Sunteți pe pagina 1din 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Di Indonesia banyaknya penderita hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi
hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang dewasa,
50% diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka
cenderung untuk menjadi krisis hipertensi karena tidak menghindari dan tidak
mengetahui factor risikonya, dan 90% merupakan hipertensi esensial. Saat ini penyakit
degeneratif dan kardiovaskuler sudah merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia
Hasil survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1972, 1986, dan 1992
menunjukkan peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskuler yang menyolok sebagai
penyebab kematian dan sejak tahun 1993 diduga sebagai penyebab kematian nomor
satu. Penyakit tersebut timbul karena berbagai factor risiko seperti kebiasaan merokok,
hipertensi, disiplidemia, diabetes melitus, obesitas, usia lanjut dan riwayat keluarga.
Dari factor risiko diatas yang sangat erat kaitannya dengan gizi adalah hipertensi,
obesitas, displidemia, dan diabetes mellitus.
Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala
yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti strok untuk otak, penyakit jantung
koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot jantung. Penyakit ini telah
menjadi masalah utama dalam kesehatan mesyarakat yang ada di Indonesia maupun di
beberapa negara yang ada di dunia. Diperkirakan sekitar 80 % kenaikan kasus
hipertensi terutama di negara berkembang tahun 2025 dari sejumlah 639 juta kasus di
tahun 2000, di perkirakan menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025. Prediksi ini
didasarkan pada angka penderita hipertensi saat ini dan pertambahan penduduk saat
ini.
Pada pasien krisis hipertensi terjadi peningkatan tekanan darah yang mencolok
tinggi, umumnya tekanan darah sistolik lebih dari 220 mmHg dan atau tekanan darah
diastolik lebih dari 120-130 mmHg, dan peningkatannya terjadi dalam waktu yang relatif
pendek. Selain itu, dalam penatalaksanaan, yang lebih penting daripada tingginya
tekanan darah adalah adanya tanda kerusakan akut organ target.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mengetahui konsep medis dan konsep keperawatan krisis hipertensi.
2. Tujuan khusus
 Mengetahui defenisi krisis hipertensi.
 Mengetahui etiologi krisis hipertensi.
 Mengetahui manifestasi klinik krisis hipertensi.
 Mengetahui patofisiologi krisis hipertensi.
 Mengetahui pemeriksaan klinis krisis hipertensi.
 Mengetahui komplikasi krisis hipertensi.
 Mengetahui penatalaksanaan krisis hipertensi.
 Mengetahui asuhan keperawatan krisis hipertensi.
3. Manfaat
a. Manfaat teoritis
Dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan dan wawasan terkait
dengan penyakit krisis hipertensi.
b. Manfaat aplikatif
Dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan proses keperawatan pada
penderita krisis hipertensi dirumah sakit.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana pada umumnya mempunyai tekana


darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan tekanan darah lebih dari
atau sama dengan 90 mmHg. Batas tekanan darah yang masih dianggap normal
adalah 140/90 mmHg. Hipertensi kronik adalah hipertensi yang timbul sebelum umur
kehamilan 20 minggu atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis setelah umur
kehamilan 20 minggu dan hipertensi menetap sampai 12 minggu pascapersalinan.
Hipertensi kronis adalah penyakit hipertensi yang menetap dengan penyebab apa
pun dan sudah diderita sebelum kehamilan atau timbul sebelum minggu ke-20 tanpa
adanya mola hidatidosa atau perubahan molar yang luas atau hipertensi yang
menetap selama 6 minggu postpartum.

