Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
COVEY
MAKALAH
Oleh:
[18138028] SARI AZHARIYAH
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, serta dengan izin-Nya penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah dengan judul “THE 7 HABITS OF HIGHLY
EFFECTIVE PEOPLE BY STEPHEN COVEY”. Shalawat dan salam
senantiasa terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini merupakan tugas mata kuliah Filsafat PTK pada Program
Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. Makalah ini dapat
diselesaikan berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan menjadi amal shaleh bagi
Bapak dan Ibu serta mendapat balasan yang berlipat dari Allah SWT.
Resume ini ditulis sesuai dengan ketetapan dan aturan yang ada. Apabila
masih terdapat kesalahan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan di kemudian hari. Semoga Allah SWT. menilai ibadah yang
penulis kerjakan dan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat dapat diartikan sebagai pandangan hidup seseorang atau
sekelompok orang yang merupakan cerminan atau refleksi dari
pengalaman hidup atau pengalaman ilmiah. Salah satu cabang filsafat
adalah etika.
Etika membahas tentang baik buruk atau benar salah tingkah laku
dan tindakan yang diambil sesuai tujuan utama hidupnya. Suatu tindakan
tersebut dilakukan berdasarkan akal pikiran yang kemudian menjadi
aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat. Dengan adanya aturan-
aturan dan nilai-nilai yang berlaku akan melahirkan tingkah laku atau
tindakan yang teratur yang biasa kita sebut dengan kebiasaan. Kebiasaan
baik dapat menghasilkan hasil yang baik dan sebaliknya, kebiasaan buruk
dapat menghasilkan hasil yang buruk.
Makalah ini membahas tujuh kebiasaan manusia yang sangat
efektif dikemukakan oleh Dr. Stephen R. Covey.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana makna dari tujuh kebiasaan manusia yang sangat efektif?
2. Bagaimana cara menerapkan tujuh kebiasaan manusia yang sangat
efektif ?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui makna dari tujuh kebiasaan manusia yang sangat efektif?
2. Mengetahui cara menerapkan tujuh kebiasaan manusia yang sangat
efektif?
BAB II PEMBAHASAN
Buku The Seven Habits of Highly Effective People terbit pertama kali pada
tahun 1989. Buku ini berisi pandangan Stephen R. Covey bagaimana kebiasaan-
kebiasaan yang sangat utama agar seseorang dapat memiliki kehidupan yang
efektif. Karakter terbentuk dari kebiasaan (habits), kebiasaan memang sulit diubah
tapi dapat dikerjakan dengan komitmen yang kuat. Kebiasaan tercipta dari tiga
unsur yang dilakukan dengan teratur atau konsisten.
2
Kontinum kedewasaan dimulai dari tahap dependence (ketergantungan
individu terhadap lingkungannya) menuju independence (kemandirian), ini dapat
dicapai dengan menjalankan tiga kebiasaan pada kelompok kemenangan pribadi
yang berhubungan dengan kondisi internal individu untuk meraih kemenangan
pribadi. Kemudian dari independence (kemandirian) menuju interdependence
(kesalingtergantungan) yang dapat dicapai dengan tiga kebiasaan pada kelompok
kemenangan publik yang berhubungan dengan orang lain karena manusia
merupakan makhluk sosial yang hidup saling tergantung dengan orang lain. Konsep
terakhir yang dikemukakan Covey adalah efektivitas atau keefektifan untuk
mencapai tingkat dewasa. Individu harus dapat melakukan pembaruan,
memperbarui kebiasaan-kebiasaannya setiap saat, inilah kebiasaan yang terakhir
asahlah gergaji atau pembaruan.
3
keputusan bukan dari kondisi. Kebalikan dari proaktif yaitu reaktif. Orang
yang reaktif melakukan tindakan yang didorong oleh perasaaannya, oleh
lingkungannya dan kondisi-kondisi serta orang-orang yang ada
disekitarnya.
4
control atau kontrol langsung, merupakan masalah yang menyangkut
individu tersebut tanpa ada kontrol dari orang lain. Masalah ini dapat
diselesaikan dengan kemenangan pribadi dari habit 1,2, dan 3. Kedua
indirect control atau kontrol tidak langsung dimana masalah ini
menyangkut perilaku orang lain. Masalah ini dapat diselesaikan dengan
kemenangan public dari habit 4,5, dan 6. Ketiga no control atau tidak ada
kontrol. Ini merupakan masalah yang tidak dapat dikontrol sama sekali dan
dapat diselesaikan dengan pembaruan dari habit 7.
