Sunteți pe pagina 1din 15

MANAJEMEN KONFLIK SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

HUBUNGAN ANTARA RELATIONSHIP CONFLICT DENGAN


KREATIVITAS DAN KEPUASAN ANGGOTA TIM

Kunto Wibisono
AMA Dharmala Jogjakarta

Abstract
The basic aim of this research is to examine the relationship conflicts with teams creativity
and team members satisfaction, also the conflict management behavior (contending, collaborating,
and avoiding) which take place in 77 teams of 14 Event Organizer in Jogjakarta. In analyzing
the data, researcher used regression and hierarchical regression method.
The result indicates there are relationships between conflicts with creativity and team
members’ satisfaction. Conflicts do not have any negative effect to the creativity. This research finds
the conflict’s positive effect to the creativity, also with the conflict management although it is not
moderating the relationship between conflict and creativity likewise the members’ satisfaction about
the team; collaborating conflict management has not a positive influence to the members’ satisfaction
about the team. The reason is every member of the team wants way and solutions, which they all
agree.
The findings obtained in this research are expected could be used as a supplement reference for
teams, especially the teams in Event Organizer to solve conflicts so the teams remain creative and
on the other hand the members feel satisfy about their team.
Keywords: relationship conflict, creativity, team members’ satisfaction conflict management,
collaborating, contending, avoiding, event organizer.

LATAR BELAKANG MASALAH sia secara efektif dan efisien. Meskipun


terdapat banyak teori tentang manaje-
Persaingan dalam dunia usaha di
men sumberdaya manusia, namun pada
era global saat ini sudah sangat ketat,
prakteknya untuk mencapai hal tersebut
setiap perusahaan dituntut untuk dapat
bukan merupakan satu hal yang mudah,
menggunakan sumberdaya yang dimiliki
sebab sumberdaya manusia ini terdiri
seoptimal mungkin, dalam arti
dari berbagai manusia dengan karakte-
perusahaan harus dapat menciptakan
ristik yang berbeda-beda.
keunggulan kompetitif, sehingga perusa-
haan diharapkan dapat menghadapi para Dalam usaha mengatur, mengkoor-
kompetitornya. dinasikan, ataupun melakukan kegiatan
lain yang berhubungan dengan
Salah satu permasalahan yang
pengelolaan sumberdaya manusia
dihadapi perusahaan adalah mencari
seringkali terjadi berbagai permasalahan
metode yang tepat untuk mengatur dan
yang muncul ke permukaan, salah satu
mengkoordinasikan sumberdaya manu-
bentuk permasalahan yang seringkali

Manajemen Konflik Sebagai …. (Kunto Wibisono) : 71 - 85 71


muncul adalah adanya relationship conflict. dengan pekerjaan, namun terkait
Penelitian ini selanjutnya akan mencoba dengan emosi negatif dan ancaman
menganalisis tentang pengaruh relation- akan identitas pribadi seseorang atau
ship conflict terhadap kreativitas dan harga diri seseorang (Pelled, 1995 dalam
kepuasan anggota tim. Dreu & Vianen, 2001). Dalam
relationship conflict juga terjadi ketidak
PERMASALAHAN setujuan antar anggota tim yang
berdasarkan pada ketidakcocokan antar
Dalam suatu tim sering terjadi
anggota yang menghasilkan kecurigaan,
permasalahan yang sering muncuk ke
ketidakpercayaan, dan kebencian antar
permukaan, salah satunya adalah
anggota tim (Brehemer, 1976; Guetzow
relationship conflict yang dimungkinkan
& Gyr, 1954; Faulk, 1982 dalam
dapat menimbulkan pengaruh pada
Bradford, Stringfellow, & Weitz, 2001).
kreativitas tim dan kepuasan anggota
terhadap tim. Untuk menanggulanginya, Berdasarkan penyebabnya, Barki
maka diperlukan perilaku manajemen dan Hartwick (2003) menyebutkan
konflik yang tepat diterapkan dari tiga bahwa terdapat tiga komponen yang
jenis manajemen konflik tersebut. menyebabkan terjadinya relationship
Penelitian ini akan mencoba mengana- conflict dalam tim. Ketiga komponen
lisis bagaimana tiga jenis perilaku tersebut adalah disagreement (ketidak-
manajemen konflik yang bersifat setujuan), interference (campur tangan),
melawan (contending), bekerja sama dan negative emotion (emosi yang bersifat
(collaborating), dan menghindar (avoiding), negatif). Ketiga komponen tersebut
memoderasi hubungan antara relationship dapat digambarkan dalam Diagram
conflict dengan kreativitas tim dan Venn seperti terlihat pada gambar 1.
kepuasan anggota terhadap tim.

