Sunteți pe pagina 1din 22

PENGKAJIAN

A Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Tn. M
2. Umur : 46 tahun
3. Alamat dan Telepon : Jl. Soekarno – Hatta no.05, Hajimena,
Lampung Selatan
Komposisi Keluarga :
Umur Status
No Nama Sex Hub Pend Pek
(TTL) Kes
1. Tn. M L Suami 46 SMA Wirausaha
(KK)
2. Ny. H P Istri 39 SMA Wirausaha Nyeri pada
kaki pasca
operasi
3. An. M P Anak 11 SD Siswa
4. An. N L Anak 10 SD Siswa
Sakit Gigi
Autis

Genogram :
Keterangan :

: Laki – Laki

: Perempuan

: Meninggal

: Garis Pernikahan

: Garis Keturunan

: Tinggal Serumah

4. Tipe keluarga
Keluarga Tn. M merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami, istri dan
dua anak.
5. Suku
Tn M menyatakan bahwa keluarganya merupakan suku padang dan Ny. H
merupakan suku Lampung. Mereka hidup di lingkungan budaya
lampung,jawa, dan padang . Tn. M berkomunikasi menggunakan Bahasa
Indonesia baik antara anggota keluarga maupun dengan tetangga sekitar.
6. Agama
Semua anggota kelurga Tn. M beragama islam dan menjalankan ibadah di
rumah dan di masjid.
7. Status Sosek Keluarga
Penghasilan kelurga ± 2 juta per bulan, yang diperoleh dari hasil warung
makan yang mereka kelola sendiri. Penghasilan keluarga perbulan masuk
dalam kategori dibawah UMR.
8. Aktivitas Rekreasi
Kegiatan yang dilakukan keluarga, setiap hari mereka menonton TV
bersama – sama terutama pada waktu luang. Mereka juga melakukan
rekreasi di luar rumah minimal sebulan sekali seperti ke pantai atau ke
kolam renang hanya untuk menghilangkan rasa bosan.
B Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
9. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn.M dalam tahap perkembangan yaitu pada tahap IV yaitu
keluarga dengan anak usia sekolah
Tahap ini dimulai dari sejak anak berusia 6 tahun dan berakhir pada usia
12 tahun. Pada fase ini pada umumnyakeluarga mencapai fase jumlah
anggota keluarga yang maksimal. Tugas perkembangan sebagai berikut :
a. Membantu sosialisasi anak, tetangga, sekolah dan lingkungan
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Memenuhi kebutuhan biaya hidup
10. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
11. Riwayat kesehatan keluarga inti
a. Tn. M mengatakan mempunyai penyakit keturunan ( DM,
Hipertensi ), tetapi sampai sekarang Tn.M tidak memiliki keluhan
mengenai penyakit tersebut. Tn. M memiliki kebiasaan merokok.
Dalam satu hari menghabiskan 12 batang rokok jenis class mild.
b. Istri Tn. M (Ny. H) mengatakan tidak bisa terlalu lama duduk atau
berdiri karena bekas operasi pemasangan pen pada kaki sebelah
kiri dua tahun lalu. Dan Ny. H mengatakan memiliki penyakit
keturunan yaitu hipertensi (Ayah) dan hipotensi(Ibu) dan juga
beliau memiliki riwayat penyakit gastritis.
c. Anak Tn. M (An. M) tidak memiliki masalah kesehatan.
d. Anak Tn. M (An. N) mengalami gangguan perkembangan syaraf
(autis), belakangan ini sering merasakan sakit gigi karena ada gigi
yang berlubang.
12. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Ny. H mengatakan ibu dari Tn. M meninggal akibat stroke.
C. Lingkungan
13. Karakteristik rumah
Rumah Tn. M merupakan rumah permanen dengan dua jendela, satu
ventilasi dan tiga ruangan (warung, dapur dan kamar) dengan ukuran
panjang ±15 meter dan lebar ±6 meter. Di rumah tersebut terdapat :
a) Kamar tidur ( 1 kamar tidur terletak di lantai 2 untuk semua
anggota keluarga. Untuk naik ke lantai 2, keluarga menggunakan
tangga kayu tanpa pegangan)
b) Ruang dapur
c) 1 Kamar mandi bergabung dengan WC
d) Ruang tamu berukuran ±10 x 5 meter bergabung dengan ruang
makan, ruang keluarga. Ruang tamu juga digunakan sebagai
warung makan.
e) Rumah Tn. M bersih tetapi barangnya tidak tertata rapi
dikarekanan keterbatasan ruang. Lantai rumah Tn. M terbuat dari
keramik. Sumber air keluarga berasal dari sumur gali yang telah
dipasang pompa air dan tandon, kualitas airnya bersih. Keluarga
menggunakan air galon sebagai air minum. Untuk sarana
penerangan keluarga Tn. M menggunakan listrik. Rumah Tn. M
berada di pinggir jalan raya. Depan rumah Tn. M digunakan untuk
membakar lauk yang akan dijual (ayam dan ikan).
Gambar denah rumah

