Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
S
DENGAN DIABETS MELLITUS (DM)
DI RUANG PENYAKIT DALAM C3 L1
RSDK SEMARANG
Disusun Oleh :
Nama : Anisa Rufaida
NIM : G01.2004.01690
A. PENGKAJIAN
Pada bab ini penulis melakukan pengkajian pada tanggal 7 Mei 2006 jam
09.00 WIB, dan memperoleh data dari catatan keperawatan dan catatan medis
serta wawancara dengan keluarga dan pasien.
1. Biodata
a. Identitas pasien
Nama : Ny. S
Umur : 71 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Alamat : Jatisari RT 06 / RW 13 Gerikreno Wonogiri
Tanggal Masuk : 26-04-2007
Dx. Medis : DM
No. Register : 5512367
b. Penanggung jawab
Nama : Tn. S
Umur : 27 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jatisari RT 06 / RW 13 Gerikreno Wonogiri
Hub dengan pasien : Ayah kandung
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pada saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan bengkok pada kaki
sebelah kiri, luka pada kaki kiri perih, merasa gatal pada luka tusukan
infus.
b. Riwayat penyakit sekarang
± 5 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh
bengkok pada kaki sebelah kiri lama kelamaan kaki yang bengkok
pecah dan mengelupas, pus (+), nyeri (+), kesemutan (+), kemudian
pada
c. Riwayat penyakit dahulu
± 2 tahun yang lalu pasien pernah dirawat di RSDK Semarang dengan
penyakit yang sama yaitu (DM). Pasien tidak mempunyai riwayat
penyakit hipertensi dan penyakit jantung.
d. Riwayat penyakit keluarga
Dalam keluarga pasien ada yang mempunyai penyakit kencing manis
dan ca.mamae.
4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : composmentis, TTV ; TD : 150/80 mmHg, N : 88
x/mnt, RR : 28 x/mnt, S : 382 oC
Kepala : Rambut meosocephal, Rambut kering, tidak merasa
sakit kepala
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik
Telinga : Tidak ada sekret, mengalamai gangguan pendengaran
Hidung : Tidak ada polip tidak merasa sesak
Pernafasan : Tidak merasakan sakit dada saat bernafas RR : 20
x/mnt, tidak ada massa, nafas bersih tidak ada
wheezing
Abdomen : bentuk simetri, tidak ada pembesaran pada abdomin
Ekstremitas atas : tangan kiri terpasang infus RL 20 tts/mnt
Ekstremitas bawah : adanya oedema
Kulit : turgor kurang
5. Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 26 April 2007
Hematologi
Analizar Hema
Hemoglobin 10.90 gr% 12.00-15.00 L
Hematokrit 30.3 % 55.0-47.0 L
Eritrosit 4.14 jt/mmk 3.90-5.60
MCH 26.40 pg 27.00-32.00 L
MCV 78.10 pl 76.00-96.00
MCHC 33.80 S/dt 29.00-36.00
Leukosit 18.40 rb/mmk 4.00-11.00 H
Trombosit 422.0 rb/mmk 150.0-400.0 H
Kimia klinik
Glukosa sewaktu 309 mg/dl 80-110 H
Ureum 60 mg/dl 15-39 H
Creatinin 1.00 mg/dl 0.60-1.30
Protein total 6.8 gr/dl 1.4-8.2
Albumin 2.5 gr/dl 3.4-50 L
Globulin 4.30 gr/dl 2.30-3.50 H
7. Analis Data
No Data (DS dan DO) Etiologi Problem
1 DS : pasien mengatakan luka pada Penurunan Resiko terjadinya
kaki kiri terasa perih. pertahanan fisik infeksi
DO : pasien tampak gelisah, balutan
tampak kotor
2 DS : pasien mengatakan tidak bisa Kelemahan fisik Gangguan
memenuhi kebutuhan sendiri pemenuhan
DO : BAB dan Bak dibantu kebutuhan sehari-
keluarga hari
3 DS : Pasien mengatakan daerah Peningkatan Resiko terjadinya
sekitar pemasangan infus kerentanan infeksi
terasa gatal-gatal. mikroorganisme
DO : keadaan daerah sekitar
pemasangan infus.
4 DS : Pasien mengatakan tidak tahu Kurangnya Kurangnya
tentang perawatan lukanya informasi pengetahuan
DO : Pasien tidak pernah merawat
lukanya.
8. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan trauma / luka terbuka
untuk infeksi nosokomial, peningkatan kerentanan bakteri sekunder
pada luka
b. Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari berhubungan dengan
kelemahan fisik
c. Resiko infeksi sekunder berhubungan dengan, kerentanan
mikroorganisme sekunder pada pemasangan infus ditandai dengan
daerah sekitar pemasangan infus kotor, luka infus tidak bengkak, tidak
ada pus, warna kulit tidak kemerahan, tidak terasa panas pada luka
tusukan pemasangan infus
d. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan paparan informasi
ditandia dengan pasien dan keluarga sering bertanya kepada perawat.
9. Rencana Keperawatan
Dari analisa data di atas yang muncul pada klien diabetes mellitus, maka
masalah / prognosa berdasar prioritas masalah keperawatannya
perencanaan, implementasi dan evaluasi.