TINJAUAN LITERATUR DAN


HIPOTESIS D,I
D I
Greenberg dan Baron (2000) D,I,N
mengutarakan bahwa konflik antar D, E I,
anggota organisasi (interpersonal conflict) NE NE
dapat terjadi karena: (1) kesalahan
dalam menilai sifat (faulty attribution), (2)
NE
komunikasi yang kurang (poor
communication), (3) kecenderungan
terhadap salah satu pihak yang
seringkali lain dengan kenyataan yang
terjadi (naive realism). Gambar 1. Diagram Venn Komponen
Relationship Conflict
Relationship conflict merupakan salah
satu bentuk konflik yang terkait dengan
informasi yang tidak berhubungan

72 BENEFIT, Vol. 9, No. 1, Juni 2005


Konflik pada dasarnya tidak selalu (Dreu dan Vianen, 2001): (1) Contending
memberikan pengaruh yang negatif bagi (melawan), pada jenis ini pihak yang
tim ataupun organisasi, Greenberg dan saling berkonflik melakukan pekerjaan
Baron (2000) justru melihat sisi positif yang bertentangan dan saling berlomba
konflik untuk membuka penyelesaian mencapai tujuan masing-masing; (2)
permasalahan masa lalu, memotivasi Collaborating (bekerja sama), adalah
karyawan untuk mengerti posisi mereka mengelola konflik dengan bekerja
dalam perusahaan, memberikan ide dan bersama dan mencari solusi bersama
inovasi baru, serta membuka perubahan yang dapat berguna bagi seluruh pihak
organisasional, selain itu konflik akan yang terlibat dalam konflik tersebut; (3)
memberikan keputusan yang lebih baik, Avoiding (menghindar), adalah kecende-
dan menambah komitmen organisasi. rungan untuk menghindari konflik yang
Sedangkan sisi negatif konflik adalah dihadapi.
memunculkan emosi negatif dan stres, Beberapa penelitian tentang
menurunkan komunikasi yang dibutuh- hubungan relationship conflict dengan
kan untuk koordinasi, memberikan keefektifan tim pernah dilakukan
stereotyping negatif, dan menekankan sebelumnya. Amason (1996) mengambil
loyalitas pada salah satu kelompok. sampel tim manajemen tingkat atas
Dari uraian di atas terlihat bahwa pada dua industri pengolahan makanan
penanganan konflik yang baik dan perakitan perabotan rumah tangga,
merupakan keharusan bagi perusahaan hasil penelitiannya menyebutkan jenis
agar pihak-pihak yang terlibat di manajemen konflik akan mempengaruhi
dalamnya dapat melaksanakan tugas- keefektifan pengambilan keputusan
tugasnya tanpa terganggu dengan stratejik di tingkat manajemen atas.
konflik yang dihadapi. Pada satu sisi Penelitian selanjutnya dilakukan
diharapkan perusahaan dapat meng- oleh Friedman, Currall, dan Tsai (2000)
hilangkan pengaruh negatif konflik yang mengambil sampel 85 manajer dan
dapat menurunkan efektifitas, menurun- profesional di rumah sakit di South
kan well-being, dan meningkatkan turnover Eastern, Amerika. Hasil penelitian ini
(Spector & Jex, 1998 dalam Dreu & menyebutkan bahwa setiap jenis
Vianen, 2001), akan tetapi di lain pihak manajemen konflik akan memberikan
perusahaan dapat mengelola konflik pengaruh yang berlainan dalam
untuk memacu perkembangan kehidupan menurunkan relationship conflict dan
organisasi terutama yang berhubungan menurunkan stres pada anggota tim.
dengan penciptaan inovasi dan ide baru,
Kemudian berdasarkan penelitian
serta menumbuhkan hubungan inter-
Jehn (1995) yang mengambil sampel
personal yang lebih efektif (Tjosvold,
sebanyak 633 anggota tim produksi dan
1997 dalam Dreu & Vianen, 2001).
tim manajemen perusahaan transportasi
Dalam menghadapi konflik yang menghasilkan bahwa relationship conflict
terjadi, terdapat tiga perilaku mana- berhubungan negatif dengan kepuasan
jemen konflik (conflict management anggota tim, sehingga akan menimbul-
behaviors) yang dapat digunakan, yaitu

