Sunteți pe pagina 1din 9

Jurnal Spektran Vol.4 , No.

1 , Januari 2016

ANALISIS KINERJA PELAYANAN GARDU TOL PADA JALAN TOL BALI


MANDARA Ayu Indah Kencana Dewi1, P. Alit Suthanaya, I.N. Widana Negara
Abstrak: Pada masa sekarang, jalan tol sangat berperan terhadap kelancaran arus lalu lintas,
terutama didaerah yang sedang berkembang salah satunya Nusa Dua. Pada saat ini belum diketahui
karakteristik kedatangan kendaraan dan karakteristik pelayanan gardu tol. Tujuan dari penelitian ini
adalah: untuk menganalisis karakteristik tingkat kedatangan kendaraan, untuk menganalisis
karakteristik tingkat pelayanan gardu tol, untuk menganalisis kinerja pelayanan gardu tol dan untuk
menganalisis jumlah gardu tol optimal sesuai dengan tingkat kedatangan kendaraan pada gerbang
masuk jalan tol Bali Mandara.
Hasil analisis menunjukkan karakteristik kedatangan kendaraan gardu tol tunai dan gardu tol
elektronik Gerbang Tol Benoa berdistribusi poisson. Karakteristik pelayanan gardu tol 1, gardu tol 2
dan gardu tol 3 Gerbang Tol Benoa berdistribusi eksponensial negatif. Kinerja sistem pelayanan gardu
tol tunai dengan disiplin antrian FVFS adalah: n = 1,131 kendaraan/menit, q = 0,230 kendaraan/menit,
d = 0,128 menit, dan w = 0,026 menit. Kinerja sistem pelayanan gardu tol elektronik dengan disiplin antrian
FIFO adalah: n = 0,000923 kendaraan/menit, q = 0,000001 kendaraan/menit, d = 0,001668
menit, dan w = 0,000002 menit. Hasil analisis biaya gabungan pada gardu tol tunai menunjukkan
bahwa kondisi optimal untuk kedatangan pada saat ini dapat tercapai jika hanya 1 gardu tol yang
dibuka.

Kata kunci: karakteristik kedatangan, kinerja pelayanan, biaya gabungan, jumlah gardu optimal

ANALYSIS OF SERVICE PERFORMANCE OF THE TOLL GATE BALI MANDARA

Abstract: At present, the toll road has an important role to serve traffic flow, especially in
region such as Nusa Dua. At this time, has not been known characteristics of vehicle arrival and service
of toll gate. The objectives of this study are: to analyze the characteristics of vehicle arrival rate, to
analyze the characteristics of service level toll gate, to analyze the performance of services toll gate and
in order to analyze the optimal number of toll gate according to the arrival rate of vehicles at the
entrance to the toll road Bali Mandara.
Results of analysis showed that the characteristics of vehicle arrival in cash toll gate and
electronic toll gate followed Poisson distribution. Characteristics toll gate 1, toll gate 2 and toll gate 3
had a negative exponential distribution. Performance of cash toll gate service systems with discipline
FVFS queue was: n = 1,131 vehicles/min, q = 0,230 vehicles/min, d = 0,128, and w = 0,026 min.
Performance of electronic toll gate service system with FIFO queuing discipline was: n = 0,000923
vehicles/min, q = 0,000001 vehicles/min, d = 0,001668 minutes, and w = 0,000002 minutes. The
results of the generalised cost analysis for cash toll gate showed that optimal conditions for existing
vehicle arrivals can be achieved if only one toll gate was opened.

Keywords: arrival characteristic, service performance, generalised cost, optimum gate

1Mahasiswa Program Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana, Universitas Udayana, Denpasar
2Staf Pengajar Program Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana, Universitas Udayana, Denpasar