B. KLASIFIKASI

Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :


a. Hipertensi esensial
Wanita hamil yang mengalami hipertensi tidak menunjukkan gejala-gejala lain
kecuali hipertensi. Hipertensi esensial jinak paling banyak dijumpai dengan tekanan
darah sekitar 140/90 sampai 160/100. Hipertensi jarang berubah menjadi ganas
secara mendadak hingga mencapai sistolik 200 mmHg atau lebih. Gejala-gejala
seperti kelainan jantung, arteriosklerosis, perdarahan otak, dan penyakit ginjal baru
timbul dalam waktu lama dan penyakit terus berlanjut.
b. Hipertensi sekunder/renal
Berbagai faktor dihubungkan dengan hipertensi esensial, akan tetapi belum
terdapat keterangan pasti yang dapat menjelaskan penyebabnya.
c. Hipertensi Gestasional
Hipertensi gestasional adalah hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa
disertai proteinuria dan hipertensi menghilang setelah 3 bulan pascapersalinan atau
kehamilan dengan tanda-tanda preeklampsia tetapi tanpa proteinuria. Hipertensi
dalam kehamilan (hipertensi gestasional) didefinisikan sebagai kenaikan tekanan
darah yang timbul pada paruh kedua masa kehamilan atau dalam waktu 24 jam
setelah persalinan. Kenaikan tekanan darah ini tidak disertai dengan tanda-tanda
lain preeklamsi atau hipertensi kronis yang mendasarinya dan bisa sembuh dalam
waktu 10 hari setelah persalinan.
d. hipertensi (kronis) yang timbul bersamaan
Semua hipertensi kronis dengan penyebab apa pun, akan memudahkan
timbulnya superimposed preeclampsia atau superimposed eclampsia. Kelainan ini
sering menimbulkan permasalahan yang sulit dalam menegakan diagnosis dan
menentukan penatalaksanaan pada wanita yang tidak mengikuti perawatan
antenatal hingga paruh-kedua masa kehamilan. Diagnosis hipertensi
kronis/hipertensi yang timbul bersamaan, ditunjukkan oleh keadaan berikut ini: (1)
hipertensi (140/90 mmHg atau lebih) sebelum masa kehamilan, (2) hipertensi yang
diketahui sebelum minggu ke-20 kehamilan (kecuali terdapat penyakit trofoblas),
atau (3) tambahan yang mendukung dignosis adalah riwayat multiparitas dan
hipertensi yang mempersulit kehamilan sebelumnya yang bukan kehamilan
pertama.

C. ETIOLOGI

1. Keluarga dengan riwayat hipertensi


2. Pemsukan sodium berlebih
3. Konsumsi kalori berlebih
4. Kurangnya aktifitas fisik
5. Pemsukan alkohol berlebih
6. Rendahnya pemasukan potassium
7. Lingkungan
8. Penggunaan estrogen
9. Penyakit ginjal
10.Hipertensi vaskuler renal
11.Hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan, dll.

D. TANDA DAN GEJALA

Kadang-kadang hipertensi esensial berjalan tanpa gejala, dan baru timbul


gejala setelah terjadi komplikasi pada organ target sepertu pada ginjal, mata, otak
dan jantung. Gejalanya adalah sakit kepala, epistaksis, pusing atau migren, marah,
telinga berdengung, mimisan, sukar tidur dan sesak nafas, rasa berat dit tengkuk,
mata berkunag-kunang.
Gangguan serebral akibat hipertensi dapat berupa kejang, atau gejala- gejala akibat
perdarahan pembuluh darah otak yang berupa kelumpuhan, gangguan kesadaran
bahkan sampai koma. Apabila gejala tersebut timbul, merupakanpertanda tekanan
darah perlu segera diturunkan.

E. PATOFISIOLOGI

Tekanan darah dipengaruhi curah jantung dan tahanan perifer, sehingga


semua faktor yang mempengaruhi curah jantung dan tahanan perifer akan
mempengaruhi tekanan darah. Secara mudah tekanan darah dapat dituliskan
dengan formulasi sebagai berikut :

Tekanan darah = Curah jantung X Tahanan perifer

Selain curah jantung dan tahanan perifer, sebenarnya tekanan darah dipengaruhi
juga oleh tekanan atrium kanan, akan tetapi karena tekanan atrium kanan mendekati
nol, nilai tersebut tidak mempunyai pengaruh.

