Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
ASI EKSKLUSIF
OLEH:
TISSA OPILASELI
070117B074
UNGARAN
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta dapat memahami dan mampu
melaksanakan ASI eksklusif dan cara menyusui yang benar.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta penyuluhan dapat :
1. Menjelaskan pengertian ASI eksklusif.
2. Menjelaskan manfaat ASI eksklusif bagi ibu dan bayi.
3. Menjelaskan kandungan (isi) ASI.
4. Menjelaskan persiapan menyusui.
5. Menjelaskan dan mempraktikkan langkah-langkah menyusui yang benar.
B. SASARAN
Keluarga dengan anak usia bayi 0-6 bulan.
C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
D. MEDIA
a. SAP
b. Lembar balik
c. Leaflet
E. MATERI
1. Pengertian ASI eksklusif.
2. Manfaat ASI eksklusif bagi ibu dan bayi.
3. Kandungan (isi) ASI.
4. Persiapan menyusui.
5. Langkah-langkah menyusui yang benar.
F. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: keluarga
: penyaji
G. KEGIATAN PENYULUHAN
1. Memberi Materi :
3. 1. Mendengarkan
Penutup
5 menit
2. Menjawab salam.
H. KEGIATAN EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Satuan pengajar sudah siap satu hari sebelum diaksanakan
b. Alat dan tempat sudah siap sebelum kegiatan dilaksanakan
c. Penyuluh sudah siap sebelum kegiatan dilaksanakan
2. Evaluasi proses
a. Ibu antusias terhadap materi penyuluhan
b. Ibu mengikuti jalannya penyuluhan dari awal sampai akhir
c. Ibu mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi hasil
a. Ibu mampu menjelaskan kembali tentang pengertian ASI dan Asi Ekslusif
b. Ibu mampu menyebutkan dan menjelaskan kembali tentang kandungan dalam
ASI
c. Ibu mampu menyebutkan dan menjelaskan kembali Manfaat pemberian ASI
untuk bayi dan ibu
LAMPIRAN MATERI
Adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman pendamping (termasuk air jeruk,
madu, air, gula), yang dimulai sejak bayi baru lahir sampai dengan usia 6 bulan
(Sulityawati:2009). Sedangkan menurut (Dwi Sunar Prasetyono:2009) sesungguhnya
yang dimaksud dengan pemberian ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6
bulan tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air
putih, serta tanpa tambahan makanan padat, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur
nasi, dan nasi tim, kecuali vitamin, mineral, dan obat.
Pengelompokkan ASI
a. ASI stadium I
ASI stadium I adalah kolostrum. Kolostrum merupakan cairan yang pertama
disekresi oleh kelenjar payudara dari hari ke 1 sampai hari ke 4. Kolostrum
berwarna kuning keemasan disebabkan oleh tingginya komposisi lemak dan
sel-sel hidup. Kolostrum merupakan pencahar (pembersih usus bayi) yang
membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi yang baru lahir segera
bersih dan siap menerima ASI.
b. ASI stadium II
ASI stadium II adalah ASI peralihan. ASI ini diproduksi pada hari ke 4 sampai
hari ke 10. Komposisi protein makin rendah, sedangkan lemak dan hidrat
arang makin tinggi dan jumlah volume ASI semakin meningkat.
ASI mengadung:
1. Laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan. Didalam usus laktosa
akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang bermanfaat untuk:
2. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama 5-6
bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4,
Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.
3. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi pada bayi.
Komposisi ASI tiap 100ml dan perbandingannya dengan susu sapi.
PROTEIN 12 gr 3,3 gr
Nutrisi Mengandung imunoglobulin dan kaya akanProtein yang dikandung oleh susu formula
DHA (asam lemak tidak polar yang berikatberguna bagi bayi lembu tapi kegunaan bagi
banyak) yang dapat membantu bayimanusia sangat terbatas lagipula
menahan infeksi serta membantuimmunoglobulin dan gizi yang ditambah di
perkembangan otak dan selaput mata. susu formula yang telah disterilkan bisa
berkurang ataupun hilang.
