Sunteți pe pagina 1din 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ASI EKSKLUSIF

OLEH:

TISSA OPILASELI

070117B074

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

UNGARAN

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : ASI (Air Susu Ibu)


Pokok Bahasan : Pentingnya ASI Eksklusif
Sasaran : Pasien post partum
Tempat : Ruang Mawar 1
Hari/tanggal : Juli 2018
Jam : 09.00 WIB – selesai

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta dapat memahami dan mampu
melaksanakan ASI eksklusif dan cara menyusui yang benar.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta penyuluhan dapat :
1. Menjelaskan pengertian ASI eksklusif.
2. Menjelaskan manfaat ASI eksklusif bagi ibu dan bayi.
3. Menjelaskan kandungan (isi) ASI.
4. Menjelaskan persiapan menyusui.
5. Menjelaskan dan mempraktikkan langkah-langkah menyusui yang benar.

B. SASARAN
Keluarga dengan anak usia bayi 0-6 bulan.

C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
D. MEDIA
a. SAP
b. Lembar balik
c. Leaflet
E. MATERI
1. Pengertian ASI eksklusif.
2. Manfaat ASI eksklusif bagi ibu dan bayi.
3. Kandungan (isi) ASI.
4. Persiapan menyusui.
5. Langkah-langkah menyusui yang benar.

F. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: keluarga
: penyaji

G. KEGIATAN PENYULUHAN

No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode

1. Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam Ceramah

2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan

3. Menjelaskan tujuan umum 3. Mendengarkan.


dan tujuan khusus
4. Menjawab
4. Memberikan apersepsi

1. Memberi Materi :

2. Penyampaian 20 menit a. pengertian ASI eksklusif. Ceramah


materi manfaat ASI eksklusif bagi
ibu dan bayi.
1. Mendengar, melihat
b. kandungan (isi) ASI. dan memperhatikan.

c. Persiapan menyusui dan


langkah-langkah menyusui
yang benar.

2. Menganjurkan peserta untuk


bertanya mengenai materi.

3. Menjawab pertanyaan yang


diajukan oleh peserta.
2. Bertanya.
2.2 1. Menyimpulkan semua
penyuluhan yang telah Ceramah,
dilaksanakan. Tanya
jawab
2. Salam penutup.
3. Mendengar. Ceramah

3. 1. Mendengarkan
Penutup
5 menit
2. Menjawab salam.

H. KEGIATAN EVALUASI

1. Evaluasi struktur
a. Satuan pengajar sudah siap satu hari sebelum diaksanakan
b. Alat dan tempat sudah siap sebelum kegiatan dilaksanakan
c. Penyuluh sudah siap sebelum kegiatan dilaksanakan
2. Evaluasi proses
a. Ibu antusias terhadap materi penyuluhan
b. Ibu mengikuti jalannya penyuluhan dari awal sampai akhir
c. Ibu mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi hasil
a. Ibu mampu menjelaskan kembali tentang pengertian ASI dan Asi Ekslusif
b. Ibu mampu menyebutkan dan menjelaskan kembali tentang kandungan dalam
ASI
c. Ibu mampu menyebutkan dan menjelaskan kembali Manfaat pemberian ASI
untuk bayi dan ibu

LAMPIRAN MATERI

KONSEP DASAR ASI (AIR SUSU IBU)


1. Pengertian

Adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman pendamping (termasuk air jeruk,
madu, air, gula), yang dimulai sejak bayi baru lahir sampai dengan usia 6 bulan
(Sulityawati:2009). Sedangkan menurut (Dwi Sunar Prasetyono:2009) sesungguhnya
yang dimaksud dengan pemberian ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6
bulan tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air
putih, serta tanpa tambahan makanan padat, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur
nasi, dan nasi tim, kecuali vitamin, mineral, dan obat.

Pengelompokkan ASI

a. ASI stadium I
ASI stadium I adalah kolostrum. Kolostrum merupakan cairan yang pertama
disekresi oleh kelenjar payudara dari hari ke 1 sampai hari ke 4. Kolostrum
berwarna kuning keemasan disebabkan oleh tingginya komposisi lemak dan
sel-sel hidup. Kolostrum merupakan pencahar (pembersih usus bayi) yang
membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi yang baru lahir segera
bersih dan siap menerima ASI.

b. ASI stadium II
ASI stadium II adalah ASI peralihan. ASI ini diproduksi pada hari ke 4 sampai
hari ke 10. Komposisi protein makin rendah, sedangkan lemak dan hidrat
arang makin tinggi dan jumlah volume ASI semakin meningkat.

c. ASI stadium III


ASI stadium III adalah ASI matur. ASI yang disekresi dari hari ke 10 sampai
seterusnya. ASI matur merupakan nutrisi bayi yang terus berubah disesuaikan
dengan perkembangan bayi sampai berumur 6 bulan (Purwanti: 2004).