F. FAKTOR RESIKO

Yang dapat mempengaruhi peningkatan tekanan darah :

Faktor genetik :adanya bukti bahwa kejadian hipertensi lebih banyak


dijumpai pada penderita kembar monozoit daripada heterozigot

Umur dan jenis kelamin :wanita lebih banyak menderita hipertensi dari pada
pria

Peranan ginjal :penyebab hipertensi sekunder


Penumpukan garam
Ketidakseimbangan kimiawi : disebabkan oleh pembesaran dan kegiatan
yang berlebihan pada salah satu kelenjar adrenalin

Diet
Kegemukan/ obesitas
Sembelit terkait masalah diet
Rokok : non significant
Alkohol : meninggi bila minum lebih dari 3X per hari
Emosional
Obat-obatan yangmenyebabkan hipertensi :
Kapsul utuk menghilangkan gejala pilek
Pil kontrasepsi kombinasi
Hormon

G.Komplikasi

Umumnya mengenai organ-organ vital seperti :

 Mata : spasme fokal, penyempitan arteriola, perdarahan, eksudat dan papil


bendung
 otak : infark otak, pecahnya pembuluh darah otak, kematian
 Jantung : gagal jantung
 Ginjal : gagal ginjal H

H. Pemeriksaan Penunjang

Dalam buku (Handriani Kristanti, 2009) jika seseorang diduga menderita hipertensi,
maka dilakukan beberapa pemeriksaan :
a.Pemeriksaan Laboratorium
b.Pemeriksaan ECG
c.Echocardiography (USG Jantung)
d.CT Sca

I. Penatalaksanaan

Pengobatan yang tepat dimulai dengan hal-hal yang bersifat non-obat


(non farmakologik), antara lain dengan mengurangi berat badan jika gemuk,
menghentikan merokok, mengatur pola konsumsi, olahraga teratur, pengendalian
stres, dan tentu saja menghentikan konsumsi obat-obatan yang menaikkan tensi.
Untuk diet, kurangi garam dapur menjadi 5-6 gr/hari dan perbanyak unsur kalium
(buah-buahan).

Obat-obatan yang digunakan disesuaikan dengan kondisi pasien. Obat-


obat utama yang digunakan adalah Diuretika, Beta Blocker, ACE (Angiotensin
Converting Enzyme) Inhibitor, Angiotensin II Receptor Blocker, Calcium
Antagonis. Obat-obatan diberikan bertahap dari satu macam, mulai dengan dosis
rendah sampai kombinasi juga dimulai dengan dosis rendah.

KONSEP DASAR KEPERAWATAN


1. Pengkajian
a. Identitas
1) Pasien, meliputi : Nama, Umur, Jenis Kelamin, Alamat, Pendidikan, Agama,
Bangsa.
2) Penanggung Jawab : Nama, Umur, Jenis Kelamin, Alamat, Pendidikan, Agama,
Bangsa dan hubungan dengan pasien.
b. Pengkajian Primer
1) Airway
Kaji :
· Bersihan jalan nafas
· Adanya/ tidaknya jalan nafas
· Distres pernafasan
· Tanda-tanda perdarahan di jalan nafas, muntahan, edema laring
2) Breathing
Kaji :
· Frekuensi nafas, usaha dan pergerakan dinding dada
· Suara nafas melalui hidung atau mulut
· Udara yang dikeluarkan dari jalan nafas
3) Circulation
Kaji :
· Denyut nadi karotis
· Tekanan darah
· Warna kulit, kelembapan kulit
· Tanda-tanda perdarahan eksternal dan internal
4) Disability
Kaji :
· Tingkat kesadaran
· Gerakan ekstremitas
· GCS ( Glasgow Coma Scale )
· Ukuran pupil dan respon pupil terhadap cahaya
5) Eksposure
Kaji : Tanda-tanda trauma yang ada.