U Jalan raya

Teras untuk membakar ikan

Ruang tamu,ruang makan,ruang


keluarga, warung makan

k. tidur (lt. 2)

tangga
Dapur

wc

14. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Rumah Tn. M berada diwilayah yang mayoritas penduduknya adalah
wirausaha. Sarana kesehatan dilingkungan tersebut berupa klinik bunderan
sehat. Tn. M dan istri hanya sesekali berkumpul dan berkomunikasi
dengan tetangganya dikarenakan kesibukan masing masing.
15. Mobilitas geografis keluarga
Sebelum tinggal di tempat yang sekarang, Tn. M dan istri tinggal di rumah
orangtua dari Tn. M di Jl. Agus Salim gang Haji Husein, Bambu Kuning.
Pada tahun 2012 keluarga Tn. M baru pindah ke Jl. Soekarno – Hatta
no.05, Hajimena, Lampung Selatan.
16. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. M mengatakan sering mengadakan kumpul keluarga
terutama pada acara – acara keluarga seperti arisan.
17. Sistem pendukung keluarga
Tn. M mempunyai keluarga besar yang sewaktu – waktu bisa dimintai
bantuan bila dibutuhkan. Keluarga Tn. M memiliki BPJS.

D. Struktur Keluarga
18. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi keluarga Tn. M menggunakan Bahasa Indonesia sebagai
bahasa sehari – hari. Komunikasi dalam keluarga Tn. M bisa terjadi formal
( misalnya : musyawarah untuk menyelesaikan suatu masalah ) maupun
informal ( misalnya : bergurau mengisi waktu luang ). Komunikasi
berlangsung setiap saat karena mereka selalu berada di rumah kecuali
anaknya yang sedang sekolah, mereka melakukan komunikasi apabila
mereka sengan ada di rumah.
19. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga Tn. M yang berpengaruh adalah Tn. M. Bila ada suatu
konflik penentu keputusan adalah Tn. M sebagai kepala keluarga.
20. Struktur peran
a. Tn. M berperan sebagai kepala keluarga, suami dan bapak yang
mencari nafkah dengan berjualan.
b. Ny. H berperan sebagai istri dan ibu. Ny. H juga membantu
melayani pelanggan dalam menjalankan usaha keluarga.
c. An. M berperan sebagai anak, An. M juga berperan sebagai kakak
dan pelajar.
d. An. N berperan sebagai anak, adik dan pelajar.
21. Nilai dan norma budaya
Ny. H mengatakan ia terbiasa menanamkan nilai kejujuran, saling
menghormati, menghargai dan saling menyayangi antar anggota keluarga.
Keluarga juga menganut norma / adat yang ada dilingkungan sekitar
misalnya menjenguk orang sakit, takziah,dll.
E. Fungsi Keluarga
22. Fungsi afektif
Keluarga mengatakan berusaha memelihara hubungan baik antar anggota
keluarga, saling menyayangi, menghormati dan bila ada anggota keluarga
yang membutuhkan maka anggota lainnya akan berusaha membantunya.
23. Fungsi sosialisasi
Ny. H mengatakan interaksi antar anggota keluarga dapat berjalan dengan
baik. Hal ini disebabkan karena setiap anggota keluarga berusaha untuk
memenuhi aturan yang ada misalnya,saling menghormati dan saling
