Sunteți pe pagina 1din 17

MAKALAH

MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN


“ETIKA BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN”

Dosen Pembimbing : Kadaruddin. SE. M. Si

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

Asrianti (015.01.01.2017)

Haerani (029.01.01.2017)

Sulistiawati (030.01.01.2017)

Ernawati

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM III

STAI YAPIS TAKALAR

2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmatnya
kami mampu menyelesaikan tugas makalah tentang “Etika Bisnis dan
Kewirausahaan” ini guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen dan
Kewirausahaan.

Harapan kami semoga makalah ini bisa memberikan manfaat dan


menambah wawasan bagi para pembaca. Kami juga menyadari bahwa makalah
ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan masukan demi perbaikan makalah yang telah kami buat
di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................. ii

Daftar isi ............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan pembahasan .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika Bisnis dan Kewirausahaan ............................................. 3


B. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis dalam Kewirausahaan .................................. 6
C. Sikap dan Perilaku Wirausaha .................................................................. 9
D. Contoh Etika Dalam Berbisnis ................................................................ 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 13
B. Saran ....................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Etika bisnis dan kewirausahaan merupakan ilmu mengenai bagaimana


tata cara seorang pengusaha dalam berperilaku didalam suatu usahanya tersebut.
Banyak seorang wirausaha mengabaikan betapa pentingnya etika didalam
mendirikan suatu bisnis, karena mereka berfikir dengan kemampuan yang
mereka miliki serta modal yang sangat besar suatu usaha dengan mudahnya
didirikan. Padahal tanpa adanya etika yang dimiliki seorang wirausaha suatu
usaha tersebut akan tidak berjalan sesuai rencana.

Keputusan etika ialah suatu hal yang benar mengenai perilaku standar.
Etika wirausaha mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang
menginvestasikan uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai
kreditur, saingan dan sebagainya. Orang-orang wirausahawan diharapkan
bertindak etis dalam berbagai aktivitasnya di masyarakat.

Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi
reputasi perusahaan. Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam
keseharian kegiatan wirausaha, namun harus selalu dijaga terus menerus, sebab
reputasi sebagai perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam waktu pendek, tapi
akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini merupakan aset yang tak ternilai
bagi sebuah perusahaan.

Oleh karena itu, dalam makalah sederhana ini kami bermaksud


mengambil pembahasan tentang bagaimana sebaiknya orang beretika yang baik
dalam hal berwirausaha. Semoga para pembaca dapat mengambil manfaat dalam
makalah ini.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan diatas, maka rumusan


masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian etika bisnis dan kewirausahaan !.


2. Apa saja prinsip-prinsip etika bisnis dalam berwirausaha !.
3. Bagaimana sikap dan perilaku berwirausaha !.
4. Apa saja contoh etika dalam berbisnis.!
C. Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan penulisan berdasarkan rumusan masalah tersebut adalah


sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian etika bisnis dan kewirausahaan.


2. Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip etika bisnis.
3. Untuk mengetahui sikap dan perilaku berwirausaha.
4. Untuk mengetahui contoh etika dalam berbisnis.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika Bisnis dan Kewirausahaan

Dalam arti luas etika adalah tata cara berhubungan dengan manusia lain.
Etika sering disebut sebagai tindakan mengatur tingkah laku atau perilaku
manusia dengan masyarakat. Tingkah laku perlu diatur agar tidak melanggar
norma-norma atau kebiasaan yang berlaku di masyarakat, karena norma-norma
atau kebiasaan masyarakat disetiap daerah negara berbeda-beda.

Sedangkan kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal


menciptakan kegiatan usaha. Dari segi karakteristik perilaku, wirausaha
(entepreneur) adalah mereka yang mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan
melembagakan perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha adalah mereka yang bisa
menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya. Definisi ini mengandung
asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi
wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha.