c. Dasar Data Pengkajian


1) Aktivitas/istirahat
Gejala : kelemahan, letih, napas pendek, gaya hidup monoton
Tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, Takipnea
2) Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, penyakit
serebrovaskuler
Tanda : Kenaikan TD, hipotensi postural, takhikardi, perubahan warna kulit, suhu
dingin
3) Integritas Ego
Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, Factor stress
multiple
Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan kontinue perhatian, tangisan
yang meledak, otot muka tegang, pernapasan menghela, peningkatan pola bicara
4) Eliminasi
Gejala : gangguan ginjal saat ini atau yang lalu
5) Makanan/Cairan
Gejala : makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam, lemak
dan kolesterol
Tanda : BB normal atau obesitas, adanya edema
6) Neurosensori
Gejala : keluhan pusing/pening, sakit kepala, berdenyut sakit kepala, berdenyut,
gangguan penglihatan, episode epistaksis
Tanda : perubahan orientasi, penurunan kekuatan genggaman, perubahan retinal
optic
7) Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : Angina, nyeri hilang timbul pada tungkai, sakit kepala oksipital berat, nyeri
abdomen
8) Pernapasan
Gejala : dispnea yang berkaitan dengan aktivitas, takipnea, ortopnea, dispnea
nocturnal proksimal, batuk dengan atau tanpa sputum, riwayat merokok
Tanda : distress respirasi/penggunaan otot aksesoris pernapasan, bunyi napas
tambahan, sianosis
9) Keamanan
Gejala : Gangguan koordinasi, cara jalan
Tanda : episode parestesia unilateral transien, hipotensi postura
10) Pembelajaran/Penyuluhan
Gejala : factor resiko keluarga ; hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung, DM ,
penyakit ginjal Faktor resiko etnik, penggunaan pil KB atau hormone. (Dongoes
Marilynn E, 2000)
2. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan Penurunan ekspansi paru
b. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas jantung
c. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan suplai O2 ke otak
menurun karena hipertensi
d. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
e. Nyeri akut b/d agen cedera biologis
f. Resiko injury berhubungan dengan penurunan fungsi penglihatan
3. Intervensi Keperawatan
a. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan Penurunan ekspansi paru
NOC:
· Respiratory status : ventilation
· Respiratory status : airway patency
· Vital sign status
Kriteria hasil :
· Suara nafas bersih, tidak ada sianosis, dan dispneu
· Menunjukkan jalan nafas yang paten
· TTV dalam rentang normal
NIC:
- Pantau kecepatan, irama, kedalaman dan upaya pernafasan
- Pantau adanya pucat dan sianosis
- Atur posisi pasien untuk optimalkan pernafasan (posisi semi fowler)
- Informasikan kepada pasien dan keluarga tentang teknik relaksasi untuk
memperbaiki pola pernafasan
- Kolaborasikan pemberian bronkodilator dan oksigen sesuai dengan program

b. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas jantung


NOC:
· Efektivitas pompa jantung
· Status sirkulasi
· Perfusi jaringan perifer
· Status tanda vital
Kriteria hasil :
· Menunjukkan curah jantung yang memuaskan yang dibuktikan oleh efektivitas
pompa jantung, status sirkulasi, dan perfusi jaringan
· Menunjukkan status sirkulasi tidak mengalami gangguan
· Tanda vital dalam rentang normal
· Tekanan darah dan frekuensi jantung dalam batas normal
· Nadi perifer kuat dan sama dengan waktu pengisian kapiler
NIC:
- Kaji dan dokumentasikan tekanan darah, adanya sianosis, status pernafasan dan
status mental
- Pantau denyut perifer, CRT, dan suhu serta warna ekstremitas
- Ubah posisi pasien datar atau trendelenburg ketika tekanan darah pasien berada
pada rentang lebih rendah dibandingkan dengan yang biasanya
- Ubah posisi pasien tiap 2 jam atau pertahankan aktivitas lain yang sesuai atau
dibutuhkan untuk menurunkan statis sirkulasi perifer
- Kolaborasikan pemberian akses intravena untuk pemberian cairan atau obat
- Pasang kateter urine bila diperlukan
c. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan suplai O2 ke otak
menurun karena hipertensi
NOC:
· Circulation status
· Tissue perfusion : cerebral
Kriteria hasil :
· Mendemonstrasikan status sirkulasi yang ditandai dengan tekanan darah dalam
batas normal, tidak ada hipertensi ortostatik, tidak ada tanda-tanda peningkatan TIK
· Mendemonstrasikan kemampuan kognitif yang ditandai dengan berkomunikasi yang
jelas dan sesuai dengan kemampuan, menunjukkan perhatian, konsentrasi dan
orientasi
· Menunjukkan fungsi sensori motorik cranial yang utuh : tingkat kesadaran membaik,
tidak ada gerakan gerakan involunter

