Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lensa kontak sudah menjadi bagian gaya hidup. Orang tak lagi mengenakannya
sekadar alat bantu penglihatan, tapi juga untuk mempercantik penampilan. Tak heran,
muncullensa kontak dengananeka warna.
Banyak orang memakainya tanpa peduli efek buruknya. Alih-alih tampil beda dengan
pancaran mata yang memukau, pemakaian lensa kontak berpotensi merusak mata. Ingat, mata
adalah salah satu organ paling lembut di dalam tubuh.
Heror mengingatkan mereka yang mengenakan lensa kontak agar memerhatikan masa
pakainya. "Sekarang ini ada berbagai lensa kontak yang memiliki batas waktu pemakaian.
Mulai yang sekali pakai hingga untuk pemakaian sampai 180 hari,” kata Dr Anagha Heroor,
seorang dokter mata, seperti dikutip dari laman Times of India.
Memerhatikan perawatan lensa kontak dengan pemakaian jangka panjang juga perlu
diperhatikan agar tak menyebabkan masalah pada mata. Lensa kontak sekali pakai sebaiknya
hanya digunakan untuk kesempatan khusus, bukan untuk sehari-hari.
Dan yang penting, tak memaksakan diri memakai lensa kontak jika mata mengalami iritasi.
Seiring dengan meningkatnya perhatian dan pengetahuan pengaruh gizi terhadap kesehatan,
khususnya kesehatan mata menyebabkan pesatnya pertumbuhan pasar terhadap produk-
produk kesehatan mata. Sebagian besar produk-produk untuk kesehatan mata yang
dipasarkan sekarang berbentuk suplemen. Selain senyawa antioksidan (vitamin A, C, dan E)
yang sebelumnya telah diketahui dapat meningkatkan kesehatan mata, senyawa lain seperti
lutein, zeaxanthin, dan astaxanthin, baru-baru ini diketahui sebagai senyawa yang dapat
meningkatkan kesehatan mata.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui pemaikan Softlens
b. Untuk mengetahui cara merawat Softlens
c. Untuk Mengetahui Efek Samping Pada Kontak Lensa
d. Untuk mengetahui Kekurangan dan Kelebihan Penggunaan Softlens
BAB II
KONSEP DASAR
A. Pengertian Softlens
Lensa kontak adalah potongan ajaib dari plastik yang memungkinkan anda untuk melihat
tanpa kacamata. Dalam kebanyakan kasus, lensa kontak digunakan sebagai pengganti
kacamata. Lensa kontak juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit mata tertentu atau
dapat digunakan untuk tujuan kosmetik untuk mengubah penampakan warna mata
Tidak semua lensa kontak sama. Ada yang aman untuk mata Anda, dan ada juga yang
beresiko merusak mata.Tahu apa yang ditawarkan industri lensa kontak modern akan
membantu untuk membuat pilihan yang bijak, tidak begitu saja mengikuti apa kata dokter.
Ada orang yang berbuat menghemat dengan memakai lensa kontak lebih lama daripada yang
dimaksudkan. Ini bukanlah hal yang baik. Meskipun kulitas lensanya tidak akan berkurang,
tumpukan protein dapat mengaburkan penglihatan
Lensa kontak adalah protesa okular yang dikenakan untuk memperbaiki visus. Mayoritas
lensa kontak dipakai untuk koreksi penglihatan karena alasan kosmetik. Terdapat berbagai
tingkat pengetahuan dalam penggunaan dan perawatan lensa kontak. Komplikasi dari
pemakaian lensa kontak terjadi karena beberapa faktor: penyalahgunaan lensa, pemakaian
lensa yang tidak sesuai, atau penyakit mata sebelumnya.
Komplikasi lensa kontak yaitu mulai dari self-limiting sampai mengganggu penglihatan, hal
tersebut memerlukan diagnosis dan pengobatan yang cepat untuk mencegah terjadinya
kebutaan. Dengan jutaan orang yang memakai lensa kontak, walaupun kecil persentasenya
komplikasi lensa kontak merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting. Komplikasi
lensa kontak sangat beragam pada umumnya melibatkan kelopak mata, konjungtiva, dan
semua lapisan kornea (yaitu, epitel, stroma, endotelium).
Komplikasi akibat pemakaian lensa kontak dapat segera diketahui dengan baik. Pemakaian
lensa kontak menyebabkan perubahan pada kornea dalam hal struktur, jumlah, produksi air
mata maupun tingkat oksigen dan karbon dioksida. Perubahan-perubahan tersebut dapat
menimbulkan masalah dan juga dapat memperburuk penyakit yang sudah ada sebelumnya.
Sekitar 6% dari pemakai lensa kontak per tahun akan terkena beberapa komplikasi, meskipun
sebagian besar komplikasi ini cukup kecil. Sebuah studi baru-baru ini telah menemukan
bahwa 9,1% pemakai lensa kontak mengunjungi Unit Kedaruratan Mata.8
Penelitian epidemiologi telah menghitung secara tahunan insiden lensa kontak kosmetik yang
berhubungan dengan keratitis bakteri ulseratif sebanyak 0,21% pada pasien yang
menggunakan lensa kontak extended wear dan 0,04% untuk pasien yang menggunakan lensa
kontak daily.
