Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang Penyakit / Gangguan Pada Sistem Gerak Manusia.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Penyakit / Gangguan Pada Sistem
Gerak Manusia. ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak melakukan gerak.Gerak yang kita lakukan itu
merupakan kolaborasi antara tulang(rangka),otot,daging,dan persendian.
Tanpa adanya komponen seperti rangka,tulang dan otot sangat tidak mungkin kita
bisa melakukan gerakan.Oleh karena itu,ketiga komponen itu sangat berhubungan
membentuk gerakan yang harmonis.
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat
diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh
makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila ada impuls atau rangsangan yang
mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat
mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata.
Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak.
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata
karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak dapat
disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga melibatkan
alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang
mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut.
Pada makalah ini kita hanya akan membahas tentang mekanisme gerak pada
manusia.Untuk lebih jelasnya langsung saja pelajari makalah ini.
B. Rumusan masalah
Untuk mengetahui kelainan apa saja pada sistem gerak dan upaya pencegahannya.
C. Manfaat
SISTEM GERAK MANUSIA adalah pembahasan yang penting di mana memberi kita
wawasan tentang system gerak pada manusia . dan mengetahui apa saja system gerak pada
manusia .
Sangat penting mengetahhui hal ini karna sistem gerak pada manusia ada pada diri kita
masing-masing yang setiap harinya kita gunakan untuk melakukan aktifitas berat mau pun
ringan. Setidaknya kita mengetahui sedikit tentang sistem gerak pada diri kita sendiri dalam
makalah ini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gerak
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat
diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari
tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila ada impuls atau rangsangan
yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia
dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat
mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang
tersusun dalam sistem gerak.
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh
kasat mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian
tidak dapat disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan
juga melibatkan alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls
atau rangsangan yang mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut. Pembahasan
gerak pada tumbuhan akan lebih rinci pada bab selanjutnya di semester yang akan
datang.
B. Alat gerak
3
Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu
alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini
akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem
yang disebut sistem gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan
pergerakkannya sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang,
maka tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk
alat pergerakan yang sesungguhnya. Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi
tulang mempunyai peranan yang besar dalam sistem gerak manusia dan hewan.
Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein
aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan
aktomiosin inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang
dan bergerak dengan otomatis tulang juga akan bergerak.
Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang
lentur/fleksibel dan mempunyai kemampuan untuk memendekkan serabut ototnya
(pada saat kontraksi) dan memanjangkan serabut ototnya (pada saat relaksasi/kembali
pada posisi semula)
Gangguan pada sistem rangka manusia dapat terjadi karena ada gangguan secara fisiologis,
gangguan persendian, dan gangguan kedudukan tulang belakang.
Gangguan Fisik
Gangguan yang paling umum adalah kerusakan fisik tulang seperti patah atau retak tulang.
Apabila terjadi fraktula (patah tulang)akan terbentuk zona fraktula yang runcing dan
tajam.berdasarkan jenis fraktura yang terbentuk, fraktura dapat dibedakan enjadi 4
kelompok sebagai berikut:
1. Fraktura sederhana
=\Fraktura sederhana merupakan fraktura yang tidak melukai oto ataupun
sekitarnya
4
2. Fraktura kompleks
Fraktura kompleks merupakan fraktura yang melukai oto ataupun sekitarnya,
bahkan terkadang dapat muncul ke permukaan kulit
3. Greenstick
Greenstick merupakan fraktura sebagian yang tidak memisahkan tulang menjadi
dua bagian
4. Comminuted
Comminuted merupakan fraktura yang mengakibatkan terbagi menjai
beberapa bagian, tetapi masih berada dalam otot
Pengobatan Fraktura
1. Pembiadaian
Benda keras yang ditempatkan di daerah sekeliling tulang
2. Pemasangan gips
Merupakan bahan kuat yang dibungkus disekitar tulang yang patah
3. Penarikan (traksi)
Mengguanakan beban untuk menahan sebuah anggoata gerak pada tempatnya.
