Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Anda mencerna gula (glukosa). Diabetes tipe 2 sebagian besar disebabkan pola makan yang
buruk, dan bisa normal kembali jika makan makanan sehat dan berolahraga.
2. Sindrom metabolik
Sindrom metabolik bukanlah penyakit itu sendiri, tetapi sekelompok kondisi yang bisa membuat
anak berisiko terkena penyakit jantung, diabetes atau masalah kesehatan lainnya. Ini juga
termasuk tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kolesterol tinggi dan kelebihan lemak perut.
Anak bisa mengalami tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi jika mempunyai pola makan
yang buruk. Faktor-faktor ini dapat berkontribusi pada penumpukan plak di arteri. Plak dapat
menyebabkan arteri menyempit dan mengeras, yang dapat menyebabkan serangan jantung atau
stroke di kemudian hari.
Kelebihan berat badan pada tubuh anak bisa menyebabkan masalah perkembangan dan
kesehatan paru-paru anak, yang menyebabkan asma atau masalah pernapasan lainnya.
5. Gangguan tidur
Sleep apnea merupakan suatu kondisi di mana anak mendengkur atau pernapasannya abnormal
ketika tidur. Ini merupakan komplikasi dari obesitas. Perhatikan masalah pernapasan anak Anda
saat tidur.
6. Penis kecil
Obesitas bisa membuat kelamin (penis) anak-anak menjadi berukuran abnornal (mikropenis). Ini
disebabkan testosteron lebih rendah jumlahnya sehingga pertumbuhan penisnya tak maksimal.
"Rumus bagi laki-laki, nggak boleh gemuk!," ujar Psikiater, Sex Educator, dan Sex Counselor,
Dr Naek L Tobing.
Menjadi gemuk bisa membuat hormon anak tidak seimbang. Ketidakseimbangan ini bisa
menyebabkan pubertas mulai lebih awal dari yang diharapkan.
Anak yang kelebihan berat badan cenderung lebih cemas dan keterampilan sosialnya lebih buruk
dibandingkan anak yang memiliki berat badan normal.Di satu sisi, masalah ini bisa
menyebabkan anak obesitas jadi mengganggu di kelas atau tak percaya diri.
3. Depresi
Randah diri bisa menciptakan perasaan yang luar biasa dari rasa putus asa pada beberapa anak
yang kelebihan berat badan. Anak yang mengalami depresi mungkin kehilangan minat dengan
kegiatan normal, seperti tidur lebih dari biasanya atau banyak menangis.
Beberapa anak yang mengalami depresi menyembunyikan kesedihannya dan sebagai gantinya
datar secara emosional. Jika Anda berpikir anak Anda tertekan, bicaralah dengannya.(