Keratitis acanthamoeba adalah infeksi kornea yang jarang terjadi tetapi berpotensi merusak.
Keratitis acanthamoeba terjadi setelah terkontaminasi luka pada kornea, 85% dari kasus
keratitis terjadi pada semua jenis lensa kontak yang digunakan.
Diperkirakan 30 juta orang di Amerika Serikat memakai lensa kontak soft. Kejadian keratitis
fungal diperkirakan 4-21 per 10.000 pertahun pada pemakai lensa kontak soft, tergantung
pada apakah pengguna memakai lensa semalaman.
Untuk memahami lebih lanjut tentang keratitis akibat pemakaian lensa kontak maka pada sari
pustaka ini akan dikemukakan secara singkat mengenai anatomi dan fisiologi kornea, tentang
lensa kontak dan komplikasi pemakaian lensa kontak.
Mata adalah cahaya dunia, begitu ungkapan yang sering kita dengar. Karena dari matalah
yang menghadirkan ekspresi bagi pemiliknya, sedih, senang ataupun kecewa semua dapat
tergambar lewat sorot mata kita. Bagi wanita, seringkali mata dijadikan kekuatan untuk dapat
menarik perhatian dan pendukung utama penampilan. Untuk itu, mata seringkali diberikan
perhatian khusus, termasuk memakaikan make up atau aksesori agar nampak lebih cantik.
Salah satu aksesori mata yang menjadi favorit adalah softlens atau lensa kontak yaitu lensa
korektif, kosmetik, atau dapat dijadikan terapi yang biasanya ditempatkan di kornea mata.
Kegunaan lensa yang lebih ringan dan bentuknya tak nampak saat dipakai ini, kurang lebih
sama dengan kacamata konvensional atau kacamata umum yang berframe. Lensa kontak
lebih diminati karena tampilannya yang lebih trendi dan tak merepotkan, selain tak berframe
lensa ini berwarna, jadi dapat dicocokan dengan baju yang sedang dikenakan juga membuat
tampilan Anda berbeda. Namun, disamping kelebihan soflens seperti diatas, Anda juga perlu
mengingat untuk selalu melakukan perawatan khusus pada softlens Anda karena jika malas
membersihkan dan menyimpannya dengan baik, justru akan menyebabkan iritasi yang dapat
beresiko bagi mata Anda. Nah, bagaimana cara perawatannya?
1. Yang perlu diketahui adalah dasar perawatan lensa kontak yaitu bersihkan, bilas dan suci
hamakan softlens Anda. Seperti berikut;
· Sebelum membersihkan softlens, cuci tangan Anda dengan sabun agar kotoran dan kuman
tidak terbawa ke mata Anda. Hindari sabun pelembab, karena bersifat anti untuk lensa
kontak. Setelah bersih, keringkan tangan anda dengan handuk bebas serat.
· Lap satu persatu lensa dan bersihkan dengan cairan multipurpose solution yang
direkomendasikan. Bersihkan semua yang menempel dimata, misal kosmetik atau debu yang
dapat mengganggu kenyamanan lensa.
· Kemudian bilas lensa lagi untuk memastikan kotoran-kotoran yang masih tertinggal,
pastikan untuk tidak lupa membilas, karena membilas merupakan langkah yang penting.
· Setelah bersih, tempatkan lensa dalam tempat lensa yang kedap udara, bertutup rapat, dan
rendam dalam cairan multipurpose solution, jangan memakai multipurpose solution dari lensa
kontak lama Anda. Cairan ini untuk mensuci hama/membunuh mikroorganisme pada lensa
softlens Anda.
2. Penggunaan lensa kontak erat hubungannya dengan cairan multipurpose solution atau
cairan pembersih atau pensuci hama yang diformulasikan menyerupai cairan mata Anda. Cara
penggunaannya adalah dengan menuangkan pada wadah khusus dan merendam softlens di
dalamnya. Pemakaian dan perawatan cairan ini pun harus hati-hati, karena sangat rentan
mentransfer kuman atau bakteri ke mata Anda, berikut langkahnya;
· Perhatikan waktu perendaman softlens (minimal 4 jam, maximal 24 jam)
· Hindari pencampuran cairan multipurpose solution yang berbeda dalam satu penggunaan
· Agar tidak terjadi kontaminasi kuman, jangan menuang cairan ini pada wadah/botol lain
untuk digunakan lagi.
· Lebih dianjurkan memakai pembersih protein yang sama merk/produk dengan cairan
solution yang dipakai.
· Pastikan tangan Anda telah dicuci dengan sabun, sebelum memakai cairan ini untuk
membersihkan softlens.