Etika bisnis kewirausahaan adalah acuan bagi perusahaan dalam


melaksanakan kegiatan usaha termasuk dalam berinteraksi dengan pemangku
kepentingan (stakeholders). Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan
kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu,
perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat
membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam
membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja,
pemegang saham, dan masyarakat. Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik
adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan
berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan
dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

3
Dalam etika berwirausaha perlu ada ketentuan-ketentuan yang
mengaturnya, yaitu:

o Sikap dan perilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku
dalam suatu negara atau masyarakat.
o Penampilan yang ditunjukan seorang pengusaha harus selalu apik, sopan,
terutama dalam menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.
o Cara berpakaian pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan
waktu yang berlaku.
o Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya, sopan,
penuh tata krama, tidak menyinggung atau mencela orang lain.
o Gerak-gerik seorang pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain,
hindarkan gerak-gerik yang dapat mencurigakan.

1. Pengertian Etika Bisnis Menurut Para Ahli


a. Hill dan Jones

Etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah


dan benar. Di mana hal tersebut dapat memberikan pembekalan kepada
setiap pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil
keputusan strategis yang terkait dengan masalah moral yang kompleks.

b. Yosephus

Etika Bisnis secara hakiki merupakan Applied Ethics (etika terapan). Di


sini, etika bisnis merupakan wilayah penerapan prinsip-prinsip moral umum
pada wilayah tindak manusia di bidang ekonomi, khususnya bisnis. Jadi,
secara hakiki sasaran etika bisnis adalah perilaku moral pebisnis yang
berkegiatan ekonomi.

c. Steade Et Al

Etika bisnis adalah standar etika yang berkaitan dengan tujuan dan cara
membuat keputusan bisnis.

4
2. Tujuan dan Manfaat Etika Bisnis dalam Kewirausahaan

Etika bisnis sangat dibutuhkan oleh semua pengusaha baru maupun


pengusaha yang sudah lama terjun di dunia bisnis. Tujuan etika bisnis bagi
pengusaha adalah untuk mendorong kesadaran moral dan memberikan
batasan-batasan bagi para pengusaha atau pelaku bisnis untuk menjalankan
good business.

Dengan etika bisnis, para pelaku bisnis memiliki aturan yang dapat
mengarahkan mereka dalam mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang
baik, sehingga dapat diikuti oleh semua orang yang memercayai bahwa
bisnis tersebut memiliki etika yang baik. Memiliki etika bisnis juga dapat
menghindari citra buruk seperti penipuan, serta cara kotor dan licik. Bisnis
yang memiliki etika baik biasanya tidak akan pernah merugikan bisnis lain,
tidak melanggar aturan hukum yang berlaku, tidak membuat suasana yang
tidak kondusif pada saingan bisnisnya, dan memiliki izin usaha yang sah.

Tujuan etika harus sejalan dengan tujuan perusahaan, ada beberapa


tujuan etika yang selalu ingin dicapai oleh perusahaan, yaitu:

a. Untuk persahabatan dan pergaulan

Etika dapat meningkatkan keakraban dengan karyawan, pelanggan


atau pihak-pihak lain yang berkepentingan. Suasana akrab akan berubah
menjadi persahabatan dan menambah luasnya pergaulan. Jika karyawan,
pelanggan, dan masyarakat menjadi akrab, segala urusan akan menjadi
lebih mudah dan lancar.

b. Menyenangkan orang lain

Sikap menyenangkan orang lain merupakan sikap yang mulia. Jika


kita ingin dihormati, maka hormatilah orang lain. Menyenangkan orang
berarti membuat orang menjadi suka dan puas terhadap pelayanan yang
diberikan. Jika pelanggan merasa senang dan puas atas pelayanan yang
diberikan, diharapkan mereka akan mengulangnya kembali suatu waktu.