1
Jurnal Spektran Vol.4 , No.1 , Januari 2016

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sektor transportasi merupakan salah 2. Untuk menganalisis karakteristik tingkat
satu sektor yang sangat berperan dalam pelayanan gardu tol pada gerbang masuk
pembangunan ekonomi yang menyeluruh. jalan tol Bali Mandara.
Jalan tol Bali Mandara memiliki panjang 12,7 3. Untuk menganalisis kinerja pelayanan
km (PT. Jasa Marga Bali Tol, 2013) berada di gardu tol pada gerbang masuk jalan tol
atas permukaan air laut di Teluk Benoa yang Bali Mandara.
menghubungkan wilayah selatan Pulau Bali 4. Untuk menganalisis jumlah gardu tol
(kawasan Nusa Dua), dengan wilayah optimal sesuai dengan tingkat kedatangan
Kecamatan Denpasar Selatan, tepatnya kendaraan.
kawasan Pelabuhan Benoa. Selain kedua
wilayah ini, jalan tol ini juga diberikan akses KAJIAN PUSTAKA
menuju ke Bandara Internasional Ngurah Rai. Teori Antrian
Dengan adanya jalan tol pertama di Bali ini Antrian adalah suatu garis tunggu
diharapkan bisa meningkatkan aksesibilitas (waiting line) dari pengguna jasa, yang datang
dan mengurangi kemacetan, serta memberi dan memerlukan layanan pada satu atau lebih
manfaat signifikan bagi kesejahteraan sarana pelayanan (Siagian, 1987). Pengertian
masyarakat setempat. lainnya antrian adalah suatu proses kedatangan
Setiap kendaraan yang masuk jalan pengguna jasa pada suatu fasilitas pelayanan
tol Bali Mandara harus melewati gardu tol kemudian menunggu sampai akhirnya
yang ada. Saat ini jumlah gardu tol yang ada pengguna jasa meninggalkan fasilitas tersebut.
untuk melayani kendaraan roda empat pada
Gerbang Tol Nusa Dua sebanyak 3 gardu,
Gerbang Tol Ngurah Rai sebanyak 3 gardu dan Komponen Antrian
Gerbang Tol Benoa sebanyak 3 gardu, dan Terdapat tiga unsur/komponen utama
tersedia 1 gardu cadangan di masing-masing dalam teori antrian yang harus benar-benar
gerbang yang dapat melayani kendaraan roda diketahui dan dipahami, yaitu (Tamin, 2003):
empat dan roda dua. Pada saat ini belum 1. Tingkat kedatangan (λ)
diketahui karakteristik kedatangan kendaraan Tingkat kedatangan yaitu jumlah
dan karakteristik pelayanan gardu tol, maka kendaraan atau manusia yang bergerak
dalam penelitian ini akan dilakukan analisis menuju satu atau lebih tempat fasilitas
kinerja pelayanan yang diterapkan pada gardu pelayanan dalam satuan waktu tertentu,
tol jalan tol Bali Mandara, sehingga didapat biasa dinyatakan dalam satuan
karakteristik kedatangan kendaraan, kendaraan/jam atau orang/menit.
karakteristik pelayanan gardu tol dan kinerja 2. Tingkat pelayanan (μ)
sistem pelayanan untuk mengetahui jumlah Tingkat pelayanan dinyatakan dengan
gardu tol yang optimal guna melayani notasi μ, yaitu jumlah kendaraan atau
kendaraan yang akan memasuki gerbang tol manusia yang dapat dilayani oleh satu
Bali Mandara. tempat fasilitas pelayanan dalam satuan
waktu tertentu, biasa dinyatakan dalam
Rumusan Masalah satuan kendaraan/jam atau orang/menit.
1. Bagaimanakah karakteristik tingkat
kedatangan kendaraan pada gerbang T= 1 (1)
masuk jalan tol Bali Mandara ? µ
2. Bagaimanakah karakteristik tingkat Dimana: T = waktu pelayanan
pelayanan gardu tol pada gerbang masuk μ =tingkat pelayanan
jalan tol Bali Mandara ? ρ= λ <1 (2)
3. Bagaimanakah kinerja pelayanan gardu tol µ
pada gerbang masuk jalan tol Bali
Dimana: ρ = perbandingan antara tingkat
Mandara ?
kedatangan dan tingkat pelayanan
4. Berapakah jumlah gardu tol optimal sesuai
λ= tingkat kedatangan (kend/jam)
dengan tingkat kedatangan kendaraan ? μ = tingkat pelayanan (kend/jam)
Tujuan Penelitian 3. Disiplin antrian
1. Untuk menganalisis karakteristik tingkat
kedatangan kendaraan pada gerbang
masuk jalan tol Bali Mandara.

2
Jurnal Spektran Vol.4 , No.1 , Januari 2016

Disiplin Antrian 3. First In Last Out (FILO)


Ada beberapa jenis disiplin antrian
yang sering digunakan untuk memecahkan Parameter Antrian
permasalahan antrian dalam bidang Ada empat parameter utama yang
transportasi (Tamin, 2003): selalu digunakan untuk menganalisis antrian
1. First In First Out (FIFO) yaitu : n ,q ,d
, dan w . Definisi dari setiap
λ ρ (3)
n= = parameter tersebut adalah (Tamin, 2003) :
µ−λ (1 − ρ )
n = jumlah rata – rata kendaraan dalam
λ2 ρ2 (4) sistem (kendaraan per satuan waktu)
q= =
µ (µ − λ) (1 − ρ ) q = jumlah rata – rata kendaraan dalam
1 (5) antrian (kendaraan per satuan waktu)
d=
(µ − λ) d = waktu rata – rata kendaraan dalam
λ 1 sistem (satuan waktu)
(6) w = waktu rata – rata kendaraan dalam
w= µ (µ − λ) =d − µ

antrian (satuan waktu)


