikan dengan terminologi MeSH dan operator Boolean.

Seleksi

Seleksi dilakukan dengan penapisan judul dan abstrak serta artikel ganda
yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi pada studi ini
adalah (1) pasien didiagnosis dengan disfagia pasca stroke dan (2) menggunakan
nasogastric tube sedangkan kriteria eksklusinya adalah (1) artikel dalam bahasa
selain Bahasa Inggris dan (2) penelitian bukan dengan sampel manusia.

Telaah Kritis

Setiap artikel yang didapatkan akan ditelaah oleh setidaknya dua orang.
Kriteria telaah kritis menggunakan lembar kerja prognostik berdasarkan Oxford
Centre for Evidence-based Medicine Levels of Evidence.

HASIL

Berdasarkan kata kunci yang telah ditetapkan pada strategi pencarian,


ditemukan 85 artikel. Strategi pencarian ditampilkan pada tabel 1. Pada artikel yang
didapat, dilakukan penapisan sesuai judul dan abstrak, serta artikel ganda sehingga
didapatkan 3 artikel

Tiga artikel terdiri dari dua studi kohort retrospektif yang dilakukan oleh
Nakadate, et al., 2016 dan Maeshima et al., 2013 serta satu studi multivariat model
logistik oleh Oto et al. pada tahun 2009. Hasil ketiga jurnal ini ditampilkan pada
tabel 2. Pada masing-masing studi dilakukan telaah kritis menggunakan kriteria
validasi prognostik yang telah terstandarisasi. Hasil telaah kritis dijelaskan pada
tabel 3.

Tabel 1. Hasil Strategi Kata Kunci Pencarian


Artikel
Search Builder Hasil
terpilih
Cochrane Date Run: 14/10/2018 17:09:37 1 0
(((MeSH descriptor: [Deglutition Disorders]) OR
(trigeminal neuralgia):ti,ab,kw)) AND (MeSH
descriptor: [gamma knife radiosurgery] OR (gamma knife
radio surgeries):ti,ab,kw)) AND (MeSH descriptor:
[treatment] OR ("prognosis"):ti,ab,kw))

Pubmed (((((trigeminal neuralgia[MeSH Terms]) OR trigeminal 37 5


neuralgia)) AND (((gamma knife radio surgery[MeSH
Terms]) OR NGT) OR gamma knife radiosurgeries)) (AND
((treatment[MeSH Terms]) OR treatment)
Proquest (ti(trigeminal neuralgia) OR ab(trigeminal neuralgia)) AND 11 0
(ti(gamma knife radiosurgery) OR ab(gamma knife
radiosurgery AND (ti(Prognosis) OR ab(Prognosis))
Scopus ( TITLE ( trigeminal neuralgia ) OR ABS ( trigeminal 6 1
neuralgia ) AND TITLE (gamma knife radiosurgery ) OR
ABS ( gamma knife radiosurgery ) AND TITLE ( treatment
) OR ABS ( treatment ) )
Science (treatment OR treatment OR treatment) AND 30 2
Direct ("carbamazepine" OR carbamazepine) AND (gamma knife
radiosurgery) AND (outcome) AND (trigeminal neuralgia)
Gambar
1
1. Alur seleksi artikel

1 37 11 6
30

28

9
Kriterian Inklusi :
a. Pasien trigeminal
neuralgia 4
b. Menggunakan tindakan
gamma knife radiosurgery
Kriteria ekslusi :
a. Artikel dengan sample
bukan manusia
b. Artikel selain Bahasa
inggris
Tabel 2. Deskripsi artikel
Jumlah
Studi Metode Populasi Indikator Outcome Lama follow-up
Pasien
Verheul et Kohort Pasien dengan trigeminal 450 − BNI Pain Score Primer: Nyeri dan Baal 28 Bulan
al., 2010 retrospektif neuralgia antara Juni 2002 − BNI Numbness Score pada wajah
– Oktober 2009 di Gamma menghilang atau
Knife Center Tilburg. berkurang.
Jumlah pasien trigeminal
neuralgia yang dilakukan
tindakan Gamma Knife
Radiosurgery berjumlah
450 orang.
Regis et al., Kohort Pasien dengan trigeminal 100 − Jenis Kelamin Class 1: Nyeri hilang 12 Bulan
2006 retrospektif neuralgia berjumlah 100 − Pengobatan yang tanpa obat
orang di lakukan control dilakukan 1 bulang Class 2: Nyeri hilang
selama 12 bulan secara sebelum prosedur gamma dengan obat
berkala. Pria berjumlaah 54 knife Class 3 Frekuensi
orang dan wanita − Serangan Nyeri Nyeri berkurang 90%
berjumlah 46 orang. Umur − Intensitas Nyeri Class 4 : Nyeri
rata-rata pasien 68.2 tahun. berkurang antara 50%-
90%
Class 5 : Tidak ada
perubahan yang nyata
Class 6 : Nyeri
memburuk
Karam et Kohort Pasien yang mendapat 36 − BNI Pain Score Primer: Nyeri dan Baal 36 bulan
al., 2013 retrospektif tindakan gamma knife − BNI Numbness pada wajah
radio surgery yang Score 4 menghilang atau
mendapat dosis 45 Gy yang berkurang.
di aplikasi sekitar 4mm
isocenter dari trigeminal
nerve
Tabel 3. Telaah kritis studi prognostik