Manajemen Konflik Sebagai …. (Kunto Wibisono) : 71 - 85 73


kan hubungan yang negatif pula pada memberikan kontribusi untuk penelitian
keefektifan tim. ini.
Berlawanan dengan penelitian Jehn Ketika orang saling bekerja sama
(1995), penelitian lain dilakukan oleh dalam suatu tim yang merupakan salah
Bradford, Stringfellow, dan Weitz satu wujud interaksi sosial, kegiatan ini
(2001) yang mengambil sampel tim terkait dengan isu-isu relationship. Salah
marketing dan tim research and satu atau beberapa anggota tim
development di satu perusahaan meneliti mungkin mempunyai rasa suka ataupun
tentang pengetahuan, komitmen, dan tidak suka pada anggota lainnya dengan
kekuatan anggota tim. Hasil penelitian berbagai alasan, berbagai pandangan
ini menunjukkan bahwa perbedaan politis, atau perasaan secara pribadi,
antara anggota tim dalam bidang kejadian inilah yang nantinya akan
pengetahuan, komitmen, dan kekuatan memicu terjadinya relationship conflict.
secara signifikan meningkatkan affective Relationship conflict merupakan salah
conflict, namun tidak berpengaruh pada satu bentuk konflik yang terkait dengan
task conflict. Hasil penelitian ini juga informasi yang tidak berhubungan
menyebutkan bahwa perbedaan pengeta- dengan pekerjaan, namun terkait
huan, komitmen, dan kekuatan anggota dengan emosi negatif dan ancaman
tim tidak memberikan pengaruh pada akan identitas pribadi seseorang atau
keefektifan tim dan tidak berpengaruh harga diri seseorang (Pelled, 1995 dalam
terhadap kepuasan anggota tim. Dreu & Vianen, 2001). Dalam beberapa
Pada tahun 2003 Holahan dan studi terdahulu sebagaimana diteliti oleh
Mooney (2003) melakukan penelitian Amason (1996); Friedman (1998); Jehn
pada tim di bidang proyek yang (1995); Bradford, Stringfellow, dan
bervariasi, seperti tim pengembangan Weitz (2001); Holahan dan Mooney
produk dan jasa di suatu perusahaan, (2003); serta Jehn, Chadwick, dan
tim dalam militer, dan tim customer Thatcher (2000); dan Dreu & Vianen,
service. Hasil penelitian ini adalah jumlah (2001) menyatakan bahwa relationship
konflik yang terjadi akan mempengaruhi conflict mempunyai hubungan negatif
keefektifan tim. Kemudian beberapa dengan fungsi dan keefektifan tim.
sebab yang mempengaruhi jumlah Bertitik tolak dari hasil penelitian ini,
konflik yang terjadi dalam tim adalah maka hipotesis yang dapat ditarik
keadaan organisasional, tugas dalam adalah:
tim, dan seberapa besar keterkaitan tim
terhadap proyek yang dijalankan. Hipotesis 1, relationship conflict berhubu-
ngan negatif dengan (a) kreativitas
Penelitian lain yang dilakukan oleh dan (b) kepuasan anggota terhadap
Jehn, Chadwick, dan Thatcher (2000) tim.
menghasilkan suatu kesimpulan bahwa
kepuasan anggota tim akan mempe- Meskipun relationship conflict
ngaruhi kinerja timnya. Beberapa hasil berhubungan negatif dengan kreativitas
penelitian di atas diharapkan dapat tim dan kepuasan anggota tim, ternyata
perilaku manajemen konflik memoderasi

74 BENEFIT, Vol. 9, No. 1, Juni 2005


hubungan antara relationship conflict memberikan efek moderasi negatif
dengan kreativitas tim dan kepuasan pada hubungan antara relationship
anggota tim. Ketika perilaku manajemen conflict dengan kreativitas tim.
koflik collaboration digunakan untuk
mengatasi konflik, proses untuk MODEL PENELITIAN
membuat keputusan yang dapat saling
Model yang digunakan untuk
diterima ternyata dapat meningkatkan
menguji keempat hipotesis dapat dilihat
kepuasan anggota terhadap tim.
dalam gambar 2.
Sementara untuk contending, ketika

Gambar 2. Hipotesis Penelitian

terjadi perlawanan antar anggota tim METODE PENELITIAN


yang berkonflik terjadi, maka hal ini
Populasi dan Sampel
akan menurunkan kepuasan anggota
terhadap tim. Berdasarkan teori ini, Populasi penelitian ini adalah
maka hipotesisnya adalah (Bradford, seluruh anggota tim penyelenggara
Stringfellow, & Weitz, 2001): kegiatan hiburan (Entertaintment Event
Organizer) yang ada di Yogyakarta.
Hipotesis 2, perilaku manajemen
Teknik pengambilan sampel dalam
konflik bekerja sama (collaborating)
penelitian ini adalah purposive sampling,
memberikan efek moderasi positif
yaitu pengambilan sampel yang didasar-
pada hubungan antara relationship
kan pada pertimbangan untuk menye-
conflict dengan kepuasan anggota
suaikan beberapa kriteria penelitian agar
terhadap tim.
dapat meningkatkan ketepatan sampel
Hipotesis 3, perilaku manajemen (Cooper & Schindler, 2003). Salah satu
konflik melawan (contending) mem- kriteria yang digunakan adalah tingkat
berikan efek moderasi negatif pada pendidikan anggota tim minimal SLTA
hubungan antara relationship conflict dengan tujuan untuk mempermudah
dengan kepuasan anggota terhadap pengisian kuesioner. Jumlah sampel
tim. yang diambil dalam penelitian ini adalah
Hipotesis 4, perilaku manajemen 50 tim penyelenggara kegiatan hiburan
konflik menghindar (avoiding) (Entertaintment Event Organizer) yang ada