5
c. Membujuk pelanggan

Setiap calon pelanggan memiliki karakter tersendiri. Kadang-kadang


calon pelanggan perlu dibujuk agar mau menjadi pelanggan. Berbagai
cara dapat dilakukan oleh perusahaan untuk membujuk calon pelanggan,
salah satunya dengan cara melalui etika yang ditunjukkan seluruh
karyawan perusahaan.

d. Mempertahankan pelanggan

Ada anggapan mempertahankan pelanggan jauh lebih sulit daripada


mencari pelanggan, dan ada juga yang beranggapan bahwa
mempertahankan pelanggan lebih mudah karena mereka sudah
merasakan produk atau layanan yang diberikan.

e. Membina dan menjaga hubungan

Hubungan yang sudah berjalan baik harus tetap dan terus dibina.
Hindari adanya perbedaan paham atau konflik. Dengan etika ciptakan
hubungan dalam suasana akrab dan lebih baik.

B. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis dalam Kewirausahaan

Dalam berwirausaha etika bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi
seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman
untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur,
jujur, transparan dan sikap yang profesional. Untuk menjalankan bisnis yang
beretika, perhatikan hal-hal berikut :

 Jangan masuk kedalam bisnis yang tidak real, apalagi menjanjikan kekayaan
dalam waktu cepat (instant). Hindari buku-buku yang menjanjikan cara-cara
cepat dan instant.
 Yakin dan ucapkan terus dalam diri anda bahwa anda mampu bekerja keras
dan kerja keras selalu berakhir baik.
 Berbisnislah dengan nilai-nilai kejujuran, keadilan, persamaan, keterbukaan,
melayani dan tanamkan nilai-nilai itu diusaha yang anda bangun.

6
 Jangan tergoda untuk cepat berhasil, Ingatlah, semua ada waktunya. Waktu
yang terlalu cepat dipacu dapat berisiko negatif.
 Rekrutlah karyawan yang jujur dan jalankan apa yang anda ucapkan.

Adapun prinsip-prinsip etika bisnis dan kewirausahaan yaitu :

1. Berprinsip Otonomi

Etika pertama yang harus dimiliki oleh setiap pelaku bisnis adalah
berprinsip otonomi. Maksudnya adalah setiap pelaku usaha mandiri bebas
menentukan bidang bisnis yang diinginkan yang tentunya sesuai dengan
kemampuan dan juga visi misinya.

2. Berprinsip Kejujuran

Bisnis adalah sebuah cara mendapatkan uang yang banyak dikenal buruk
karena tak jarang harus memperdaya saingannya yang lain untuk bisa
mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Meskipun dalam beberapa
pengertian bisnis yang diungkapkan para ahli tidak menyebutkan harus selalu
memegang teguh pada prinsip kejujuran, namun tanpa adanya prinsip ini,
pedagang bisa lepas kontrol sehingga justru memperdaya konsumennya.

3. Memegang Keadilan

Bisnis menurut para ahli juga tidak menyebutkan suatu hal tentang tujuan
dari berbisnis. Pada dasarnya tujuan bisnis yang paling utama tentu saja untuk
mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Namun dalam mencari
keuntungan tersebut, anda juga harus bersikap adil pada semuanya, baik pada
pembeli maupun karyawannya.

Sedangkan menurut pendapat Michael Josephson (1988) yang dikutip oleh


Zimmerer (1996 : 27-28), secara universal, ada 10 prinsip etika yang
mengarahkan perilaku, yaitu:

