Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Diare seringkali dianggap penyakit yang biasa dan sering dianggap sepele
hipovolemia, gangguan berbagai organ tubuh, dan bila tidak tertangani dengan
Dengan demikian menjadi penting bagi perawat untuk mengetahui lebih lanjut
tentang diare, dampak negative yang ditibulkan, serta upaya penanganan dan
pencegahan komplikasinya.
masih ada diagnosa keperawatan yang mungkin muncul. Tetapi pada kasus ini
diarahkan pada rehidrasi pasien, dan ternyata banyak sekali yang harus
1
B. Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
2
BAB II
TINJAUN TEORI
A. Pengertian
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak
dari biasanya (normal 100 - 200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cairan
atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi defekasi yang
Diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari ( WHO,
1980)
disebabkan oleh bakteri yang bermacam-macam, virus dan parasit yang patogen
Gastroenteritis adalah kondisi dengan karakteristik adanya muntah dan diare yang
Mayers,1995 ).
1. Dehidrasi ringan
Kehilangan cairan 2 – 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit
kurang elastis, suara serak, klien belum jatuh pada keadaan syok.
2. Dehidrasi sedang
Kehilangan cairan 5 – 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit
3
3. Dehidrasi berat
tanda- tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai
B. Etiologi
- Diare
- Muntah.
- Demam.
- Nyeri abdomen
- Fontanel cekung
4
D. Patofisiologi
Penularan gastroenteritis bisa melalui fekal-oral dari satu klien ke klien yang
adalah gangguan osmotik (makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan
tekanan osmotik dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan
elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare ).
Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga
sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare. Gangguan mutilitas
usus yang mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Akibat dari diare itu
gangguan asam basa (asidosis metabolik dan hipokalemia), gangguan gizi (intake
5
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
- Pemeriksaan tinja
Untuk mengetahui jasad renik atau parasit secara kuantitatif, terutama dilakukan
F. Penatalaksanaan
1. Pemberian cairan
- Cairan peroral
Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang, cairan diberikan peroral berupa
cairan yang berisikan NaCl dan Na, HCO, K dan Glukosa, untuk Diare akut diatas
umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan, atau sedang kadar natrium 50-60 Meq/l
dapat dibuat sendiri (mengandung larutan garam dan gula) atau air tajin yang
diberi gula dengan garam. Hal tersebut diatas adalah untuk pengobatan dirumah
- Cairan parenteral
6
Mengenai seberapa banyak cairan yang harus diberikan tergantung dari berat
a. Dehidrasi ringan
b. Dehidrasi sedang
c. Dehidrasi berat
20 tetes ).
- 16 jam berikutnya 125 ml / kg BB oralit per oral bila anak mau minum,teruskan
- 7 jam kemudian 127 ml / kg BB oralit per oral,bila anak tidak mau minum dapat
menit.
7
- 1 jam pertama 20 ml / kg BB / jam atau 5 tetes / kg BB / menit ( infus set 1 ml =
20 tetes ).
2. Diatetik : pemberian makanan dan minuman khusus pada klien dengan tujuan
- Memberikan asi
3. Obat – obatan
- Obat antibiotik.
G. Komplikasi
1. Dehidrasi
2. Renjatan hipovolemik
3. Kejang
4. Bakterimia
5. Mal nutrisi
6. Hipoglikemia
8
H. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas klien
2. Riwayat keperawatan
- Keluhan utama : Feces semakin cair, muntah, bila kehilangan banyak air dan
elektrolit terjadi gejala dehidrasi, berat badan menurun. Pada bayi ubun- ubun
besar cekung, tonus dan turgor kulit berkurang, selaput lendir mulut dan bibir
Hospitalisasi akan menjadi stressor bagi anak itu sendiri maupun bagi keluarga,
kecemasan meningkat jika orang tua tidak mengetahui prosedur dan pengobatan
anak, setelah menyadari penyakit anaknya, mereka akan bereaksi dengan marah
5. Kebutuhan dasar
- Pola eliminasi : akan mengalami perubahan yaitu BAB lebih dari 4 kali sehari,
9
- Pola nutrisi : diawali dengan mual, muntah, anopreksia, menyebabkan
- Pola tidur dan istirahat akan terganggu karena adanya distensi abdomen yang
- Aktivitas : akan terganggu karena kondisi tubuh yang lemah dan adanya nyeri
6. Pemeriksaan fisik
composmentis sampai koma, suhu tubuh tinggi, nadi cepat dan lemah, pernapasan
agak cepat.
- Pemeriksaan sistematik :
a. Inspeksi : mata cekung, ubun-ubun besar, selaput lendir, mulut dan bibir kering,
Pada anak diare akan mengalami gangguan karena anak dehidrasi sehingga berat
badan menurun.
- Pemeriksaan penunjang
10
I. Diagnosa Keperawatan
a. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
berlebihan.
J. Intervensi Keperawatan
a. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
Kriteria hasil:
Tanda-tanda dehidrasi tidak ada, mukosa mulut dan bibir lembab, balan cairan
seimbang
Intervensi :
- Berikan dan anjurkan keluarga untuk memberikan minum yang banyak kurang
elektrolit. Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian cairan rendah sodium.
11
mual dan muntah.
Kriteria hasil :
Intake nutrisi klien meningkat, diet habis 1 porsi yang disediakan, mual, muntah
tidak ada.