Manajemen Konflik Sebagai …. (Kunto Wibisono) : 71 - 85 75


di Yogyakarta. Penentuan besarnya sangat setuju (Bradford, Stringfellow,
jumlah sampel ini didasarkan pada & Weitz, 2001).
pendapat Roscoe dalam Sekaran (1992),
yang menyatakan bahwa jumlah sampel
• Manajemen Konflik
lebih besar dari 30 dan kurang dari 500
pada sebagian besar penelitian sudah Manajemen konflik menunjuk-
dapat mewakili populasinya. Sampel kan bagaimana suatu tim berusaha
juga ditambahkan karena pada menyelesaikan konflik yang dihadapi,
penelitian terdahulu (Dreu dan Vianen, terdapat tiga perilaku yang diteliti
2001) hanya mengambil sampel dalam tulisan ini. Item pertanyaan
sebanyak 27 tim dan menjadi salah satu terdiri dari 6 item untuk perilaku
keterbatasan dalam penelitian tersebut. contending, 5 item pertanyaan untuk
avoiding, dan 6 item pertanyaan untuk
Variabel dan Pengukuran Variabel collaborating. Alternatif jawaban pada
pertanyaan ini terdiri dari 7 skala
• Relationship conflict Likert, dengan nilai 1 untuk tidak
Secara definitif relationship conflict pernah, dan nilai 7 diberikan untuk
merupakan salah satu bentuk konflik jawaban yang menyatakan sangat
yang terkait dengan informasi yang sering (Bradford, Stringfellow, &
tidak berhubungan dengan pekerjaan, Weitz, 2001).
namun terkait dengan emosi negatif
dan ancaman akan identitas pribadi • Kreativitas
seseorang atau harga diri seseorang Kreativitas merupakan solusi
(Pelled, 1995 dalam Dreu & Vianen, untuk menyelesaikan permasalahan-
2001). permasalahan dalam tim. Kreativitas
Pengukuran relationship conflict dapat diartikan sebagai kreasi yang
dalam penelitian ini selanjutnya akan sangat berguna bagi tim untuk
mengadaptasi instrumen yang diguna- menyelesaikan masalah-masalahnya
kan oleh (Bradford, Stringfellow, & (Amabile, 1983 dalam Bradford,
Weitz, 2001). Pertanyaan ini ditujukan Stringfellow, dan Weitz, 2001). Untuk
pada anggota tim untuk meranking melakukan pengukuran akan
bagaimana sikap anggota tim digunakan empat item pertanyaan
terhadap relationship conflict, setuju atau dengan alternatif jawaban pada
tidak setuju terhadap konflik tersebut. pertanyaan ini terdiri dari 7 skala
Untuk menanyakan permasalahan Likert, dengan nilai 1 untuk sangat
konflik ini diberikan 5 item tidak setuju, dan nilai 7 diberikan
pertanyaan. Alternatif jawaban pada untuk jawaban yang menyatakan
pertanyaan ini terdiri dari 7 skala sangat setuju (Bradford, Stringfellow,
Likert, dengan nilai 1 untuk sangat & Weitz, 2001).
tidak setuju, dan nilai 7 diberikan • Kepuasan Anggota Tim
untuk jawaban yang menyatakan
Kepuasan anggota terhadap tim
dinilai dengan menggunakan lima

76 BENEFIT, Vol. 9, No. 1, Juni 2005


item pertanyaan dengan alternatif Cronbach alpha lebih besar dari 0,6
jawaban pada pertanyaan ini terdiri berarti instrumen yang digunakan untuk
dari 7 skala Likert, dengan nilai 1 mengukur variabel dalam penelitian ini
untuk sangat tidak setuju, dan nilai 7 reliabel (Cooper & Schindler, 2003).
diberikan untuk jawaban yang
menyatakan sangat setuju (Bradford, Analisis Data
Stringfellow, & Weitz, 2001). Berdasarkan data yang diperoleh
selanjutnya akan dianalisis dengan
• Jumlah anggota dalam tim menggunakan metoda regresi hirarkis
Jumlah anggota dalam tim adalah (hierarchical regression) dengan variabel
seberapa banyak anggota dalam tim dependen kreativitas dan kepuasan
tersebut. Pertanyaan yang berhubung- anggota tim, kemudian relationship conflict
an dengan ukuran tim akan diberikan sebagai variabel independen, sedangkan
supervisor dengan memberikan kete- tiga jenis manajemen konflik
rangan seberapa banyak anggota yang (collaborating, contending, dan avoiding)
berada dalam tim tersebut. Jadi sebagai variabel moderator.
ukuran tim nantinya akan mencer-
minkan jumlah anggota dalam tim. HASIL DAN PEMBAHASAN
Ukuran dalam tim ini selanjutnya
Statistik Deskriptif
akan digunakan sebagai variabel
kontrol. Jumlah anggota ini kemudian Peneliti menyebarkan kuesioner
disesuaikan kembali dengan jumlah untuk 100 tim, namun kuesioner yang
responden yang diambil dalam tim kembali sebanyak 89 tim (respon rate
(Dreu & Vianen, 2001). 89%), 12 tim tidak digunakan karena
banyak jawaban yang tidak lengkap.
Uji Validitas dan Reliabilitas Hasil terakhir yang diperoleh sebanyak
77 tim (77%) dari 14 Event Organizer,
Uji Validitas dilakukan untuk dengan jumlah anggota termasuk
mengetahui sejauh mana alat ukur yang supervisornya 282 orang. Waktu yang
digunakan dalam penelitian dapat dibutuhkan peneliti untuk menyebar
mengukur apa yang sebenarnya peneliti kuesioner hingga mencapai respon rate
ukur atau dapat digunakan untuk 89% kurang lebih 3 bulan.
menguji instrumen penelitian agar
instrumen tersebut dapat memberikan Mean, standar deviasi, dan
hasil yang sesuai dengan tujuannya. interkorelasi dari variabel-variabel
Untuk melakukan uji validitas akan penelitian dapat dilihat pada tabel 1.
menggunakan confirmatory factor analysis Dalam tabel 1 dapat ditunjukkan bahwa
(Cooper & Schindler, 2003). mean relationship conflict, collaborating,
satisfaction, dan kreativitas cenderung
Reliabilitas adalah ukuran tinggi (mendekati nilai maksimal),
konsistensi internal dari indikator sementara mean untuk jumlah anggota,
sebuah construct. Uji reliabilitas dalam contending, dan avoiding cenderung rendah
penelitian ini dilakukan dengan (mendekati nilai minimal). Tabel 1 juga
menggunakan Cronbach alpha. Jika nilai