Dimana: ρ = perbandingan antara tingkat Distribusi Tingkat Kedatangan dan Tingkat

kedatangan dan tingkat pelayanan Pelayanan


λ= tingkat kedatangan (kend/jam) Fungsi kerapatan probabilitas yang
μ= tingkat pelayanan (kend/jam) biasa dipergunakan untuk kedatangan
2. First Vacant First Served (FVFS) pengguna jasa (baik manusia atau kendaraan)
adalah distribusi Poisson (Kennedy, 1976).
P(0) = 1 (7) Rumus probabilitas Poisson dapat dinyatakan
sebagai berikut:
K −1
1 λ
n
1 λK Kµ
∑ + n −λt
n = 0 n! µ K! µ Kµ − λ λt .e
K
P = (12)
λ (n ) n!
λµ
n = µ P (0) + λ (8) Dimana : P(n) = Probabilitas dari n
(K −1)! (Kµ − λ) 2
µ kejadian,untuk periode waktu t
n =Jumlah kejadian (0, 1, 2, ....... n)
K
λ λ =Tingkat kedatangan rata – rata
λµ t =Selang/periode waktu
µ λ (9)
q = P (0) = n − e = Bilangan dasar dari logaritma natural
(K −1)! (Kµ − λ )
2

µ (2,718283)
K
λ n! = n (n – 1) (n – 2) ...............(2) (1)
µ
µ P (0) + 1 (10) Bentuk matematis distribusi waktu
d=
(K −1)! (Kµ − λ )2 µ pelayanan merupakan fungsi eksponensial
negatif, yaitu fungsi kontinyu yang
λ K
headway waktu. Bentuk fungsi probabili tasnya
menggambarkan jarak kosong (gap) atau
µ
= µ P (0) = d − 1 (11) sebagai berikut (Kennedy, 1976):
w
(K −1)! (Kµ − λ ) µ 2
P(h>t) = e -λt untuk t ≥ 0 (13)

Dimana: ρ = perbandingan antara tingkat


kedatangan dan tingkat pelayanan METODE PENELITIAN
λ= tingkat kedatangan (kend/jam) Data Primer
μ= tingkat pelayanan (kend/jam) Pengumpulan data primer
K= jumlah tempat pelayanan dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
P(0)= probabilitas tidak ada pelanggan dalam kedatangan dan tingkat pelayanan gardu tol
sistem secara menyeluruh pada Gerbang Tol Benoa
dilakukan dengan cara pengamatan CCTV

3
Jurnal Spektran Vol.4 , No.1 , Januari 2016

(Closed Circuit Television). Pengambilan data Data Sekunder


dilaksanakan melalui tiga tahap meliputi Data sekunder adalah data yang
persiapan, pelaksanaan dan tahap digunakan untuk menunjang data primer dan
pengumpulan data di laboratorium. diperoleh dari instansi- instansi yang terkait.
Data sekunder yang digunakan dalam
Survei Inventarisasi penelitian ini adalah data biaya operasional
Pada survei inventarisasi, dilakukan gardu tol yang didapat dari PT. Jasamarga Bali
pencatatan jumlah gardu tol yang tersedia, Tol dan standar pelayanan minimal jalan tol
operasional gardu tol, disiplin antrian, sarana yang didapat dari Kementrian Pekerjaan
dan prasarana yang dipergunakan dalam Umum serta data PDRB (Produk Domestik
mendukung kelancaran pelayanan gardu tol. Regional Bruto) per kapita pada tahun 2012
yang didapat dari Badan Pusat Statistik

Rancangan Penelitian
Studi Pendahuluan

Identifikasi Masalah dan Penetapan Tujuan


Tinjauan
Pustaka
Pengumpulan Data

Data Primer Data Inventori Data Sekunder


Survei kedatangan kendaraan Jumlah gardu tol Biaya operasional
Survei pelayanan gardu tol Operasional gardu tol PDRB
Disiplin antrian SPM jalan tol
A C B D

Parameter antrian

Biaya waktu tunggu

Biaya pengoperasian
Sistem operasi

optimum
Simpulan dan saran

Gambar 1. Diagram Alir Rancangan Penelitian

Survei pelayanan gardu tol

Survei kedatangan kendaraan Tidak Distribusi

Tidak Simulasi ekponensial


Simulasi Distribusi negatif
poisson Ya
Ya Analisis waktu pelayanan

Analisis tingkat kedatangan


Waktu pelayanan Waktu pelayanan Waktu pelayanan

Tingkat kedatangan Tingkat kedatangan gardu tunai 1 gardu tunai 3 gardu elektronik
SPM jalan
gardu tunai gardu elektronik
tol
FVFS FIFO
A B

