Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
HOME
INFO GAJI PNS
PERMENDIKBUD
BEASISWA
INFO LOMBA
LINK BLOG TERKAIT
LINK POSTING PENTING
Home» Belajar dan Pembelajaran» JENIS, MEKANISME DAN BUKTI FISIK PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN
2. Publikasi Ilmiah
Publikasi ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan kepada
masyarakat sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas
proses pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan secara
umum. Publikasi ilmiah mencakup 3 (tiga) kelompok, yaitu:
Presentasi pada forum ilmiah. Dalam hal ini guru bertindak sebagai
pemrasaran dan/atau nara sumber pada seminar, lokakarya, koloqium,
dan/atau diskusi ilmiah, baik yang diselenggarakan pada tingkat sekolah,
KKG/MGMP/MGBK, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional.
Publikasi ilmiah berupa hasil penelitian atau gagasan ilmu bidang pendidikan
formal. Publikasi dapat berupa karya tulis hasil penelitian, makalah tinjauan
ilmiah di bidang pendidikan formal dan pembelajaran, tulisan ilmiah populer,
dan artikel ilmiah dalam bidang pendidikan. Karya ilmiah ini telah diterbitkan
dalam jurnal ilmiah tertentu atau minimal telah diterbitkan dan diseminarkan
di sekolah masing-masing. Dokumen karya ilmiah disahkan oleh kepala
sekolah dan disimpan di perpustakaan sekolah.
Catatan: Bagi guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah,
karya ilmiahnya harus disahkan oleh kepala dinas pendidikan setempat.
Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan/atau pedoman guru.
Buku yang dimaksud dapat berupa buku pelajaran, baik sebagai buku utama
maupun buku pelengkap, modul/diktat pembelajaran per semester, buku
dalam bidang pendidikan, karya terjemahan, dan buku pedoman guru. Buku
termaksud harus tersedia di perpustakaan sekolah tempat guru bertugas.
Keaslian buku harus ditunjukkan dengan pernyataan keaslian dari kepala
sekolah atau dinas pendidikan setempat bagi guru yang mendapatkan tugas
tambahan sebagai kepala sekolah.
3. Karya inovatif
Karya inovatif adalah karya yang bersifat pengembangan, modifikasi atau
penemuan baru sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas
proses pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan,
sains/teknologi, dan seni. Karya inovatif ini dapat berupa penemuan teknologi
tepat guna, penemuan/peciptaan atau pengembangan karya seni,
pembuatan/modifikasi alat pelajaran/peraga/praktikum, atau penyusunan
standar, pedoman, soal dan sejenisnya pada tingkat nasional maupun
provinsi.
Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang mencakup ketiga
unsur tersebut harus dilaksanakan secara berkelanjutan, agar guru dapat
selalu menjaga dan meningkatkan profesionalismenya, tidak sekedar untuk
pemenuhan angka kredit. Oleh sebab itu, meskipun angka kredit seorang
guru diasumsikan telah memenuhi persyaratan untuk kenaikan pangkat dan
jabatan fungsional tertentu, guru tetap wajib melakukan kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan
Untuk Publikasi ilmiah: Presentasi pada forum ilmiah dengan jenis menjadi
pemrasaran/nara sumber pada seminar atau lokakarya ilmiah atau menjadi
pemrasaran /nara sumber pada coloqium atau diskusi ilmiah. Bukti fisik yang
dinilai adalah makalah yang sudah disajikan pada pertemuan ilmiah dan telah
disahkan oleh kepala sekolah atau madrasah, dan surat keterangan dari
panitia seminar atau sertifikasi/piagam dari panitia pertemuan ilmiah atau
surat undangan kegiatan, dan daftar hadir peserta jika ada. Untuk Publikasi
ilmiah hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal
Karya tulis berupa laporan hasil penelitian, Bukti fisik: dapat berupa (1) buku
asli atau fotokopi yang menunjukkan keterangan nama penerbit, tahun
terbitan serta nomor ISBN. Jika buku tersebut telah diedarkan secara
nasional, harus disertakan pernyataan dari penerbit yang menerangkan
bahwa buku tersebut telah beredar secara nasional, jika buku tersebut telah
lulus dari BSNP Kementerian Pendidikan Nasional maka harus ada keterangan
yang jelas tentang persetujuan atau pengesahan dari BSNP tersebut
umumnya berupa tanda persetujuan/pengesahan dari BSNP tersebut yang
tercetak di sampul buku. Majalah/jurnal ilmiah atau fotokopi yang
menunjukkan adanya nomor ISSN tanggal terbitan, susunan dewan redaksi,
dan editor (mitra bestari) Jika jurnal tersebut dinyatakan telah terakreditasi
harus disertai dengan keterangan (2) makalah laporan hasil penelitian yang
disahkan kepala seklah dan tercatat dalam perpustakaan sekolah serta
dilengkapi dengan berita acara, jadwal, surat undangan dan bahan presentasi
yang membuktikan bahwa hasil penelitian tersebut telah diseminarkan di
sekolah/madrasahnya.