Manajemen Konflik Sebagai …. (Kunto Wibisono) : 71 - 85 77


menunjukkan adanya hubungan yang atory Factor Analysis (Cooper &
positif antara satisfaction dengan Schindler, 2003), hasil dari pengolahan
kreativitras (r=0,246, p<0,01), variabel data dengan menggunakan SPSS 12
collaboration juga mempunyai hubungan dapat dilihat pada Tabel 2.
yang positif dengan kreativitas Berdasarkan pengujian validitas
(r=0,348, p<0,01). Kemudian variabel menunjukkan bahwa seluruh instrumen
relationship conflict ternyata mempunyai penelitian dapat loading pada
hubungan yang positif dengan konstruknya masing-masing dengan
kreativitas (r=0,136, p<0,05). Hasil nilai factor loading di atas 0,40. Dengan
berikutnya menunjukkan bahwa demikian dapat dikatakan bahwa
collaboration berhubungan positif dengan seluruh instrumen yang digunakan
satisfaction (r=0,147, p<0,05). dalam penelitian ini valid.
Pengujian instrumen berikutnya
Hasil Pengujian Validitas dan adalah pengujian reliabilitas, rekapitulasi
Reliabilitas nilai Cronbach alpha hasil pengujian
Setelah melakukan pengujian reliabilitas dengan menggunakan SPSS
validitas dengan menggunakan Confirm- dapat dilihat dalam Tabel 3.

Tabel 1. Statistik Deskriptif

Variabel Min Maks Mean SD 1 2 3 4 5 6

Jumlah
1 Anggota 1,00 4,00 1,8014 0,7567

2 Relationship 7,00 34,00 24,3298 6,0884 0,012


Conflict

3 Contending 6,00 41,00 15,8617 6,7602 -0,090 0,021

4 Avoiding 6,00 30,00 13,9894 5,5498 0,124* 0,219** 0,124*

5 Collaborating 6,00 42,00 32,7234 7,3156 -0,119 -0,006 0,218** 0,049

6 Satisfaction 9,00 42,00 31,2872 6,4840 -0,026 0,005 0,020 0,024 0,147

7 Kreativitas 10,00 28,00 23,4255 3,1515 -0,060 0,136* -0,070 0,039 0,348** 0,246**

Catatan
N = 282
* Signifikan pada level 0,05
** Signifikan pada level 0,01

78 BENEFIT, Vol. 9, No. 1, Juni 2005


Tabel 2. Hasil Pengujian Validitas
a
Rotated Component Matrix

Component
1 2 3 4 5 6
rel1 ,878
rel2 ,674
rel3 ,677
rel4 ,695
rel5 ,877
cont1 ,460
cont2 ,619
cont3 ,581
cont4 ,683
cont5 ,714
cont6 ,603
avo1 ,816
avo2 ,882
avo3 ,870
avo4 ,807
avo5 ,698
cola1 ,723
cola2 ,564
cola3 ,806
cola4 ,727
cola5 ,649
cola6 ,689
sat1 ,812
sat2 ,861
sat3 ,896
sat4 ,893
sat5 ,834
sat6 ,727
crea1 ,562
crea2 ,809
crea3 ,829
crea4 ,556
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 6 iterations.

Tabel 3. Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Cronbach alpha


Relationship conflict 0,828
Contending 0,684
Avoiding 0,872
Collaborating 0,809
Satisfaction 0,917
Kreativitas 0,725

Berdasarkan analisis reliabilitas Hasil Analisis Data


dapat ditunjukkan bahwa nilai Cronbach
Pengujian atas data yang diperoleh
alpha untuk seluruh instrumen yang
menunjukkan bahwa ternyata secara
digunakan dalam penelitian ini reliabel,
signifikan relationship conflict berpengaruh
karena nilai Cronbach alpha-nya di atas
positif dengan kreativitas (β=0,136;
0,60.
p<0,05). Meskipun terdapat pengaruh
yang signifikan, namun karena arah