C D

Gambar 2. Diagram Alir Survei Kedatangan Gambar 3. Diagram Alir Survei

Kendaraan Pelayanan Gardu Tol

4
Jurnal Spektran Vol.4 , No.1 , Januari 2016

Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian = 14,07 sehingga nilai χ2 hitung tersebut lebih
Lokasi yang dipilih dalam penelitian
kecil dibandingkan dengan nilai χ2 tabel.
ini adalah pada Gerbang Tol Benoa jalan tol
Bali Mandara yang ada di wilayah Kota Pengujian Distribusi Tingkat Pelayanan
Denpasar. Penelitian dilakukan pada hari Rabu, pada Gerbang Tol Benoa Gardu Tol 1
26 Maret 2014 dan Kamis, 27 Maret 2014. Tingkat pelayanan pada gardu tol 1
Penelitian pada Gerbang Tol Benoa dilakukan dengan nilai χ2 hitung = 2,16. Dengan tingkat
selama 40 jam, yaitu dari pukul 05.00-01.00 kepercayaan 95% dan derajat kebebasan = 3,
WITA pada hari rabu dan pukul diperoleh nilai χ2 tabel = 7,81. Karena nilai χ2
05.00-01.00 WITA pada hari kamis. hitung < χ2 tabel, maka dapat tingkat
pelayanan gardu tol 1 pada Gerbang Tol Benoa
untuk periode 8 jam berdistribusi eksponensial
HASIL DAN PEMBAHASAN negatif.
Pengujian Distribusi Tingkat Kedatangan Tingkat pelayanan pada gardu tol 1
Kendaraan pada Gerbang Tol Benoa Gardu periode 9 jam, dengan nilai χ2 hitung = 5,04,
Tol Tunai distribusi tingkat pelayanan pada gardu tol 1
Berdasarkan hasil analisis periode 12 jam dengan nilai χ2 hitung = 3,11.
perhitungan distribusi tingkat kedatangan Distribusi tingkat pelayanan gardu tol 1
kendaraan pada Gerbang Tol Benoa gardu periode 11 jam dengan nilai χ2 hitung = 4,05.
tunai tol periode 8 jam,didapatkan nilai χ2 Nilai-nilai χ2 hitung tersebut lebih kecil
hitung = 33,49. Dengan tingkat kepercayaan daripada nilai χ2 tabel = 7,81, sehingga tingkat
95% dan derajat kebebasan (df) = 27-1 = 26, pelayanan gardu tol 1 pada Gerbang Tol Benoa
didapat nilai χ2 tabel = 38,9. Hasil periode 9 jam 12 jam dan 11 jam berdistribusi
perbandingan menunjukkan bahwa nilai eksponensial negatif.
χ2 hitung = 33,49 < χ2 tabel = 38,9, sehingga
distribusi tingkat kedatangan kendaraan pada Pengujian Distribusi Tingkat Pelayanan
Gerbang Tol Benoa gardu tol tunai untuk
pada Gerbang Tol Benoa Gardu Tol 2
periode 8 jam berdistribusi Poisson.
Hasil analisis tingkat pelayanan gardu
Untuk tingkat kedatangan kendaraan
tol 2 pada Gerbang Tol Benoa untuk periode
periode 9 jam diperoleh nilai χ2 hitung = 33,07.
12 jam dengan nilai χ2 hitung = 2,29. Tingkat
Untuk tingkat kedatangan kendaraan periode
pelayanan gardu tol 2 pada Gerbang Tol Benoa
12 jam diperoleh nilai χ2 hitung = 35,13 dan untuk periode 12 jam berdistribusi
untuk tingkat kedatangan kendaraan periode 11 eksponensial negatif.
jam diperoleh nilai χ2 hitung = 35,34. Ketiga Distribusi tingkat pelayanan pada gardu
nilai ini lebih kecil dibandingkan nilai χ2 tabel tol 2 periode 13 jam, dengan nilai χ2 hitung =
= 38,9, sehingga tingkat kedatangan kendaraan 2,31, distribusi tingkat pelayanan pada gardu
pada Gerbang Tol Benoa gardu tol tunai untuk tol 2 periode 15 jam dengan nilai χ2 hitung =
periode 9 jam, 12 jam dan 11 jam berdistribusi
3,21. Tingkat pelayanan gardu tol 2 pada
Poisson.
Gerbang Tol Benoa periode 13 jam dan 15 jam
berdistribusi eksponensial negatif.
Pengujian Distribusi Tingkat Kedatangan
Kendaraan pada Gerbang Tol Benoa Gardu Pengujian Distribusi Tingkat Pelayanan
Tol Elektronik pada Gerbang Tol Benoa Gardu Tol 3
Tingkat kedatangan kendaraan pada Hasil analisis tingkat pelayanan gardu
Gerbang Tol Benoa gardu tol elektronik untuk tol 3 pada Gerbang Tol Benoa untuk periode 8
periode waktu 12 jam, 13 jam dan 15 jam juga
jam dengan nilai χ2 hitung = 2,12. Dengan
berdistribusi Poisson . Untuk tingkat
tingkat kepercayaan 95% dan derajat
kedatangan kendaraan periode 12 jam
kebebasan = 3, diperoleh nilai χ2 tabel = 7,81.
diperoleh nilai χ2 hitung = 10,13, untuk tingkat
kedatangan kendaraan periode 13 jam Karena nilai χ2 hitung < χ2 tabel,maka dapat
tingkat pelayanan gardu tol 3 pada Gerbang
diperoleh nilai χ2 hitung = 10,61 dan untuk Tol Benoa untuk periode 8 jam berdistribusi
tingkat kedatangan kendaraan periode 15 jam eksponensial negatif.
diperoleh nilai χ2 hitung = 11,04. Dengan Hasil analisis tingkat pelayanan gardu
tingkat kepercayaan 95% dan derajat tol 3 untuk periode waktu 9 jam pada Gerbang
kebebasan (df) = 8-1 = 7, didapat nilai χ2 tabel
Tol Benoa dengan nilai χ2 hitung = 4,18,