menyayangi. Keluarga juga mengatakan berusaha untuk mengikuti aturan
atau norma yang ada di masyarakat.
24. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan
a. Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan mengetahui sebagian dari penyakit
keluarganya dan mengetahui apa penyebabnya.
b. Kemampuan mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Keluarga mengatakan sakit pada kaki Ny. H itu dikarenakan berdiri
atau duduk yang terlalu lama sehingga tidak dipermasalahkan. Dan
sakit pada gigi An. N itu dikarenakan gigi yang berlubang.
Sehingga Ny. H hanya membiasakan anak – anaknya untuk rajin
menyikat giginya 2x sehari. Ny. H juga mengupayakan untuk
selalu membiasakan pola hidup bersih dan sehat.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit
maka keluarga akan membawanya ke pelayanan kesehatan
terdekat.
d. Kemampuan keluarga memelihara / memodifikasi lingkungan
rumah yang sehat
Ny. H mengatakan ketika asap pembakaran masuk ke rumah ia
menghidupkan kipas angin untuk mengurangi asap di dalam
rumah. Ny. S juga mengatakan kondisi rumah yang berada di
pinggir jalan raya dengan banyak asap kendaraan sehingga
beresiko besar untuk kesehatan, maka ia selalu menjaga kesehatan
dari dalam dengan menerapkan pola hidup sehat, selebihnya ia
serahkan pada Tuhan.
e. Kemampuan menggunakan fasilitas kesehatan
Keluarga mengatakan jika ada keluarga yang sakit maka akan
segera dibawa ke klinik terdekat dan apabila belum sembuh maka
akan dibawa ke rumah sakit.
f. Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga
a) Tn M
Pemeriksaan fisik
1). Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 21 x/menit
Suhu : 35,7 oc
2). Antopometri
Berat Badan : 62 kg
Tinggi badan : 175 cm
Lingkar perut : 16 cm
Lingkar kepala : 8 cm
Lingkar lengan : 18 cm
3). Pernapasan
Inspeksi : sianosis(-), pernapasan cuping hidung (-), retraksi
dinding dada(-)
Palpasi : taktil fremitus (+) diseluruh lapang paru, nyeri
tekan (-)
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
4). Cardiovaskuler
Inspeksi : konjungtiva anemis, tidak ada peningkatan vena
jugularis
Palpasi : ictus cordis teraba pada ic 5 sinistra, nyeri tekan (-
),akral teraba hangat
Perkusi : batas jantung normal, tidak ada pembesaran
jantung
Auskultasi : tidak ada suara tambahan
5). Pencernaan
Inspeksi : mukosa mulut lembab, warna bibir hitam, warna
kulit sawo matang, perut cekung
Auskultasi : bising usus 10 x/menit
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : tympani
Pasien mengatakan BAB 1 x/hari. Makan 3 x/hari.
Menghabiskan 1 porsi tiap kali makan.
6). Perkemihan
Pasien mengatakan BAK ±8 x/ hari
7). Muskuloskeletal
Kekuatan otot :5 5

5 5

8). Pengindraan

Mata : reflek pupil (+), starbismus (-)


Hidung : dapat membedakan bau dengan baik
Telinga : pendengaran (+)
9). Reproduksi
Reproduksi berfungsi dengan baik.
10). Neurologis
Neurologis berfungsi dengan baik.

