Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
N DENGAN
KASUS SYOK KARDIOGENIK
KASUS
Seorang laki-laki berusia 50 tahun, dengan riwayat infark miokard, hipertensi,
diabetes dan gagal ginjal kronis sejak 7 tahun yang lalu dan pernah di rawat di RS
dengan hipotensi dan gagal jantung dekompensasi. Saat ini pasien di bawa ke IGD
dengan keluhan dipsnea sianosis dan tingkat kesadaran yang menurun. Beberapa saat
kemudian pasien mengalami bradikardi, diikuti dengan tidak adanya nadi. TD :
117/69mmHg dan detak jantung 120bpm.
PENGKAJIAN
IDENTITAS
Pekerjaan : Wiraswasta Sumber informasi : Ny. N(istri pasien) Alamat : Jl. Kenari
PENGKAJIAN PRIMER
Keluhan Utama : pasien dipsnea sianosis dan tingkat kesadaran menurun, bradikardi diikuti
dengan tidak adanya nadi.
Mekanisme Cedera : infark miokard akut spontan terjadi karena ruptur plak, fisura atau dseksi
plak arterosklerosis hal-hal tersebut akibat dari hipotensi.
Orientasi (Tempat, Waktu, dan Orang) : x Baik Tidak Baik, ... ... ...
AIRWAY
CIRCULATION
Sianosis : x Ya Tidak
DISABILITY
Deformitas : Ya x Tidak
Contusio : Ya x Tidak
Abrasi : Ya x Tidak
Penetrasi : Ya x Tidak
Laserasi : Ya x Tidak
Edema : Ya x Tidak
PENGKAJIAN SEKUNDER
ANAMNESA
Riwayat penyakit saat ini : pasien dibawa ke IGD dengan keluhan dispnea sianosis dan tingkat
kesadaran yang menurun
Riwayat penyakit sebelumnya : 7 tahun lalu klian menderita penyakit infark miokard,
hipertensi, diabetes dan gagal ginjal kronis dan klien pernah dirawat dirumah sakit karena
menderita penyakit hipotensi dan gagal jantung dekompensasi
Peristiwa penyebab : pasien tidak mengeluhkan apapun sebelumnya tetapi sering beraktivitas
berat dan pada pagi tiba-tiba pasien mengeluhkan nyeri pada dada hilang timbul selama 4 jam
dan pasien di larikan ke RS
Tanda Vital
Dada:
Palpasi : tidak terdapat benjolan pada dada, terdapat nyeri pada daerah kiri dada
Abdomen:
Pelvis:
Ektremitas Atas/Bawah:
Inspeksi : atas dan bawah ; simetri, kuku bersih tidak terdapat benjolan ataupun kelainan pada
ekstermitas atas maupun bawah, gerakan ekstermitas lemah, ekstermitas tampak pucat
Palpasi : atas dan bawah; tidak adanya benjolan dan nyeri pada ekstermitas atas maupun bawah
Punggung :
Inspeksi : simetris, tidak ada lesi, edema atau benjolan pada daerah punggung
Analisa Data
No Data Clinical Pathway Etiologi Masalah
Prelood, volume
dan HR, TD
Cardiac output
Perpusi jaringan
Penurunan curah
jantung
Berkurangnya
suplai darah dan O2
ke otak
Kelelahan,
kelemahan pucat
Intoleransi aktivitas
Diagnosa Keperawatan
No Diagnosa
Tujuan Kriteria Standart Intervensi rasional
Dx Keperawatan TD
1 Penurunan Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama a. Kaji atau a) Untuk
curah jantung 1x30 menit, terdapat perbaikan penurunan curah dokumentasikan mengetahui
b.d kontraktilitas jantung tekanan tekanan darah
miokardi
darah,adanya pasien, suhu,
NOC
1. menunjukakan curah jantung yang sianosis,status nadi, RR.
memuaskan di buktikan oleh efektifitas pernapasan,dan b) Untuk
pompa jantung. status mental. mengetahui
2. menunjukkan status sirkulasi dibuktikan b. Kaji toreransi adannya napas
oleh indikator sebagai berikut( sebutan 1-5 aktivitas pasien pendek, nyeri,
gangguan ekstrem berat,sedang,ringan,atau dengan palpitasi.