2. Manfaat ASI Eksklusif


Menurut (Dwi Sunar Prasetyono:2009) menyusui bayi mendatangkan keuntungan bagi
bayi, ibu, keluarga, masyarakat, dan negara.
Menurut Roesli (2004) manfaat ASI bagi bayi yaitu:
1) ASI sebagai nutrisi
Dengan tatalaksana menyusui yang benar, ASI sebagai makanan tunggal akan cukup
memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal sampai usia 6 bulan.
2) ASI meningkatkan daya tahan tubuh
Bayi yang mendapat ASI eksklusif akan lebih sehat dan lebih jarang sakit, karena
ASI mengandung berbagai zat kekebalan.
3) ASI meningkatkan kecerdasan
ASI mengandung nutrien khusus yaitu taurin, laktosa dan asam lemak ikatan panjang
(DHA, AHA, omega-3, omega-6) yang diperlukan otak bayi agar tumbuh optimal.
Nutrien tersebut tidak ada atau sedikit sekali terdapat pada susu sapi. Oleh karena itu,
pertumbuhan otak bayi yang diberi ASI eksklusif selama 6 bulan akan optimal.
4) Menyusui meningkatkan jalinan kasih sayang.
Perasaan terlindung dan disayangi pada saat bayi disusui menjadi dasar
perkembangan emosi bayi dan membentuk kepribadian yang percaya diri dan dasar
spiritual yang baik.

5) Manfaat lain pemberian ASI bagi bayi yaitu sebagai berikut:


a Melindungi anak dari serangan alergi.
b Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara.
c Membantu pembentukan rahang yang bagus.
d Mengurangi risiko terkena penyakit diabetes, kanker pada anak, dan diduga
mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung.
e Menunjang perkembangan motorik bayi.

Manfaat Asi Untuk Ibu


a. Mencegah perdarahan pasca persalinan
Perangsang pada payudara ibu oleh isapan bayi akan diteruskan ke otak dan
kekelenjar hipofisis yang akan merangsang terbentuknya hormone
oksitosin.oksitosin membantu mengkontraksikan kandungan dan mencegah
terjadinya perdarahan pasca persalinan.
b. Mempercepat pengecilan kandungan
Sewaktu menyusui terasa perut ibu mulas yang menandakan kandungan berkontraksi
dan dengan demikian pengecilan kandungan terjadi lebih cepat.
c. Mengurangi anemia
Menyusui ekslusif akan menunda masa subur yang artinya menunda haid.
Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan akan mengurangi
angka kejadian anemia kekurangan besi.
d. Dapat digunakan sebagai metode KB sementara
Menyusui secara ekslusif dapat menjalankan kehamilan. Ditemukan rerata jarak
kelahiran ibu yang menyusui adalah 24 bulan sedangkan yang tidak menyusui 11
bulan.hormon yang mempertahankan laktasi bekerja menekan hormone untuk
ovulasi,sehingga dapat menunda kembalinya kesuburan. Ibu yang sering hamil
selain menjadi beban bagi ibu, juga merupakan resiko tersendiri bagi ibu untuk
mendapatkan penyakit seperti anemia,serta resiko kesakitan dan kematian akibat
persalinan.
ASI dapat digunakan sebagai metode KB sementara dengan syarat :
 Bayi berusia belum 6 bulan
 Ibu belum haid kembali
 Asi diberikan secara ekslusif
e. Mengurangi resiko kanker indung telur dan kanker payudara
Hamil, melahirkan dan menyusui itu adalah satu kesatuan.selama hamil tbuh ibu
sudah mempersiapkan diri untuk menyusui. Bila ibu tidak menyusui akan terjadi
gangguan yang meningkatkan resiko terjadinya kanker indung telur dan kanker
payudara. Kejadian kanker payudara dan kanker indung telur pada ibu yang
menyusui lebih rendah dibanding yang tidak menyusui.
f. Memberikan rasa dibutuhkan
Manusia itu adalah makhluk social. Dengan menyusui ibu akan merasa bangga dan
diperlukan,rasa yang dibutuhkan oleh manusia.
g. Mempercepat kembalinya keberat semula
Selama hamil ibu menimbun lemak dibawah kulit.lemak ini akan terpakai untuk
membentuk asi sehingga bila ibu tadak menyusui lemak tersebut akan tetap
tertimbun dalam tubuh