Validity Importance Applicability


Sample of Long Objective Adjustment Outcomes Prognostic estimates Similarity of Clinical
patients and outcome for the study importance
Judul Jurnal assembled complete applied important
at early follow- in prognostic
point of up “blind” factors
disease fashion
Verheul et Ya Ya Ya Ya Para penulis meninjau 450 Periode tindak lanjut rata- Ya Ya
al.,2010 perawatan di 365 pasien dengan rata adalah 28 bulan. Pada
Gamma TN refrakter medis yang dirawat kelompok TN idiopatik,
Knife antara Juni 2002 dan Oktober tingkat pereda nyeri yang
2009 di Pusat Pisau Gamma adekuat, yang
surgery for
Tilburg. Pada semua pasien 80 didefinisikan sebagai Skor
trigeminal Gy diresepkan, dengan isocenter Nyeri BNI I – IIIB, adalah
neuralgia: a 4-mm tunggal yang terletak di 75%, 60%, dan 58% pada
review of zona entri akar (REZ). Pada 79 1, 3, dan 5 tahun, masing-
450 pasien yang diulang GKS masing. Dalam kelompok
consecutive dilakukan dengan menggunakan TN multiple scle- rosis
cases dosis 80 Gy, yang disampaikan, (MS) terkait tingkat
dengan cara yang sangat pereda nyeri yang
terstandardisasi, ke titik anterior memadai adalah 56%,
ke posisi perawatan pertama. 30%, dan 20% pada 1, 3,
Tindak lanjut diperoleh dengan dan 5 tahun, masing-
meninjau catatan pasien dan masing. GKS berulang
melakukan wawancara telepon. sama suksesnya dengan
Hasil dinilai menggunakan skala yang pertama. Analisis
nyeri Barrow Neurological strategi pengobatan kami
Institute (BNI) dan skala mati GKS berulang
rasa wajah BNI menunjukkan tingkat
penghilang nyeri yang
cukup dari 75% pada 5
tahun di TN idiopatik dan
46% pada kelompok TN
terkait MS. Mati rasa agak
mengganggu dilaporkan
oleh 6% pasien setelah
pengobatan pertama dan
dengan 24% setelah GKS
berulang. Mati rasa yang
sangat mengganggu
dilaporkan 0,5% setelah
GKS pertama dan 2%
setelah perawatan kedua.
Regis et al., Ya Ya No Ya Sebanyak 100 pasien dengan Pada kunjungan terakhir Ya Ya
2006 neuralgia trigeminal dirawat dan 83 dari 100 pasien
Prospective ditindaklanjuti untuk minimum dilaporkan bebas nyeri.
Controlled 12 bulan. Usia rata-rata adalah Lima puluh delapan dari
68,2 tahun; 54 pasien adalah 83 pasien ini berhenti
Trial of
laki-laki, dan 46 perempuan. minum obat selama
Gamma Tujuh memiliki riwayat multipel penelitian. Semua
Knife sklerosis, dan 42 telah menerima parameter kualitas hidup
Surgery for perawatan bedah konvensional ditingkatkan (p 􏰁 0,001).
Essential untuk neuralgia trigeminal. Enam pasien melaporkan
Trigeminal Intervensi terdiri dari operasi paresthesia wajah, dan
Neuralgia pisau gamma ke bagian empat pasien melaporkan
retrogasserian cisternal dari saraf hipestesia. Gejala-gejala
kranial kelima. Dosis median ini diklasifikasikan
yang digunakan maksimal adalah sebagai ringan. Tidak ada
85 Gy (kisaran 70–90 Gy). komplikasi yang
Jumlah dan intensitas serangan dilaporkan untuk teknik
nyeri dicatat oleh pasien dari 3 lain yang diamati.
bulan sebelum radiosurgery
hingga minimal 12 bulan setelah
perawatan. Sebelum dan
minimal 12 bulan setelah
perawatan, pasien menyelesaikan
kuesioner kualitas hidup.
Pemeriksaan neurologis dan
pengujian sensoris kuantitatif
untuk mengevaluasi persepsi
sensorik dilakukan oleh seorang
ahli saraf independen selama
periode waktu yang sama.