Untuk makalah berupa tinjauan ilmiah di bidang pendidikan formal bukti fisik
yang dinilai adalah makalah asli atau foto kopi dengan surat pernyataan
tentang keaslian dari kepala sekolah atau madrasah dan cap
sekolah/madrasah bersangkutan dilengkapi dengan surat keterangan dari
kepala perpustakaan sekolah/madrasah yang menyatakan bahwa arsip dari
buku, jurnal/makalah telah disimpan di perpustakaan sekolah/madrasah.
Untuk buku pelajaran adalah buku berisi pengetahuan untuk bidang ilmu atau
mata pelajaran tertentu dan diperuntukkan bagi siswa pada suatu jenjang
pendidikan tertentu atau sebagai bahan pegangan mengajar guru baik
sebagai buku utama atau buku pelengkap maka bukti fisik buku asli atau
fotokopi yang secara jelas menunjukkan nama penulis, nama penerbit, tahun
diterbitkan, serta keterangan lain seperti persetujuan dari BSNP, nomor ISBN.
Jika buku tersebut berupa fotokopi maka diperlukan surat pernyataan keaslian
dari kepala sekolah/madrasah disertai tandatangan kepala sekolah/madrasah
dan cap kepala sekolah/madrasah bersangkutan.
Untuk Modul/diktat pembelajaran per semester Bukti fisik berupa diktat asli
atau fotokopi dengan disertai surat keterangan yang menyatakan bahwa
diktat tersebut digunakan di tingkat provinsi, atau kabupaten/kota atau
sekolah/madrasah setempat dengan pengesahan dari dinas pendidikan
provinsi atau dinas pendidikan kabupaten/kota.
Untuk Buku dalam bidang pendidikan Bukti fisik buku asli atau fotokopi yang
secara jelas menunjukkan nama penulis, nama penerbit, tahun terbitan, serta
keterangan lain yang diperlukan. Jika buku tersebut merupakan foto kopi
maka diperlukan pernyataan keaslian dari kepala sekolah/madrasah yang
disertai tanda tangan kepala sekolah/madrasah dan cap sekolah/madrasah
bersangkutan
Untuk Karya terjemahan bukti fisik berupa karya terjemahan atau fotokopinya
yang secara jelas menunjukkan nama buku yang diterjemahkan, nama penulis
karya terjemahan, serta daftar isi buku terjemahan. Buku terjemahan tersebut
harus dilengkapi dengan surat pernyataan dari kepala sekolah/madrasah yang
menjelaskan perlunya karya terjemahan tersebut untuk menunjang proses
pembelajaran disertai tanda tangan kepala sekolah/madrasah dan cap
sekolah/madrasah bersangkutan.
Untuk Buku pedoman guru bukti fisik berupa makalah rencana kerja
(pedoman kerja guru) yang secara jelas menunjukkan nama penulis dan
tahun rencana kerja tersebut akan dilakukan. Makalah tersebut dilengkapi
dengan surat pernyataan keaslian dari kepala sekolah/madrasah yang disertai
tanda tangan kepala sekolah/madrasah dan cap sekolah/madrasah
bersangkutan.