MANFAAT ASI DALAM KELUARGA


a) Mudah pemberianya
Menyusui sangat praktis karena dapat diberikan dimana saja dan kapan saja. Keluarga
tidak perlu repot menyiapkan air masak,botol,dan dot yang selalu harus
dibersihkan.tidak perlu meminta pertolongan orang lain.
b) Menghemat biaya
ASI tidak perlu dibeli,sehingga dana yang digunakan untuk membeli susu formula
dapat digunakan untuk keperluan lain.selain itu,penghematan juga disebabkan bayi
yang mendapat asi lebih jarang sakit sehingga mengurangi biaya berobat.
c) Mencepat keluarga kecil bahagia dan sejahtera
Kebahagiaan keluarga bertambah karena kelahiran lebih jarang,sehingga suasana
kejiwaan ibu baik dan dapat mendekatkan hubungan bayi dan keluarga

MANFAAT ASI UNTUK NEGARA


a) Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak
Adanya faktor protektif dan nutrient yang sesuai dalam ASI menjamin status gizi bayi
baik serta kesakitan dan kematian anak menurun.beberapa penelitian epidemiologis
menyatakan bahwa ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi,misalnya
diare otitismedia dan infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah.
b) Mengurangi subsida kesehatan
Subsidi untuk rumah sakit berkurang karena rawat gabung akan memperpendek lama
rawat ibu dan bayi,mengurangi komplikasi persalinan dan infeksi nosokomial,serta
mengurangi biaya yang diperlukan untuk perawatan anak sakit. Anak yang mendapat
ASI lebih jarang dirawat dirumah sakit dibandingkan anak yang mendapat susu
formula.

c) Menghemat devisa untuk membeli susu formula


ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional.jika semua ibu menyusui ekslusif
selama 6 bulan, berapa banyak devisa yang dapat dihemat oleh Negara yang
sebelumnya dipakai untuk membeli susu formula ?
d) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Anak yang mendapat asi dapat bertumbuh dan berkembang secara optimal,sehingga
kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin.
e) Mengurangi polusi
Untuk pembuatan dan distribysi susu formula diperlukan bahan bakar minyak selain
itu kaleng serta karton kemasan susu juga menyebabkan pencemaran lingkungan

b. Kandungan (Isi) ASI

ASI mengadung:

1. Laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan. Didalam usus laktosa
akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang bermanfaat untuk:

a. Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.

b. Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan asam


organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.

c. Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.

d. Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral, seperti calsium, magnesium.

2. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama 5-6
bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4,
Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.

3. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi pada bayi.
Komposisi ASI tiap 100ml dan perbandingannya dengan susu sapi.

KADAR ZAT GIZI ASI SUSU SAPI

PROTEIN 12 gr 3,3 gr

LEMAK 3,8 gr 3,8 gr

LAKTOSA 7,0 gr 4,8 gr

KALORI 75,0 Kal 66,0 Kal

VITAMIN A 53,0 KI 34,0 KI

VITAMIN B1 0,11 mgr 0,42 mgr

VITAMIN C 43,0 mgr 1,8 mgr

KALSIUM 30,0 mgr 125,0 mgr

BESI 0,15 mgr 0,1 mgr

Perbedaan antara ASI dengan susu formula

Perbedaan ASI Susu Formula


Komposisi ASI mengandung zat-zat gizi, antaraTidak seluruh zat gizi yang terkandung di
lain:faktor pembentuk sel-sel otak,dalamnya dapat diserap oleh tubuh bayi.
terutama DHA, dalam kadar tinggi. ASIMisalnya, protein susu sapi tidak mudah
juga mengandung whey (protein utama daridiserap karena mengandung lebih banyak
susu yang berbentuk cair) lebih banyakcasein. Perbandingan whey: casein susu
daripada kasein (protein utama dari sususapi adalah 20:80.
yang berbentuk gumpalan) dengan
perbandingan 65:35.

Nutrisi Mengandung imunoglobulin dan kaya akanProtein yang dikandung oleh susu formula
DHA (asam lemak tidak polar yang berikatberguna bagi bayi lembu tapi kegunaan bagi
banyak) yang dapat membantu bayimanusia sangat terbatas lagipula
menahan infeksi serta membantuimmunoglobulin dan gizi yang ditambah di
perkembangan otak dan selaput mata. susu formula yang telah disterilkan bisa
berkurang ataupun hilang.

