Sunteți pe pagina 1din 6

2.

8 Asuhan Keperawatan Dengan Klien Isolasi Sosial

2.8.1 Pengkajian

Isolasi sosial adalah keadaan seorang individu yang mengalami


penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan
orang lain di sekitarnya. Klien mungkin merasa ditolak, tidak diterima,
kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan
orang lain.

Untuk mengkaji klien isolasi sosial dapat menggunakan


wawancara dan observasi kepada klien dan keluarga.

Tanda dan gejala isolasi sosial yang dapat ditemukan dengan


wawancara, adalah :

1. Klien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain


2. Klien merasa tidak aman berada dengan orang lain
3. Klien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain
4. Klien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu
5. Klien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan
6. Klien merasa tidak berguna
7. Klien tidak yakin dapat melangsungkan hidup

Tanda dan gejala isolasi yang dapat diobservasi :


1. Tidak memiliki teman dekat
2. Menarik diri
3. Tidak komunikatif
4. Tindakan berulang dan tidak bermakna
5. Asyik dengan pikirannya sendiri
6. Tidak ada kontak mata
7. Tampak sedih, afek tumpul
2.8.2 Diagnosa Keperawatan

Isolasi sosial

2.8.3 Tindakan Keperawatan

Tujuan :

1. Membina hubungan saling percaya


2. Menyadari penyebab isolasi sosial
3. Berinteraksi dengan orang lain
Tindakan :
1. Membina hubungan saling percaya. Tindakan yang harus dilakukan
dalam membina hubungan saling percaya adalah :
a. Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan klien
b. Berkenalan dengan klien : perkenalkan nama dan nama
panggilan yang di sukai, serta tanyakan nama dan nama
panggilan klien.
c. Menanyakan perasaan dan keluhan klien saat ini
d. Buat kontrak asuhan : apa yang perawat akan lakukan bersama
klien, berapa lama akan dikerjakan, dan tempatnya di mana
e. Jelaskan bahwa perawat akan merahasiakan informasi yang
diperoleh untuk kepentingan terapi
f. Setiap saat tunjukkan sikap empati terhadap klien
g. Penuhi kebutuhan dasar klien bila memungkinkan
Untuk membina hubungan saling percaya pada klien isolasi
sosial kadang – kadang memerlukan waktu yang lama dan interaksi
yang singkat dan sering, karena tidak mudah bagi klien untuk
percaya pada orang lain. Untuk itu, perawat harus konsisten
bersikap terapeutik kepada klien. Selalu penuhi janji adalah salah
satu upaya yang dapat dilakukan. Pendekatan yang konsisten akan
membuahkan hasil. Bila klien sudah percaya dengan program
asuhan keperawatan lebih mungkin dilaksanakan.
2. Membantu klien mengenal penyebab isolasi sosial. Langkah –
langkah untuk melaksanakan tindakan ini adalah sebagai berikut :
a. Menanyakan pendapat klien tentang kebiasaan berinteraksi
dengan orang lain.
b. Menanyakan apa yang menyebabkan klien tidak ingin
berinteraksi dengan orang lain.
3. Membangun klien mengenali keuntungan dari membina hubungan
dengan orang lain. Lakukan dengan cara mendiskusikan keutungan
bila klien memiliki banyak teman dan bergaul akrab dengan mereka.
4. Membangun klien mengenal kerugian dari tidak membina
hubungan. Dilakukan dengan cara :
a. Mendiskusikan kerugian bila klien hanya mengurung diri dan
tidak bergaul dengan orang lain.
b. Menjelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik
klien.
5. Membantu klien untuk berinteraksi dengan orang lain secara
bertahap.
Secara rinci tahapan melatih klien berinteraksi dapat dilakukan
sebagai berikut :
a. Beri kesempatan klien mempraktikkan cara berinteraksi dengan
orang lain yang dilakukan dihadapan perawat
b. Mulailah bantu klien berinteraksi dengan satu orang ( anggota
keluarga atau tetangga )
c. Bila klien sudah menunjukkan kemajuan, tingkatkan jumlah
interaksi dengan dua, tiga, empat orang dan seterusnya.
d. Beri pujian untuk setiap kemampuan interaksi yang telah
dilakukan oleh klien
e. Siap mendengarkan ekspresi perasaan klien setelah berinteraksi
dengan orang lain. Mungkin klien akan mengungkapkan
keberhasilan atau kegagalannya. Beri dorongan terus menerus
agar klien tetap semangat meningkatkan interaksinya.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

A. Klien
SP 1 p
1. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial klien
2. Mengidentifikasi tanda dan gejala isolasi sosial
3. Mengidentifikasi akibat isolasi sosial
4. Berdiskusi dengan klien tentang keuntungan dan kerugian berinteraksi
dengan orang lain
5. Berdiskusi dengan klien tentang kentungn dan kerugian tidak berinteraksi
dengan orang lain
6. Mengajarkan klien cara berkenalan dengan satu orang lain
7. Menganjurkan klien memasukkan kegiatan latihan berbincang – bincang
dengan orang lain kedalam kegaiatan harian.

SP II p

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien


2. Melatih klien berkenalan dengan 2 – 3 orang dan berbicara saat melakukan
kegiatan
3. Menganjurkan klien memasukkan kegiatan berbincang – bincang dengan
orang lain sebagai salah satu kegiatan harian.

SP III p

1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien


2. Melatih klien berkenalan dengan 4 – 5 orang dan berbicara saat melakukan
kegiatan
3. Menganjurkan klien memasukkan kegiatan berbincang – bincang dengan
orang lain sebagai salah satu kegiatan harian

SP IV p

1. Menjelaskan berbicara sosial : meminta sesuatu dan menjawab pertanyaan


2. Melatih berbicara sosial : meminta sesuatu dan menjawab pertanyaan

S-ar putea să vă placă și