Pencernaan Protein ASI adalah sejenis protein yangTidak mudah dicerna: serangkaian proses
lebih mudah dicerna selain itu ada sejenis produksi di pabrik mengakibatkan enzim-
unsur lemak ASI yang mudah diserap danenzim pencernaan tidak berfungsi.
digunakan oleh bayi. Unsur elektronik danAkibatnya lebih banyak sisa pencernaan
zat besi yang dikandung ASI lebih rendahyang dihasilkan dari proses metabolisme
dari susu formula tetapi daya serap danyang membuat ginjal bayi harus bekerja
guna lebih tinggi yang dapat memperkecilkeras. Susu formula tidak mengandung
beban ginjal bayi. Selain itu ASI mudahposporlipid ditambah mengandung protein
dicerna bayi karena mengandung enzim-yang tidak mudah dicerna yang bisa
enzim yang dapat membantu prosesmembentuk sepotong susu yang membeku
pencernaan antara lain lipase (untuksehingga berhenti di perut lebih lama oleh
menguraikan lemak), amilase (untukkarena itu taji bayi lebih kental dan keras
menguraikan karbohidrat) dan proteaseyang dapat menyebabkan susah BAB dan
(untuk menguraikan protein). membuat bayi tidak nyaman.
Ekonomi Lebih murah: menghemat biaya alat-alat,Biaya lebih mahal: karena menggunakan
makanan, dll yang berhubungan denganalat,makanan, pelayanan kesehatan, dll.
pemeliharaan, mengurangi bebanUntuk memelihara sapi. Biaya ini sangat
perekonomian keluarga. subjektif yang menjadi beban keluarga.
Kebersihan ASI boleh langsung diminum jadi biasPolusi dan infeksi: pertumbuhan bakteri di
menghindari penyucian botol susu yangdalam makanan buatan sangat cepat apalagi
tidak benar ataupun hal kebersihan laindi dalam botol susu yang hangat biarpun
yang disebabkan oleh penyucian tanganmakanan yang dimakan bayi adalah
yang tidak bersih oleh ibu. Dapatmakanan bersih akan tetapi karena tidak
menghindari bahaya karena pembuatan danmengandung anti infeksi, bayi akan mudah
penyimpanan susu yang tidak benar. mencret atau kena penularan lainnya.
Ekonomis Tidak perlu disterilkan atau lebih mudahPenyusuan susu formula dan alat yang
dibawa keluar, lebih mudah diminum,cukup untuk menyeduh susu.
minuman yang paling segar dan suhu
minuman yang paling tepat untuk bayi.
Penampilan Bayi mesti menggerakkan mulut untukPenyusuan susu formula dengan botol susu
menghisap ASI, hal ini dapat membuat gigi akan mengakibatkan penyedotan yang tidak
bayi menjadi kuat dan wajah menjadipuas lalu menyedot terus yang dapat
cantik. menambah beban ginjal dan kemungkinan
menjadi gemuk.
Pencegahan Bagi bayi yang beralergi, ASI dapatBagi bayi yang alergiterhadap susu formula
menghindari alergi karena susu formulatidak dapat menghindari mencret,
seperti mencret, muntah, infeksi saluranmuntah,infeksi saluran napas, asma,
pernapasan, asma, bintik-bintik,kemerahan, pertumbuhan terganggu dan
pertumbuhan terganggu dan gejala lainnya. gejala lainnya yang disebabkan oleh susu
formula.
Kebaikan Dapat membantu kontraksi rahim ibu, lebihTidak dapat membantu kontraksi rahim
bagi ibu lambat datang bulan sehabis melahirkanyang dapat membantu pengembalian tubuh
sehingga dapat ber-KB alami. Selain ituibu jadi rahim perlu dielus sendiri oleh ibu.
dapat menghabiskan kalori yang bergunaTidak dapat memperlambat waktu datang
untuk pengembalian postur tubuh ibu.bulan yang dapat menghasilkan cara KB
Berdasarkan biodata statistik, ibu yangalami. Berdasarkan biodata statistik, ibu
menyusui ASI lebih rendah kemungkinanyang menyusui susu formula lebih tinggi
menderita kanker payudara, kanker rahimkemungkinan menderita kanker payudara.
dan keropos tulang.
(dr. Suririnah,2009)
b. Aspek Gizi
ASI mengandung nutrisi lengkap yang dibutuhkan oleh bayi hingga 6 bulan pertama
kelahirannya. ASI pertama yang diberikan kepada bayi, yang sering disebut
kolostrum, banyak mengandung zat kekebalan, terutama Ig A yang berfungsi
melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi, seperti diare.
Kadar protein yang dikandung dalam kolostrum lebih tinggi daripada ASI matang atau
mature. Adapun kandungan lemak dan laktosanya (gula darah) lebih rendah daripada
ASI mature. Kolostrum juga mengandung vitamin, seperti vitamin A, B6, B12, C, D,
dan K, serta mineral, terutama zat besi dan kalsium sebagai zat pembentukan tulang.