Pencernaan Protein ASI adalah sejenis protein yangTidak mudah dicerna: serangkaian proses
lebih mudah dicerna selain itu ada sejenis produksi di pabrik mengakibatkan enzim-
unsur lemak ASI yang mudah diserap danenzim pencernaan tidak berfungsi.
digunakan oleh bayi. Unsur elektronik danAkibatnya lebih banyak sisa pencernaan
zat besi yang dikandung ASI lebih rendahyang dihasilkan dari proses metabolisme
dari susu formula tetapi daya serap danyang membuat ginjal bayi harus bekerja
guna lebih tinggi yang dapat memperkecilkeras. Susu formula tidak mengandung
beban ginjal bayi. Selain itu ASI mudahposporlipid ditambah mengandung protein
dicerna bayi karena mengandung enzim-yang tidak mudah dicerna yang bisa
enzim yang dapat membantu prosesmembentuk sepotong susu yang membeku
pencernaan antara lain lipase (untuksehingga berhenti di perut lebih lama oleh
menguraikan lemak), amilase (untukkarena itu taji bayi lebih kental dan keras
menguraikan karbohidrat) dan proteaseyang dapat menyebabkan susah BAB dan
(untuk menguraikan protein). membuat bayi tidak nyaman.

Kebutuhan Dapat memajukan pendirian hubungan ibuKekurangan menghisap payudara: mudah


dan anak. ASI adalah makanan bayi, dapatmenolak ASI yang menyebabkan kesusahan
memenuhi kebutuhan bayi, memberikanbayi menyesuaikan diri atau makan terlalu
rasa aman kepada bayi yang dapatbanyak, tidak sesuai dengan prinsip
mendorong kemampuan adaptasi bayi. kebutuhan.

Ekonomi Lebih murah: menghemat biaya alat-alat,Biaya lebih mahal: karena menggunakan
makanan, dll yang berhubungan denganalat,makanan, pelayanan kesehatan, dll.
pemeliharaan, mengurangi bebanUntuk memelihara sapi. Biaya ini sangat
perekonomian keluarga. subjektif yang menjadi beban keluarga.

Kebersihan ASI boleh langsung diminum jadi biasPolusi dan infeksi: pertumbuhan bakteri di
menghindari penyucian botol susu yangdalam makanan buatan sangat cepat apalagi
tidak benar ataupun hal kebersihan laindi dalam botol susu yang hangat biarpun
yang disebabkan oleh penyucian tanganmakanan yang dimakan bayi adalah
yang tidak bersih oleh ibu. Dapatmakanan bersih akan tetapi karena tidak
menghindari bahaya karena pembuatan danmengandung anti infeksi, bayi akan mudah
penyimpanan susu yang tidak benar. mencret atau kena penularan lainnya.

Ekonomis Tidak perlu disterilkan atau lebih mudahPenyusuan susu formula dan alat yang
dibawa keluar, lebih mudah diminum,cukup untuk menyeduh susu.
minuman yang paling segar dan suhu
minuman yang paling tepat untuk bayi.

Penampilan Bayi mesti menggerakkan mulut untukPenyusuan susu formula dengan botol susu
menghisap ASI, hal ini dapat membuat gigi akan mengakibatkan penyedotan yang tidak
bayi menjadi kuat dan wajah menjadipuas lalu menyedot terus yang dapat
cantik. menambah beban ginjal dan kemungkinan
menjadi gemuk.

Pencegahan Bagi bayi yang beralergi, ASI dapatBagi bayi yang alergiterhadap susu formula
menghindari alergi karena susu formulatidak dapat menghindari mencret,
seperti mencret, muntah, infeksi saluranmuntah,infeksi saluran napas, asma,
pernapasan, asma, bintik-bintik,kemerahan, pertumbuhan terganggu dan
pertumbuhan terganggu dan gejala lainnya. gejala lainnya yang disebabkan oleh susu
formula.

