Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
Asrianti (015.01.01.2017)
Haerani (029.01.01.2017)
Sulistiawati (030.01.01.2017)
Ernawati
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmatnya
kami mampu menyelesaikan tugas makalah tentang “Etika Bisnis dan
Kewirausahaan” ini guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen dan
Kewirausahaan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................ 13
B. Saran ....................................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keputusan etika ialah suatu hal yang benar mengenai perilaku standar.
Etika wirausaha mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang
menginvestasikan uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai
kreditur, saingan dan sebagainya. Orang-orang wirausahawan diharapkan
bertindak etis dalam berbagai aktivitasnya di masyarakat.
Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi
reputasi perusahaan. Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam
keseharian kegiatan wirausaha, namun harus selalu dijaga terus menerus, sebab
reputasi sebagai perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam waktu pendek, tapi
akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini merupakan aset yang tak ternilai
bagi sebuah perusahaan.
1
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam arti luas etika adalah tata cara berhubungan dengan manusia lain.
Etika sering disebut sebagai tindakan mengatur tingkah laku atau perilaku
manusia dengan masyarakat. Tingkah laku perlu diatur agar tidak melanggar
norma-norma atau kebiasaan yang berlaku di masyarakat, karena norma-norma
atau kebiasaan masyarakat disetiap daerah negara berbeda-beda.
3
Dalam etika berwirausaha perlu ada ketentuan-ketentuan yang
mengaturnya, yaitu:
o Sikap dan perilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku
dalam suatu negara atau masyarakat.
o Penampilan yang ditunjukan seorang pengusaha harus selalu apik, sopan,
terutama dalam menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.
o Cara berpakaian pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan
waktu yang berlaku.
o Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya, sopan,
penuh tata krama, tidak menyinggung atau mencela orang lain.
o Gerak-gerik seorang pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain,
hindarkan gerak-gerik yang dapat mencurigakan.
b. Yosephus
c. Steade Et Al
Etika bisnis adalah standar etika yang berkaitan dengan tujuan dan cara
membuat keputusan bisnis.
4
2. Tujuan dan Manfaat Etika Bisnis dalam Kewirausahaan
Dengan etika bisnis, para pelaku bisnis memiliki aturan yang dapat
mengarahkan mereka dalam mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang
baik, sehingga dapat diikuti oleh semua orang yang memercayai bahwa
bisnis tersebut memiliki etika yang baik. Memiliki etika bisnis juga dapat
menghindari citra buruk seperti penipuan, serta cara kotor dan licik. Bisnis
yang memiliki etika baik biasanya tidak akan pernah merugikan bisnis lain,
tidak melanggar aturan hukum yang berlaku, tidak membuat suasana yang
tidak kondusif pada saingan bisnisnya, dan memiliki izin usaha yang sah.
5
c. Membujuk pelanggan
d. Mempertahankan pelanggan
Hubungan yang sudah berjalan baik harus tetap dan terus dibina.
Hindari adanya perbedaan paham atau konflik. Dengan etika ciptakan
hubungan dalam suasana akrab dan lebih baik.
Dalam berwirausaha etika bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi
seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman
untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur,
jujur, transparan dan sikap yang profesional. Untuk menjalankan bisnis yang
beretika, perhatikan hal-hal berikut :
Jangan masuk kedalam bisnis yang tidak real, apalagi menjanjikan kekayaan
dalam waktu cepat (instant). Hindari buku-buku yang menjanjikan cara-cara
cepat dan instant.
Yakin dan ucapkan terus dalam diri anda bahwa anda mampu bekerja keras
dan kerja keras selalu berakhir baik.
Berbisnislah dengan nilai-nilai kejujuran, keadilan, persamaan, keterbukaan,
melayani dan tanamkan nilai-nilai itu diusaha yang anda bangun.
6
Jangan tergoda untuk cepat berhasil, Ingatlah, semua ada waktunya. Waktu
yang terlalu cepat dipacu dapat berisiko negatif.
Rekrutlah karyawan yang jujur dan jalankan apa yang anda ucapkan.
1. Berprinsip Otonomi
Etika pertama yang harus dimiliki oleh setiap pelaku bisnis adalah
berprinsip otonomi. Maksudnya adalah setiap pelaku usaha mandiri bebas
menentukan bidang bisnis yang diinginkan yang tentunya sesuai dengan
kemampuan dan juga visi misinya.
2. Berprinsip Kejujuran
Bisnis adalah sebuah cara mendapatkan uang yang banyak dikenal buruk
karena tak jarang harus memperdaya saingannya yang lain untuk bisa
mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Meskipun dalam beberapa
pengertian bisnis yang diungkapkan para ahli tidak menyebutkan harus selalu
memegang teguh pada prinsip kejujuran, namun tanpa adanya prinsip ini,
pedagang bisa lepas kontrol sehingga justru memperdaya konsumennya.