Sama halnya dengan ASI mature, kolostrum juga mengandung enzim-enzim
pencernaan yang belum mampu diproduksi oleh tubuh bayi, seperti protease (untuk
menguraikan protein), lipase (untuk menguraikan lemak), dan amilase (untuk
menguraikan karbohidrat). Itulah yang membuat kolostrum mudah sekali dicerna oleh
sistem pencernaan bayi yang belum sempurna. Jadi dapat disimpulkan bahwa
menyusui pada sejam pertama setelah kelahiran bayi, yang dilanjutkan dengan
menyusui secara eksklusif selama 6 bulan, akan menyelamatkan lebih dari satu juta
bayi.
c. Aspek Pendidikan
Memberikan ASI eksklusif kepada bayi pada awal kehidupannya (ketika otak masih
bersifat plastis) merupakan hal yang sangat penting. Komposisi ASI yang sarat nutrisi
lengkap, termasuk DHA dan AA, harus diketahui oleh semua ibu hamil dan menyusui,
sehingga bayi mendapatkan nutrisi terbaik sejak awal kehidupannya.
Terkait hal itu, perlu diketahui bahwa 80% kecerdasan anak ditentukan saat anak
berumur 0-6 bulan dengan pemberian ASI guna membangun sel-sel saraf.
d. Aspek Imunologik
Para ahli berpendapat bahwa ASI mengandung zat anti-infeksi yang bersih dan bebas
kontaminasi. Kadar IgA dalam kolostrum cukup tinggi, zat ini berfungsi
melumpuhkan bakteri patogen E.coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.
Laktoferin bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri), yang
berpengaruh terhadap faktor pertumbuhan Laktobasilus bifidus yang cepat tumbuh
dan berkembang biak dalam saluran pencernaan bayi yang mendapatkan ASI.
Lysosim yang diproduksi makrofag berfungsi melindungi bayi dari bakteri E.coli dan
salmonella, serta virus
e. Aspek Psikologis
Saat menyusui, terjalinlah ikatan psikologis antara ibu dan bayi, yang tidak diperoleh
dari pemberian susu formula. Proses ini disebut perlekatan (bonding). Secara
psikologis, menyusui mengandung tiga hal penting.
Pertama, menyusui dapat membangkitkan rasa percaya diri bahwa ibu mampu
menyusui dengan produksi ASI yang mencukupi kebutuhan bayi.
Kedua, interaksi antara ibu dan bayi. Kasih sayang ibu dapat memberikan rasa aman
dan tenang, sehingga bayi bisa lebih agresif menyusui.
Ketiga, kontak langsung ibu dan bayi melalui sentuhan kulit mampu memberikan rasa
aman dan puas.
f. Aspek Kecerdasan
Para ahli gizi sependapat bahwa ASI mengandung DHA dan AA yang dibutuhkan bagi
perkembangan otak. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama setelah
kelahiran bayi mempunyai dua dampak positif.
Pertama, dengan asupan gizi yang optimal, ASI dapat membantu perkembangan
sistem saraf otak yang berperan meningkatkan kecerdasan bayi.
Kedua, berdasarkan hasil penelitian di Denmark, bahwa bayi yang diberi ASI hingga
lebih dari 9 bulan akan tumbuh cerdas. Inilah yang diungkapkan oleh seorang
konsultan neonatology RSCM di Jakarta, Prof. Rulina Suradi, Sp.A(K) IBCLC.
g. Aspek Neurologis
Dengan meminum ASI, koordinasi saraf pada bayi yang terkait aktivitas menelan,
mengisap, dan bernafas semakin sempurna.
h. Aspek Biaya
Ditinjau dari sudut biaya, maka dapat disimpulkan bahwa menyusui secara eksklusif
dapat mengurangi biaya tambahan, yang diperlukan untuk membeli susu formula
beserta peralatannya.
Kebiasaan membuang kolostrum (cairan yang keluar pertama dari susu ibu
setelah melahirkan) karena kolostrum dianggap kotor disebabkan karena
warnanya kekuning-kuningan, padahal kolostrum memberikan zat kekebalan
tubuh bayi terhadap berbagai penyakit.
Memberikan ASI diselingi atau ditambah minuman atau makanan lain pada
waktu bayi baru lahir beberapa hari. Cara ini tidak tepat karena pemberian
makanan atau minuman selain ASI akan menyebabkan bayi kenyang sehingga
mengurangi keluarnya ASI. Selain itu, bayi menjadi malas menyusui karena
sudah mendapat minuman atau makanan tersebut terlebih dahulu.