5
Jurnal Spektran Vol.4 , No.1 , Januari 2016

distribusi tingkat pelayanan pada gardu 3 Analisis Pelayanan Gardu Tol Tunai
periode 12 jam dengan nilai χ2 hitung = 4,71. Hasil analisis untuk parameter antrian
Distribusi pelayanan gardu 3 periode 11 jam pada Gerbang Tol Benoa gardu tol tunai (gardu
dengan nilai χ2 hitung = 3,27. Nilai-nilai χ 2 tol 1 dan gardu tol 3) dapat dilihat pada Tabel
hitung tersebut lebih kecil daripada nilai χ 2 1.
tabel = 7,81, sehingga tingkat pelayanan gardu
tol 3 pada Gerbang Tol Benoa periode 9 jam 12
jam dan 11 jam berdistribusi eksponensial
negatif.
Tabel 1
Nilai Parameter Antrian Kendaraan pada Gardu Tol Tunai pada Gerbang Tol Benoa
Periode Tingkat Kedatangan Tingkat Pelayanan P(o) n q d w
Kendaraan Kendaraan
(kend/menit) (kend/menit) (kend/mnt) (kend/mnt) (mnt) (mnt)
8 jam 7.817 9.615 0.422 0.974 0.161 0.125 0.021
9 jam 8.828 9.794 0.379 1.131 0.230 0.128 0.026
12 jam 6.862 9.801 0.481 0.798 0.098 0.116 0.014
11 jam 6.325 9.790 0.512 0.721 0.075 0.114 0.012
Sumber: Hasil Analisis, 2014

Hasil analisis tersebut menunjukkan Waktu rata-rata kendaraan dalam


bahwa antrian pada Gerbang Tol Benoa yang sistem ( d ) untuk periode 8 jam ada sebanyak
terjadi pada periode waktu 8 jam, 9 jam, 12 0,125 menit (± 1 menit), untuk periode 9 jam
jam dan 11 jam tidak terlalu signifikan. Hal ini ada sebanyak 0,128 menit (± 1 menit), untuk
terlihat dari jumlah rata-rata kendaraan dalam periode 12 jam ada 0,116 menit (± 1 menit)
sistem ( n ) untuk periode 8 jam ada sebanyak dan untuk periode 11 jam ada sebanyak 0,114
0,974 kend/menit (± 1 kend/menit), untuk menit (± 1 menit). Dan waktu rata-rata
periode 9 jam ada sebanyak 1,131 kend/menit kendaraan dalam antrian ( w ) untuk periode 8
(± 1 kend/menit), untuk periode 12 jam ada jam ada sebanyak 0,021 menit (± 1 menit),
sebanyak 0,798 kend/menit (± 1 kend/menit) untuk periode 9 jam ada sebanyak 0,026 menit
dan untuk periode 11 jam ada sebanyak 0,721 (± 1 menit), untuk periode 12 jam ada 0,014
kend/menit (± 1 kend/menit). menit (± 1 menit) dan untuk periode 11 jam
Jumlah rata-rata kendaraan dalam ada sebanyak 0,012 menit (± 1 menit).
antrian ( q ) untuk periode 8 jam ada sebanyak
0,161 kend/menit (± 1 kend/menit), untuk Analisis Pelayanan Gardu Tol Elektronik
periode 9 jam ada sebanyak 0,230 kend/menit Hasil analisis untuk parameter antrian
(± 1 kend/menit), untuk periode 12 jam ada pada Gerbang Tol Benoa gardu tol elektronik
0,098 kend/menit (± 1 kend/menit) dan untuk dapat dilihat pada Tabel 2.
periode 11 jam ada sebanyak 0,075 kend/menit
(± 1 kend/menit).