Memakai lensa kontak, tidak hanya harus memperhatikan kebersihannya, namun harus tau
pula bagaimana merawat mata agar tetap sehat. Terutama yang berkaitan dengan kebutuhan
protein pada mata Anda. Untuk itu, bagi pemakai lensa kontak, disarankan untuk
menggunakan produk cairan removal protein. Fungsinya adalah mengembalikan protein yang
hilang akibat pemakaian lensa dan akan membuat mata Anda tetap nyaman. Jenis removal
protein yang baik, biasanya tergantung pada jenis lensa kontak yang Anda pakai, namun
untuk dosis pemakaiannya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mata Anda.
Penggunaan soft lens dan berbagai produk perawatan dan pelengkapnya, harus
memperhatikan dua jenis mata berikut;
a) Mata kering dan mudah iritasi.
Disarankan untuk menggunakan tetes mata lensa kontak untuk melumasi mata dan membuat
lensa tetap basah.
b) Mata sensitive dan alergi.
Jika hal ini terjadi dengan Anda,Anda tidak perlu produk tambahan, Anda hanya perlu untuk
beralih produk yang berlabel "bebas pengawet."
Apapun jenis, merek atau produk lensa kontak Anda, Anda harus ingat, hal-hal sebagai
berikut:
Hindari sentuhan langsung cairan solution pada tubuh Anda, agar tidak terjadi kontaminasi .
Jangan mencuci/ membersihkan lensa kontak Anda dan aksesorisnya dengan air keran.
Karena dapat membawa mikroorganisme (Acanthamoeba) yang menyebabkan infeksi mata
serius.
Ingatlah untuk membersihkan lensa kontak Anda aksesoris nya (tempat lensa, perangkat
pembersih/desinfektan, botol enzimatik dan sebagainya) sesuai petunjuk yang telah
ditetapkan.
Untuk tempat/wadah lensa, bersihkan dengan air panas setelah itu keringkan. (Karena kista
Acanthamoeba dapat hadirdalam air keran dan dapat bertahan selama bertahun-tahun setelah
pengeringan)
Keringkan wadah lensa dengan tisu bersih atau handuk tanpa serat, kemudian tempatkan pada
wadah kedap udara.
Ganti wadah lensa sebulan sekali, untuk mengurangi risiko infeksi.
Gangguan penglihatan membuat kita harus menggunakan alat bantu penglihatan agar
penglihatan menjadi jelas. Berbagai cara dilakukan orang,seperti menggunakan kacamata,
soft lens, bahkan operasi plastik. Namun, penggunakan kacamata seringkali menimbulkan
rasa kurang nyaman dalam melakukan aktivitas sehari-hari, sehingga banyak orang yang
sekarang ini melirik untuk memakai kontak lensa. Apalagi dengan berbagai warna pilihan
yang dapat memperindah mata dan menambah kepercayaan diri bagi pemakainya.
Namun informasi yang minim mengenai penggunaan soft lens menyebabkan banyak terjadi
kasus kelainan pada mata,mulai dari iritasi sampai kebutaan. Pemakaian soft lens yang benar
dapat menyebabkan penglihatan menjadi nyaman, memperbaiki daya lihat pada mata, bahkan
bisa juga mempertahankan kelengkungan kornea sehingga dapat menghambat pertumbuhan
ukuran mata minus.
Sebelum memutuskan untuk menggunakan soft lens, pengguna harus memeriksakan matanya
dahulu ke dokter spesialis mata, karena tidak setiap pengguna bias dan aman untuk memakai
soft lens. Selain itu, pemeriksaan yang teliti mengenai bola mata sangat diperlukan untuk
mengetahui tingkat kelengkungan kornea, keadaan permukaan kornea, kondisi kuantitas dan
kualitas air mata. Apabila ditemukan kontra indikasi pemakaian soft lens seperti mata kering
(dry eyes) dimana produksi air mata sedikit atau kurang, ada iritasi atau infeksi pada mata,
dan gangguan pada kedipan mata, maka penggunaan soft lens sangat tidak dianjurkan. Hal ini
perlu diketahui pengguna karena tingginya resiko penggunaan soft lens tidak sesuai aturan
seperti mata menjadi merah, mata kering, iritasi, gatal, bahkan luka pada korne (cornea ulcer)
yang dapat mengakibatkan kebutaan.
Langkah pertama, pastikan kamu sudah mencuci tangan dengan bersih sebelum menyentuh
lensa. Mencuci tangan disarankan menggunakan Sabun Bayi atau dengan cairan pembersih
khusus softlens, dan hindari memakai sabun yang mengandung deterjen.
Selanjutnya, keringkan tangan terlebih dahulu dengan handuk atau tissue yang bersih.
cara terbaik memakai softlens ialah dengan mengambilnya dari tempat lensa dan
menempatkannya di ujung jari telunjuk.
Selanjutnya, dengan bercermin, tariklah ke bawah kelopak mata bagian bawah dengan jari
tengah tangan yang terdapat softlens.
Tarik ke atas kelopak mata bagian atas dengan jari telunjuk tangan yang tidak terdapat
softlens kemudian arahkan penglihatan ke atas.