7
1. Kejujuran (honesty), yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-
sungguh, terus-terang, tidak curang, tidak mencuri, tidak menggelapkan, dan
tidak berbohong.
2. Integritas (integrity), yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan yang
terhormat, tulus hati, berani dan penuh pendirian/keyakinan, tidak bermuka
dua, tidak berbuat jahat dan saling percaya.
3. Memelihara janji (promise keeping), yaitu selalu mentaati janji, patut
dipercaya, penuh komitmen, patuh, jangan menginterprestasikan persetujuan
dalam bentuk teknikal atau legalistik dengan dalih ketidakrelaan.
4. Kesetiaan (fidelity), yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan,
dan negara. Begitu juga dalam suatu konteks profesional yang bebas dan teliti,
hindari hal yang tidak pantas dan konflik kepentingan.
5. Kewajaran/keadilan (fairness), yaitu berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia
untuk mengakui kesalahan, dan perlihatkan komitmen keadilan, persamaan
perlakuan individual dan toleran terhadap perbedaan, jangan bertindak
melampaui batas atau mengambil keuntungan yang tidak pantas dari kesalahan
atau kemalangan orang lain.
6. Suka membantu orang lain (caring for others), yaitu saling membantu, berbaik
hati, belas kasihan, tolong-menolong, kebersamaan, dan menghindari segala
sesuatu yang membahayakan orang lain.
7. Hormat kepada orang lain (respect for others), yaitu menghormati martabat
manusia, menghormati kebebasan dan hak untuk menentukan nasib sendiri
bagi semua orang, bersopan santun, jangan merendahkan orang lain, dan
jangan merendahkan martabat orang lain.
8. Warga negara yang bertanggung jawab (responsibility citizenship), yaitu selalu
mentaati hukum/aturan, penuh kesadaran sosial, menghormati proses
demokrasi dalam mengambil keputusan.
9. Mengejar keunggulan (pursuit of excellence), yaitu mengejar keunggulan
dalam segala hal, baik dalam pertemuan personal maupun pertanggungjawaban
profesional, tekun, dapat dipercaya/diandalkan, rajin, penuh komitmen,
melakukan semua tugas dengan kemampuan terbaik, mengembangkan dan
mempertahankan tingkat kompetensi yang tinggi.

8
10. Dapat dipertanggungjawabkan (accountability), yaitu memiliki tanggung
jawab, menerima tanggung jawab atas keputusan dan konsekuensinya, dan
selalu memberi contoh.

C. Sikap dan Perilaku Wirausaha

Sikap dan tingkah laku menunjukan kepribadian karyawan suatu


perusahaan, dan diberikan kepada seluruh pelanggan tanpa pandang bulu. Ada
beberapa sikap dan perilaku yang harus dijalankan oleh pengusaha dan seluruh
karyawan, yaitu:

1. Jujur dalam bertindak dan bersikap

Sikap jujur merupakan modal utama seorang karyawan dalam melayani


pelanggan. Kejujuran dalam berkata, berbicara, bersikap, maupun bertindak.
Kejujuran inilah yang akan menumbuhkan kepercayaan pelanggan atas
layanan yang diberikan.

2. Rajin, tepat waktu, dan tidak pemalas

Seorang karyawan dituntuk untuk rajin dan tepat waktu dalam bekerja
terutama dalam melayani pelanggan dan tidak boleh malas dalam bekerja.

3. Selalu murah senyum

Dalam menghadapi tamu/pelanggan, seorang karyawan harus selalu


murah senyum, jangan sekali-kali bersikap murung atau cemberut. Dengan
senyum kita mampu meruntuhkan hati pelanggan untuk menyukai produk
atau perusahaan kita.

4. Lemah-lembut dan ramah-tamah

Dalam bersikap dan berbicara pada saat melayani pelanggan atau tamu
hendaknya dengan suara lemah lembut dan sikap yang tamah tamah. Ini dapat
menarik minat tamu dan membuat pelanggan betah berhubungan dengan
perusahaan.

9
5. Sopan santun dan hormat

Dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan hendaknya selalu


bersikap sopan dan hormat. Dengan demikian pelanggan juga akan
menghormati pelayanan yang diberikan karyawan tersebut.

6. Selalu ceria dan pandai bergaul

Sikap selalu ceria yang ditunjukkan karyawan dapat memecahkan


kekakuan yang ada, sedangkan sikap pandai bergaul juga akan menyebabkan
pelanggan merasa cepat akrab dan merasa seperti teman lama sehingga segala
sesuatu berjalan lancar.