Tabel 2
Nilai Parameter Antrian Kendaraan pada Gardu Tol Elektronik pada Gerbang
Tol Benoa
Periode Tingkat Kedatangan Tingkat Pelayanan n q d w
Kendaraan Kendaraan
(kend/menit) (kend/menit) (kend/mnt) (kend/mnt) (mnt) (mnt)
12 jam 0,489 600 0,000816 0,000001 0,001668 0,000001
13 jam 0,451 600 0,000752 0,000001 0,001668 0,000001
15 jam 0,553 600 0,000923 0,000001 0,001668 0,000002

Sumber: Hasil Analisis, 2014

6
Jurnal Spektran Vol.4 , No.1 , Januari 2016

Hasil analisis tersebut menunjukkan sebanyak 2 buah, maka kondisi optimal baru
bahwa antrian pada Gerbang Tol Benoa gardu akan tercapai jika jumlah kedatangan
tol elektronik yang terjadi pada periode waktu pengguna jasa mencapai 7.156 kendaraan
12 jam, 13 jam, dan 15 jam tidak terlalu (20.481 penumpang).
signifikan. Hal ini terlihat dari jumlah rata-rata
kendaraan dalam sistem ( n ) untuk periode 12 Biaya Gabungan Pada Gerbang Tol Benoa
jam ada sebanyak 0,000816 kend/menit, untuk Gardu Tol Tunai untuk Periode Waktu 12
periode 13 jam ada sebanyak 0,000752 Jam
kend/menit dan untuk periode 15 jam ada Hasil analisis menunjukkan bahwa
sebanyak 0,000923 kend/menit. Jumlah rata- dengan 2 gardu dibuka untuk memberikan
rata kendaraan dalam antrian ( q ) untuk pelayanan selama periode waktu 12 jam
(kondisi saat ini), ternyata sistem pelayanan
periode 12 jam ada sebanyak 0,000001
pada Gerbang Tol Benoa belum optimal
kend/menit, untuk periode 13 jam ada
(kelebihan pelayanan). Dengan jumlah
sebanyak 0,000001 kend/menit dan untuk kedatangan saat ini, kondisi optimal dapat
periode 15 jam ada sebanyak 0,000001 tercapai jika hanya 1 gardu tol yang dibuka.
kend/menit. Waktu rata-rata kendaraan dalam Sedangkan jika jumlah gardu tol yang dibuka
sistem ( d ) untuk periode 12 jam ada sebanyak sebanyak 2 buah, maka kondisi optimal baru
0,001668 menit, untuk periode 13 jam ada akan tercapai jika jumlah kedatangan
sebanyak 0,001668 menit dan untuk periode 15 pengguna jasa mencapai 12.283 kendaraan
jam ada sebanyak 0,001668 menit. Dan waktu (34.399 penumpang).
rata-rata kendaraan dalam antrian ( w ) untuk
Biaya Gabungan Pada Gerbang Tol Benoa
periode 12 jam ada sebanyak 0,000001 menit,
Gardu Tol Tunai untuk Periode Waktu 11
untuk periode 13 jam ada sebanyak 0,000001 Jam
menit dan untuk periode 15 jam ada sebanyak Hasil analisis menunjukkan bahwa
0,000002 menit. dengan 2 gardu tol dibuka untuk memberikan
pelayanan selama periode waktu 11 jam
Analisis Biaya Gabungan
(kondisi saat ini), ternyata sistem pelayanan
Biaya Gabungan Pada Gerbang Tol Benoa
pada Gerbang Tol Benoa belum optimal
Gardu Tol Tunai untuk Periode Waktu 8
(kelebihan pelayanan). Dengan jumlah
Jam
kedatangan saat ini, kondisi optimal dapat
Hasil analisis menunjukkan bahwa
tercapai jika hanya 1 gardu tol yang dibuka.
dengan 2 gardu tol dibuka untuk memberikan
Sedangkan jika jumlah gardu tol yang dibuka
pelayanan selama periode waktu 8 jam
sebanyak 2 buah, maka kondisi optimal baru
(kondisi saat ini), ternyata sistem pelayanan
akan tercapai jika jumlah kedatangan
pada Gerbang Tol Benoa belum optimal
pengguna jasa mencapai 10.449 kendaraan
(kelebihan pelayanan). Dengan jumlah
(29.552 penumpang).
kedatangan saat ini, kondisi optimal dapat
tercapai jika hanya 1 gardu tol yang dibuka. SIMPULAN DAN SARAN
Sedangkan jika jumlah gardu tol yang dibuka Simpulan
sebanyak 2 buah, maka kondisi optimal baru 1. Karakteristik kedatangan kendaraan pada
akan tercapai jika jumlah kedatangan gardu tol tunai Gerbang Tol Benoa adalah
pengguna jasa mencapai 5.633 kendaraan sebagai berikut:
(15.943 penumpang). a. Untuk kedatangan kendaraan periode
waktu 8 jam (pukul 05.00-13.00 WITA),
Biaya Gabungan Pada Gerbang Tol Benoa
puncak kedatangan terjadi pada pukul
Gardu Tol Tunai untuk Periode Waktu 9
07.45-08.45 WITA, dengan jumlah
Jam
kedatangan kendaraan sebesar 565
Hasil analisis menunjukkan bahwa
kendaraan/jam dan tingkat kedatangan
dengan 2 gardu tol dibuka untuk memberikan
berdistribusi Poisson.
pelayanan selama periode waktu 9 jam
b. Untuk kedatangan kendaraan periode
(kondisi saat ini), ternyata sistem pelayanan
waktu 9 jam (pukul 13.00-22.00 WITA),
pada Gerbang Tol Benoa belum optimal
puncak kedatangan terjadi pada pukul
(kelebihan pelayanan). Dengan jumlah
16.30-17.30 WITA, dengan jumlah
kedatangan saat ini, kondisi optimal dapat
kedatangan kendaraan sebesar
tercapai jika hanya 1 gardu tol yang dibuka.
Sedangkan jika jumlah gardu tol yang dibuka