NIC:
- Kaji tanda-tanda vital
- Pantau adanya sakit kepala, tingkat kesadaran dan orientasi
- Minimalkan stimulus lingkungan
- Berikan posisi senyaman mungkin
- Kolaborasikan pemberian diuretic dan obat-obatan untuk meningkatkan volume
intravaskuler
d. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
NOC:
· Energy conservation
· Activity tolerance
· Self care : ADLs
Kriteria hasil :
· Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi,
dan RR
· Mampu melakukan aktivitas sehari-hari
· TTV normal
· Status kardiopulmonal adekuat
· Status sirkulasi baik
· Status respirasi : pertukaran gas dan ventilasi adekuat
NIC:
- Kaji tingkat kemampuan pasien untuk berpindah
- Tentukan penyebab keletihan
- Pantau respon kardiorespiratori terhadap aktivitas
- Ajarkan teknik penghematan energy : misal menyimpan alat atau benda yang sering
digunakan di tempat yang mudah dijangkau
- Bantu pasien untuk mengubah posisi secara berkala sesuai toleransi
- Pantau TTV sebelum, selama dan setelah aktivitas
- Rujuk pasien ke rehabilitasi jantung jika keletihan berhubungan dengan penyakit
jantung
e. Nyeri akut b/d agen cedera biologis
NOC:
· Pain level.
· Pain control
Kriteria hasil :
· Mampu mengontrol nyeri,
· Menginformasikan bahwa nyeri berkurang dengan manajemen nyeri,
· Merasakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

NIC:
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
- Observasi reaksi nonverbal dari ketidak nyamanan
- Ajarkan tekhnik manajemen nyeri non farmakologis
- Tingkatkan istrahat
- Kolaborasikan pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri
f. Resiko injury berhubungan dengan penurunan fungsi penglihatan
NOC:
· Risk control
Kriteria hasil :
· Klien terbebas dari cedera
· Klien mampu menjelaskan cara/metode untuk mencegah injury
NIC:
- Identifikasi kebutuhan keamanan pasien
- Menghindarkan lingkungan yang berbahaya
- Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien
- Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan
- Berikan penjelasan tentang perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hipertensi krisis merupakan salah satu kegawatan dibidang neurovaskular yang
sering dijumpai di instalasi gawat darurat. Hipertensi krisis ditandai dengan
peningkatan tekanan darah akut dan sering berhubungan dengan gejala sistemik
yang merupakan konsekuensi dari peningkatan darah tersebut ini merupakan
komplikasi yang sering dari penderita dengan hipertensi dan membutuhkan
penanganan segera untuk mencegah komplikasi yang mengancam jiwa
(Devicaesaria, 2014)
B. Saran
Bagi pembaca khususnya penderita hipertensi diharapkan agar selalu menjaga
pola hidup, berat badan, asupan garam dan lemak, menghindari stress dan menjaga
kepatuhan dalam mengonsumsi obat penurun tekanan darah sehingga terhindar dari
krisis hipertensi yang akan berdampak pada jantung dan otak.
DAFTAR PUSTAKA

Devicaesaria, A. (2014). Hipertensi Krisis. Leading Jurnal Medicinus , 9-17.

DiGiulio, M. (2011). Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Rapha Publishing

Herdman, T. H. (2012). NANDA International Diagnosis Keperawatan Defenisi dan


Klasifikasi 2012-2014. Jakarta: EGC.

Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan Nanda Nic-Noc. Jogjakarta: MediAction.

Paramita. (2011). Nursing : Understanding Disease. Jakarta: PT. Indeks.

Tanto, C. (2014). Kapita Selekta Kedokteran Essensial Of Medicine. Jakarta: Media


Aesculapius.

Wilkinson, Judith. (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. EGC. Jakarta.

S-ar putea să vă placă și