Tempatkan softlens pada bagian bawah mata yang berwarna putih (tahan agar tidak berkedip
sebelum softlens menempel).
Setelah softlens menempel di mata, segera tutup mata kamu, dan kedipkan mata beberapa
kali. Saat itu softlens akan menemukan posisi yang tepat.
Lakukan hal yang sama pada mata yang belum terpasang.
Dengan sedikit latihan, kamu akan mahir memasukkan softlens dengan cepat tanpa masalah
lagi.
Cara Melepas Softlens
Langkah pertama, Siapkan tempat softlens dan tetesan mata.
Kemudian, pastikan kamu sudah mencuci tangan dengan bersih sebelum menyentuh lensa.
Mencuci tangan disarankan menggunakan Sabun Bayi atau dengan cairan pembersih softlens,
dan hindari memakai sabun yang mengandung deterjen.
Jika mata terasa kering, sebelum melepaskan softlens ada baiknya meneteskan mata dengan
cairan tetes mata khusus softlens. Cairan ini agar mata tidak terasa kering.
Buka kelopak mata bagian atas dan bawah dengan cara menariknya dengan jari tengah tangan
yang hendak melepas softlens di kelopak bawah. Dan, jari tengah tangan yang tidak melepas
softlens di kelopak atas.
Jangan takut untuk menempelkan jari telunjuk tangan yang hendak melepas softlens pada
softlens yang menempel di mata karna tidak terasa sakit.
Kemudian dengan telunjuk terebut gerakan softlens kebawah pada bagian mata yang
berwarna putih. Tekan softlens dengan jari telunjuk dan ibu jari dan angkat arah keluar dari
mata.
Kemudian letakan softlens pada tempat softlens yang sudah disediakan.
Lakukan hal yang sama pada mata yang belum terlepas.
D. Jenis-jenis Softlens
Lensa kontak, lensa kontak dan kaca mata biasa mempunyai fungsi yang sama, keduanya
merupakan alat bantu penglihatan, hanya saja cara penggunaannya yang berbeda. penggunaan
kaca mata saya rasa anda semua sudah tahu, yaitu tinggal menggatungkan saja di kedua
telinga. berbeda dengan lensa kontak, lensa kontak penggunaanya ditempel secara langsung
di kornea mata penggunanya.
ada dua jenis lensa kontak, yaitu hard contact lens dan soft contact lens atau yang biasa
dikenal dengan soft lens. sedikit cerita tentang soft lens dan hard lens :
Pada awalnya, lensa kontak memang dibuat dari bahan yang rigid/kaku, yang setelah muncul
adanya softlens, maka lensa kontak tersebut sering disebut dengan hard contact lens. Kaca lah
material yang dipakai sebagai bahan lensa kontak pada saat awal diperkenalkan, sekitar tahun
1887. Baru pada sekitar tahun 1936, plastik mulai diperkenalkan sebagai bahan pembuatan
lensa kontak. Namun hanya bagian pinggir lensa kontak yang menggunakan plastik,
sedangkan pada bagian zona optiknya (tengah) masih menggunakan kaca. Pengaplikasian
bahan plastik untuk seluruh bagian lensa kontak baru dimulai pada tahun 1946. Plastik jenis
PMMA adalah yang paling sering dipakai.
Eksperimen pembuatan soft contact lens baru dilakukan pada akhir – akhir tahun 1950
dengan menggunakan hydroxyethyl methacrylate (HEMA), yaitu sejenis bahan polymer yang
dapat mengandung air, yang dibuat oleh Dr. Drahoslav Lim. Bahan ini terus dikembangkan
dan masih digunakan sebagai bahan softlens hingga masa sekarang ini.
Softlens, tidak lah berposisi sebagai pengganti hard contact lens, tapi hanya merupakan
pelengkap keberadaan lensa kontak. Terbukti hingga saat ini, lensa kontak berbahan
rigid/kaku masih tetap dibuat, bahkan terus dikembangkan, sebab ada beberapa keunggulan
fungsi yang tidak dapat tergantikan oleh lensa kontak lunak/softlens. Salah satunya adalah
kemampuan dalam membentuk ulang (reforming) kontur permukaan kornea, sehingga
dipakai dalam proses orthokeratology untuk mengatasi myopia ringan. Lensa kontak kaku
juga dapat mengeliminasi efek dari tidak ratanya kontur kelengkungan kornea, misalnya pada
kasus astigmatisme irregular yang disebabkan oleh kontur lengkung kornea yang tidak
beraturan. Kedua hal tersebut sampai saat ini tidak dapat dilakukan dengan menggunakan
softlens. seiring dengan perkembangan jaman lensa kontak yang dulunya bertujuan sebagai
alat bantu penglihatan,
Seperti yang telah tertulis di atas, lensa kontak selain sebagai alat bantu penglihatan juga
mempunyai kemampuan dalam membentuk ulang (reforming) kontur permukaan kornea. tapi
anda harus tetap hati hati dalam menggunakan lensa kontak. adalah hal yang wajar jika suatu
kegiatan ada resiko yang baik dan juga resiko yang buruk. begitu juga dengan penggunaan
lensa mata. anda pun juga harus hati-hati dengan resiko penggunaan lensa kontak, seperti
mara merah, iritasi, masukknya benda asing pada bola mata, dan lain lain.