Ny. H
Pemeriksaan fisik
1). Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 70 x/menit
RR : 21 x/menit
Suhu : 36,1 oc
2). Antopometri
Berat Badan : 50 kg
Tinggi badan : 163 cm
Lingkar perut : 12 cm
Lingkar kepala : 7 cm
Lingkar lengan : 13 cm
3). Pernapasan
Inspeksi : sianosis(-), pernapasan cuping hidung (-), retraksi
dinding dada(-)
Palpasi : taktil fremitus (+) diseluruh lapang paru, nyeri
tekan (-)
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
4). Cardiovaskuler
Inspeksi : konjungtiva anemis, tidak ada peningkatan vena
jugularis
Palpasi : ictus cordis teraba pada ic 5 sinistra, nyeri tekan (-
),akral teraba hangat
Perkusi : batas jantung normal, tidak ada pembesaran
jantung
Auskultasi : tidak ada suara tambahan
5). Pencernaan
Inspeksi : mukosa mulut lembab, warna bibir merah muda,
warna kulit sawo matang, perut cekung
Auskultasi : bising usus 8 x/menit
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : tympani
Pasien mengatakan BAB 1 x/hari. Makan 3 x/hari.
Menghabiskan 1 porsi tiap kali makan.
6). Perkemihan
Pasien mengatakan BAK ±8 x/ hari
7). Muskuloskeletal
Kekuatan otot :5 5

5 5
Terdapat bekas luka operasi pemasangan pen di kaki kanan.
8). Pengindraan
Mata : reflek pupil (+), starbismus (-)
Hidung : dapat membedakan bau dengan baik
Telinga : pendengaran (+)
9). Reproduksi
Reproduksi berfungsi dengan baik. Tidak menggunakan
program KB
10). Neurologis
Neurologis berfungsi dengan baik.
b) An. M
Pemeriksaan fisik
1). Tanda-tanda vital
Nadi : 85 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,2 oc
2). Antopometri
Berat Badan : 31 kg
Tinggi badan : 140 cm
Lingkar perut : 10 cm
Lingkar kepala : 7 cm
Lingkar lengan : 9 cm
3). Pernapasan
Inspeksi : sianosis(-), pernapasan cuping hidung (-), retraksi
dinding dada(-)
Palpasi : taktil fremitus (+) diseluruh lapang paru, nyeri
tekan (-)
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
4). Cardiovaskuler
Inspeksi : konjungtiva anemis, tidak ada peningkatan vena
jugularis
Palpasi : ictus cordis teraba pada ic 5 sinistra, nyeri tekan (-
),akral teraba hangat
Perkusi : batas jantung normal, tidak ada pembesaran
jantung
Auskultasi : tidak ada suara tambahan
5). Pencernaan
Inspeksi : mukosa mulut lembab, warna bibir merah muda,
warna kulit sawo matang, perut cekung
Auskultasi : bising usus 9 x/menit
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : tympani
Pasien mengatakan BAB 1 x/hari. Makan 3 x/hari.
Menghabiskan 1 porsi tiap kali makan.
6). Perkemihan
Pasien mengatakan BAK ±6 x/ hari
7). Muskuloskeletal
Kekuatan otot :5 5

5 5

8). Pengindraan

Mata : reflek pupil (+), starbismus (-)


Hidung : dapat membedakan bau dengan baik
Telinga : pendengaran (+)
9). Reproduksi
Belum ada tanda pubertas
10). Neurologis
Neurologis berfungsi dengan baik.

c) An. N
Pemeriksaan fisik
1). Tanda-tanda vital
Nadi : 88 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 36,0 oc
2). Antopometri
Berat Badan : 29 kg
Tinggi badan : 135 cm
Lingkar perut : 11 cm
Lingkar kepala : 8 cm
Lingkar lengan : 12 cm
3). Pernapasan
Inspeksi : sianosis(-), pernapasan cuping hidung (-), retraksi
dinding dada(-)
Palpasi : taktil fremitus (+) diseluruh lapang paru, nyeri
tekan (-)
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
4). Cardiovaskuler
Inspeksi : konjungtiva anemis, tidak ada peningkatan vena
jugularis
Palpasi : ictus cordis teraba pada ic 5 sinistra, nyeri tekan (-
),akral teraba hangat
Perkusi : batas jantung normal, tidak ada pembesaran
jantung
Auskultasi : tidak ada suara tambahan
5). Pencernaan
Inspeksi : mukosa mulut lembab, warna bibir merah muda,
warna kulit sawo matang, perut cekung, gigi berlubang (+)
Auskultasi : bising usus 10 x/menit
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : tympani
Pasien mengatakan BAB 1 x/hari. Makan 3 x/hari. Kadang
hanya menghabiskan setengah porsi makan
6). Perkemihan
Pasien mengatakan BAK ±8 x/ hari
7). Muskuloskeletal
Kekuatan otot :5 5

