Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
(PUSKESMAS)
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
Keperawatan A
AKMAL HIDAYAT
SUPIANI YAMLEAN
RESKY AULIYAH INSANI B
MEGAWATI YUNUS
SEMESTER 5
Puji dan syukur kami ungkapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan
hidayah yang telah dilimpahkan kepada kita, sehingga makalah ini dapat kami
selesaikan dengan baik yang membahas tentang KEPERAWATAN KOMUNITAS 1 .
Selanjutnya, salam dan salawat kami sanjungkan kepada Rasulullah saw, beserta
keluarga dan para sahabat beliau yang telah membawa ummat manusia dari alam
kebodohan ke alam penuh ilmu pengetahuan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Dan apabila sekiranya terdapat kesalahan dalam
makalah ini, kami meminta kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan
masa depan kami.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara teori, sebuah negara dibentuk oleh masyarakat di suatu wilayah
yang tidak lain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama setiap
anggotanya dalam koridor kebersamaan. Dalam angan setiap anggota
masyarakat, negara yang dibentuk oleh mereka ini akan melaksanakan fungsinya
menyediakan kebutuhan hidup anggota berkaitan dengan konstelasi hidup
berdampingan dengan orang lain di sekelilingnya. Di kehidupan sehari-hari,
kebutuhan bersama itu sering kita artikan sebagai “kebutuhan publik”. Salah
satu contoh kebutuhan publik yang mendasar adalah kesehatan.
Kesehatan adalah pelayanan publik yang bersifat mutlak dan erat
kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat. Untuk semua pelayanan yang
bersifat mutlak, negara dan aparaturnya berkewajiban untuk menyediakan
layanan yang bermutu dan mudah didapatkan setiap saat. Salah satu wujud nyata
penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya Puskesmas.
Tujuan utama dari adanya Puskesmas adalah menyediakan layanan kesehatan
yang bermutu namun dengan biaya yanng relatif terjangkau untuk masyarakat,
terutama masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke bawah.
Menurut Depkes RI (2004) upaya kesehatan di Indonesia belum
terselenggara secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Jumlah sarana
dan prasarana kesehatan masih rendah tercatat jumlah Puskesmas untuk seluruh
Indonesia sebanyak 7.237 unit, Puskesmas Pembantu (Pustu) 21.267 unit,
Puskesmas Keliling (Pusling) 6.392unit. Penyebaran sarana dan prasarana
kesehatan belum merata. Rasio sarana danprasarana kesehatan terhadap jumlah
penduduk diluar pulau jawa lebih baik dibandingkan dengan pulau jawa hanya
saja keadaan transportasi diluar pulau jawa lebih baik dibandingkan dengan
pulau jawa.
Keperawatan kesehatan komunitas merupakan salah satu bidang yang
sangat strategis dan berperan aktif dalam meningkatkan status kesehatan
masyarakat. Namun faktanya perawat kesehatan komunitas yang ada di
Indonesia, khususnya yang ada di Puskesmas, tidak banyak melaksanakan tugas
profesi tersebut dengan berbagai macam alasan dan permasalahan. Mereka
menyadari bahwa mereka adalah perawat yang memiliki kecakapan di
bidangnya akan tetapi tidak melaksanakannya (Swarjana, 2016).
Meskipun sarana pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah seperti
Puskesmas telah terdapat disemua kecamatan dan ditunjang paling sedikit oleh
tiga puskesmas pembantu, namun upaya kesehatan belum dapat dijangkau oleh
masyarakat. Indonesia masih menghadapi permasalahan pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan,diperkirakan hanya 30% penduduk yang
memanfaatkan pelayanan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu (Depkes RI,
2004).
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (2007) menunjukkan
sekitar 33% penduduk yang sakit berobat ke Puskesmas, sedangkan layanan
kesehatan lain yang dituju adalah praktik dokter, poliklinik dan rumah sakit
swasta. Rendahnya pemanfaatan pelayanan Puskesmas tersebut mungkin
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah umur, pengetahuan, status
pendidikan, ekonomi, jarak, waktu tempuh, perilaku petugas kesehatan,
kebutuhan kesehatan dan stigma atau pengaruh luar terhadap pelayanan
Puskesmas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Puskesmas?