7. Fleksibel dan suka menolong pelanggan

Dalam menghadapi pelanggan, karyawan harus dapat memberikan


pengertian dan mau mengalah kepada pelanggan. Segala sesuatu dapat
diselesaikan dan selalu ada jalan keluarnya dengan cara yang fleksibel.
Karyawan diharapkan suka menolong pelanggan yang mengalami kesulitan
sampai menemui jalan keluarnya.

8. Serius dan memiliki rasa tanggung jawab

Dalam melayani pelanggan karyawan harus serius dan sungguh-sungguh,


tabah dalam menghadapi pelanggan yang sulit berkomunikasi atau yang suka
ngeyel. Dan juga harus mampu bertanggung jawab terhadap pekerjaannya
sampai pelanggan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan.

9. Rasa memiliki persahabatan yang tinggi

Rasa kepemilikan ini akan memotivasi karyawan untuk melayani


pelanggan, disamping itu karyawan juga harus memiliki jiwa pengabdian,
loyal, dan setia terhadap perusahaan.

10
D. Contoh Etika dalam berbisnis

Dalam praktiknya ada beberapa contoh sederhana etika dalam berbisnis.


Berikut ini adalah beberapa contoh etika dalam bisnis yang dilakukan sehari-
hari:

1. Menyebutkan Nama

Umumnya para pengusaha menyebutkan nama seseorang secara


lengkap saat bertemu dengan orang baru, misalnya calon partner bisnis. Ini
merupakan cara sederhana yang biasa dilakukan oleh pengusaha yang
memiliki etika baik. Namun, terkadang cukup menyebutkan nama singkat
saja bila memang nama orang tersebut terlalu panjang atau sulit diucapkan.

2. Berdiri Saat Berkenalan

Pada umumnya, para pengusaha yang beretika baik melakukan hal ini.
Dengan berdiri saat berkenalan maka seseorang akan merasa diperlakukan
dengan baik. Namun, bila situasi tidak memungkinkan maka dengan cara
membungkuk dapat dilakukan untuk menunjukkan bahwa seseorang punya
sikap positif terhadap orang lain.

3. Mengucapkan Terima kasih

Ucapan “terima kasih” merupakan kata sederhana namun memiliki


dampak yang besar bagi banyak orang. Dengan mengucapkan terima kasih,
maka ini menunjukkan bahwa seseorang menghargai orang lain. Namun,
jangan mengucapkannya secara berlebihan karena dapat menimbulkan kesan
tidak tulus atau seperti dibuat-buat.

4. Tuan Rumah Bayar Tagihan

Tidak jarang pertemuan dengan rekan bisnis dilakukan di luar, misalnya


mengundang rekan bisnis untuk makan siang bersama di restoran. Pihak yang
mengundang atau tuan rumah sebaiknya yang membayar tagihan tersebut.
Bila rekan bisnis tersebut menolak dengan alasan tertentu, tuan rumah tetap

11
harus membayar tagihan tersebut dengan alasan bahwa perusahaan akan
mengganti biaya tersebut.

Etika bisnis dalam kewirausahaan sangat penting untuk mempertahankan


loyalitas stakeholder (pemangku kepentingan) dalam membuat keputusan-
keputusan perusahaan dan dalam memecahkan persoalan perusahaan. Hal ini
disebabkan semua keputusan perusahaan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh stakeholder. Stakeholder adalah semua individu atau kelompok yang
berkepentingan dan berpengaruh pada keputusan-keputusan perusahaan.
Stakeholder perusahaan yaitu : para pengusaha dan mitra usaha, petani dan
perusahaan pemasok bahan baku, organisasi pekerja yang mewakili pekerja,
pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha, bank penyandang dana
perusahaan, investor penanam modal, masyarakat umum yang dilayani, dan
pelanggan yang membeli produk.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan diatas yaitu:

Etika bisnis kewirausahaan adalah acuan bagi perusahaan dalam


melaksanakan kegiatan usaha termasuk dalam berinteraksi dengan pemangku
kepentingan (stakeholders). Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan
kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu,
perusahaan dan juga masyarakat.

Dalam berwirausaha etika bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi
seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman
untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur,
jujur, transparan dan sikap yang profesional.