Sangat dianjurkan bagi anda pengguna lensa kontak untuk selalu menjaga kebersihan, karena
jika tidak dapat mengakibatkan masalah mata yang cukup serius seperti mata kering,
penglihatan menjadi kabur, gatal hingga kebutaan.
Konsekuensi dari kurang memperhatikan kebersihan lensa kontak memang sangat fatal bagi
kondisi mata. Banyak orang yang tidak cuci tangan sebelum memakaikan lensa kontak pada
mata. Hal ini bisa memicu terjadinya iritasi yang jika dibiarkan bisa menjadi infeksi parah.
Menurut Dr. H. Dwight Cavanagh, seorang profesor ahli mata dari Southwestern Medical
Center, Amerika Serikat dalam tulisannya “Eye and Contact Lens” pada 2003,
mengungkapkan sebanyak 2.500 pengguna lensa kontak mengalami “corneal ulcers”. Hal itu
terjadi pada pengguna yang menggunakan lensa kontak setiap hari.
Corneal ulcer yaitu kondisi dimana terdapat luka terbuka pada kornea. Hal ini sering
disebabkan oleh infeksi dan luka kecil atau goresan yang bisa terjadi akibat penggunaan lensa
kontak yang kurang hati-hati.
Gejala yang timbul biasanya produksi air mata yang meningkat, sensitif terhadap cahaya,
pandangan menjadi kabur, gatal dan nyeri. Jika gejala tersebut dibiarkan dan tidak dilakukan
perawatan intensif bisa memicu terjadinya kebutaan.
1. Kelebihan Softlens
1) Menambah percaya diri.
Para wanita yang merasa kurang pede memakai kacamata, bisa mendapatkan rasa pede-nya
kembali setelah memakai softlens.
2) Menunjang aktivitas tertentu.
Orang-orang dengan pekerjaan tertentu relatif memerlukan Softlens agar bisa bergerak bebas
dan tak takut terganggu, dibandingkan jika harus memakai kacamata. Contohnya :
olahragawan, penari, aktor, penyanyi, orang-orang yang bekerja dalam hujan, asap, dan lain-
lain.
3) Faktor keamanan.
Untuk aktivitas yang lumayan berat, pengguna tak perlu takut lensa bakal jatuh atau pecah,
seperti halnya jika memakai kacamata.
4) Penglihatan lebih baik.
Softlens meminimalisasi jarak mata dengan lensa hingga ketajaman mata menjadi lebih baik.
Selain itu, sudut penglihatan pun menjadi lebih luas karena lensa menempel langsung pada
mata.
5) Baik untuk penderita mata silendris (cylinder).
Bagi pemakai kacamata silendris, Softlens mengoreksi kekurangan akurasi kacamata hingga
titik terendah, sehingga penglihatan pun menjadi lebih baik.
2. Kekurangan Softlens :
1. Tidak nyaman.
Pemakai awal biasanya merasa tidak enak, karena adanya benda asing pada bola mata
mereka. Namun, lama-kelamaan, mata pun akan terbiasa. Biasanya setelah menghentikan
pemakaian selama seminggu, sensitivitas kornea akan normal lagi, sehingga pemakai harus
berdaptasi lagi agar menjadi nyaman dengan Softlensnya.
2. Kekurangan oksigen.
Terlalu lama atau terlalu ketat memakai Softlens bisa membuat mata kekurangan oksigen.
Konsekuensinya, berbagai macam komplikasi bisa terjadi, seperti noda kornea dan kornea
edema.
3. Mudah hilang.
Ukuran Softlens yang relatif kecil dibanding kacamata membuatnya lebih gampang hilang
atau terselip.
5. Adaptasi lama.
Pemakai awal butuh waktu lama untuk memakainya, dari belajar memakai, merawat, hingga
membiasakan mata.
Softlens juga butuh perawatan lebih ketimbang kacamata. Misalnya, harus telaten
menggosok, membersihkan, dan menyimpan lensa pada tempat antikuman
1. Astigmatis
Astigmatis (mata silindris) adalah kelainan pada mata yang menyebabkan penglihatan
menjadi kabur. Hal ini terjadi karena penderita tidak mampu melihat garis-garis horizontal
dan vertikal secara bersama-sama. Mata tidak mampu memfokuskan pandangan karena
kornea mata tidak berbentuk bola. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kacamata
silindris.
2. Miopia
Miopi (rabun jauh) adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat
jauh. Hal itu terjadi karena bola mata terlalu panjang dan bayangan benda jatuh di depan
bintik kuning. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata berlensa cekung
(negatif).