Kebaikan Dapat membantu kontraksi rahim ibu, lebihTidak dapat membantu kontraksi rahim
bagi ibu lambat datang bulan sehabis melahirkanyang dapat membantu pengembalian tubuh
sehingga dapat ber-KB alami. Selain ituibu jadi rahim perlu dielus sendiri oleh ibu.
dapat menghabiskan kalori yang bergunaTidak dapat memperlambat waktu datang
untuk pengembalian postur tubuh ibu.bulan yang dapat menghasilkan cara KB
Berdasarkan biodata statistik, ibu yangalami. Berdasarkan biodata statistik, ibu
menyusui ASI lebih rendah kemungkinanyang menyusui susu formula lebih tinggi
menderita kanker payudara, kanker rahimkemungkinan menderita kanker payudara.
dan keropos tulang.

(dr. Suririnah,2009)

3. Faktor Terkait Pemberian ASI Eksklusif


Menurut (Dwi Sunar Prasetyono:2009) ibu perlu mengetahui berbagai aspek yang
mengharuskannya untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi sejak 6 bulan pertama
kelahirannya. Aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut:

a. Aspek pemahaman dan Pola pikir


Rendahnya tingkat pemahaman tentang pentingnya ASI selama 6 bulan pertama
kelahiran bayi dikarenakan kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh
para ibu mengenai segala nilai plus nutrisi dan manfaat yang terkandung dalam ASI.
Selain itu, kebiasaan para ibu yang bekerja, terutama yang tinggal di perkotaan, juga
turut mendukung rendahnya tingkat ibu menyusui. Adapun mitos tentang pemberian
ASI bagi bayi, misalnya ibu yang menyusui anaknya dapat menurunkan kondisi fisik
dirinya merupakan suatu mitos yang sulit diterima oleh akal sehat.

b. Aspek Gizi
ASI mengandung nutrisi lengkap yang dibutuhkan oleh bayi hingga 6 bulan pertama
kelahirannya. ASI pertama yang diberikan kepada bayi, yang sering disebut
kolostrum, banyak mengandung zat kekebalan, terutama Ig A yang berfungsi
melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi, seperti diare.
Kadar protein yang dikandung dalam kolostrum lebih tinggi daripada ASI matang atau
mature. Adapun kandungan lemak dan laktosanya (gula darah) lebih rendah daripada
ASI mature. Kolostrum juga mengandung vitamin, seperti vitamin A, B6, B12, C, D,
dan K, serta mineral, terutama zat besi dan kalsium sebagai zat pembentukan tulang.
Sama halnya dengan ASI mature, kolostrum juga mengandung enzim-enzim
pencernaan yang belum mampu diproduksi oleh tubuh bayi, seperti protease (untuk
menguraikan protein), lipase (untuk menguraikan lemak), dan amilase (untuk
menguraikan karbohidrat). Itulah yang membuat kolostrum mudah sekali dicerna oleh
sistem pencernaan bayi yang belum sempurna. Jadi dapat disimpulkan bahwa
menyusui pada sejam pertama setelah kelahiran bayi, yang dilanjutkan dengan
menyusui secara eksklusif selama 6 bulan, akan menyelamatkan lebih dari satu juta
bayi.

c. Aspek Pendidikan
Memberikan ASI eksklusif kepada bayi pada awal kehidupannya (ketika otak masih
bersifat plastis) merupakan hal yang sangat penting. Komposisi ASI yang sarat nutrisi
lengkap, termasuk DHA dan AA, harus diketahui oleh semua ibu hamil dan menyusui,
sehingga bayi mendapatkan nutrisi terbaik sejak awal kehidupannya.
Terkait hal itu, perlu diketahui bahwa 80% kecerdasan anak ditentukan saat anak
berumur 0-6 bulan dengan pemberian ASI guna membangun sel-sel saraf.

d. Aspek Imunologik
Para ahli berpendapat bahwa ASI mengandung zat anti-infeksi yang bersih dan bebas
kontaminasi. Kadar IgA dalam kolostrum cukup tinggi, zat ini berfungsi
melumpuhkan bakteri patogen E.coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.
Laktoferin bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri), yang
berpengaruh terhadap faktor pertumbuhan Laktobasilus bifidus yang cepat tumbuh
dan berkembang biak dalam saluran pencernaan bayi yang mendapatkan ASI.
Lysosim yang diproduksi makrofag berfungsi melindungi bayi dari bakteri E.coli dan
salmonella, serta virus
e. Aspek Psikologis
Saat menyusui, terjalinlah ikatan psikologis antara ibu dan bayi, yang tidak diperoleh
dari pemberian susu formula. Proses ini disebut perlekatan (bonding). Secara
psikologis, menyusui mengandung tiga hal penting.
Pertama, menyusui dapat membangkitkan rasa percaya diri bahwa ibu mampu
menyusui dengan produksi ASI yang mencukupi kebutuhan bayi.
Kedua, interaksi antara ibu dan bayi. Kasih sayang ibu dapat memberikan rasa aman
dan tenang, sehingga bayi bisa lebih agresif menyusui.
Ketiga, kontak langsung ibu dan bayi melalui sentuhan kulit mampu memberikan rasa
aman dan puas.