5 5

8). Pengindraan

Mata : reflek pupil (+), starbismus (-)


Hidung : dapat membedakan bau dengan baik
Telinga : pendengaran (+)
9). Reproduksi
Belum ada tanda pubertas
10). Neurologis
Neurologis berfungsi dengan baik.

F. Stress dan Koping keluarga


25. Stressor jangka pendek
Keluarga mengatakan saat ini memikirkan kebutuhan keluarga yang
semakin meningkat.
26. Stressor jangka panjang
Ny. H mengatakan memirkan rasa takut untuk mengendarai motor karena
kecelakaan dua tahun lalu.
27. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga selalu berusaha untuk mengatasi masalahnya sendiri dengan cara
bermusyawarah untuk mendapatkan solusi yang terbaik. Setelah itu
keluarga berdoa untuk bisa keluar dari masalah tersebut.
28. Strategi koping yang digunakan
Bila ada anggota keluarga yang sakit, keluarga membawa ke pelayanan
kesehatan. Bila terdapat masalah dalam keluarga maka teknik pemecahan
masalah yang dilakukan dengan cara bermusyawarah.
29. Strategi adaptasi disfungsional
Bila ada salah satu anggota keluarga ada yang salah maka yang lain
menegurnya.

G. Harapan Keluarga
Keluarga mengharapkan agar masalah keluarga yang dihadapi dapat
berkurang dan adanya bantuan dari petugas kesehatan untuk mengurangi
masalah tersebut.
ANALISIS DATA

No Data-data Masalah Keperawatan


1 DS : Perilaku hidup tidak sehat
1. Ny. H mengatakan
Tn. M merokok
2. Ny. H mengatakan
An. N sering sakit
gigi
DO :
1. Bibir Tn. M
berwarna hitam
2. Gigi An. A
kekuningan dan
berlubang
2 DS : Risiko Jatuh
Pasien mengatakan terdapat
tangga yang cukup tinggi

DO :
Tangga tinggi dan tidak
terdapat pegangan

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


1. Perilaku hidup sehat berhubungan dengan ketidakmampuan mengenal masalah
kesehatan
2. Resiko jatuh berhubungan dengan ketidakmampuan memodivikasi lingkungan rumah
3.
PRIORITAS MASALAH

1. Diagnose keperawatan : Perilaku hidup sehat berhubungan dengan ketidakmampuan


mengenal masalah kesehatan
No KRITERIA NILAI SKOR RASIONAL
1 Sifat masalah (1) 3/3 x 1 = 1
a. Gangguan kesehatan (3)
b. Ancaman kesehatan (2)
c. Tidak/bujkan masalah
(1)
2 Kemungkinan masalah dapat ½x2=1
diubah (2)
a. Mudah (2)
b. Sedang/sebagian (1)
c. Rendah (0)
3 Potensi masalah dapat diatasi 2/3 x 1 = 2/3
(1)
a. Tinggi (3)
b. Cukup (2)
c. Rendah (1)
4 Menonjolnya masalah (1) 2x1=2 Sakit gigi mengganggu
a. Dirasakan oleh keluarga
dan perlu segera diatasi
(2)
b. Dirasakan oleh keluarga
tetapi tidak perlu segera
diatasi (1)
c. Tidak dirasakan oleh
keluarga (0)
TOTAL SKOR 4 2/3
2. Diagnose Keperawatan : Resiko jatuh berhubungan dengan ketidakmampuan
memodivikasi lingkungan rumah