3. Hipermetropi
Hipermetropia (rabun dekat) adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak
dapat melihat dekat. Hal itu terjadi karena bola mata terlalu pendek dan bayangan jatuh di
belakang bintik kuning. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata berlensa
cembung (positifl.
4. Presbiopia
Presbiopia (rabun dekat danjauh) adalah kelainan yang ditandai dengan mata tidak dapat
melihat dekat dan jauh. Hal itu terjadi ka.rena daya akomodasi mata mulai berkurans.
Kelainan ini dialami oleh orang tua sehingga disebut juga mata tua. Kelainan ini dapat diatasi
dengan memakai kacamata berlensa rangkap, yaitu bagian atas berlensa cekung (negatif) dan
bagian bawah berlensa cembung (positif). Kelainan miopia, hipermetropia, dan presbiopia
serta cara menolongnya telah kamu pelajari di kelas VIII.
5. Rabun Senja
Penderita rabun senja (rabun ayam) tidak dapat melihat dengan baik pada senja dan malam
hari ketika cahaya mulai rentang-remang. Gangguan penglihatan ini disebabkan oleh
kekurangan vitamin A. Cara mencegah dan mengatasi gangguan ini ialah dengan
mengonsumsi rnakanan yang banyak mensandung vitamin A. Misalnya wortel. pepaya, dan
tomat.
6. Keratomalasi
Keratomalasi ditandai dengan kornea mata yang keruh. Penyebabnya adalah kekurangan
vitamin A yang sangat parah. Jadi, penyakit ini merupakan tingkat lanjut rabun senja.
Kekurangan vitamin A menimbulkan penebalan selaput lendir mata. Akibatnya, permukaan
mata yang biasanya basah menjadi kering dan kasar (xeroftalmia/xerosis). Ji ka tidak segera
cliatasi. akan menimbulkan kebutaan.
7. Katarak
Katarak (bular mata) merupakan kelainan pada lensa mata. Lensa mata menjadi kabur dan
keruh sehingga cahaya yang masuk tidak dapat mencapai retina. Biasanya, katarak diderjta
oleh orang yang berusia lanjut. Katarak dapat diatasi dengan tindakan operasi.
8. Juling
Kelainan mata ini disebabkan adanya ketidak serasian kerja otot penggerak bola mata kanan
dan kiri. Kelainan ini dapat diatasi dengan tindakan operasi pada otot mata.
9. Glaukoma
Kelainan ini ditandai dengan peningkatan tekanan di dalam bola mata. Tekanan terjadi karena
adanya sumbatan pada saluran di dalam bola mata dan pembentukan cairan di bola mata yang
berlebihan. Kelainan yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan kebutaan. Kelainan ini
dapat diatasi dengan obat-obatan yang harus diminum seumur hidup atau dengan tindakan
pembedahan.
Penderita buta warna tidak dapat membedakan warna tertentu. misalnya merah, hijau. dan
biru. Buta warna merupakan penyakit keturunan yang tidak dapat disembuhkan. Buta warna
lebih banyak diderita laki-laki dari pada perempuan.
http://www.centralartikel.com/2011/11/kelainan-kelainan-pada-mata-kelainan.html
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Memerhatikan perawatan lensa kontak dengan pemakaian jangka panjang juga perlu
diperhatikan agar tak menyebabkan masalah pada mata. Lensa kontak sekali pakai sebaiknya
hanya digunakan untuk kesempatan khusus, bukan untuk sehari-hari.
Dan yang penting, tak memaksakan diri memakai lensa kontak jika mata mengalami iritasi.
Seiring dengan meningkatnya perhatian dan pengetahuan pengaruh gizi terhadap kesehatan,
khususnya kesehatan mata menyebabkan pesatnya pertumbuhan pasar terhadap produk-
produk kesehatan mata.
Sebagian besar produk-produk untuk kesehatan mata yang dipasarkan sekarang berbentuk
suplemen. Selain senyawa antioksidan (vitamin A, C, dan E) yang sebelumnya telah
diketahui dapat meningkatkan kesehatan mata, senyawa lain seperti lutein, zeaxanthin, dan
astaxanthin, baru-baru ini diketahui sebagai senyawa yang dapat meningkatkan kesehatan
mata.
B. Saran
Sangat penting bagi pemakai lensa kontak untuk mengetahui resiko dari pemakaian lensa
kontak sehingga komplikasinya dapat dicegah. Seorang praktisi lensa kontak harus memberi
informasi mengenai resiko pemakaian lensa kontak dan bagaimana menghindarinya.
Diagnosis dan terapi yang tepat dan cepat sangat penting untuk menghindari komplikasi
kebutaan.