Sekarang juga jarang digunakan, tetapi dulu menjadi pengobatan utama untuk penyakit
fraktura
4. Fiksasi internal
Dilakukan pembedahan untuk menempatkan piringan atau batang logam pada
pecahan-pecahan tulang. Merupakan pengobatan terbaik untuk patah tulang
Gangguan Fisiologis
Gangguan fisiologis pada tulang dapat disebabkan oleh kelainan fungsi hormon dan
vitamin. Gangguan fisiologis pada tulang dapatdijelaskan sebagai berikut:
Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang rapuh. keropos dan mudah patah. Umumnya
5
osteoporisis disebabkan oleh hormon jantan / betina yang kurang sempurna atau akibat
kekurangan asupan kalsium untuk tulang.
Kalsitonin.
Penemuan hormon yang dapat menurunkan konsentrasi kalsium darah dimulai pada tahun
1960 oleh seorang profesor asal Kanada yang bernama Harold Copp. Ia menyebut zat itu
sebagai 'calcitonin' karena dapat mengontrol konsentrasi kalsium (calcium tonus) didalam
plasma. Zat ini banyak didapatkan terutama dari ikan salmon. Pada tahun 1969, Dr. Stephan
Guttmann seorang peneliti dari Sandoz menyempurnakan penemuan calcitonin dengan
keberhasilan memproduksi salmon calcitonin secara sintetis. Zat kalsitonin dapat
mengurangi aktivitas dari sel osteoclast (sel yang bertugas menyerap tulang),
memperlambat proses resorpsi dan meningkatkan peresapan kalsium oleh tulang. Dengan
pemakaian kalsitonin, kepadatan dan kekuatan tulang dapat ditingkatkan sehingga tulang
menjadi tidak lagi rapuh dan mengurangi rasa sakit.
6
Rakhitis
Rakhitis adalah pelunakan dan melemahnya tulang pada anak-anak, biasanya karena
kekuranga vitamin D yang ekstrimdan berkepanjangan. Vitamin D sangat penting dalam
penyerapan kalsium dan fosfordari saluran pencernaan, yang dibutuhkan anak-anak untuk
membangun tulang yang kuat.
Cara mengobati rakhitis :
Diet dan sinar matahari pengobatan meliputi peningkatan asupan makanan kalsium, fosfat
dan vitamin D. Paparan terhadap cahaya ultraviolet B (sinar matahari ketika matahari
tertinggi di langit), minyakikan cod,minyak ikan pecak-hati dan viosterol adalah sumber
vitamin D. Sebuah jumlah yang cukup cahaya ultraviolet Bsinar matahari setiap hari dan
persendian yang memadai kalsium dan fosfor dalam makan dapat mencegah rakhitis
Gangguan persendian
Gangguan persendian dapat terjadi karena sendi tidak berfungsi dengan normal. Jenis
gangguan sendidikelompokkan menjadi 4 yaitu sebagai berikut :
Dislokasi
7
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi. Dislokasi ini
dapat hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen
tulang dari tempat yang seharusnya (dari mangkuk sendi). Seseorang yang tidak dapat
mengatupkan mulutnya kembali sehabis membuka mulutnya adalah karena sendi rahangnya
terlepas dari tempatnya. Dengan kata lain: sendi rahangnya telah mengalami dislokasi.
Dislokasi yang sering terjadi pada olahragawan adalah dislokasi sendi bahu dan sendi
pinggul (paha). Karena terpeleset dari tempatnya, maka sendi itupun menjadi macet. Selain
macet, juga terasa nyeri. Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamen-
ligamennya biasanya menjadi kendor. Akibatnya, sendi itu akan gampang dislokasi lagi.
Keadaan dimana tulang-tulang yang membentuk sendi tidak lagi berhubungan,secara
anatomis (tulang lepas dari sendi) (Brunner & Suddarth)Keluarnya (bercerainya) kepala
sendi dari mangkuknya, dislokasi merupakan suatu kedaruratan yang membutuhkan
pertolongan segera.(Arif Mansyur, dkk. 2000)Patah tulang di dekat sendi atau mengenai
sendi dapat menyebabkan patah tulang disertai luksasi sendi yang disebut fraktur dis
lokasi.( Buku Ajar Ilmu Bedah, hal 1138) Berpindahnya ujung tulang patah, karena tonus
otot, kontraksi cedera dan tarikan Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang
dari kesatuan sendi.