2. Sebutkan visi dan misi Puskesmas?
3. Apa peran puskesmas?
4. Apa fungsi puskesmas?
5. Sebutkan struktur puskesmas?
6. Bagaimana Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas?
7. Sebutkan progam pokok puskesmas?
8. Sebutkan Azas Penyelenggaraan Puskesmas?
9.Apa saja masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di lingkup
Puskesmas?
10. Apa faktor-faktor penyebab terjadinya masalah-masalah di lingkup
Puskesmas?
11. Bagaimana perbedaan kualitas pelayanan puskesmas dulu dan sekarang
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Puskesmas
2. Mengetahui visi dan misi Puskesmas
3. Mengetahui peran puskesmas
4. Mengetahui fungsi puskesmas
5. Mengetahui struktur puskesmas
6. Mengetahui Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas
7. Mengetahui progam pokok puskesmas
8. Mengetahui Azas Penyelenggaraan Puskesmas
9. Mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di
lingkup Puskesmas
10. Mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya masalah-
masalah di lingkup Puskesmas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Puskesmas adalah Suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang
pelayanan kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai
pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat di suatu
wilayah kerja tertentu yang telah ditentukan secara mandiri dalam menentukan
kegiatan pelayanan namun tidak mencakup aspek pembiayaan. (Ilham Akhsanu
Ridlo, 2008)
Menurut Departemen Kesehatan RI (1981) pusat kesehatan masyarakat
(puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan yang langsung
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terintegrasi kepada
masyarkat diwilayah kerja tertentu dalam usaha-usaha kesehatan pokok.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1987)
1. Puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan kesehatan yang berfungsi
mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta menyelenggarakan
pelayanan kesehatan terdepan dan terdekat dengan masyrakat dalam bentuk
kegiatan pokok yang menyeluruh dan terpadu diwilayah kerjanya.
2. Puskesmas adalah suatu unit organisasi yang secara porfesional melakukan
upaya pelayanan kesehatan pokok yang menggunakan peran serta masyarakat
secara aktif untuk dapat memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyrakat di wilayah kerjanya.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1991) puskesmas adalah suatu
kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan
kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di
wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
B. Visi dan Misi Puskesmas
1. Visi
Menurut (Mubarak, 2014) visi Puskesmas adalah mewujudkan
“Kecamatan Sehat” menuju terwujudnya “Indonesia Sehat” adalah gambaran
masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan
kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan perilaku yang
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
Indikator utama “Kecamatan Sehat” (Mubarak, 2014) adalah sebagai berikut:
a. Lingkungan sehat
b. Perilaku sehat
c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
d. Derajat kesehatan yang optimal bagi penduduk kecamatan
2. Misi
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut
adalah (Mubarak, 2014) :
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek kesehatan,
yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat
yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan,
melalui peningkatan pengetahuan dlan kemampuan menuju kemandirian untuk
hidup sehat.
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan.
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya.
3. Strategi Puskesmas
Strategi puskesmas untuk mewujudkan pembangunan kesehatan (Mubarak,
2014) antara lain :
a) Pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh ( comprehensive health care
service).
b) Pelayanan kesehatan yang menerapkan pendekatan yang menyeluruh
(holistic approach).
C. Peran dan Fungsi Puskesmas
Menurut mubarak (2014) dalam konteks otonomi daerah saat ini, puskesmas
mempunyai peran yang sangat vital sebagai institusi pelaksana teknis.
Puskesmas dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh kedepan
untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan
dengan ikut serta menentukan kebijakan daerah melalui sistem perencanaan
yang matang dan realistis, tatalaksana kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem
evaluasi dan pemantauan yang akurat. Puskesmas juga dituntut berperan dalam
pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya peningkatan pelayanan kesehatan
secara komperhensif dan terpadu.
Menurut Mubarak (2014) ada 3 fungsi puskesmas, yaitu :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan puskesmas selalu
berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembanguan lintas
sector termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar perorangan
terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaan, serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh,
terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menjadi tanggung jawab puskesmas adalah :
a. Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayananan kesehatan perorangan adalah pelayanan kesehatan yang bersifat
pribadi dengan tujuan umum menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan
perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan penegahan
penyakit.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan yang bersifat public dengan tujuan utama memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara :
1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan
dalam rangka menolong dirinya sendiri.
2. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
3. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan
medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan
bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.
4. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
5. Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanankan program puskesmas (Mubarak, 2014).
D. Struktur Organisasi
Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas
masing-masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas di satu
kabupaten/kota dillakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan
penetapannya dilakukan dengan peraturan daerah. Sebagai acuan dapat
dipergunakan pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut:
1. Kepala puskesmas adalah penanggung jwab pembangunan kesehatan di
tingakta kecamatan. Kepala puskesmas mempunyai tugas memimpin dan
mengawasi kegiatan puskesmas.
2. Kepala urusan tata usaha mempunyai tugas di bidang kepegawaian,
keuangan, perlengkapan, surat menyurat serta pencacatan dan pelaporan.
3. Unit I melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, KB, serta
perbaikan gizi.
4. Unit II melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit.
5. Unit III melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenaga
kerja, serta kesehatan usia lanjut.
6. Unit IV melaksanakan kegiatan kesehatan masyarakat, sekolah, olahraga,
dll.
7. Unit V melaksanakan kegiatan pembinaan, pengembangan dan penyuluhan
kepada masyarakat.
8. Unit VI melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan inap.
9. Unit VII melaksanakan tugas kefarmasian.
E. Wilayah Kerja Puskesmas
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian
sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah geografis, dan
keadaan infrastuktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan
wilayah kerja puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat pemerintah daerah
tingkat II, sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati
setelah mendengar saran tekhnis dari kantor wilayah departemen kesehatan
provinsi (Mubarak, 2014).
F. Fasilitas Penunjang
Dalam rangka memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang diberikan,
puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih
sederhana, antara lain sebagai berikut (Mubarak, 2014) :
1. Puskesmas pembantu
Puskesmas pembantu yang lebih sering disebut Pustu atau pusBan adalah
unit pelayanan kesehatan sederhana yang berfungsi menunjang dan
membantu pelaksanaan kegiatan – kegiatan puskesmas dalam ruang lingkup
wilayah yang lebih kecil.
2. Puskesmas keliling
Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang
dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda empat atau perahu motor,
peralatan kesehatan, peralatan komunikasi, serta sejumlah tenaga yang
berasal dari puskesmas.
3. Bidan desa
Disetiap desa yng belum memiliki pelayanan kesehatan, bidan desa
ditetapkan untuk tinggal didesa tersebut untuk memberikan pelayanan
kesehatan.bidan desa bertanggung jawab langsung kepada kepala
puskesmas.wilayah kerja bidan desa adalah suatu desa dengan jumlah
penduduk rata – rata 3.000 jiwa.
G. Kedudukan Puskesmas
Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya antara lain :
1. Sistem kesehatan nasional
Kedudukan puskesmas dalam sistem kesehatan nasional adalah sebagai
sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggung jawab
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Sistem kesehatan kabupaten/kota
Kedudukan puskesmas dalam sistem kesehatan kabupaten/kota adalah
sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan
kesehatan kabupaten/kota di wilayah kerjanya.
3. Sistem pemerintahan daerah
Kedudukan puskesmas dalam sistem pemerintahan daerah adalah sebagai
unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang merupakan unit
struktural pemerintah daerah kabupaten/kota bidang kesehatan di tingkat
kecamatan.
4. Antar sarana pelayanan kesehatan strata pertama
Di wilayah kerja Puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan
kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan
swasta, seperti praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek bidan, poliklinik
dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan puskesmas di antara berbagal
sarana pelayanan kesehatan strata pertama ini adalah sebagai mitra. Di
wilayah kerja puskesmas terdapat pula berbagai bentuk upaya kesehatan
berbasis dan bersumberdaya masyarakat seperti posyandu, polindes, pos
obat desa dan pos UKK. Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana
pelayanan kesehatan, berbasis dan bersumber daya masyarakat adalah
sebagai pembina.(Mubarak, 2014)
H. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas
Visi dan misi Puskesmas di Indonesia merujuk pada program Indonesia
Sehat. Hal ini dapat kita lihat pula dalam SPM (Standar Pelayanan Minimal).