Etika bisnis dalam kewirausahaan sangat penting untuk mempertahankan


loyalitas stakeholder (pemangku kepentingan) dalam membuat keputusan-
keputusan perusahaan dan dalam memecahkan persoalan perusahaan.

B. Saran

Semoga para pembaca sekalian dapat mengambil ilmu yang bermanfaat


dari makalah kami ini. Kami juga menyadari bahwa dalam pembuatan makalah
ini masih terdapat banyak sekali kekurangan dan jauh dari kata sempurna, untuk
itu kami meminta maaf yang sebesar-besarnya. Kami juga sangat membutuhkan
saran yang membangun dari para pembaca guna perbaikan makalah kami
kedepannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis diakses pada Tanggal 7 Desember


2018

https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-tujuan-dan-contoh-etika-bisnis-
dalam-perusahaan/ diakses pada Tanggal 7 Desember 2018

https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/etika-bisnis.html diakses pada Tanggal 8


Desember 2018

https://rezafirdaus2009.wordpress.com/2016/01/01/etika-bisnis-dalam-
kewirausahaan/ diakses pada Tanggal 8 Desember 2018

http://depnioktalia.blogspot.com/2013/10/makalah-etika-kewirausahaan.html yang
mengutip dari buku
Kasmir.2006.Kewirausahaan.JAKARTA.PT.RajaGrafindo Persada. diakses
pada Tanggal 10 Desember 2018

14

S-ar putea să vă placă și

  • Curriculum Vitae Rs Siloam
    Curriculum Vitae Rs Siloam
    Document1 pagină
    Curriculum Vitae Rs Siloam
    Arman Al Faqir Ilmy
    Încă nu există evaluări
  • 1f6702ef88408fec07353c5a50b537b6
    1f6702ef88408fec07353c5a50b537b6
    Document3 pagini
    1f6702ef88408fec07353c5a50b537b6
    Arman Al Faqir Ilmy
    Încă nu există evaluări
  • 3 Dimensi
    3 Dimensi
    Document2 pagini
    3 Dimensi
    Arman Al Faqir Ilmy
    Încă nu există evaluări
  • Kisah Nabi Yaq
    Kisah Nabi Yaq
    Document4 pagini
    Kisah Nabi Yaq
    Arman Al Faqir Ilmy
    100% (1)
  • Kisah Nabi Ayyub
    Kisah Nabi Ayyub
    Document5 pagini
    Kisah Nabi Ayyub
    Arman Al Faqir Ilmy
    Încă nu există evaluări
  • Yasontar
    Yasontar
    Document4 pagini
    Yasontar
    Arman Al Faqir Ilmy
    Încă nu există evaluări
  • Kisah Nabi Adam
    Kisah Nabi Adam
    Document4 pagini
    Kisah Nabi Adam
    Arman Al Faqir Ilmy
    0% (1)
  • A. Pengertian Poster: Jenis Dan Contoh Poster
    A. Pengertian Poster: Jenis Dan Contoh Poster
    Document6 pagini
    A. Pengertian Poster: Jenis Dan Contoh Poster
    Arman Al Faqir Ilmy
    Încă nu există evaluări
  • 3 Dimensi
    3 Dimensi
    Document2 pagini
    3 Dimensi
    Arman Al Faqir Ilmy
    Încă nu există evaluări
  • Yasontar 2
    Yasontar 2
    Document3 pagini
    Yasontar 2
    Arman Al Faqir Ilmy
    Încă nu există evaluări
  • 45 Butir
    45 Butir
    Document9 pagini
    45 Butir
    Arman Al Faqir Ilmy
    Încă nu există evaluări
  • Angkatan 20 An
    Angkatan 20 An
    Document16 pagini
    Angkatan 20 An
    Arman Al Faqir Ilmy
    Încă nu există evaluări
  • Katak
    Katak
    Document2 pagini
    Katak
    Arman Al Faqir Ilmy
    100% (1)