No KRITERIA NILAI SKOR RASIONAL


1 Sifat masalah (1) 2/3 x 1 =
d. Gangguan kesehatan (3) 2/3
e. Ancaman kesehatan (2)
f. Tidak/bujkan masalah (1)
2 Kemungkinan masalah dapat ½x2=1
diubah (2)
d. Mudah (2)
e. Sedang/sebagian (1)
f. Rendah (0)
3 Potensi masalah dapat diatasi 2/3 x 1 =
(1) 2/3
d. Tinggi (3)
e. Cukup (2)
f. Rendah (1)
4 Menonjolnya masalah (1) 2 x 1= 2 Apabila ada yang
d. Dirasakan oleh keluarga terjatuh itu sangan
dan perlu segera diatasi berbahaya dan dapat
(2) menimbulkan masalah
e. Dirasakan oleh keluarga baru
tetapi tidak perlu segera
diatasi (1)
f. Tidak dirasakan oleh
keluarga (0)
TOTAL SKOR 3 4/3
3.

No KRITERIA NILAI SKOR RASIONAL


1 Sifat masalah (1)
g. Gangguan kesehatan (3)
h. Ancaman kesehatan (2)
i. Tidak/bujkan masalah (1)
2 Kemungkinan masalah dapat
diubah (2)
g. Mudah (2)
h. Sedang/sebagian (1)
i. Rendah (0)
3 Potensi masalah dapat diatasi
(1)
g. Tinggi (3)
h. Cukup (2)
i. Rendah (1)
4 Menonjolnya masalah (1)
g. Dirasakan oleh keluarga
dan perlu segera diatasi
(2)
h. Dirasakan oleh keluarga
tetapi tidak perlu segera
diatasi (1)
i. Tidak dirasakan oleh
keluarga (0)
TOTAL SKOR
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana Tindakan Rasional


keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
Perilaku hidup Setelah 1. Pasien Verbal Keluarga terutama 1. Kaji gaya hidup 1. Mengetahui gaya
tidak sehat dilakukan (Tn. M ) pengetahuan Tn. M dapat : keluarga hidup keluarga
berhubungan pertemuan mengetah 1. Menyebutkan 2. Berikan edukasi 2. keluarga
dengan selama 1x ui bahaya minimal 3 mengenai bahaya mengetahui
ketidaksanggupan 45 menit, merokok bahaya merokok merokok bahaya merokok
mengenal klien 2. Pasien 2. mengurangi 3. Berikan informasi 3. Keluarga
masalah dapat (Tn.M) merokok ( jika mengenai zat zat mengetahui zat
kesehatan mengenal mau sebelumnya 1 berbahaya yang yang terkandung
masalah menguran bungkus rokok terkandung dalam dalam rokok
kesehatan gi digunakan untuk rokok 4. Keluarga
yang konsumsi 2 hari maka, 4. Bantu Tn. M untuk terutama Tn. M
dialami rokok sekarang 1 mengurangi konsumsi bisa mengurangi
3. Pasien bungkus rokok rokok secara bertahap merokok
(Tn. M) digunakan untuk 5. Anjurkan Tn. M 5. Untuk
dapat 4 hari ) mengganti kebiasaaan mengurangi
mengetah merokok dengan bahaya merokok
ui tentang mengkonsumsi permen
zat zat
berbahay
a dalam
rokok
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Diagnose keperawatan Tanggal/jam Implementasi Evaluasi


(SOAP)
Perilaku hidup tidak sehat Sabtu, 17 November 1. Memberikan edukasi mengenai bahaya S : Pasien mengatakan akan mulai
berhubungan dengan 2018 merokok mengurangi konsumsi rokok
ketidaksanggupan mengenal Pukul : - 2. Memberikan informasi mengenai zat O:-
masalah kesehatan zat berbahaya yang terkandung dalam A : Masalah teratasi
rokok P : pertahankan kondisi
3. Membantu pasien untuk mengurangi
konsumsi rokok secara bertahap
4. Menganjurkan pasien mengganti
kebiasaaan merokok dengan
mengkonsumsi permen

S-ar putea să vă placă și