Manajemen Konflik Sebagai …. (Kunto Wibisono) : 71 - 85 79


pengaruh tersebut positif hal ini terhadap kepuasan anggota terhadap
bertentangan dengan hipotesis 1a, tim. Selanjutnya berdasarkan analisis
sehingga hipotesis 1a tidak didukung. regresi diperoleh hasil bahwa tidak
Terjadinya pengaruh positif antara terjadi pengaruh yang signifikan antara
relationship conflict dan kreativitas ini relationship conflict terhadap kepuasan
dapat mendukung beberapa teori lain anggota terhadap tim (β=0,079;
yang menyebutkan bahwa terjadinya p>0,05). Berdasarkan hasil ini, maka
relationship conflict cenderung akan hipotesis 1b tidak didukung. Penjelasan
menghasilkan ketidaknyamanan karya- hasil tersebut disertai fakta yang terjadi
wan dalam bekerja. Kondisi di lapangan ketika tim Event Organizer
ketidaknyamanan dalam bekerja melakukan kegiatannya, mereka
seringkali justru memberikan dorongan biasanya tidak terlalu memikirkan
bagi para karyawan untuk menemukan relationship conflict yang terjadi sebab
cara dan menemukan metode yang menurut mereka proyek seperti ini
lebih baik untuk menyelesaikan hanya berjalan dalam satu periode saja,
pekerjaannya, proses untuk menemukan sehingga penelitian ini menghasilkan
metode dan cara yang lebih baik inilah tidak adanya pengaruh yang signifikan
yang merupakan esensi dari kreativitas antara relationship conflict dengan
(March & Simon, 1958; Staw, 1984; kepuasan anggota. Sebab lain yang
Van Gundy, 1987; Hirschman, 1970 mungkin terjadi adalah anggota tim
dalam Zhou & George, 2001). Bukti yang berkonflik akan berusaha
penelitian lain menyebutkan bahwa menghindar dengan anggota lain yang
terjadinya relationship conflict seringkali pernah berkonflik dengannya, sehingga
justru meningkatkan kreativitas anggota dalam proyek ini dia tidak memilih
tim karena munculnya kemauan mereka anggota yang pernah saling berten-
untuk saling menyatukan pemikiran tangan (Jehn, 1995).
(Carnevale & Probst, 1998; Van Dyne Pengujian berikutnya adalah efek
& Saavedra, 1996; Nemeth & Staw, moderasi manajemen konflik pada
1989; dalam De Dreu & Weingart, hubungan antara relationship conflict
2003). Pemikiran lainnya dapat dengan kepuasan anggota terhadap tim
menunjukkan bahwa adanya bantuan ataupun efek moderasi manajemen
dan support rekan kerja dapat membantu konflik pada hubungan antara
memberikan ide dan pertimbangan bagi relationship conflict dengan kreativitas.
anggota tim untuk menyelesaikan Berdasarkan hasil analisis data,
permasalahan tugasnya ataupun rekapitulasi pengujian efek moderasi ini
perselisihan yang dihadapi (Zhou & dapat dilihat pada Tabel 4, Tabel 5, dan
George, 2001). Tabel 6.
Analisis berikutnya adalah menguji
pengaruh antara relationship conflict

80 BENEFIT, Vol. 9, No. 1, Juni 2005


Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Pengujian Efek Moderasi
(Menguji Efek Moderasi Manajemen Konflik Collaborating)

Satisfaction
Variabel
β R² ∆R²
Step 1
Jumlah Anggota -0,026 0,001 0,000
Step 2
Jumlah Anggota -0,026 0,001 0,000
Relationship Conflict 0,005
Step 3
Jumlah Anggota -0,009 0,022 0,021
Relationship Conflict 0,006
Collaborating 0,146
Step 4
Jumlah Anggota -0,007 0,027 0,005
Relationship Conflict 0,352
Collaborating 0,432
Relationship Conflict X Collaborating -0,454

Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Pengujian Efek Moderasi


(Menguji Efek Moderasi Manajemen Konflik Contending)

Satisfaction
Variabel
β R² ∆R²
Step 1
Jumlah Anggota -0,026 0,001 0,000
Step 2
Jumlah Anggota -0,026 0,001 0,000
Relationship Conflict 0,005
Step 3
Jumlah Anggota -0,025 0,001 0,000
Relationship Conflict 0,005
Contending 0,017
Step 4
Jumlah Anggota -0,027 0,004 0,003
Relationship Conflict 0,146
Contending 0,261
Relationship Conflict X Contending -0,291

Manajemen Konflik Sebagai …. (Kunto Wibisono) : 71 - 85 81


Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Pengujian Efek Moderasi
(Menguji Efek Moderasi Manajemen Konflik Avoiding)

Kreativitas
Variabel
β R² ∆R²
Step 1
Jumlah Anggota -0,060 0,004 0,000
Step 2
Jumlah Anggota -0,062 0,022 0,018
Relationship Conflict 0,136
Step 3
Jumlah Anggota -0,064 0,022 0,000
Relationship Conflict 0,133
Avoiding 0,018
Step 4
Jumlah Anggota -0,073 0,031 0,009
Relationship Conflict -0,084
Avoiding -0,358
Relationship Conflict X Avoiding 0,483