Karam et al., Yasayy Ya Ya Ya Tiga puluh enam pasien berturut- Insiden pereda nyeri Ya Ya
2013 turut dengan TN yang secara dini tinggi (80,5%) dan
Trigeminal medis tidak terkontrol menerima bantuan tercatat rata-
Neuralgia dosis radiasi median 45 Gy yang rata 1,6 bulan setelah
diaplikasikan dengan isosenter 4- pengobatan. Pada
Treatment
mm tunggal ke saraf trigeminal follow-up minimal 3
Outcome yang terkena. Data tindak lanjut tahun, 67% bebas nyeri
Following diperoleh dengan pemeriksaan (BNI I) dan 75%
Gamma klinis dan kuesioner telepon. memiliki hasil
Knife Hasil hasil dikategorikan pengobatan yang baik.
Radosurgery berdasarkan skala nyeri Barrow Pada tindak lanjut
with a Neurological Institute (BNI) terakhir rata-rata 69
minimum 3- dengan BNI I-III dianggap bulan, 32% bebas dari
year follow sebagai hasil yang baik dan BNI rasa sakit dan 63%
up IV-V dianggap sebagai bebas dari rasa sakit
kegagalan pengobatan. Skor mati yang parah. Rasa baal
rasa wajah BNI digunakan untuk pasca perawatan yang
menilai komplikasi pengobatan. mengganggu dilaporkan
pada 11% pasien.
Sebuah korelasi yang
signifikan secara
statistik ditemukan
antara usia dan
kekambuhan rasa sakit
dengan usia> 70
memprediksi hasil yang
lebih menguntungkan
setelah radiosurgery.
Studi yang dilakukan oleh Verheul et al 2010 Para penulis meninjau 450 perawatan di
365 pasien dengan TN refrakter medis yang dirawat antara Juni 2002 dan Oktober 2009
di Pusat Pisau Gamma Tilburg. Pada semua pasien 80 Gy diresepkan, dengan isocenter
4-mm tunggal yang terletak di zona entri akar (REZ). Pada 79 pasien yang diulang GKS
dilakukan dengan menggunakan dosis 80 Gy, yang disampaikan, dengan cara yang sangat
terstandardisasi, ke titik anterior ke posisi perawatan pertama. Tindak lanjut diperoleh
dengan meninjau catatan pasien dan melakukan wawancara telepon. Hasil dinilai
menggunakan skala nyeri Barrow Neurological Institute (BNI) dan skala mati rasa wajah
BNI. Periode tindak lanjut rata-rata adalah 28 bulan. Pada kelompok TN idiopatik, tingkat
pereda nyeri yang adekuat, yang didefinisikan sebagai Skor Nyeri BNI I – IIIB, adalah
75%, 60%, dan 58% pada 1, 3, dan 5 tahun, masing-masing. Dalam kelompok TN
multiple scle- rosis (MS) terkait tingkat pereda nyeri yang memadai adalah 56%, 30%,
dan 20% pada 1, 3, dan 5 tahun, masing-masing. GKS berulang sama suksesnya dengan
yang pertama. Analisis strategi pengobatan kami GKS berulang menunjukkan tingkat
penghilang nyeri yang cukup dari 75% pada 5 tahun di TN idiopatik dan 46% pada
kelompok TN terkait MS. Mati rasa agak mengganggu dilaporkan oleh 6% pasien setelah
pengobatan pertama dan dengan 24% setelah GKS berulang. Mati rasa yang sangat
mengganggu dilaporkan 0,5% setelah GKS pertama dan 2% setelah perawatan kedua
Studi yang dilakukan oleh regi set al 2006 Sebanyak 100 pasien dengan neuralgia
trigeminal dirawat dan ditindaklanjuti untuk minimum
12 bulan. Usia rata-rata adalah 68,2 tahun; 54 pasien adalah laki-laki, dan 46 perempuan.
Tujuh memiliki riwayat multipel sklerosis, dan 42 telah menerima perawatan bedah
konvensional untuk neuralgia trigeminal. Intervensi terdiri dari operasi pisau gamma ke
bagian retrogasserian cisternal dari saraf kranial kelima. Dosis median yang digunakan
maksimal adalah 85 Gy (kisaran 70–90 Gy). Jumlah dan intensitas serangan nyeri dicatat
oleh pasien dari 3 bulan sebelum radiosurgery hingga minimal 12 bulan setelah
perawatan. Sebelum dan minimal 12 bulan setelah perawatan, pasien menyelesaikan
kuesioner kualitas hidup. Pemeriksaan neurologis dan pengujian sensoris kuantitatif
untuk mengevaluasi persepsi sensorik dilakukan oleh seorang ahli saraf independen
selama periode waktu yang sama. Pada kunjungan terakhir 83 dari 100 pasien dilaporkan
bebas nyeri. Lima puluh delapan dari 83 pasien ini berhenti minum obat selama
penelitian. Semua parameter kualitas hidup ditingkatkan (p 􏰁 0,001). Enam pasien
melaporkan paresthesia wajah, dan empat pasien melaporkan hipestesia. Gejala-gejala ini
diklasifikasikan sebagai ringan. Tidak ada komplikasi yang dilaporkan untuk teknik lain
yang diamati.

