Sunteți pe pagina 1din 7

Tugas Terstruktur

Personal Financial Planning


“ASURANSI RUMAH DAN KENDARAAN BERMOTOR“
Dosen Pengampu :
Dr. Nur Khusniyah Indrawati, SE.,Msi.

Disusun Oleh :
Riszkika Swarta Altri J. (165020201111008)
Nadia Permata Sari (165020201111017)
Karina Salsabila (165020201111025)

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
Jalan MT.Haryono 165 Malang 65145
Telp. 0341-555000 Fax. 0341-553834 Web. feb@ub.ac.id
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat dan hidayah yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa
atas segala rahmat dan kasih sayangnya dalam memberikan pengetahuan, kemampuan dan
kesempatan kepada kami sehingga mampu meyelesaikan penyusunan makalah ini dengan
lancar dan tepat waktu. Makalah ini ditulis sebagai bagian dari tugas mata kuliah Personal
Financial Planning yang membahas mengenai Asuransi Rumah dan Kendaraan Bermotor.

Kami menyadari bahwa keberhasilan penyusunan makalah ini tidak terlepas dari
dukungan dan bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk
itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya
makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini memang jauh dari sempurna. Untuk itu, kami
mengharapkan saran dan kritik sehingga makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat bermafaat bagi pembaca.