Berdasarkan hasil analisis pada Berdasarkan hasil analisis pada


Tabel 4 menunjukkan bahwa variabel Tabel 5 menunjukkan bahwa variabel
kontrol jumlah anggota tidak kontrol jumlah anggota tidak
berpengaruh terhadap kepuasan berpengaruh terhadap kepuasan
anggota. Hal ini dibuktikan dari hasil anggota. Hal ini dibuktikan dari hasil
analisis regresi yang tidak signifikan analisis regresi yang tidak signifikan
(β=-0,026; p>0,05). Kemudian dalam (β=-0,026; p>0,05). Kemudian dalam
pengujian efek moderasi (step 3 dan step pengujian efek moderasi (step 3 dan
4) menunjukkan hasil yang tidak step 4) menunjukkan hasil yang tidak
signifikan (β=-0,454; p>0,05), signifikan (β=-0,291; p>0,05), meski-
meskipun terjadi perubahan nilai ∆R pun terjadi perubahan nilai ∆R sebesar
sebesar 5%. Berdasarkan hasil ini dapat 3%. Berdasarkan hasil ini dapat
disimpulkan bahwa hipotesis 2 tidak disimpulkan bahwa hipotesis 3 tidak
didukung. Hasil penelitian ini sesuai didukung. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian Bradford, dengan penelitian Bradford,
Stringfellow, & Weitz (2001) yang Stringfellow, & Weitz (2001) yang
menyatakan bahwa perilaku manajemen menyatakan bahwa perilaku manajemen
konflik untuk melakukan upaya bekerja konflik untuk melakukan upaya
sama (collaborating) tidak memberikan melawan (contending) tidak memberikan
efek moderasi positif pada hubungan efek moderasi negatif pada hubungan
antara relationship conflict dengan antara relationship conflict dengan
kepuasan anggota terhadap tim. kepuasan anggota terhadap tim.

82 BENEFIT, Vol. 9, No. 1, Juni 2005


Kedua pengujian hipotesis praktek di lapangan anggota tim event
(hipotesis 2 dan hipotesis 3) dapat organizer selalu berusaha menghindari
dijelaskan sesuai dengan kejadian di permasalahan yang terjadi sebab mereka
lapangan. Ketika tim Event Organizer lebih konsisten untuk segera
melakukan kegiatannya, mereka menyelesaikan pekerjaan. Mereka
biasanya tidak terlalu memikirkan beranggapan dengan menghindari
relationship conflict yang terjadi sebab permasalahan yang terjadi mereka dapat
menurut mereka proyek seperti ini menghasilkan jalan keluar yang dapat
hanya berjalan dalam satu periode saja, disetujui bersama karena mereka
sehingga upaya apapun yang dilakukan beranggapan jika jalan keluar dapat
dalam menyelesaikan relationship conflict disetujui bersama, hal ini akan
tidak akan memberikan efek moderasi memberikan iklim yang sehat bagi tim
yang positif pada hubungan antara tersebut sehingga mereka dapat
relationship conflict dengan kepuasan bersama-sama mencetuskan ide-ide
anggota. Kenyataan lain yang mungkin baru yang lebih baik dalam menghadapi
terjadi adalah anggota tim yang diteliti permasalahan yang dihadapi.
merupakan anggota tim yang kompak
dan saling mempunyai kecocokan pada IMPLIKASI DAN
masing-masing anggota, sebab anggota KETERBATASAN PENELITIAN
tim dipilih dari orang-orang yang sudah
Hasil penelitian yang bertentangan
saling mengenal satu sama lain dan
dengan penelitian sebelumnya, yaitu
dapat saling memahami satu sama lain.
menunjukkan adanya hubungan positif
Kecenderungan ini terjadi karena
antara relationship conflict dengan
biasanya anggota tim akan berusaha
kreativitas. Hubungan positif tersebut
menghindar dengan orang lain yang
kemungkinan terjadi karena relationship
pernah berkonflik dengannya, sehingga
conflict cenderung akan menghasilkan
dalam proyek ini dia tidak memilih
ketidaknyamanan karyawan dalam
orang yang pernah saling bertentangan
bekerja justru memberikan dorongan
pendapat dengannya (Jehn, 1995).
bagi para karyawan untuk menemukan
Berdasarkan hasil analisis pada cara dan metode yang lebih baik untuk
Tabel 6 menunjukkan bahwa variabel menyelesaikan pekerjaannya. Proses
kontrol jumlah anggota tidak berpenga- untuk menemukan metode dan cara
ruh terhadap kepuasan anggota. Hal ini yang lebih baik inilah yang merupakan
dibuktikan dari hasil analisis regresi esensi dari kreativitas (March & Simon,
yang tidak signifikan (β=-0,060; 1958; Staw, 1984; Van Gundy, 1987;
p>0,05). Kemudian dalam pengujian Hirschman, 1970 dalam Zhou &
efek moderasi (step 3 dan step 4) George, 2001). Meningkatnya kreati-
menunjukkan hasil yang tidak signifikan vitas juga dapat didorong karena
(β=0,483; p>0,05), meskipun terjadi munculnya kemauan anggota yang
perubahan nilai ∆R sebesar 9%. berkonflik untuk saling menyatukan
Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan pemikiran (Carnevale & Probst, 1998;
bahwa hipotesis 4 tidak didukung. Pada Van Dyne & Saavedra, 1996; Nemeth