3. Memegang Keadilan
Bisnis menurut para ahli juga tidak menyebutkan suatu hal tentang tujuan
dari berbisnis. Pada dasarnya tujuan bisnis yang paling utama tentu saja untuk
mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Namun dalam mencari
keuntungan tersebut, anda juga harus bersikap adil pada semuanya, baik pada
pembeli maupun karyawannya.
7
1. Kejujuran (honesty), yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-
sungguh, terus-terang, tidak curang, tidak mencuri, tidak menggelapkan, dan
tidak berbohong.
2. Integritas (integrity), yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan yang
terhormat, tulus hati, berani dan penuh pendirian/keyakinan, tidak bermuka
dua, tidak berbuat jahat dan saling percaya.
3. Memelihara janji (promise keeping), yaitu selalu mentaati janji, patut
dipercaya, penuh komitmen, patuh, jangan menginterprestasikan persetujuan
dalam bentuk teknikal atau legalistik dengan dalih ketidakrelaan.
4. Kesetiaan (fidelity), yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan,
dan negara. Begitu juga dalam suatu konteks profesional yang bebas dan teliti,
hindari hal yang tidak pantas dan konflik kepentingan.
5. Kewajaran/keadilan (fairness), yaitu berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia
untuk mengakui kesalahan, dan perlihatkan komitmen keadilan, persamaan
perlakuan individual dan toleran terhadap perbedaan, jangan bertindak
melampaui batas atau mengambil keuntungan yang tidak pantas dari kesalahan
atau kemalangan orang lain.
6. Suka membantu orang lain (caring for others), yaitu saling membantu, berbaik
hati, belas kasihan, tolong-menolong, kebersamaan, dan menghindari segala
sesuatu yang membahayakan orang lain.
7. Hormat kepada orang lain (respect for others), yaitu menghormati martabat
manusia, menghormati kebebasan dan hak untuk menentukan nasib sendiri
bagi semua orang, bersopan santun, jangan merendahkan orang lain, dan
jangan merendahkan martabat orang lain.
8. Warga negara yang bertanggung jawab (responsibility citizenship), yaitu selalu
mentaati hukum/aturan, penuh kesadaran sosial, menghormati proses
demokrasi dalam mengambil keputusan.
9. Mengejar keunggulan (pursuit of excellence), yaitu mengejar keunggulan
dalam segala hal, baik dalam pertemuan personal maupun pertanggungjawaban
profesional, tekun, dapat dipercaya/diandalkan, rajin, penuh komitmen,
melakukan semua tugas dengan kemampuan terbaik, mengembangkan dan
mempertahankan tingkat kompetensi yang tinggi.
8
10. Dapat dipertanggungjawabkan (accountability), yaitu memiliki tanggung
jawab, menerima tanggung jawab atas keputusan dan konsekuensinya, dan
selalu memberi contoh.
Seorang karyawan dituntuk untuk rajin dan tepat waktu dalam bekerja
terutama dalam melayani pelanggan dan tidak boleh malas dalam bekerja.
Dalam bersikap dan berbicara pada saat melayani pelanggan atau tamu
hendaknya dengan suara lemah lembut dan sikap yang tamah tamah. Ini dapat
menarik minat tamu dan membuat pelanggan betah berhubungan dengan
perusahaan.
9
5. Sopan santun dan hormat
10
D. Contoh Etika dalam berbisnis
1. Menyebutkan Nama
Pada umumnya, para pengusaha yang beretika baik melakukan hal ini.
Dengan berdiri saat berkenalan maka seseorang akan merasa diperlakukan
dengan baik. Namun, bila situasi tidak memungkinkan maka dengan cara
membungkuk dapat dilakukan untuk menunjukkan bahwa seseorang punya
sikap positif terhadap orang lain.
11
harus membayar tagihan tersebut dengan alasan bahwa perusahaan akan
mengganti biaya tersebut.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam berwirausaha etika bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi
seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman
untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur,
jujur, transparan dan sikap yang profesional.
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-tujuan-dan-contoh-etika-bisnis-
dalam-perusahaan/ diakses pada Tanggal 7 Desember 2018
https://rezafirdaus2009.wordpress.com/2016/01/01/etika-bisnis-dalam-
kewirausahaan/ diakses pada Tanggal 8 Desember 2018
http://depnioktalia.blogspot.com/2013/10/makalah-etika-kewirausahaan.html yang
mengutip dari buku
Kasmir.2006.Kewirausahaan.JAKARTA.PT.RajaGrafindo Persada. diakses
pada Tanggal 10 Desember 2018
14