f. Aspek Kecerdasan
Para ahli gizi sependapat bahwa ASI mengandung DHA dan AA yang dibutuhkan bagi
perkembangan otak. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama setelah
kelahiran bayi mempunyai dua dampak positif.
Pertama, dengan asupan gizi yang optimal, ASI dapat membantu perkembangan
sistem saraf otak yang berperan meningkatkan kecerdasan bayi.
Kedua, berdasarkan hasil penelitian di Denmark, bahwa bayi yang diberi ASI hingga
lebih dari 9 bulan akan tumbuh cerdas. Inilah yang diungkapkan oleh seorang
konsultan neonatology RSCM di Jakarta, Prof. Rulina Suradi, Sp.A(K) IBCLC.

g. Aspek Neurologis
Dengan meminum ASI, koordinasi saraf pada bayi yang terkait aktivitas menelan,
mengisap, dan bernafas semakin sempurna.

h. Aspek Biaya
Ditinjau dari sudut biaya, maka dapat disimpulkan bahwa menyusui secara eksklusif
dapat mengurangi biaya tambahan, yang diperlukan untuk membeli susu formula
beserta peralatannya.

i. Aspek Penundaan Kehamilan


Menyusui secara eksklusif dapat menunda datang bulan dan kehamilan, sehingga
dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang dikenal sebagai metode
amnore laktasi (MAL).

Faktor Lain Yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif

Pengaruh sosial budaya yang negatif

 Kebiasaan membuang kolostrum (cairan yang keluar pertama dari susu ibu
setelah melahirkan) karena kolostrum dianggap kotor disebabkan karena
warnanya kekuning-kuningan, padahal kolostrum memberikan zat kekebalan
tubuh bayi terhadap berbagai penyakit.
 Memberikan ASI diselingi atau ditambah minuman atau makanan lain pada
waktu bayi baru lahir beberapa hari. Cara ini tidak tepat karena pemberian
makanan atau minuman selain ASI akan menyebabkan bayi kenyang sehingga
mengurangi keluarnya ASI. Selain itu, bayi menjadi malas menyusui karena
sudah mendapat minuman atau makanan tersebut terlebih dahulu.

 Berbagai tahayul untuk berpantangan makanan yang seharusnya tidakk dimakan


oleh ibu yang sedang menyusui seperti ikan dengan anggapan ASI akan berbau
amis sehingga bayi tidak menyukainya. Anggapan tersebut tidak tepat karena
ikan mengandung banyak ptotein dan akan mempengaruhi rasa pada ASI.

Peran petugas

 Peran tenaga kesehatan sangat berpengaruh dalam proses pemberian ASI kepada
bayi. Bidan, perawat atau dokter adalah orang yang mebantu pertama ibu
bersalin di tempat pelayanan kesehatan ataupun di rumah sakit. Petugas
kesehatan di kamar bersalin harus memahami tatalaksana laktasi yang baik dan
benar, petugas kesehatan harus mempunyai sikap yang positif terhadap
penyusuan dini. Petugas kesehatan diharapkan meluangkan waktu untuk
memotivasi dan membantu ibu habis bersalin untuk memberikan ASI eksklusif.

Keluarga

 Seorang ibu yang tidak pernah mendapat nasehat atau penyuluhan tentang ASI
dari keluarga dapat mempengaruhi sikapnya pada saat ibu tersebut harus
menyusui sendiri bayinya. Hubungan yang harmonis akan mempengaruhi
lancarnya proses laktasi. Timbulnya stress pada saat kritis dapat menghentikan
produksi ASI.

Masyarakat

 Banyak masyarakat yang mangartikan salah bahwa menyusui dapat merusak


payudara sehingga dapat mengganggu kecantikan ibu dan sebagian beranggapan
bahwa menyusui merupakan perilaku yang kuno. Bila ibu ingin disebut modern
ibu yang menggunakan susu formula (DEPKES RI, 2005).

