Sunteți pe pagina 1din 3

NAMA: MARFEL A.

SAHOA
NIM: 15061065
KELAS: B/ VII

“TUGAS MANDIRI MATA KULIAH

RISET KEPERAWATAN”

Masalah Pertama:

Ketidakefektifan Supervisi Kepala Ruangan Yang Dilaksanakan Sehingga

Mempengaruhi Pendokumentasian Asuhan Keperawatanan

Di Rumah Sakit

Dari masalah diatas ada beberapan data penunjang yang menunjukan masalah

yang terjadi terhadap ketidakefektifan supervisi kepala ruangan yang dilaksanakan

sehingga mempengaruhi pendokumentasian asuhan keperawatan.

Hasil penelitian yang dilakukan di RSUD Tugrejo di semarang, pelaksanaan

pendokumentasian asuhan keperawatan hanya mencapai 48%, disebabkan pengarahan

dan bimbingan jarang dilakukan oleh kepala ruangan, evaluasi juga tidak pernah

dilakukan kepala ruangan sehingga tidak terkontrolnya pembuatan dokumentasi

asuhan keperawatan yang ada di rumah sakit (Diyanto, 2017 dalam Lestari, 2014).

Di Sulawesi utara ditemukan ada beberapa rumah sakit dalam hal

pendokumentasian asuhan keperawatan masih kurang baik seperti penelitian yang

dilakukan di Rumah Sakit Prof. Dr. R. D. Kandou pada bulan oktober tahun 2014 ada

40 perawat pelaksana melakukan asuhan keperawatan di instalasi Cardio Vaskular and

Brain Center (CVBC), ada 55% asuhan keperawatan belum sesuai dengan syarat

pendokumentasian asuhan keperawatan 10 berkas tidak lengkap, diagnosa

keperawatan ada 10 berkas tidak lengkap dan tidak terisi, dan lembar integrasi yang
berisi implementasi dan evaluasi ada 25 lembar yang tidak dilengkapi ( Mangole. dkk,

2015).

Supervisi pendokumentasian asuhan keperawatan di Indonesia masihlah

kurang, terdapat ada pendokumentasian yang tidak lengkap dilihat dari penelitian,

bahwa kelengkapan hasil dokumentasi keperawatan di RSUD ambarawa belum

mencapai 80%, disebabkan tingkat pengetahuan perawat serta kesediaan waktu juga

dapat mempengaruhi kelengkapan pendokumentasian (Sugiharti, 2012 dalam wirawan

2014).

Masalah Kedua:

Hubungan Kepuasan Pasien Terhadap Kinerja Perawat


Di Rumah Sakit

Ada data dari beberapa sumber menunjukan hubungan kepuasan pasien terhadap

kinerja perawat di rumah sakit, sangatlah penting dilihat dari kinerja yang ditujukan oleh

perawat sehingga didapatkan ada penelitian yang mendukung hal tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian di rsud syech yusuf kab.gowa kepuasan pasien

menunjukkan bahwa kinerja perawat yang baik dan kepuasan pasien yang merasakan puas

sebanyak (20.0%), sedangkan kinerja perawat yang baik dan kepuasan pasien yang merasakan

tidak puas sebanyak (60.0%) dari (70.0%). Berdasarkan perhitungan pasien yang merasakan

tidak puas sebanyak (10.0%) (30.0%). Kinerja perawat yang kurang dan kepuasan pasien yang

merasakan puas sebanyak (10.0%), sedangkan kinerja perawat yang kurang dan kepuasan

yang kurang sebanyak 3 responden. (Muh. Anwar Hafid, 2014).

Hasil penelitian di rs di jember secara keseluruhan mempunyai hubungan linier

terhadap kinerja sebesar 55,3% yang artinya 44,7% kemungkinan dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini terhadap kinerja petugas dalam

memberikan asuhan keperawatan. Secara individu variabel yang paling besar memberikan

hubungan linier adalah kepuasan sebesar 18,7% sedangkan yang paling rendah adalah variabel

persepsi yang memberikan pengaruh langsung terhadap kinerja sebesar 9,61 %. Bagi Pihak

rumah sakit dapat mempertahankan kebijakan yang ada dengan melihat hasil yang sudah

didapatkan saat ini dan dapat lebih ditingkatkan dengan mempertimbangkan variabel lain yang

belum dibahas dalam penelitian ini. (Handayani, 2017).

Berdasarkan hasil penelitian diruang rawat inap di rumah sakit panti waluya malang,

didapatkan sebanyak 26 responden (68,42%) memiliki kinerja baik dan sebanyak 12

responden (31,58%) memiliki kinerja cukup. Sebanyak 24 responden (63,15%) menyatakan

sangat puas dan sebanyak 14 responden (36,85%) menyatakan puas. (Krisnawati, Utami &

Lasri, 2017).

S-ar putea să vă placă și