7
Jurnal Spektran Vol.4 , No.1 , Januari 2016

597 kendaraan/jam dan tingkat 4.505 kendaraan, dan tingkat pelayanan


kedatangan berdistribusi Poisson. berdistribusi eksponensial negatif.
c. Untuk kedatangan kendaraan periode c. Untuk pelayanan periode waktu 12 jam
waktu 12 jam (pukul 22.00-14.00 (pukul 22.00-14.00 WITA), rata-rata
WITA), puncak kedatangan terjadi pada waktu pelayanan ada pada interval
pukul 07.00-08.00 WITA, dengan 0,10485-0,09922 menit, rata-rata
jumlah kedatangan kendaraan sebesar kendaraan yang dapat terlayani sebesar
576 kendaraan/jam dan tingkat 4.633 kendaraan, dan tingkat pelayanan
kedatangan berdistribusi Poisson. berdistribusi eksponensial negatif.
d. Untuk kedatangan kendaraan periode d. Untuk pelayanan periode waktu 11 jam
waktu 11 jam (pukul 14.00-01.00 (pukul 14.00-01.00 WITA), rata-rata
WITA), puncak kedatangan terjadi pada waktu pelayanan ada pada interval
pukul 16.15-17.15 WITA, dengan 0,10281–0,10147 menit, rata-rata
jumlah kedatangan kendaraan sebesar kendaraan yang dapat terlayani sebesar
573 kendaraan/jam dan tingkat 4.428 kendaraan, dan tingkat pelayanan
kedatangan berdistribusi Poisson. berdistribusi eksponensial negatif.

Karakteristik kedatangan kendaraan pada Karakteristik pelayanan gardu tol 2 pada


gardu tol elektronik Gerbang Tol Benoa adalah Gerbang Tol Benoa adalah sebagai berikut:
sebagai berikut: a. Untuk pelayanan periode waktu 12 jam
a. Untuk kedatangan kendaraan periode (pukul 05.00-17.00 WITA) tingkat
waktu 12 jam (pukul 05.00-17.00 pelayanan berdistribusi eksponensial
WITA), puncak kedatangan terjadi pada negatif.
pukul 11.45-12.45 WITA, dengan b. Untuk pelayanan periode waktu 13 jam
jumlah kedatangan kendaraan sebesar (pukul 17.00-10.00 WITA) tingkat
40 kendaraan/jam dan tingkat pelayanan berdistribusi eksponensial
kedatangan berdistribusi Poisson. negatif.
b. Untuk kedatangan kendaraan periode c. Untuk pelayanan periode waktu 15 jam
waktu 13 jam (pukul 17.00-10.00 (pukul 10.00-01.00 WITA) tingkat
WITA), puncak kedatangan terjadi pada pelayanan berdistribusi eksponensial
pukul 17.30-18.30 WITA, dengan negatif.
jumlah kedatangan kendaraan sebesar
46 kendaraan/jam dan tingkat 3. Kinerja sistem pelayanan gardu tol tunai
kedatangan berdistribusi Poisson. pada Gerbang Tol Benoa adalah:
c. Untuk kedatangan kendaraan periode a. Untuk pelayanan dengan periode
waktu 15 jam (pukul 10.00-01.00
waktu 8 jam, n = 0,974
WITA), puncak kedatangan terjadi pada
pukul 13.30-14.30 WITA, dengan kendaraan/menit, dan q = 0,161
jumlah kedatangan kendaraan sebesar kendaraan/menit, d = 0,125 menit dan
w = 0,021 menit.
49 kendaraan/jam dan tingkat
b. Untuk pelayanan dengan periode waktu
kedatangan berdistribusi Poisson.
9 jam, n = 1,131 kendaraan/menit, q =
2. Karakteristik pelayanan gardu tol 1 dan
gardu tol 3 Gerbang Tol Benoa adalah 0,230 kendaraan/menit, d = 0,128 menit
sebagai berikut:
a. Untuk pelayanan periode waktu 8 jam dan w = 0,026 menit.
(pukul 05.00-13.00 WITA), rata-rata c. Untuk pelayanan dengan periode waktu
waktu pelayanan ada pada interval
12 jam, n = 0,798 kendaraan/menit, q =
0,10602–0,10200 menit, rata-rata
kendaraan yang dapat terlayani sebesar 0,098 kendaraan/menit, d = 0,116 menit
3.743 kendaraan, dan tingkat pelayanan
berdistribusi eksponensial negatif. dan w = 0,014 menit.
b. Untuk pelayanan periode waktu 9 jam d. Untuk pelayanan dengan periode
(pukul 13.00-22.00 WITA), rata-rata waktu 11 jam, 0,721
waktu pelayanan ada pada interval
n =
0,10406–0,10014 menit, rata-rata kendaraan/menit, q = 0,075
kendaraan yang dapat terlayani sebesar