Manajemen Konflik Sebagai …. (Kunto Wibisono) : 71 - 85 83


& Staw, 1989; dalam De Dreu & masih menggunakan data self report
Weingart, 2003). Selain itu, adanya untuk menilai variabel penelitian ini,
bantuan dan support rekan kerja dapat meskipun sudah melibatkan
membantu memberikan ide dan supervisor namun dalam penelitian ini
pertimbangan bagi anggota tim untuk supervisor tetap dianggap sebagai
menyelesaikan permasalahan tugasnya salah satu bagian dari tim tersebut.
ataupun perselisihan yang dihadapi Pada penelitian berikutnya sebaiknya
(Zhou & George, 2001). peneliti dapat menentukan setting
Beberapa keterbatasan yang penelitian yang lebih objektif
terdapat dalam penelitian ini adalah (1) sehingga peneliti dapat memasukkan
bahwa penelitian ini hanya dilakukan sumber data lain sehingga dapat
pada tim yang homogen, dalam hal ini mengurangi common method bias
seluruh tim mempunyai kesamaan (Podsakoff & MacKenzie, 2003).
dalam bidang kerja, yaitu tim dalam
even organizer. Penelitian selanjutnya DAFTAR PUSTAKA
mungkin dapat lebih dikembangkan Amabile TM. 1998. How to Kill
pada berbagai jenis tim yang bervariasi Creativity. Harvard Business Review,
pekerjaannya; (2) Masih adanya kue- September-October 1998.
sioner yang diberikan dengan waktu
tenggang antara 1 hingga 2 bulan Amason AC. 1996. Distinguishing the
setelah even kadangkala berpengaruh Effect of Functional and Dysfunc-
terhadap keakuratan pengisiannya, tional Conflict on Strategic
karena ada kemungkinan responden Decision Making: Resolving A
sudah tidak dapat mengingat Paradox for Top Management
kejadiannya dengan baik. Penelitian Groups. Academy of Management
mendatang diharapkan kuesioner dapat Journal, 39:123-148.
diberikan pada responden pada saat Barki H, Hartwick J. 2003. Rethinking
mereka selesai menangani satu even; (3) Interpersonal Conflict. Cahier du
Penelitian ini masih menggunakan GreSi, 03-10:1-31.
desain cross-sectional, yang berarti Bradford KD, String Fellow A, Weitz
arah kausalitas tidak dapat dijelaskan BA. 2001. Managing Conflict to
dengan baik, karena data dikumpulkan Improve The Effectiveness of Ad-
pada waktu yang sama. Hal tersebut Hoc Marketing Teams.
menunjukkan bahwa kausalitas antara Cooper, Donald R, and Schindler,
variabel independen dan dependen Pamela S. 2003. Business Research
tidak dapat disimpulkan, serta tidak Methods, 7th Edition, McGraw Hill,
menggambarkan fenomena yang Irwin.
sebenarnya. Riset selanjutnya,
De Dreu CKW, Van Vianen, AEM.
disarankan menggunakan longitudinal
2001. Managing Relationship
study, karena dapat menggambarkan
Conflict and the Effectiveness of
fenomena sesuai dengan realita
Organizational Teams. Journal of
(Cooper & Schindler, 2003); (4) Peneliti
Organizational Behaviour, 22:309-328.

84 BENEFIT, Vol. 9, No. 1, Juni 2005


De Dreu CKW, Weingart, LR. 2003. The Effects of Value Congruence,
Task Versus Relationship Conflict, Individual Demographic Dissimi-
Team Performance, and Team larity, and Conflict on Workgroup
Member Satisfaction: A Meta- Outcomes. International Journal of
Analysis. Journal of Applied Conflict Management, 8:287-305.
Psychology, 88:741-749. Podsakoff PM, Mackenzie SB, Lee J,
Friedman RA, Tidd ST, Currall SC, Tsai Podsakoff NP. 2003. Common
JC. 2000. What Goes Around Method Biases in Behavioural
Comes Around: the Impact of Research: A Critical Review of the
Personal Conflict Style on Work Literature and Recommended
Conflict and Stres. International Remedies. Journal of Applied
Journal of Conflict Management, 11:32- Psychology, 88:879-903.
55. Simons TL, Peterson RS. 2000. Task
Greenberg J, and Baron, RA. 2000. Conflict and Relationship Conflict
Behaviour in Organizations, in Top Management Teams: The
Prentice Hall Inc. Seventh Edition. Pivotal Role of Intragroup Trust.
Holahan PJ, Mooney AC. 2003. Under- Journal of Applied Psychology, 85:102-
standing conflict in project teams: 111.
an investigation of organizational, Sekaran U. 1992. Research Methods for
task, and team-level determinants. Business: A Skill Building Approach.
Unpublished PICMET Conference. Singapore: John Willey & Sons Inc.
Jehn K. 1995. A Multimethod Exami- Tjosvold D, Cho YH, Park HH, Liu
nation of the Benefits and WC, Sasaki S. 2001. Interdepen-
Detriments of Intragroup Conflict. dence and Managing Conflict with
Administrative Science Quarterly, Sub-Contractors in the Construction
40:256-282. Industry in East Asia. Asia Pacific
Jehn K. 1997. A Qualitative Analysis of Journal of Management, 18:295-313.
Conflict Types and Dimensions in Zhou J, George JM. 2001. When Job
Organizational Groups. Administra- Dissatisfaction Leads to Creativity:
tive Science Quarterly, 42:530-557. Encouraging the Expression of
Jehn K, Chadwick C, Thatcher SMB. Voice. Academy of Management
2000. To Agree or not To Agree: Journal, 44:682-696.

Manajemen Konflik Sebagai …. (Kunto Wibisono) : 71 - 85 85

S-ar putea să vă placă și