DAFTAR PUSTAKA
Ø http://www.centralartikel.com/2011/11/kelainan-kelainan-pada-mata-kelainan.html
Ø http://ridwanaz.com/kesehatan/efek-samping-dan-bahaya-lensa-kontak-pada-mata/
Ø http://ita-singgih.blogspot.com/2011/11/merawat-soflens2-sekedar-tips.html
Ø http://www.tahukahkamu.com/2011/11/tips-aman-pakai-soft-lens.html
Ø http://www.lilykasoem.com/2010/02/01/jenis-jenis-lensa-kacamata/ Ø
http://fitrianalestari.blogspot.com/2010/12/kelebihan-dan-kekurangan-memakai.html
makalah skripsi
Related Posts
Sosial Media
N Light
Like
Follow
Circle
Entri Populer
105 Foto Animasi Power Point Super Keren dan Cantik HEWAN
Kumpulan Artikel Tentang Kesehatan Kulit, Jantung, Mata, Rambut, Gigi, Anak, Wanita dan Lain-
Lain
Home
Contact
Sitemap
Privacy Policy
Disclaimer
Top of Form
Search...
Bottom of Form
Artikel Kesehatan Mata | Memiliki mata yang sehat merupakan sebuah hal yang diinginkan oleh
setiap orang. Kenapa tidak, mata adalah satu satu indra paling penting dari lima indra yang dimiliki
oleh manusia. Selain berfungsi sebagai indra penglihatan, mata yang cantik juga dapat mempengaruhi
penampilan seseorang. Maka tidak heran jika saat ini banyak orang yang menggunakan lensa mata
dengan berbagi pilihan warna yang cantik dan menarik. Namun, apakah penggunaan lensa mata atau
biasa disebut softlens ini tidak berbahaya bagi kesehatan mata seseorang?
Memiliki mata yang cantik merupakan idaman bagi setiap wanita. Tidak heran jika banyak wanita
yang memilih untuk menggunakan softlens dengan berbagai pilihan warna. Meski awalnya softlens
awalnya berfungsi sebagai alat bantu bagi seseorang yang memiliki penglihatan minus, saat ini
softlens justru digunakan sebagai fashion untuk mempercantik penampilan seseorang. Namun sayang,
sebagian besar orang tidak memahami bahaya softlens jika digunakan terlalu lama. Alih-alih
mendapatkan penampilan yang cantik, justru mata anda akan mengalami gangguan yang dapat
membahayakan kesehatan mata anda. Oleh karena itu, sebelum anda mengenakan softlens untuk
mata anda, alangkah baiknya jika anda mengetahui bahaya softlens bagi mata anda.
Sebenarnya softlens memiliki fungsi penting bagi anda yang memiliki mata minus. Anda jadi tidak
perlu lagi menggunakan kaca mata yang terkadang mengganggu aktivitas anda. Akan tetapi,
penggunaan softlens dalam waktu berlebihan nyatanya dapat membahayakan kesehatan mata anda.
Bahaya yang yang pertama yakni bisa menyebabkan iritasi pada mata. Iritasi mata merupakan bahaya
yang sering terjadi pada seseorang yang menggunakan softlens. Hal ini akan membuat mata merah
dan terasa perih. Untuk mencegahnya, anda bisa berhati-hati dalam menggunakan softlens. Jangan
terlalu lama menggunakan benda yang satu ini serta gunakan tetes mata khusus agar tetap steril.
Bahaya selanjutnya yang terjadi karena penggunaan softlens yakni infeksi kornea. Infeksi kornea
dapat terjadi karena adanya bakteri, virus dan jamur akibat kurangnya perawatan terhadap softlens
yang anda miliki. Hal ini membuat kornea pada mata anda terinfeksi dan tentunya sangat berbahaya
bagi kesehatan mata jika tidak ditangani dengan baik. Untuk menghindari risiko infeksi pada kornea
mata anda, maka sangat dianjurkan agar anda menggunakan softlens sekali pakai. Itulah beberapa
bahaya yang bisa ditimbulkan oleh penggunaan softlens. Bagaimanapun, anda bisa mencegahnya
dengan menggunakan softlens dengan baik serta menjaga kebersihan softlens serta mata anda.
Share this :
Ahmad Faisal
Belajar menjadi seorang penulis yang baik. Blog adalah sebagai salah satu medianya.
Artikel Terkait
Next
Kesehatan Kulit Itu Mahal
Previous
Melindungi Kesehatan Mata
0 Komentar
Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau
sejenisnya akan dihapus.
Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
Popular
Label
Kesehatan Jantung 10
Kesehatan Kulit 10
Kesehatan Mata 10
Dulunya softlens merupakan sebuah terobosan yang amat penting di dunia kesehatan
khususnya mata, softlens biasanya digunakan bagi orang yang memiliki gangguan pada
penglihatan mata atau dapat dikatakan sebagai suatu alat yang digunakan untuk
menggantikan peran kaca mata yang dianggap menggangu aktifitas kita. Sedangkan dengan
menggunakan softlens kita merasa tidak menggangu aktivitas keseharian karena softlens
mudah untuk dipakai serta ringan bandingan dengan menggunakan kacamata pasti sebagian
orang menganggap akan repot dalam menggunakanya.
