Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas kehadirat ALLAH SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah Sistem ENDEMIK“Asuhan Keperawatan Cikungunya”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para
pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
TINJAUAN KASUS
Skenario Kasus
Ny.L 35 tahun diantar ke RS Bella karena demam 39oC sudah 5 hari nyeri otot,
kepala, bahu juga nyeri sendi sehingga penderita merasa lumpuh. Ruam pada muka dan
tangan dan paling banyak pada kaki. Kemudian pada hari ke-4 dan ke-5 muncul sedikit
photopobia dan konjungtiva injection. Tentukan Dx penyakit kemudian pemeriksaan
penunjang apa yang perlu di lakukan.
1. Ruam
2. Photopobia
3. Konjungtiva Injection
1. Ruam adalah peradangan dan perubahan dan perubahan warna yang terjadi pada kulit.
2. Photopobia adalah rasa tidak nyaman di mata karena cahaya terang atau
ketidakmampuan mata mentoleransi cahaya.
3. Konjungtiva injection adalah pelebaran pada pembuluh darah arteri konjungtiva
posterior yaitu karena pengaruh mekanisme, alergi ataupun infeksi pada jaringan
konjungtiva.
1. Karena adanya masa inkubasi virus pada pembuluh darah maka terjadilah pelebaran
pada pembuluh darah.
2. Karena virus yang dibawa oleh nyamuk masuk ke dalam pembuluh darah sehingga
menyebabkan infeksi dan terjadi pecah pembuluh darah, kemudian respon tubuh
untuk melawan infeksi ialah melawan infeksi ialah dengan keluarnya ruam pada
seluruh tubuh.
“ CIKUNGUNYA “
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN
Ny.L 35 tahun diantar ke RS Bella karena demam 39oC sudah 5 hari yang lalu. Nyeri
otot, kepala, bahu juga nyeri sendi sehingga penderita merasa lumpuh. Ruam pada muka dan
tangan dan paling banyak pada kaki. Kemudian pada hari ke-4 dan ke-5 muncul sedikit
photopobia dan konjungtiva injection. Tentukan Dx penyakit kemudian pemeriksaan
penunjang apa yang perlu di lakukan.
I. DATA DEMOGRAFI
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. L
Umur : 35 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/bangsa : Sunda
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Bekasi
Tgl masuk : 08 Oktober 2018 Jam 08.00
Tgl pengkajian : 08 Oktober 2018 Jam 08.00
No RM : 004
Diagnosa Medis : Cikungunya
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. N
Umur : 38 tahun
Alamat : Bekasi
Pekerjaan : TNI
Status : Suami
II. KELUHANUTAMA
Ny.L mengatakan demam 39oC sudah 5 hari yang lalu. Nyeri otot, kepala, bahu juga
nyeri sendi sehingga penderita merasa lumpuh. Ruam pada muka dan tangan dan paling
banyak pada kaki.
III. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat kesehatan sekarang
Ny.L mengatakan demam 39oC sudah 5 hari yang lalu. Nyeri otot, kepala, bahu
juga nyeri sendi sehingga penderita merasa lumpuh. Ruam pada muka dan tangan
dan paling banyak pada kaki.
2. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan tidak mengalami penyakit serupa sebelumnya
3. Riwayat penyakit keluarga
Dalam anggota keluarga tidak ada yang pernah mengalami penyakit serupa.
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan biasa makan 1 piring nasi dengan lauk dan sayur (3xsehari).
Dan juga biasa minum air putih kurang lebih 6- 8 gelas sehari.
Saat sakit :
Pasien mengatakan biasa makan 1 piring nasi dengan lauk dan sayur (3xsehari).
Dan juga biasa minum air putih kurang lebih 6- 8 gelas sehari.
c. Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit BAB normal 1x sehari setiap pagi dengan
konsistensi lembek kecoklatan dan bau khas feses.
Saat sakit :
Pasien mengatakan BABnya tidak terganggu
2) BAK
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan biasa BAK 5-6 x sehari dengan warna kuning jernih, bau
khas urine dan tidak terasa nyeri.
Saat sakit :
Pasien mengatakan tidak ada perubahan BAK, pasien tetap BAK 5-6 x sehari
dengan warna kuning jernih, bau khas urine dan tidak terasa nyeri.
h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan hubungan keluarganya baik, telihat suami dan anak-
anaknya menemani pasien bergiliran dan selalu memberi support untuk tetap
tenang agar cepat sembuh dan pulang
j. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien beragama islam dan pasien mengatakan mengalami gangguan dalam
beribadah, karena sulit untuk bergerak dan pasien juga mengalami nyeri.
V. PENGKAJIAN FISIK
a. Kesadaran : komposmetis
Keadaan : Sakit sedang
b. Tanda-tanda Vital
Tekanandarah : 120/80 mmHg
Nadi : 100 x/mnt
Suhu : 39,0 C
Respirasi : 12x/mnt
c. Keadaan fisik
1) Kepala dan leher :
Kepala
- Inspeksi : Rambut hitam, penyebaran rambut merata, rambut rontok.