8
Jurnal Spektran Vol.4 , No.1 , Januari 2016

kendaraan/menit, d = 0,114 jumlah kedatangan sebesar 12.283


kendaraan (34.399 penumpang).
d. Pada pelayanan dengan periode waktu
menit dan w = 0,012 menit. 11 jam dan jumlah kedatangan 4.174
kendaraan (11.989 penumpang),
Kinerja sistem pelayanan gardu tol kondisi optimal dapat dicapai jika
elektronik pada Gerbang Tol Benoa adalah: hanya 1 gardu tol yang dibuka.
a. Untuk pelayanan dengan periode Sedangkan jika jumlah gardu yang
waktu 12 jam, n = 0,000816 dibuka sebanyak 2 buah, maka
kondisi optimal dapat tercapai jika
kendaraan/menit, q = 0,000001
jumlah kedatangan sebesar 10.449
kendaraan/menit, d = 0,001668 kendaraan (29.552 penumpang).
menit dan w = 0,000001 menit.
b. Untuk pelayanan dengan periode Saran
waktu 13 jam, n = 0,000752 1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
kendaraan/menit, q = 0,000001 dilakukan, masih ada kendaraan yang
mendapatkan pelayanan lebih dari 8 detik
kendaraan/menit, d 0,001668 menit
setiap kendaraan pada gardu tol tunai,
dan w = 0,000001 menit. salah satu saran yang dapat diberikan
c. Untuk pelayanan dengan periode untuk mengurangi waktu pelayanan
waktu 15 jam, n = 0,000923 kendaraan adalah sosialisasi pentingnya
pengemudi menyiapkan uang pas sebelum
kendaraan/menit, q = 0,000001 memasuki gerbang tol.
2. Untuk penelitian selanjutnya, pada lokasi
kendaraan/menit, d 0,001668 menit
penelitian Gerbang Tol Nusa Dua dan
dan w = 0,000002 menit. Gerbang Tol Ngurah Rai dapat
dikembangkan dengan menambah analisis
4. Berdasarkan analisis biaya gabungan, kinerja pelayanan gardu tol pada
kondisi optimal pada gardu tol tunai kendaraan roda dua dan menambah
Gerbang Tol Benoa adalah sebagai analisis biaya waktu tunggu kendaraan dan
berikut: biaya waktu tunggu barang.
a. Pada pelayanan dengan periode waktu
8 jam dan jumlah kedatangan 3.753
kendaraan (10.587 penumpang), DAFTAR PUSTAKA
kondisi optimal dapat dicapai jika Anonim. 2005. Peraturan Menteri Pekerjaan
hanya 1 gardu tol yang dibuka. Umum Nomor 392 Tahun 2005
Sedangkan jika jumlah gardu yang Tentang Standar Pelayanan Minimal
dibuka sebanyak 2 buah, maka (SPM) Jalan Tol. Jakarta.
kondisi optimal dapat tercapai jika Badan Pusat Statistik Propinsi Bali.
jumlah kedatangan sebesar 5.633 2013. Bali Dalam Angka 2012. Bali.
kendaraan (15.943 penumpang). Kennedy, J.B. and Neville, A.M.
b. Pada pelayanan dengan periode waktu 1976. Basic Statistical Methods For
9 jam dan jumlah kedatangan 4.766 Engineers And Scientist, Harper and
kendaraan (13.501 penumpang), Row Publishers, UK.
kondisi optimal dapat dicapai jika PT. Jasa Marga Bali Tol. 2013. Data Jalan Tol
hanya 1 gardu tol yang dibuka. Bali Mnadara Denpasar, Bali.
Sedangkan jika jumlah gardu yang Siagian, P. 1987. Penelitian Operasional Teori
dibuka sebanyak 2 buah, maka dan Praktek, Universitas Indonesia
kondisi optimal dapat tercapai jika Tamin, O. Z. 2003. Perencanaan dan
jumlah kedatangan sebesar 7.156 Pemodelan Transportasi, Edisi
kendaraan (20.481 penumpang). kesatu, Penerbit ITB, Bandung.
c. Pada pelayanan dengan periode waktu
12 jam dan jumlah kedatangan 4.941
kendaraan (13.992 penumpang),
kondisi optimal dapat dicapai jika
hanya 1 gardu tol yang dibuka.
Sedangkan jika jumlah gardu yang
dibuka sebanyak 2 buah, maka
kondisi optimal dapat tercapai jika
9

S-ar putea să vă placă și