Standar Pelayanan Minimal adalah suatu standar dengan batas-batas tertentu untuk
mengukur kinerja penyelenggaraan kewenangan wajib daerah yang berkaitan
dengan pelayanan dasar kepada masyarakat yang mencakup : jenis pelayanan,
indikator, dan nilai (benchmark). Pelaksanaan Urusan Wajib dan Standar Pelayanan
Minimal (UW-SPM) diatur dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 1457/MENKES/SK/X/2003 dibedakan atas : UW-SPM yang wajib
diselenggarakan oleh seluruh kabupaten-kota di seluruh Indonesia dan UW-SPM
spesifik yang hanya diselenggarakan oleh kabupaten-kota tertentu sesuai keadaan
setempat. UW-SPM wajib meliputi penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar,
penyelenggaraan perbaikan gizi masyarakat, penyelenggaraan pemberantasan
penyakit menular, penyelenggaraan promosi kesehatan, dll. Sedangkan UW-SPM
spesifik meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan dan pemberantasan
penyakit malaria, dll. Hal ini diperkuat dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan
Standard Pelayanan Minimal.
RANCANGAN KEWENANGAN WAJIB DAN STANDARD PELAYANAN
MINIMAL
Kewenangan Wajib Jenis Pelayanan
1. Penyelenggaraan a. Pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir
Pelayanan Kesehatan b. Pelayanan kesehatan bayi dan anak pra
Dasar sekolah
c. Pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan
remaja
d. Pelayanan kesehatan usia subur
e. Pelayanan kesehatan usia lanjut
f. Pelayanan imunisasi
g. Pelayanan kesehatan jiwa masyarakat
h. Pelayanan pengobatan / perawatan
2. Penyelenggaraan a. Pelayanan kesehatan dengan 4 kompetensi
pelayanan kesehatan dasar (kebidanan, bedah, penyakit dalam,
rujukan dan penunjang anak)
b. Pelayanan kesehatan darurat
c. Pelayanan laboratorium kesehatan yang
mendukung upaya kesehatan perorangan
dan kesehatan masyarakat
d. Penyediaan pembiayaan dan jaminan
kesehatan
3. Penyelenggaraan a. Penyelenggaraan penyelidikan
pemberantasan penyakit epidemiologi dan penanggulangan
menular Kejadian Luar Biasa (KLB)
b. Pencegahan dan pemberantasan penyakit
polio
c. Pencegahan dan pemberantasan penyakit
TB paru
d. Pencegahan dan pemberantasan penyakit
malaria
e. Pencegahan dan pemberantasan penyakit
kusta
f. Pencegahan dan pemberantasan penyakit
ISPA
g. Pencegahan dan pemberantasan penyakit
HIV-AIDS
h. Pencegahan dan pemberantasan penyakit
DBD
i. Pencegahan dan pemberantasan penyakit
diare
j. Pencegahan dan pemberantasan penyakit
fliariasis
4. Penyelenggaraan a. Pemantauan pertumbuhan balita
perbaikan gizi b. Pemberian suplemen gizi
masyarakat c. Pelayanan gizi
d. Penyuluhan gizi seimbang
e. Penyelenggaraan kewaspadaan gizi
5. Penyelenggaraan promosi a. Penyuluhan prilaku sehat
kesehatan b. Penyuluhan pemberdayaan masyarakat
dalam upaya kesehatan
6. Penyelenggaraan a. Pemeliharaan kualitas lingkungan fisik,
kesehatan lingkungan dan kimia, biologi
sanitasi dasar b. Pengendalian vector
c. Pelayanan hygiene sanitasi di tempat umum
7. Pencegahan dan Penyuluhan P3 NAPZA (Pencegahan dan
penanggulangan Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA)
penyalahgunaan yang berbasis masyarakat
narkotika, psikotropika
dan zat adiktif lain
8. Penyelenggaraan a. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan
pelayanan kefarmasian untuk pelayanan kesehatan dasar
dan pengamanan sediaan b. Penyediaan dan pemerataan pelayanan
farmasi, alat kesehatan kefarmasian di saranan pelayanan
serta makanan dan kesehatan
minuman c. Pelayanan pengamanan farmasi alat
kesehatan