Studi yang dilakukan oleh karam et al 2013 Tiga puluh enam pasien berturut-turut dengan
TN yang secara medis tidak terkontrol menerima dosis radiasi median 45 Gy yang
diaplikasikan dengan isosenter 4-mm tunggal ke saraf trigeminal yang terkena. Data
tindak lanjut diperoleh dengan pemeriksaan klinis dan kuesioner telepon. Hasil hasil
dikategorikan berdasarkan skala nyeri Barrow Neurological Institute (BNI) dengan BNI
I-III dianggap sebagai hasil yang baik dan BNI IV-V dianggap sebagai kegagalan
pengobatan. Skor mati rasa wajah BNI digunakan untuk menilai komplikasi pengobatan.
Insiden pereda nyeri dini tinggi (80,5%) dan bantuan tercatat rata-rata 1,6 bulan setelah
pengobatan. Pada follow-up minimal 3 tahun, 67% bebas nyeri (BNI I) dan 75% memiliki
hasil pengobatan yang baik. Pada tindak lanjut terakhir rata-rata 69 bulan, 32% bebas dari
rasa sakit dan 63% bebas dari rasa sakit yang parah. Rasa baal pasca perawatan yang
mengganggu dilaporkan pada 11% pasien. Sebuah korelasi yang signifikan secara
statistik ditemukan antara usia dan kekambuhan rasa sakit dengan usia> 70 memprediksi
hasil yang lebih menguntungkan setelah radiosurgery.

DISKUSI
Studi yang dilakukan oleh Verheul et al 2010 Para penulis meninjau 450
perawatan di 365 pasien dengan TN refrakter medis yang dirawat antara Juni 2002 dan
Oktober 2009 di Pusat Pisau Gamma Tilburg. Pada semua pasien 80 Gy diresepkan,
dengan isocenter 4-mm tunggal yang terletak di zona entri akar (REZ). Pada 79 pasien
yang diulang GKS dilakukan dengan menggunakan dosis 80 Gy, yang disampaikan,
dengan cara yang sangat terstandardisasi, ke titik anterior ke posisi perawatan pertama.
Tindak lanjut diperoleh dengan meninjau catatan pasien dan melakukan wawancara
telepon. Hasil dinilai menggunakan skala nyeri Barrow Neurological Institute (BNI) dan
skala mati rasa wajah BNI.1,4
Pada dasarnya seluruh penelitan dari masing-masing tim riset memiliki variabel
yang hampir sama, usia sebagai prediktor dan gamma knife radiosurgery sebagai terapi
dari trigeminal neuralgia. Difollow up dengan BNI bagaimanakah perkembangan dari
pasien yang telah di terapi dengan GKS selama beberapa tahun kedepan
Seluruh studi menggunakan analisis multivariat regresi logistik multipel dengan
analisis ROC untuk menentukan besar pengaruh prediktor terhadap luaran klinis.1,3,4
Studi yang dilakukan oleh karam et al 2013 Tiga puluh enam pasien berturut-turut dengan
TN yang secara medis tidak terkontrol menerima dosis radiasi median 45 Gy yang
diaplikasikan dengan isosenter 4-mm tunggal ke saraf trigeminal yang terkena. Data
tindak lanjut diperoleh dengan pemeriksaan klinis dan kuesioner telepon. Hasil hasil
dikategorikan berdasarkan skala nyeri Barrow Neurological Institute (BNI) dengan BNI
I-III dianggap sebagai hasil yang baik dan BNI IV-V dianggap sebagai kegagalan
pengobatan. Skor mati rasa wajah BNI digunakan untuk menilai komplikasi pengobatan.
Insiden pereda nyeri dini tinggi (80,5%) dan bantuan tercatat rata-rata 1,6 bulan setelah
pengobatan. Pada follow-up minimal 3 tahun, 67% bebas nyeri (BNI I) dan 75% memiliki
hasil pengobatan yang baik. Pada tindak lanjut terakhir rata-rata 69 bulan, 32% bebas dari
rasa sakit dan 63% bebas dari rasa sakit yang parah. Rasa baal pasca perawatan yang
mengganggu dilaporkan pada 11% pasien. Sebuah korelasi yang signifikan secara
statistik ditemukan antara usia dan kekambuhan rasa sakit dengan usia> 70 memprediksi
hasil yang lebih menguntungkan setelah radiosurgery.