Cara terapinya adalah dengan mengembalikan si tulang yang lepas (reposisi) itu ke
persendiannya kembali lalu biasanya pasien setelah di reposisi akan dilakukan imobilisasi
atau fiksasi dalam rentan waktu tertentu agar si tulang ini tidak lepas kembali.
Terkilir (keseleo)
Terkilir merupakan tertariknya ligamensendi karena gerakan tiba-tiba atau gerakan yang
tidak biasa dilakukan. Terkilir menyebabkan timbulnya rasa sakit disertai peradangan pada
daerah sendi
8
Cara mengobati terkilir :
1. REST ( Istirahat)
Tindakan Rest artinya pasien harus mengistirahatkan dan melindungi wilayah otot yang
cedera. Jika terasa sakit saat menahan beban, gunakanlah penopang, dan jika terasa sakit
untuk menggerakan bagian yang cedera, lindungi dengan splint atau kayu belat.
Kurangi aktifitas sehari-hari sebisa mungkin. Jangan menaruh beban pada tempat yang
cedera selama 48 jam. Dapat digunakan alat bantu seperti crutch (penopang/penyangga
tubuh yang terbuat dari kayu atau besi) untuk mengurangi beban pada tempat yang cedera.
Aktivitas yang berlebih pada bagian tubuh yg terkena akan memicu terjadinya komplikasi
lebih lanjut, misal ligamen yang robek akan semakin parah, bahkan seringkali terkilir
disertai pula dengan fraktur/patah/retak pada tulang.
2. ICES ( Es )
Kompres dingin atau es akan menghasilkan vasokontriksi untuk mengurangi
pembengkakan dengan meletakkan di bagian yang terluka selama 2-3 menit tiga kali sehari
dalam 24 jam pertama. kita harus menempatkan kain di atas daerah yang cidera dengan
kantong es untuk menghindari luka akibat suhu rendah. Terapi dengan kompres dingin ini
harus dimulai dengan segera dan diteruskan sampai 24-36 jam setelah luka terjadi.
3. COMPRESS ( Kompres atau penekanan pada daerah yang cedera)
Tindakan Compress artinya menekan bagian yang mengalami cedera dengan menggunakan
perban khusus (ace bandage). Perban ini di harapkan juga dapat mengikatkan kantong es di
tempatnya dan tetap di lanjutkan setelah terapi dingin ingin menghindari serta mengurangi
pembengkakan. Meskipun balutan ini harus rapi, pastikan bahwa perban ini tidak terlalu
ketat karena dapat menimbulkan mati rasa, geli atau bahkan menambah rasa sakit.
4. ELEVATION ( Posisi )
Pada tindakan Elevation, pasien sebisa mungkin harus mengangkat bagian cedera lebih
tinggi di atas jantung atau dada selama 24-36 jam pertama untuk memudahkan kembalinya
darah dan untuk mengurangi pembengkakan. Misalnya jika yang cedera lutut, upayakan
pasien dalam posisi tidur kemudian lutut diangkat atau ditopang dengan alat supaya
posisinya lebih tinggi dari jantung. Teknik ini mengacu pada prinsip bejana berhubungan
dan berguna untuk mengurangi pembengkakan pada bagian cedera.
Artritis
Arthritis mengacu pada lebih dari 100 penyakit berbeda yang menyebabkan rasa sakit dan
bengkak pada sendi, dan membatasi gerakan persendian dan jaringan ikat. Jenis umum
radang sendi atau arthritis ini antara lain:
9
Osteoarthritis
Disebabkan oleh hilangnya jaringan tulang dari sendi dan dikenal juga sebagai
arthritis degeneratif. Hal ini kebanyakan terjadi sejak usia sebelumnya.
Rheumatoid Arthritis
Radang sendi jenis ini banyak mempengaruhi orang-orang di atas usia 40 tahun. Ini
lebih berbahaya daripada osteoarthritis karena mempengaruhi ligamen dan tendon
yang bergabung dengan tulang dan otot.
Gout
Disebabkan oleh kelebihan penumpukan asam urat dalam ruang antar sendi yang
menyebabkan rasa sakit dan radang sendi.