Informasi

 Kurangnya informasi kepada ibu yang menyusui juga mempengaruhi dalam


pemberian ASI eksklusif kepada bayi. Banyak ibu yang merasa bahwa susu
formula itu sama baiknya atau malah lebih baik dari ASI sehingga cepat
menambah susu formula bila merasa bahwa ASI kurang. Petugas kesehatanpun
masih banyak yang tidak memberikan informasi pada saat pemeriksaan

4. MANAGEMEN LAKTASI

Laktasi adalah keseluruan proses menyusui,mulai dari ASI diproduksi sampai proses
bayi menghisap dan menelan ASI. Sementara itu,yang dimaksud dengan management
laktasi adalah suatu upaya yang dilakukan oleh ibu,ayah,dan keluarga untuk
menunjang keberhasilan menyusui. Management laktasi dibagi :

a. Masa kehamilan ( antenatal )

 Ibu mencari informasi tentang keunggulan asi,manfaat menyusui bagi ibu dan
bati,serta dampak negative pemberian susu formula.

 Ibu memeriksakan kesehatan tubuh,kehamilan dan kondisi putting payudara.selain


itu,ibu perlu memantau kenaikan berat badan saat hamil

 Ibu melakukan perawatan payudara sejak kehamilan berumur 6 bulan

 Ibu selalu senantiasa mencari informasi tentang gizi dan makanan tambahan sejak
kehamilan trimester kedua

 Ibu menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga,termasuk mendapat


dukungan suami yang dapat memberikan rasa nyaman kepada ibu

b. Masa setelah persalinan ( prenatal )

 Masa persalinan merupakan masa yang paling penting dalam kehidupan bayi
selanjutnya.dalam hal ini bayi harus mendapat cukup asi,yang dilanjutkan dengan
cara menyusui yang baik dan benar,baik posisi maupun cara meletakkan bayi pada
payudara ibu

 Membantu terjadinya kontak langsung antara ibu dan bayi selama 24 jam agar
menyusui dapat dilakukan tanpa jadwal

 Ibu nifas diberi kapsul vitamin A dosis tinggi ( 200.000 S1) dalam waktu 2
minggu setelah melahirkan

c. Masa menyusui ( post – natal )


 Setelah bayi mendapat asi pada minggu pertama kelahiran,ibu harus menyusui
bayi secara ekslusif selama 4 bulan pertama setelah bayi lahir.saat itu, bayi hanya
diberi asi tanpa makanan atau minuman lainnya
 Ibu mesti mencari informasi tentang gizi makanan ketika masa menyusui agar
bayi tumbuh sehat.saat menyusui,ibu memerlukan makanan 1,5 kali lebih banyak
daripada biasanya,dan minum minimal 8 gelas perhari

 Ibu harus cukup istirahat untuk menjaga keshatannya.ia perlu ketenangan


pikiran,serta menghindarkkan diri dari kelelahan yang berlebihan agar produksi
asi tidak terhambat

Hal-hal yang terkait persiapan menyusui bayi

 Ibu harus siap memberi asi kepada bayi yang akan dilahirkan,terutanma bagi ibu yang
akan melahirkan untuk pertama kalinya.persiapan harus dilakukan sedini
mungkin,karena asi adalah makanan terbaik bagi bayi.
 Banyaknya asi yang akan dihasilkan seorang ibu tidak tergantung pada besarnya
payudara,serta cara menyusui bayi

 Usia ibu saat mengandung dan menyusui juga turut berpengaruh terhadap produksi
asi.pada umumnya ibu yang berumur 19-23 tahun menghasilkan asi yang lebih
banyak ketimbang ibu yang berusia 30-an

 Bentuk puting payudara berpengaruh terhadap keberhasilan menyusui .puting akan


menonjol kedepan,dan masuk kedalam mulut bayi lantaran tekanan bibir pada areola
ibu.