KESIMPULAN
Tingkat keberhasilan GKRS untuk pengobatan TN yang secara medis sulit dipatahkan
dari waktu ke waktu dengan banyak yang melaporkan hasil yang baik. Pasien yang lebih
tua dari usia 70 adalah kandidat yang baik untuk radiosurgery. Data ini harus membantu
dalam menetapkan harapan yang realistis untuk menimbang berbagai pilihan pengobatan
yang tersedia.
DAFTAR PUSTAKA
1. Nakadate A, Otaka Y, Kondo K, Yamamoto R, Matsuura D, Honaga K, et al. Age, Body Mass
Index, and White Blood Cell Count Predict the Resumption of Oral Intake in Subacute Stroke
Patients. J Stroke Cerebrovasc Dis [Internet]. 2016;25(12):2801–8. Available from:
http://dx.doi.org/10.1016/j.jstrokecerebrovasdis.2016.07.038
2. Huang K, Liu T, Huang Y. Functional Outcome in Acute Stroke Patients with Oropharyngeal
Dysphagia after Swallowing Therapy. J Stroke Cerebrovasc Dis [Internet]. 2014;23(10):2547–53.
Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.jstrokecerebrovasdis.2014.05.031
3. Maeshima S, Osawa A, Hayashi T, Tanahashi N. Factors associated with prognosis of eating and
swallowing disability after stroke: A study from a community-based stroke care system. J Stroke
Cerebrovasc Dis [Internet]. 2013;22(7):926–30. Available from:
http://dx.doi.org/10.1016/j.jstrokecerebrovasdis.2013.04.003
4. Oto T, Kandori Y, Ohta T, Domen K, Koyama T. Predicting the chance of weaning dysphagic
stroke patients from enteral nutrition: A multivariate logistic modelling study. Eur J Phys Rehabil
Med. 2009;45(3):355–62.
5. Kumar S, Doughty C, Doros G, Selim M, Lahoti S, Gokhale S, et al. Recovery of swallowing
after dysphagic stroke: An analysis of prognostic factors. J Stroke Cerebrovasc Dis [Internet].
2014;23(1):56–62. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.jstrokecerebrovasdis.2012.09.005
6. Falsetti P, Acciai C, Palilla R, Bosi M, Carpinteri F, Zingarelli A, et al. Oropharyngeal Dysphagia
after Stroke : Incidence , Diagnosis , and Clinical Predictors in Patients Admitted to a
Neurorehabilitation Unit. J Stroke Cerebrovasc Dis [Internet]. 2009;18(5):329–35. Available
from: http://dx.doi.org/10.1016/j.jstrokecerebrovasdis.2009.01.009
7. Pisegna JM, Ph D, Ed M, Murray J, Ph D. Clinical Application of Flexible Endoscopic Evaluation
of Swallowing in Stroke. 1988;
8. Han TR, Paik N, Park JW. Quantifying Swallowing Function After Stroke : A Functional
Dysphagia Scale Based on Videofluoroscopic Studies. 2001;677–82.
9. Radhakrishnan S, Menon UK, Anandakuttan A. Original Article A combined approach of bedside
clinical examination and flexible endoscopic evaluation of swallowing in poststroke dysphagia :
A pilot study. 2013;16(3).
10. Takahata H, Tsutsumi K, Baba H, Nagata I, Yonekura M. Early intervention to promote oral
feeding in patients with intracerebral hemorrhage: A retrospective cohort study. BMC Neurol
[Internet]. 2011;11(1):6. Available from: http://www.biomedcentral.com/1471-2377/11/6

S-ar putea să vă placă și