Skoliosis
10
Kifosis
Kifosis adalah perubahan kelengkungan pada tulang belakang secara keseluruhan sehingga
orang menjadi bengkok
Lordosis
Lordosis adalah melengkungnya tulang belakang di daerah tumbal atau pinggang ke arah
depan sehingga kepala tertarik ke arah belakang
Subluksasi
Subluksasi adalah gangguan tulang belakang pada segmen leher sehingga posisi kepala
tertarik kearah kiri atau kanan
11
Cara mengobati skoliosis, kifosis, lordosis dan subluksasi
Jenis terapi yang dibutuhkan tergantung pada banyak faktor. Sebelum menentukan jenis
terapi yang digunakan, dilakukan observasi terlebih dahulu. Terapi disesuaikan dengan
etiologi,umur skeletal, besarnya lengkungan, dan ada tidaknya progresivitas dari
deformitas. Keberhasilan terapi sebagian tergantung pada deteksi dini dari skoliosis.
A. Obat
Tujuan pemberian obat adalah untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri dan
kemungkinan infeksi baik dari alat ataupun pembedahan, bukan untuk mengobati skoliosis.
Obat yang digunakan antara lain :
1. Analgesik
· Asam Asetil Salisilat 3 x 500 mg
· Paracetamol 3 x 500 mg
· Indometacin 3 x 25 mg
2. NSAID (Non Steroid Anti Inflamation Drug)
B. Fisioterapi
1. Terapi panas, dengan cara mengompres
2. Alat penyangga, digunakan untuk skoliosis dengan kurva 25°-40° dengan skeletal
yang tidak matang (immature). Alat penyangga tersebut antara lain :
“Penyangga Milwaukee”
Alat ini tidak hanya mempertahankan tulang belakang dalam posisi lurus, tetapi alat ini
juga mendorong pasien agar menggunakan otot-ototnya sendiri untuk menyokong dan
mempertahankan proses perbaikan tersebut. Penyangga harus dipakai 23 jam sehari. Alat
penyangga ini harus terus digunakan terus sampai ada bukti objektif yang nyata akan
adanya kematangan rangka dan berhentinya pertumbuhan tulang belakang selanjutnya.
“Penyangga Boston”
Suatu penyangga ketiak sempit yang memberikan sokongan lumbal atau torakolumbal yang
rendah. Penyangga ini digunakan selama 16-23 jam sehari sampai skeletalnya matur. Terapi
ini bertujuan untuk mencegah dan memperbaiki deformitas yang tidak dikehendaki oleh
pasien
C. Tindakan Pembedahan
Umumnya, jika kelengkungan lebih dari 40 derajat dan pasien skeletalnya imatur, operasi
direkomendasikan. Lengkung dengan sudut besar tersebut, progresivitasnya meningkat
secara bertahap, bahkan pada masa dewasa. Tujuan terapi bedah dari skoliosis adalah
memperbaiki deformitas dan mempertahankan perbaikan tersebut sampai terjadi fusi
vertebra. Beberapa tindakan pembedahan untuk terapi skoliosis antara lain :
1. Penanaman Harrington rods (batangan Harrington)
Batangan Harrington adalah bentuk peralatan spinal yang dipasang melalui pembedahan
yang terdiri dari satu atau sepasang batangan logam untuk meluruskan atau menstabilkan
tulang belakang dengan fiksasi internal. Peralatan yang kaku ini terdiri dari pengait yang
terpasang pada daerah mendatar pada kedua sisi tulang vertebrata yang letaknya di atas dan
di bawah lengkungan tulang belakang.
Keuntungan utama dari penggunaan batangan Harrington adalah dapat mengurangi
kelengkungan tulang belakang ke arah samping (lateral), pemasangannya relatif sederhana
dan komplikasinya rendah. Kerugian utamanya adalah setelah pembedahan memerlukan
12
pemasangan gips yang lama. Seperti pemasangan pada spinal lainnya , batangan
Harrington tidak dapat dipasang pada penderita osteoporosis yang signifikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh
bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau
rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan
manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat
mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun
dalam sistem gerak.
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat
mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak dapat
disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga melibatkan
alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang
mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut.
13