Namun dewasa ini softlens bukan hanya digunakan sebagai alat bantu penglihatan melainkan
sebagai life style atau gaya hidup. Banyak orang yang menggunakan softlens sebagai gaya
hidup namun terkadang mereka tidak tahu bahaya menggunakan softlens American
Optometric Association (AOA) mengungkapkan kalau penggunaan softlens dekoratif (hanya
untuk memperindah bola mata semata) akan sangat berbahaya jika tanpa konsultasi dokter.
Setiap alat atau semua hal di dunia ini pasti punya dampak positif dan dampak negatifnya,
begitu pula dengan penggunaan lensa kontak bagi kesehatan mata. Ada beberapa gangguan
dan masalah yang dapat ditimbulkan dari penggunaannya pada mata seperti berikut ini.
Iritasi Mata
Penggunaan kontak lensa atau softlens secara terus menerus ditambah kurangnya perawatan
pada softlens yang digunakan ataupun debu dapat mengakibatkan iritasi pada mata.
Sebaiknya, untuk menghindari iritasi pada mata dapat dilakukan dengan menjaga selalu
kebersihan lensa dan juga jangan sampai lensa tersebut kering. Cuci lensa dengan cairan
khusus serta selalu bawa obat tetes mata khusus penggunaan softlens untuk digunakan
membersihkan debu penyebab iritasi mata.
Softlens Rusak
Saat tidur, penggunaan softlens tidak dibenarkan dan tidak dianjurkan. Sebab, softlens yang
digunakan dapat koyak atau sobek dalam mata, sehingga tidak nyaman dan bisa
menimbulkan beberapa gangguan mata. Kenapa softlens bisa koyak ketika digunakan untuk
tidur, Hal ini dapat terjadi karena saat tidur softlens mengalami kekurangan oksigen dan
mudah bergerak – gerak di dalam mata, sehingga softlens dapat pecah dan koyak. Selain itu,
softlens dapat pula koyak saat melepasnya. Sebaiknya gunakan obat tetes khusus softlens
sebelum melepas lensa dalam mata.
Infeksi Kornea
Infeksi biasa terjadi karena adanya kuman, virus dan jamur serta infeksi juga dapat terjadi
pada kornea mata. Penyebab dari infeksi kornea ini adalah kurangnya kebersihan lensa
kontak sehingga menyebabkan terjadinya infeksi pada kornea mata. Bagi pengguna softlens
sebaiknya selalu menjaga kebersihan lensa yang akan digunakan supaya tidak dapat
ditumbuhi beberapa macam kuman, bakteri dan jamur pada lensa.
Hypoxia
Hypoxia merupakan keadaan dimana ukuran lensa dapat terlalu besar atau terlalu kecil
sehingga tidak nyaman saat digunakan. Hal tersebut dapat saja terjadi karena salah saat
memilih softlens. Sebaiknya, saat ingin memilih lensa kontak, ketahui terlebih dahulu kadar
air mata yang sesuai dengan lensa yang akan dipakai. Apabila memiliki kadar air mata yang
lumayan banyak, maka gunakan lensa yang memiliki kadar air sedikit.
Noda Kornea
Noda pada kornea dapat saja terjadi saat menggunakan softlens yang ketat pada mata.
Sehingga menyebabkan mata menjadi alergi dan kekurangan oksigen. Selain itu, akan timbul
noda pada kornea mata dan mata akan lebih sensitive terhadap cahaya.
Edema
Edema merupakan penyakit pada mata yang menyebabkan mata merah dan berair pada saat
melepas lensa pada mata serta pembuluh darah. Hal ini disebabkan karena mata yang
kekurangan oksigen dan kelelahan sehingga mengakibatkan pandangan kabur. Sebaiknya saat
kondisi seperti ini, berhentilah menggunakan softlens mulai dari sekarang dan istirahatkan
mata supaya mendapatkan oksigen serta kembali fresh. Atau konsultasikan segera ke dokter.
Blepharitis
Tidak semua orang cocok dengan softlens yang digunakan, sehingga menimbulkan beberapa
macam gangguan pada mata seperti inflamasi pada kelopak mata. Gejala yang ditimbulkan
dari penyakit blepharitis adalah kornea serasa terbakar, muncul kerak di kelopak mata, dan
pembuluh darah di sekitar bola mata akan tampak lebih jelas. Untuk pengobatan dapat
dilakukan dengan cara mengkompres mata menggunakan air hangat dan memeriksakan ke
dokter mata agar mendapatkan penanganan yang lebih baik.
Demikian tadi dampak dari penggunaan kontak lensa atau softlens bagi kesehatan mata. Jadi,
penggunaan kontak lensa memang dapat mempercantik dan dapat digunakan sebagai
pengganti kacamata yang lebih efisien serta mudah digunakan. Namun, penggunaan softlens
yang keseringan dan kurang benar dapat menimbulkan beberapa macam gangguan mata
seperti yang telah dibahas diatas tadi.
Mengenai Saya
renobajag
Arsip Blog
▼ 2015 (40)
▼ Juni (40)