Intervensi :
- Berikan diet dalam kondisi hangat dan porsi kecil tapi sering.
berlebihan.
Kriteria hasil :
Integritas kulit kembali normal, iritasi tidak ada, tanda-tanda infeksi tidak ada
Intervensi :
- Beri zalp seperti zinc oxsida bila terjadi iritasi pada kulit.
12
BAB III
RSUD PANDAN
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : An. S
Usia : 10 bln
Alamat : Pandan
Pendidikan : SLTA
Agama : Islam
2. Penanggung awab
Nama : Tn. B
Usia : 31 thn
Alamat Pandan
Agama : Islam
13
B. Keluhan Utama
1. Prenatal
An.S merupakan anak ke-2, selama hamil ibu pasien melakukan pemeriksaan
rutin ke bidan kurang lebih 6x. Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah sakit.
Obat yang diminum ibu selama hamil yaitu tablet penambah darah dari bidan.
2. Intranatal
An.S lahir ditolong oleh dukun, lahir dengan spontan, langsung menangis, lahir
dengan cukup bulan ( 9 bulan 5 hari), setelah itu dibawa ke bidan dan kemudian
ditimbang Berat dan tinggi badannya yaitu dengan hasil BB 3,4 kg dan TB 48 cm.
3. Postnatal
An.S di asuh sendiri oleh kedua orang tuanya dan diberi ASI sejak lahir sampai
sekarang. Sejak usia 6 bulan An.S diberi susu formula dan bubur tim.
An.S datang ke rumah sakit dengan keluhan diare sebanyak 8 kali, konsistensi
cair, berlendir, tidak ada darah, muntah. Ibu juga mengatakan khawatir dan cemas
14
E. Riwayat Masa lalu
1. Penyakit masa kecil : An.S tidak pernah mengalami diare sepert ini
4. Alergi : An.S tidak memiliki alergi terhadap benda asing ataupun alergen
5. Imunisasi : AnS mendapatkan imunisasi BCG, DPT, Hep, polio dan Campak
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita diare,ataupun penyakit
G. Genogram
15
H. Riwayat Sosial
Yang mengasuh kedua anaknya adalah kedua orang tuanya, hubungan anggota
I. Kebutuhan Dasar
2. Pola makan
Sebelum sakit : An.S makan 3x sehari dengan 1 porsi bubur tim, habis
Selama sakit : An.S makan 3x sehari dengan 1 porsi bubur tim tidak Habis
3. Pola tidur
4. Tidur siang
5. Mandi
Sebelum dan selama sakit, An.S mandi 2x sehari pagi dan sore dengan dibantu
16
orang tua.
6. Aktifitas bermain
Sebelum dan selama sakit An.S selalu aktif bermain dengan kakak dan keluarga.
3. Status nutrisi : kurang baik, An.S makan 3x sehari dengan porsi bubur tim
tidak habis
4. Obat-obatan
a. Infus : RL 12 tpm
17
Tanggal 16 juli 2012
K. Pemeriksaan Fisik
2. Kesadaran : CM
5. Lingkar kepala : -
6. Lingkar lengan : -
I : simetris.
Pa : traktil femitus
18
Pe : sonor.
Aus : vesikuler
11. Jantung :
Pe : pekak.
12. Abdomen :
I : perut datar.
Aus : BU meningkat
Pe : timpani
1. Kemandirian dan begaul : belum mandiri dan sudah bisa bermain dengan teman
19
M. Analisa data
8 kali, elektrolit
konsitensi cair
berendir
Do : - klien tampak
lemah,
turgor kulit
menurun, mukosa
cairan :
input : 1445 cc -
Output:
1955 cc : -510 cc
tidak habis
Do : An S tampak
20
lemah,
menolak makanan, 1
porsi
makan habis.
Muntah 2 kali
Do : ibu tampak
bingung, ibu
sering bertanya –
tanya, ibu
terlihat mondar
mandir, tidak
ada informasi
N. Prioritas masalah
21
3. Kecemasan berhubungan dengan ketidaktahuan ibu tentang kondisi dan
O. Intervensi keperawatan
Keperawatan
4. Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian
oral
22
2 Perubahan nutrisi Setelah dilakukan 1. Disksikan dan
hasil: tinggi
meningkat yang
3. Berikan jam
istirahat
yang cukup
5. Kolaborasi dengan
tim
23
ketidaktahuan ibu tindakan keperwatan membicarakan
2. Jelaskan bahwa
kecemasan adalah
masalah umum
3. Ciptakan
lingkungan
dari
bau
mengikuti
pembelajaran
tentang pengetahuan
diare dan
perawatannya
5. Jelaskan tentang
proses
penyakit anaknya,
24
terhdap pemenuhan
banyak
25
2. Dx 2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan tidak
output
dalam 24 jam
5. mengkolaborasi dengan
tim
rendah
26
3. Dx 3. Kecemasan berhubungan dengan ketidaktahuan ibu tentang kondisi dan
hari
27
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diare adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan
gejala diare dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya yang disebabkan oleh
bakteri,
a. Infus : RL 12 tpm
28
B. Saran
benar, sesuai dengan tinjaun teori yang telah dijabarkan di awal makalah ini.
29
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta
: EGC
Proses-proses
Joss, Vanda dan Roose, Stephan. 1997. Penyajian Kasus pada Pediatri. Alih
bahasa
30