tidak mengalami gangguan)
memerhatiakan c) Agar pasien dan
N Indikator adanya awitan keluarga dapat
4 5
o napas mengetahui
awal tujuan pendek,nyeri,pal bagaimana cara
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 pitasi atau untuk melakukan
1 TD lambung membatasan
c. Pantau fungsi aktivitas,
2 Kelelahan
maker, jika penggunaan alat
perlu terapeotik untuk
3 Sianosis d. Pantau denyut perawatan
perifer,pengisia dirumah.
n ulang kapiler d) Dengan
Keterangan Penilaian : dan suhu serta pemeberian obat
1 : Severe deviation from normal range. warna iv dan oral untuk
2 : Substantial deviation from normal range. ekstrimitas mengurangi syok
3 : Moderate deviation from normal range.
No Diagnosa RASIONAL
Tujuan Kriteria Standart Intervensi TD
Dx Keperawatan
2 Gangguan Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x30 a) auskultasi suara 1.untuk mengetahui .
ventilasi spontan menit, terdapat perbaikan oksigenasi jaringan.dengan napas,catat,area keefektifan jalan
kriteria hasil. penurunan atau nafas
ketidadaan
1.menunjukkan tanda-tanda vital yang di buktikkan ventilasi,dan 2.memberikan posisi
oleh indikator berikut. adanya suara napas yang nyaman
2.mempunyai tingkat energi dan fungsi otot yang tambahan
adekuat untuk mendapatkan pernapasan spontan b) tentukan kebutuhan 3.memeriksakan
3,menerima nutrisi yang adekuat sebelum,selama,dan pengisapan dengan keadekuatan
setelah,proses penyapihan dari ventilator. mengauskultasi
ventilasi pada
suara ronki basah
No Indikator halus dan ronki pulmonary
awal basah kasar di jalan
4.mempertahankan
nafas besar.
c) pantau peningkatan atau memonitor
tujuan pasien dan
kegelisahan,ansieta
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 s,dan tersengal – mempertahankan
sengal jalan nafas
d) pantau adanya
krepitasi,jika perlu 5.pantau bila terjadi
3. Intoleransi 1. mengajurkam tentang dan bantuan dalam aktivitas 1. Pasien belum dapat
aktivitas b.d fisik beraktivitas.
ketidakseim Kamis, 09 November 2. mengajarkan terapi latihan fisik pengendalian otot 2. Pasien masih
bangan 2017, 06.00 pada pasien memerlukan bantuan
suplai O2 3. memberikan penggunaan tehnik napas terkontrol atau alat bantu dalam
terhadap lama aktivitas jika perlu aktivitasnya
kebutuhan 4. mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk 3. Pasien belum bias
tubuh berpindah dari tempat tidur diberikan terapi fisik
5. mengkolaborasi dengan ahli terapi okupasi fisik
1 1 Kamis, 09 S : -
November 2017,
06.00 O : irama jantung bradikardi, tekanan darah menurun, nadi perifer
tidak terabah, CRT: >3, sianosis.
P : Lanjutkan intervensi
09.00
S:-
- Bradikardi
P: lanjutkan intervensi
- Pantau bradikardi
Kamis, 09
November 2017, S : dispnea
2 2 06.00
O : sianosis, kesadaran menurun, pola nafas abnormal, warna kulit
pucat
- Dyspnea
- Sianosis
P : lanjutkan intervensi
- Kesadaran menurun
- Warna kulit pucat
- Pola napas abnormal
- Dispnea berkurang
- Sianosis berkurang
P: lanjutkan intervensi
Kamis 09 November
2017, 06.00 S:-
3 3
O : dyspnea, tekanan darah tidak normal 117/96 mmHg.
-. TD tidak normal
- dyspnea
P : Lanjutkan intervensi
- Pantau pemberian O2
- Pantau TTV
09.00
S:-
- Dispnea berkurang
P: lanjutkan intervensi
- Pantau pemberian O2