Untuk Menemukan teknologi tepat guna Bukti fisik karya adalah: (1) laporan
cara pembuatan dan penggunaan alat/mesin dilengkapi dengan gambar/foto
karya teknologi tersebut dan lain-lain yang dianggap perlu, (2) laporan cara
pembuatan dan penggunaan media pembelajaran/bahan ajar interaktif
berbasis komputer dilengkapi dengan hasil pembuatan media
pembelajaran/bahan ajar tersebut dalam compact disk , (3) laporan hasil
eksperimen/percobaan sains/teknologi dilengkapi dengan gambar/foto karya
saat melakukan eksperimen dan bukti pendukung lainnya, (4) laporan hasil
pengembangan metodologi/evaluasi pembelajaran karya sains/teknologi
tersebut dipergunakan dilengkapi dengan buku/naskah/instrumen hasil
pengembangan, (5) lembar pengesahan/pernyataan minimal dari
kabupaten/kota bahwa ains teknologi tersebut dipergunakan di
sekolah/madrasah atau di lingkungan masyarakat.
PENILAIAN SIKAP
PENILAIAN KOMPETENSI SIKAP
A. PENDAHULUAN
Menurut Popham (1995), ranah afektif menentukan keberhasilan
belajarseseorang. Orang yang tidak memiliki minat pada pelajaran tertentu sulit
untukmencapai keberhasilan belajar secara optimal. Seseorang yang berminat
dalamsuatu mata pelajaran diharapkan akan mencapai hasil pembelajaran yang
optimal.Oleh karena itu semua pendidik harus mampu membangkitkan minat
semua peserta didik untuk mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Selain itu
ikatan emosional sering diperlukan untuk membangun semangat kebersamaan,
semangat persatuan, semangat nasionalisme, rasa sosial, dan sebagainya. Untuk
itu semua dalam merancang program pembelajaran, satuan pendidikan harus
memperhatikan ranah afektif.
Keberhasilan pembelajaran pada ranah kognitif dan psikomotor dipengaruhi
oleh kondisi afektif peserta didik. Peserta didik yang memiliki minat belajar dan
sikappositif terhadap pelajaran akan merasa senang mempelajari mata
pelajaran tertentu, sehingga dapat mencapai hasil pembelajaran yang optimal.
Walaupun para pendidik sadar akan hal ini, namun belum banyak tindakan yang
dilakukan pendidik secara sistematik untuk meningkatkan minat peserta didik. Oleh
karena itu untuk mencapai hasil belajar yang optimal, dalam merancang
program pembelajaran dan kegiatan pembelajaran bagi peserta didik, pendidik
harus memperhatikan karakteristik afektif peserta didik.
Sikap yang diintegrasikan dan dikembangkan untuk mencapai KD 2.1, 2.2, 2,3 dan KD 2.4
adalah perilaku rasa ingin tahu, jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, dapat bekerja sama,
kritis dan teliti. Masing-masing sikap dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sikap Rasa Ingin Tahu
Rasa Ingin Tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat dan didengarnya. Rasa ingin tahu
dalam proses pembelajaran dapat ditunjukan dengan mengemukakan pendapat dari berbagai
macam sumber, dan selalu bertanya pada guru atau teman jika belum menguasai pelajaran.
Indicator sikap ingin tahu adalah sebagai berikut:
Antusias mencari jawaban.
Perhatian pada obyek yang diamati.
Antusias pada proses Sains.
Menanyakan setiap Iangkah kegiatan.
Rubrik penilaian sikap rasa ingin tahu dapat disusun sebagai berikut:
kriteria skor Indikator
Sangat Baik (SB) 4 Selalu berusaha mengetahui
pelajaran dengan cara membaca
buku dan bertanya.
Baik (B) 3 Sering berusaha mengetahui
pelajaran dengan cara membaca
buku dan bertanya.
Cukup (C) 2 Kadang-kadang berusaha
mengetahui pelajaran dengan cara
membaca buku dan bertanya.
Kurang (K) 1 Tidak pernah berusaha mengetahui
pelajaran dengan cara membaca
buku dan bertanya.
2. Sikap Jujur
Sikap jujur adalah perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan.
Indikator sikap jujur adalah sebagai berikut:
Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan
Tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber)
Mengungkapkan perasaan apa adanya
Menyerahkan kepada yang berwenang barang yang ditemukan
Membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya
Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki
3. Sikap Disiplin
Sikap disiplin adalah tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan taat pada berbagai
ketentuan dan peraturan. Sikap disiplin dalam proses pembelajaran dikelas dapat ditunjukan
dengan datang tepat waktu, memperhatikan penjelasan dan pendapat guru maupun
teman, dan mengikuti kegiatan dengan tertib.