Cara Pemberian
Dalam memberikan ASI Eksklusif, sebaiknya memperhatikan hal – hal di bawah ini :
Teknik menyusui
Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan keberhasilan dalam
mempertahahankan menyusui dan memperbanyak produksi ASI
a. Posisi ibu menyusui
 Duduklah dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang ada sandaran
punggung dan lengan
 Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak terlalu jauh dari
payudara
b. Memasukkan putting susu
 Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala bayi pada siku
bagian dalam lengan kanan, badan bayi mengahadap ke badan ibu
 Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu memegang
pantat / paha kanan bayi
 Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri dibawahnya, dan ibu
jari diatasnya, tetapi tidak diatas bagian yang berwarna hitam ( aerola mamae )
 Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu
 Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar
 Masukkan putting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah berwarna hitam
c. Melepaskan hisapan bayi
Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan bayi dengan cara :
 Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi atau
 Dengan menekan dagu bayi kebawah
 Dengan menutup lubang hidung bayi
 Jangan menarik putting susu untuk melepaskannya
d. Menyendawakan bayi
Setelah hisapan bayi dilepaskan . sendawakan bayi sebelum menyusukan dengan payudara
yang lain, dengan cara :
 Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan sampai keluar
sendawa
 Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya.
e. Tanda-tanda menyusui yang benar
 Bayi cukup tenang
 Mulut bayi terbuka lebar
 Bayi menempel betul pada ibu
 Mulut dan dagu bayi menempel betul pada payudara ibu
 Seluruh areola tertutup mulut bayi
 Bayi nampak pelan-pelan menghisap dengan kuat
 Putting susu ibu tidak terasa nyeri
 Kuping dengan lengan bayi berada pada satu garis
 Posisi ibu menyusui duduk, berbaring, berdiri dan digendong
f. Hal-hal yang perlu diingat
 Susukanlah bayi dengan kedua payudara secara bergantian
 Sebelum menyusui minumlah 1 gelas air putih / teh
 Selama menyusui berikanlah perhatian yang penuh pada bayi

5. Masalah Dalam Menyusui


a. Asi Kurang
Seringkali ibu merasa produksi ASInya kurang padahal sebenarnya tidak, apalagi bila
bayinya seing menangis, ibu tergesa-gesa ingin memberikan tambahan susu formula.
Penanggulangannya :
 Ibu harus mengkonsumsi makanan yang bergizi
 Menyusuilah dengan sabar
 Menyusui secara bergantian antara kedua payudara
 Minimalkan penggunaan alat (misal : dot) karena akan membingungkan bayi dan
akhirnya mengurangi rangsangan untuk memproduksi ASI
b. Bayi Bingung Putting
Bayi yang mendapatkan susu formula bergantian dengan ASI akan mengalami nipple
confusion sehingga waktu menyusu ibunya sering terputus-putus bahkan kadang-kadang
menolak menyusu ibunya.
Penanggulangan :
 Ibu harus mengusahakan pemberian ASI eksklusif
 Menyusui dengan cara yang benar
 Menyusui lebih lama dan sering
c. Payudara Bengkak
Pada hari-hari pertama, seringkali menyusui kurang efektif sehingga ASI mengumpul di
dalam payudara, menekan pembuluh darah dan saluran limfe. Hal ini mengakibatkan
payudara menjadi bengkak dan nyeri.
Untuk menghindari hal tersebut lakukanlah :
 Susui bayi segera setelah bayi lahir
 Susui menurut kehendak bayi, jangan dijadwalkan
 Susui bayi dengan menggunakan tehnik menyususi yang benar
 Keluarkan sisa ASI dengan tangan atau pompa
Penanggulangan :
 Bayi disusukan untuk menghindari pembengkakan
 Berikan kompres dingin untuk menguragi nyeri
 Lakukan pengurutan atau massage payudara

d. Putting Susu Nyeri Atau Lecet


Rasa nyeri timbul karena waktu menyusui hanya putting susu yang masuk ke dalam mulut
bayi sedangkan areola tidak masuk mulut. Disamping itu juga disebabkan karena
perawatan yang tidak benar pada payudara.
Penanggulangan :
 Lakukan tehnik menyususi yang benar
 Menyususi pada payudara yang tidak lecet
 Jangan membersihkan putting dengan sabun atau alcohol
e. Mastitis
Mastitis adalah peradangan payudara akibat infeksi. Biasanya terjadi pada minggu-minggu
pertama setelah melahirkan yang tersumbat atau luka pada putting yang terinfeksi.
Penanggulangan :
 Kompres air hangat
 Ibu tetap menyusui bayinya pada payudara yang tidak terinfeksi
 Cukup istirahat
 Minum air putih minimal 2 liter/hari
 Minum anti biotik
 Lakukan perawatan payudara

DAFTAR PUSTAKA

1. Dwi Sinar Prasetyo,2008, Buku Pintar ASI Eksklusif


2. Rulina Suradi, 2008, Manfaat ASI Dan Menyusui

3. Persis Mary Hamilton, Dasar-dasar Keperawatan Maternitas, 2005, EGC,


4. Jakarta.
5. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, 2003, Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan
Fisiologi Bagi Dosen Diploma III Kebidanan, Asuhan Antenatal, Buku 2, Jakarta

S-ar putea să vă placă și