Peran petugas
Peran tenaga kesehatan sangat berpengaruh dalam proses pemberian ASI kepada
bayi. Bidan, perawat atau dokter adalah orang yang mebantu pertama ibu
bersalin di tempat pelayanan kesehatan ataupun di rumah sakit. Petugas
kesehatan di kamar bersalin harus memahami tatalaksana laktasi yang baik dan
benar, petugas kesehatan harus mempunyai sikap yang positif terhadap
penyusuan dini. Petugas kesehatan diharapkan meluangkan waktu untuk
memotivasi dan membantu ibu habis bersalin untuk memberikan ASI eksklusif.
Keluarga
Seorang ibu yang tidak pernah mendapat nasehat atau penyuluhan tentang ASI
dari keluarga dapat mempengaruhi sikapnya pada saat ibu tersebut harus
menyusui sendiri bayinya. Hubungan yang harmonis akan mempengaruhi
lancarnya proses laktasi. Timbulnya stress pada saat kritis dapat menghentikan
produksi ASI.
Masyarakat
Informasi
4. MANAGEMEN LAKTASI
Laktasi adalah keseluruan proses menyusui,mulai dari ASI diproduksi sampai proses
bayi menghisap dan menelan ASI. Sementara itu,yang dimaksud dengan management
laktasi adalah suatu upaya yang dilakukan oleh ibu,ayah,dan keluarga untuk
menunjang keberhasilan menyusui. Management laktasi dibagi :
Ibu mencari informasi tentang keunggulan asi,manfaat menyusui bagi ibu dan
bati,serta dampak negative pemberian susu formula.
Ibu selalu senantiasa mencari informasi tentang gizi dan makanan tambahan sejak
kehamilan trimester kedua
Masa persalinan merupakan masa yang paling penting dalam kehidupan bayi
selanjutnya.dalam hal ini bayi harus mendapat cukup asi,yang dilanjutkan dengan
cara menyusui yang baik dan benar,baik posisi maupun cara meletakkan bayi pada
payudara ibu
Membantu terjadinya kontak langsung antara ibu dan bayi selama 24 jam agar
menyusui dapat dilakukan tanpa jadwal
Ibu nifas diberi kapsul vitamin A dosis tinggi ( 200.000 S1) dalam waktu 2
minggu setelah melahirkan
Ibu harus siap memberi asi kepada bayi yang akan dilahirkan,terutanma bagi ibu yang
akan melahirkan untuk pertama kalinya.persiapan harus dilakukan sedini
mungkin,karena asi adalah makanan terbaik bagi bayi.
Banyaknya asi yang akan dihasilkan seorang ibu tidak tergantung pada besarnya
payudara,serta cara menyusui bayi
Usia ibu saat mengandung dan menyusui juga turut berpengaruh terhadap produksi
asi.pada umumnya ibu yang berumur 19-23 tahun menghasilkan asi yang lebih
banyak ketimbang ibu yang berusia 30-an
Cara Pemberian
Dalam memberikan ASI Eksklusif, sebaiknya memperhatikan hal – hal di bawah ini :
Teknik menyusui
Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan keberhasilan dalam
mempertahahankan menyusui dan memperbanyak produksi ASI
a. Posisi ibu menyusui
Duduklah dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang ada sandaran
punggung dan lengan
Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak terlalu jauh dari
payudara
b. Memasukkan putting susu
Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala bayi pada siku
bagian dalam lengan kanan, badan bayi mengahadap ke badan ibu
Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu memegang
pantat / paha kanan bayi
Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri dibawahnya, dan ibu
jari diatasnya, tetapi tidak diatas bagian yang berwarna hitam ( aerola mamae )
Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu
Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar
Masukkan putting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah berwarna hitam
c. Melepaskan hisapan bayi
Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan bayi dengan cara :
Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi atau
Dengan menekan dagu bayi kebawah
Dengan menutup lubang hidung bayi
Jangan menarik putting susu untuk melepaskannya
d. Menyendawakan bayi
Setelah hisapan bayi dilepaskan . sendawakan bayi sebelum menyusukan dengan payudara
yang lain, dengan cara :
Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan sampai keluar
sendawa
Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya.
e. Tanda-tanda menyusui yang benar
Bayi cukup tenang
Mulut bayi terbuka lebar
Bayi menempel betul pada ibu
Mulut dan dagu bayi menempel betul pada payudara ibu
Seluruh areola tertutup mulut bayi
Bayi nampak pelan-pelan menghisap dengan kuat
Putting susu ibu tidak terasa nyeri
Kuping dengan lengan bayi berada pada satu garis
Posisi ibu menyusui duduk, berbaring, berdiri dan digendong
f. Hal-hal yang perlu diingat
Susukanlah bayi dengan kedua payudara secara bergantian
Sebelum menyusui minumlah 1 gelas air putih / teh
Selama menyusui berikanlah perhatian yang penuh pada bayi
DAFTAR PUSTAKA