- Palpasi : tidak ada nyeri.
Mata
- Inspeksi : simetris,konjungtiva tidak anemis, skera anikterik, pupil isokor,
tidak ada edema palpebra, adanya photopobia.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Wajah
- Pasien tampak gelisah
Hidung
- Inspeksi : simetris, penyebaran rambut silia merata, tidak terdapat secret,
tidak ada lesi, tidak ada kemerahan tidak ada edema, pernapasan cuping
hidung.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada sinus frontalis, etmoidalis, maksilaris.
Mulut :
- Inspeksi : tidak ada cyanosis,tidak ada karies,tidak ada stomatitis,bibir
simetris, mukosa bibir kering dan pecah- pecah.
Telinga :
- Inspeksi : simetris, tidak ada lesi,tidak ada luka,tidak ada serumen dan
discharge.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada kartilago.
2) Dada :
Paru
o Inspeksi : asimetris, tidak ada otot bantu napas
o Palpasi : vokal premitus pada dada kanan dan dada kiri normal
o Perkusi : dullness pada dada kanan dan sonor pada dada kiri
o Auskultasi : vesikuler seluruh lapang paru
Jantung
o Inspeksi : iktuskordis tidak tampak
o Palpasi : normal
o Perkusi : dallnes
o Auskultasi : BJ1 dan BJ2 normal
3) Abdomen :
- Inspeksi : simetris, tidak ada hiperpigmentasi
- Perkusi : tidak ada nyeri ketuk pada abdomen
- Palpasi : tidak adanya nyeri tekan pada abdomen
- Auskultasi : bising usus 10x/menit
4) Integumen :
- Inspeksi : adanya ruam, kemerahan, terdapat bintik-bintik pada kulit
wajah, tangan dan kaki.
- Palpasi : kulit teraba panas turgor kulit tidak elastis.
5) Ekstremitas :
- Atas:
Inspeksi : simetris, terdapat ruam pada tangan
Palpasi : CRT kurang dari 3 detik
- Bawah
Inspeksi : Terdapat banyak ruam pada kaki.
Palpasi : CRT kurang dari 3 detik
6) Neurologis :
Status mental dan emosi : Baik
Pemeriksaan refleks :
Hammer : Otot bisep dan trisep :+ /+
Patela :+
DS DO
1. Pasien mengatakan demam 39oC. 1. Kesadaran : komposmetis
2. Pasien mengatakan nyeri otot, Keadaan : Sakit sedang
kepala, bahu juga nyeri sendi 2. Tanda-tanda Vital
sehingga penderita merasa lumpuh. - Tekanandarah : 120/80 mmHg
3. Pasien mengatakan ruam pada - Nadi : 100 x/mnt
muka dan tangan dan paling - Suhu : 39,0 C
banyak pada kaki. - Respirasi : 12x/mnt
4. Pasien mengatakan saat sakit 3. Ekstremitas :
menjadi kesulitan melakukan - Atas:
aktivitas sehari-hari karena nyeri Inspeksi : simetris, terdapat ruam
dan penderita merasa lumpuh. pada tangan
5. Pasien mengatakan merasa cemas Palpasi : CRT kurang dari
saat bergerak. 3 detik
6. Pasien mengatakan sulit - Bawah
menggerakan aktivitas. Inspeksi : Terdapat banyak
7. Pasien mengatakan merasa ruam pada kaki.
khawatir dengan akibat dari Palpasi : CRT kurang dari
kondisi yang di hadapi. 3 detik
8. Pasien mengatakan merasa tidak 4. Pemeriksaan Penunjang
berdaya. 5. Pasien tampak kesulitan untuk bergerak dan
beraktivitas.
6. Pasien tampak melakukan gerakan terbatas.
7. Pasien tampak gelisah.
ANALISA DATA
DO :
1. Kesadaran : komposmetis
Proses penyakit ( mis,
Keadaan : Sakit sedang Hipertermia
infeksi )
2. Tanda-tanda Vital
- Tekanandarah : 120/80 mmHg
- Nadi : 100 x/mnt
- Suhu : 39,0 C
- Respirasi : 12x/mnt
DS :
1. Pasien mengatakan saat sakit
menjadi kesulitan melakukan
aktivitas sehari-hari karena nyeri
dan penderita merasa lumpuh.
2. Pasien mengatakan sulit
Gangguan Mobilitas
menggerakan aktivitas. Kelumpuhan
Fisik
DO :
3. Pasien mengatakan merasa cemas
saat bergerak.
4. Pasien mengatakan sulit
menggerakan aktivitas.
DS :
1. Pasien mengatakan merasa cemas
saat bergerak.
2. Pasien mengatakan merasa
khawatir dengan akibat dari
kondisi yang di hadapi.
3. Pasien mengatakan merasa tidak
berdaya.