Malang, September 2018


Bab I
Pendahuluan
1.1.Latar Belakang
Bahaya, kerusakan, dan kerugian merupakan kenyataan yang harus dihadapi sehingga
memunculkan risiko dalam kehidupan khususnya di bidang ekonomi. Hal ini membutuhkan
persiapan dana tertentu sejak dini. Oleh karena itu, banyak orang menghindari bahaya dan
risiko kerugian melalui asuransi.
Asuransi merupakan sebuah sistem untuk mengurangi kehilangan finansial dengan
menyalurkan resiko kehilangan dari seseorang atau perusahaan ke lainnya. Apabila resiko
yang tak terduga itu menimpa salah seorang dari mereka yang menjadi anggota, maka
kerugian akan ditanggung bersama.
Asuransi disediakan oleh perusahaan asuransi yang merupakan lembaga keuangan
nonbank yang mempunyai peranan yang tidak jauh berbeda dari bank, yaitu bergerak dalam
bidang layanan jasa yang diberikan kepada masyarakat dalam mengatasi resiko yang akan
terjadi di masa yang akan datang. Perusahaan asuransi mempunyai perbedaan karaketeristik
dengan perusahaan nonasuransi.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa saja tipe risiko dan bagaimana metode mengelola risiko?
2. Apa saja program asuransi yang dapat mengelola risiko?
3. Kenapa asuransi property dan liability penting?
4. Apa saja tipe dan polis asuransi yang tersedia untuk kepemilikan dan menyewa
rumah?
5. Apa saja tipe asuransi untuk kendaraan bermotor?
6. Apa saja faktor yang mempengaruhi biaya asuransi kendaraan bermotor?
Bab II
Pembahasan
2.1. Asuransi dan Manajemen Risiko
2.1.1. Apa itu asuransi?
Asuransi adalah perlindungan terhadap kemungkinan kerugian finansial. Kapan akan
terjadi hal buruk pada diri kita atau property kita tidak bisa diketahui karena masa depan
tidak bisa diprediksi. Asuransi merupakan cara untuk mengantisipasi risiko buruk yang
mungkin terjadi. Asuransi memberikan perlindungan, seperti kehilangan, penyakit, dan
cedera. Meski jenis asuransi sangat beragam, tapi semua memiliki karakteristik yang sama
yaitu memberi ketenangan pikiran, dan melindungi dari kerugian finansial ketika terjadi
masalah.
Asuransi atau pertanggungan merupakan suatu perjanjian, maka di dalamnya paling
sedikit tersangkut dua pihak. Pihak yang satu adalah pihak yang seharusnya menanggung
resikonya sendiri, tetapi kemudian mengalihkannya kepada pihak lain, pihak pertama ini
disebut sebagai tertanggung atau dengan kata lain ialah pihak yang potensial mempunyai
resiko. Sedangkan pihak yang lain ialah pihak yang bersedia menerima resiko dari pihak
pertama dengan menerima suatu pembayaran yang disebut premi. Pihak yang menerima
resiko pihak yang satu tersebut lazim disebut sebagai penanggung (biasanya perusahaan
asuransi).
Perusahaan asuransi adalah bisnis berbagi risiko yang setuju untuk membayar
kerugian yang mungkin terjadi pada seseorang yang diasuransikan. Seseorang bergabung
dengan kelompok berbagi risiko dengan membeli kontrak yang dikenal sebagai kebijakan.
Pembeli kebijakan itu disebut pemegang polis. Berdasarkan kebijakan tersebut, perusahaan
asuransi setuju untuk mengambil risiko dari pemegang polis. Sebagai imbalannya, pemegang
polis membayar premi kepada perusahaan, yang merupakan biaya untuk asuransi.
Perlindungan yang diberikan oleh ketentuan polis asuransi dikenal sebagai cakupan, dan
orang yang dilindungi oleh kebijakan tersebut dikenal sebagai tertanggung.
2.1.2. Tipe Risiko
Ada beberapa istilah dalam asuransi diantaranya:
1. Risiko adalah ketidakpastian akan terjadinya suatu peristiwa yang dapat menimbulkan
kerugian ekonomis. Dalam bisnis asuransi, risiko mengacu pada fakta bahwa tidak
ada yang bisa memprediksi masalah. Ini berarti bahwa perusahaan asuransi
mengambil kesempatan setiap kali mengeluarkan kebijakan. Perusahaan asuransi
sering menyebut orang atau properti yang diasuransikan sebagai risiko.
2. Peril adalah penyebab langsung terjadinya kerugian. Kerugian atau kerusakan dapat
dialami karena terjadinya berbagai perils atau bencana. Bencana yang sering terjadi
adalah kecelakaan, kebakaran, kecerobohan dan ketidakjujuran. Bencana-bencana
yang dapat menimpa harta-benda dan penghasilan seharusnya dicermati dan dipelajari
oleh pengelola risiko sehingga perlindungan yang tepat dapat dilakukan untuk
mengendalikannya.
3. Hazard adalah keadaan yang dapat menimbulkan atau meningkatkan terjadinya
kerugian (chance of loss) dari suatu bencana yang terjadi. Hal-hal seperti
pemeliharaan rumah-tangga yang buruk, jalan raya yang rusak berlobang, mesin yang
tidak terawat, dan pekerjaan yang berbahaya adalah hazards, karena itu semua
merupakan keadaan yang dapat meningkatkan terjadinya kerugian.
Asuransi dirancang secara khusus untuk selalu berhubungan dengan risiko yang
dihadapi masyarakat. Ada dua kategori risiko yaitu risiko murni (pure risk) dan risiko
spekulasi (speculative risk). Risiko murni adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat
merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Sedangkan risiko
spekulasi adalah keadaan yang selalu memberi dua kemungkinan, yaitu untung atau rugi.
Risiko murni dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:
1. Personal risk (Risiko Perorangan) adalah risiko yang mempengaruhi kemapuan
seseorang untuk memperoleh manfaat ekonomi.
2. Property risk (Risiko Harta) merupakan kerugian yang terkait dengan kepemilikan
suatu benda akibat kehilangan, pencurian atau kerusakan.
3. Liability risk (Risiko Tanggung-gugat) merupakan risiko untuk menanggung kerugian
orang lain akibat ulah atau hal yang kita sebabkan.
2.1.3. Metode Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah proses perencanaan jangka panjang yang terorganisir untuk
melindungi diri, keluarga, serta property yang dimiliki. Kebutuhan manajemen risiko akan
berubah dari waktu ke waktu sehingga dibutuhkan kemampuan memahami dan mengelola
risiko yang efektif dan efisien. Beberapa metode manajemen risiko:
1. Risk Avoidance adalah menghindari kondisi yang dapat menyebabkan risiko. Cara ini
melibatkan trade-off yaitu situasi dimana seseorang harus membuat keputusan
terhadap dua hal atau lebih dengan mengorbankan salah satu aspek untuk memperoleh
aspek lain sebagai pilihan yang diambil.
2. Risk Reduction adalah menghapus atau mengurangi kemungkinan terjadi risiko karena
risiko tidak dapat dihindari sepenuhnya tapi bisa dikurangi.
3. Risk Assumption adalah mengasumsikan risiko yang mungkin terjadi sehingga bisa
menentukan tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko.
4. Risk Shifting adalah adalah mengalihkan kerugian yang mungkin terjadi akibat risiko
kepada pihak lain dengan konsekuensi biaya (kerugian) yang lebih kecil. Pengalihan
risiko terbaik bisa melalui asuransi. Dalam asuransi dikenal istilah deductible bisa
dibilang sebagai batas bawah dari besarnya klaim yang dapat dibayar oleh perusahaan
asuransi. Jika besar klaim lebih kecil dari deductible yang ditetapkan perusahaan,
maka perusahaan asuransi tidak akan melakukan pembayaran.
2.1.4. Merencanakan Program Asuransi
1. Tetapkan tujuan asuransi
Tujuan utama asuransi adalah meminimalkan risiko pribadi, properti, dan liability.
Pendapatan, usia, ukuran keluarga, gaya hidup, pengalaman, dan tanggung jawab
merupakan faktor penting dalam menentukan tujuan yang ditetapkan. Dalam menentukan
tujuan asuransi harus bisa mencapai sasaran berikut:
 Mengurangi kemungkinan hilangnya pendapatan yang disebabkan oleh kematian
dini, penyakit, kecelakaan, atau pengangguran
 Mengurangi kemungkinan kehilangan properti yang disebabkan oleh bahaya,
seperti kebakaran atau pencurian
 Mengurangi kemungkinan hilangnya pendapatan, tabungan, dan properti yang
disebabkan oleh kelalaian pribadi
2. Kembangkan sebuah Rencana
Hal yang perlu difikirkan adalah tentang risiko apa yang akan dihadapi dalam hidup,
maka perlu penyesuaian antara risiko dengan tujuan hidup. Untuk bisa memahaminya,
harus dikumpulkan informasi mengenai program asuransi, misalnya seperti apa atau
siapa saja yang harus diasuransikan, jenis-jenis asuransi yang dibutuhkan, besarnya
tingkat premi, dan kredibilitas perusahaan asuransi.
3. Mengimplementasikan Rencana ke dalam Tindakan
Pilih asuransi yang sesuai dengan perencanaan anggaran yang telah dibuat, hitung
kembali kebutuhan asuransi mulai dari kebutuhan dalam membeli asuransi jiwa,
kesehatan, serta asuransi yang melindungi seluruh properti. Lakukanlah satu persatu
dan upayakan tetap realistis dengan pendapatan serta anggaran.
4. Evaluasi terhadap hasil
Fikirkan untuk masa kurang lebih dua atau tiga tahun kedepan atau ketika ada
perubahan dalam fase hidup seperti menikah, memiliki anak, dan memiliki rumah
sendiri. Kebutuhan jumlah dana pertanggungan dalam asuransi akan bertambah
seiring dengan bertambahnya jumlah yang menjadi objek tanggungan dalam keluarga.
2.1.5. Property Insurance dan Liability Insurance dalam Rencana Keuangan
Klaim asuransi adalah permintaan pembayaran untuk menutupi kerugian finansial.
Kebanyakan orang menghabiskan banyak uang untuk rumah, kendaraan, perabotan, pakaian,
dan properti pribadi lainnya. Penting untuk melindungi barang ini dari kerugian yaitu
memasukkan asuransi properti dan liabilitas dalam rencana keuangan akan memberi
perlindungan dari kerugian finansial.
a. Property Damage or Loss
Pemilik properti menghadapi dua jenis risiko dasar: (1)kerusakan fisik yang
disebabkan oleh bahaya seperti kebakaran, angin, dan banjir. (2)kehilangan atau
kerusakan yang disebabkan oleh perilaku kriminal, seperti perampokan, perampokan,
vandalisme, dan pembakaran.
b. Liability
Liability adalah tanggung jawab hukum atas biaya finansial dari kehilangan atau
cedera orang lain. Seseorang dapat diadili secara hukum bertanggung jawab bahkan
jika cedera atau kerusakan itu bukan kesalahan orang tersebut.

S-ar putea să vă placă și