5
memutuskan arah tujuan dari hidupnya, karena dengan begitu seseorang
dapat menentukan langkah-langkah yang akan diambil.
6
termasuk dalam kategoti krisis. Kuadran II merupakan urusan yang
penting namun tidak mendesak. Urusan ini penting namun memiliki waktu
untuk merencanakan langkah penanganannya. Pada kuadran inilah
seseorang dapat meningkatkan kefektivannya dengan memfokuskan
waktu dan energinya pada kuadran ini. Alokasi waktu untuk kuadran ini
dapat ditingkatkan dengan mengurangi waktu untuk kuadran III dan IV.
Kuadran III adalah masalah yang tidak penting tapi mendesak, sedangkan
kuadran IV merupakan masalah yang tidak penting juga tidak mendesak.
7
Pada pola ini, salah satu pihak menyadari akan kekuasaannya dan
ingin menjadi pemenang yang mendapatkan untung sedangkan yang
lain kalah.
3. Kalah/Menang (Lose/Win)
Pola ini memungkinkan salah satu pihak memimpin dengan gaya
pemisif/serba membolehkan yang rela berkorban demi kesejahteraan
pihak lain.
4. Kalah/Kalah (Lose/Lose)
Pada pola ini mendorong keduabelah pihak mengalami kekalahan
karena sama-sama memegang pola Kalah/Menang.
5. Menang (Win)
Pola ini berlaku bagi pihak yang ingin kemenangan untuk dirinya
tanpa memikirkan caranya ataupun apa yang terjadi pada pihak lain.
Yang paling penting bagi dirinya adalah menang.
6. Menang/Menang or No Deal (Win/Win or No Deal)
Pada pola ini mempercayai semua pihak harus menang, jika tidak ada
kesepakatan yang menguntungkan semua pihak maka tidak ada
kesepakatan.
Menang-Menang merupakan alternatif yang layak. Ini merupakan
prinsip yang harus dipegang oleh seseorang yang efektif yang
mendambakan kesuksesan hubungan dengan orang lain. Seseorang yang
memiliki kebiasaan ini merupakan orang yang menghargai orang lain dan
berpikir kemenangan bukan milik salah satu pihak tetapi milik semua
pihak dan dapat dinikmati bersama.
8
Menurut Hamdan kemampuan empatik merupakan suatu tindakan
yang terwujud dari kehendak tulus ingin memahami orang lain siring
dengan ungkapan “pahami dahulu sebelum memberikan saran”.
Kebanyakan orang mendengar agar dapat memberikan jawaban, bukan
untuk memahami bagaimana pikiran orang lain dan memberinya solusi.
Covey mengatakan bahwa seseorang harus menghindari
memberikan tanggapan-tanggapan biografis agar memiliki kecakapan
empatik. Tanggapan biografis merupakan tanggapan yang berdasarkan
perpektif kita sendiri. Dengan begitu kita akan cenderung mengevaluasi,
menyelidiki, memberi saran dan memaknai. Berusaha memahami
membutuhkan pertimbangan, sedangkan berusaha dipahami
membutuhkan keberanian.
9
kebiasaan sampai kebiasaan sinergi ini, maka telah mengatasai masalah
pada wilayah indirect control dan mencapai kemenangan publik.
10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut;
1. Tujuh kebiasaan manusia yang sangat efektif adalah be proactive,
begin with the end in mind, put first things first, think win-win, seek
first to understand and then to be understood, synergize, and sharpen
the saw.
2. Menjadi proaktif merupakan kebiasaan paling dasar dibanding lainnya.
3. Tujuh kebiasaan manusia yang sangat efektif dapat dibagi menjadi tiga
kelompok yaitu kelompok kemenangan pribadi, kemenangan publik
dan pembaruan.
B. Saran
Adapun saran dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut;
1. Makalah ini dapat memberikan pemahaman kepada pembaca tentang
tujuh kebiasaan manusia yang sangat efektif
2. Makalah ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam menentukan pola
perilaku yang diambil menyangkut kebiasaaan yang sangat efektif.
11
DAFTAR RUJUKAN
Covey, Stephen R. 2015. The 7 Habits of Highly Effective People. Mango Media.
Hamdan, Yusuf. 2003. Penerapan Konsep “7 Habits of Highly Effective People”
dalam Profesi Guru.
12