.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Hipertermia b.d
1. Proses penyakit (mis, infeksi) 08 Oktober 2018
d.d Proses Infeksi
Gangguan Mobilitas Fisik b.d
2. 08 Oktober 2018
Kelumpuhan
Ansietas b.d Kesulitan
3. 08 Oktober 2018
Bergerak
NURSING CARE PLAN (NCP / Intervensi)
Senin / 08 Ansietas b.d Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji untuk tanda verbal dan
Oktober Kesulitan keperawatan selama 3 x 24 non verbal kecemasan.
2018.08.00 Bergerak jam diharapkan perasaan 2. Bantu pasien mengidentifikasi
tidak nyaman atau ke situasi yang memicu
khawatiran yang samar di kecemasan.
sertai respon otonom dapat 3. Dorong keluarga untuk
teratasi dengan KH : mendamping pasien dengan
1. Dapat memantau cara yang tepat.
3. intensitas kecemasan. 4. Lakukan usapan pada
2. Dapat menggunakan punggung dan leher dengan
teknik relaksasi untuk cara yang tepat.
mengurangi 5. Berada di sisi pasien untuk
kecemasan. meningkatkan rasa aman dan
3. Dapat mencari mengurangi ketakutan.
informasi untuk
mengurangi
kecemasan.
IMPLEMENTASI
O:
- Pasien di bantu
oleh keluarga
berpindah dari
tempat tidur ke
kursi roda.
- Perawat
memberikan alat
bantu seperti korsi
roda.
- Tempat tidur
tampak rendah dan
tidak terlalu tinggi.
3. Senin / Ansietas b.d 1. Mengkaji untuk tanda verbal dan S :
08 Kesulitan non verbal kecemasan. - Pasien
Oktober Bergerak 2. Membantu pasien mengatakan
2018.08. mengidentifikasi situasi yang gelisah dan tegang
00 memicu kecemasan. dan merasa
3. Mendorong keluarga untuk khawatir dengan
mendamping pasien dengan cara akibat dari kondisi
yang tepat. yang di hadapi.
4. Melakukan usapan pada punggung - Pasien
dan leher dengan cara yang tepat. mengatakan
5. Berada di sisi pasien untuk merasa cemas
meningkatkan rasa aman dan dengan keadaan
mengurangi ketakutan. saat ini karna tidak
dapat bergerak.
- Pasien
mengatakan di
temani oleh
anakanya.
- Pasien
mengatakan
anaknya mengusap
punggung nya
ketika merasa
cemas.
- Pasien
mengatakan
keluarganya selalu
menemani ia dan
memberikan hal-
hal positif.
O:
- Pasien tampak
pucat kontak mata
pasien buruk,
tampak gelisah,
pasien tampak
tremor.
- Pasien tampak
cemas dengan
penyakitnya.
- Anak pasien
mendampingi
ibunya setiap hari
ketika di rumah
sakit.
- Keluarga tampak
memberikan
usapan atau
pijatan lembut di
daerah punggung.
- Keluarga pasien
menemani pasien
dan selalu
memberikan hal-
hal positif.
EVALUASI
O=
- Pemeriksaan TTV
S : 37,5ᵒC
- Pasien tampak mengenakan pakaian
yang tipis.
- Pasien tampak minum sebanyak 8 gelas.
- Pasien sudah diberikan kompres hangat
oleh keluarga.
- Kolaborasi :
Diberikan sanmol 3 x 1 hari 500mg
A = Masalah teratasi.
P = Intervensi dihentikan.
2. Senin / 08 S =
Oktober - Pasien mengatakan sudah sedikit mampu
2018.08.00 untuk berpindah seperti dari berbaring
ke duduk.
- Pasien mengatakan di rumah sakit di
berikan alat bantu ( Korsi Roda ).
- Pasien mengatakan tempat tidur tidak
terlalu tinggi.
O=
- Pasien di bantu oleh keluarga berpindah
dari tempat tidur ke kursi roda.
- Perawat memberikan alat bantu seperti
korsi roda.
- Tempat tidur tampak rendah dan tidak
terlalu tinggi.
A = Masalah teratasi sebagian.
P = Intervensi di lanjutkan.
3. Senin / 08 S =
Oktober - Pasien mengatakan gelisah dan tegang
2018.08.00 dan merasa khawatir dengan akibat dari
kondisi yang di hadapi.
- Pasien mengatakan merasa cemas
dengan keadaan saat ini karna tidak
dapat bergerak.
- Pasien mengatakan di temani oleh
anakanya.
- Pasien mengatakan anaknya mengusap
punggung nya ketika merasa cemas.
- Pasien mengatakan keluarganya selalu
menemani ia dan memberikan hal-hal
positif.
O=
- Pasien tampak pucat kontak mata pasien
buruk, tampak gelisah, pasien tampak
tremor.
- Pasien tampak cemas dengan
penyakitnya.
- Anak pasien mendampingi ibunya setiap
hari ketika di rumah sakit.
- Keluarga tampak memberikan usapan
atau pijatan lembut di daerah punggung.
- Keluarga pasien menemani pasien dan
selalu memberikan hal-hal positif.
Jhonson, Marion., Meridean Maas. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC). St.
Louis: Mosby.