Indicator sikap disiplin adalah sebagai berikut:
Datang tepat waktu
Patuh pada tata tertib atau aturan bersama/ sekolah
Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan
Mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar
5. Sikap Santun
Sikap santun adalah sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa ataupun
cara berperilaku terhadap orang lain. Sikap santun di dalam prses pembelajaran dapat
ditunjukan dengan sikap bicara yang sopan, bersikap hormat dan santun terhadap guru
maupun teman.
Indicator sikap santun adalah sebagai berikut:
Menghormati orang yang lebih tua.
Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur.
Tidak meludah di sembarang tempat.
Tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tidak tepat
Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain
Bersikap 3S (salam, senyum, sapa)
Meminta ijin ketika akan memasuki ruangan orang lain atau menggunakan barang milik
orang lain
Memperlakukan orang lain sebagaimana diri sendiri ingin diperlakukan
Selanjutnya guru membuat rekapitulasi hasil penilaian sikap peserta didik dalam format
seperti contoh berikut.
Keterangan:
1. Rentang skor masing-masing sikap = 1,00 s.d. 4,00
2. Jumlah skor = jumlah skor seluruh criteria
3. skor sikap = rata-rata dari skor sikap
4. Kode nilai/Predikat:
3.25 - 4.00 = SB (Sangat baik)
2.50 – 3.24 = B (Baik)
1.75 – 2.49 = C (Cukup)
1.00 – 1.74 = K (Kurang)
Contoh Daftar Cek Penilaian Diri mengenai sikap terhadap mata pelajarankimia.
Keterangan
1. Pernyataan pada instrumen di atas ada yang bersifat positif (No.1 dan 2) dan ada yang
bersifat negatif (No 3). Pemberian skor untuk pernyataan yang bersifat positif: YA = 2,
TIDAK = 1. Untuk pernyataan yang bersifat negatif adalah sebaliknya yaitu TIDAK = 2, dan
YA = 1.
2. Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian diri mengenai sikap terhadap
mata pelajaran geografi yang dilakukan oleh peserta didik menggunakan format berikut.
1 2 3 4 5 6 7
1 Aisyah N.A. 2 2 2 2 1 2 1 24 3,42 B
Keterangan:
1. Jumlah skor maksimal = Jumlah pernyataan x 2
2. Skor sikap = (Jumlah skor perolehan/jumlah skor maksimal) x 4. Skor sikap ditulis
dengan dua desimal. Rentang skor sikap: 2.00 – 4.00
3. Kode nilai/predikat:
3.50 - 4.00 = SB (Sangat baik)
3.00 – 3.49 = B (Baik)
2.50 – 2.99 = C (Cukup)
2.00 – 2.49 = K (Kurang)
Petunjuk:
1. Amatilah perilaku temanmu dengan cemat selama mengikuti kegiatan praktikum
penentuan ∆H menggunakan calorimeter!
2. Berilah tanda V pada kolom yang sesuai (ya atau tidak) berdasarkan
hasilpengamatanmu!
3. Serahkan hasil pengamatan kepada bapak/ibu guru!
Keterangan
1. Pernyataan pada instrumen di atas ada yang bersifat positif (No.1 dan 2) dan ada yang
bersifat negatif (No 3). Pemberian skor untuk pernyataan yang bersifat positif: YA = 2,
TIDAK = 1. Untuk pernyataan yang bersifat negatif adalah sebaliknya yaitu TIDAK = 2, dan
YA = 1.
2. Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian diri mengenai sikap terhadap
mata pelajaran geografi yang dilakukan oleh peserta didik menggunakan format berikut.
1 2 3 4 5 6 7
1 Aisyah N.A. 2 2 2 2 1 2 1 24 3,42 B
Keterangan:
1. Jumlah skor maksimal = Jumlah pernyataan x 2
2. Skor sikap = (Jumlah skor perolehan/jumlah skor maksimal) x 4. Skor sikap ditulis
dengan dua desimal. Rentang skor sikap: 2.00 – 4.00
3. Kode nilai/predikat:
3.50 - 4.00 = SB (Sangat baik)
3.00 – 3.49 = B (Baik)
2.50 – 2.99 = C (Cukup)
2.00 – 2.49 = K (Kurang)
Contoh format jurnal atau catatan harian selama pembelajaran atau selama di
sekolah/madrasah.
2.