Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk memperkuat analisis mengenai penelitian yang berkaitan dengan sosial agar
mampu untuk memecahkan persoalan masyarakat baik yang berkaitan dengan sosial,
politik, ekonomi, dan budaya yang secara umum tidak dapat terhindarkan dari kehidupan
masyarakat. Metode Penilitian Sosial merupakan salah satu solusi
yang harus dikembangkan oleh semua kalangan agar mampu menutupi semua persalahan
tersebut, guna terciptanya masyarakat yang berkompeten dalam segala hal agar dapat secara
mudah memecahkan persoalan dalam masyarakat. Penelitian sosial dapat digunakan
sebagai penyelidikan-penyelidikan yang dirancang untuk menambah ilmu pengetahuan
sosial, gejala sosial, atau praktik-praktik sosial. Istilah social ini menunjuk pada hubungan-
hubungan antara dan diantara, orang-orang, kelompok-kelompok seperti keluarga, institusi
(sekolah, komunitas, organisasi dan lain sebagainya), dan lingkungan yang lebih besar.
3. Analisis deskriptif
Analisis deskriptif sangat di perlukan dalam geografi .analisis ini di gunakan untuk
menjelaskan yangbersifat kualitatif, baik dalam bidang geografi social maupun geografi
fisik.
Pada geografi social ,analisis ini di gunakan untuk menjelaskan mengenai fenomena –
fenomena yang bersifat social .contohnya,social ekonomi penduduk ,perpindahan
penduduk,dan lainnya
Sedangkan pada geografi fisik ,anaisis ini di gunakan untuk menjelaskan mengenai
fenomena fenomena yang bersifat fisik ,contohnya , proses terjadinya erosi , proses
terjadinya delta, dan lain sebagainya.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data adalah suatu koleksi fakta fakta atau sekumpulan numeric . hal hal yang terjadi harus
kita perhatikan di antaranya;
1. Jenis data
2. Asal data
3. Cara memperolehnya
4. Jumlah data yang akan di butuhkan agar akurat
Data dapat di bedakan menjadi dua , yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.daa kuantitatif
adalah data yang dapat di selidiki secara langsung dan dapat di hitung dengan
menggunakan alat alat pengukur sederhana .misalnya ,jumlah guru, jumlah tanggungan
keluarga,dan lainnya.sedangkan data kuantitatif adalah data yang tidak dapat di selidiki
secara langsung misalnya mengenai kejujuran,minat,sika,dan lainnya
Pada prinsipnya , meneliti adalah melakukan kegiatan pengukuran ,maka harus ada alat
ukur yang baik . alat ukur dalam melakukan kegiatan pengukuran disebut instumen
penelitian.
Teknik pengumpulan data di kelompokan menjadi ;
1. Kuesioner (angket )
Kuesioner adalah penyelidikan mengenai suatu masalah yang banyak menyangkut
kepentingan umum ,dengan jalan mengedarkan formulir daftar pertanyaan ,di ajukan secara
tertulis kepada sejumlah subjek ,untuk mendapatkan jawabantertulis seperlunya
.(kartono,1996:217)
Angket adlah satu set pertanyaan yang berurusan dengan satu topic tunggal atau satu set
topic yang saling berkaitan ,dimana pertanyaan tersebut harus di jawab oleh subjek
.(jamesP.chaplin,dalam kartono,1996:217)
Menurut dokter Hadiri Nawawi (dalam tika, 2005;54), bahwa angket adalah usaha
mengumpulka informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab
secara tertulis oleh responden.
Menurut winarmo surachmat (dalamtika , 2005;55), angket bersifat kooperatif dalam arti
responden diharapkan berkerjasama untuk penyisihan waktu dan menjawab pertanyaan
pertanyaan peneliti, secara tertulis sesuai petunjuk yang diberikan.
Angket berbeda dengan wawancara. Dalam proses pengisian angket peneliti tidak perlu
berhadapan langsung dengan responden. Caranya dilakukan dengan mengirim angket ke
alamat responden yang akan dituju melalui pos, melalui orang tertentu atau perantara, atau
peneliti itu sendiri menyampaikan angket tersebut.
2. Interview (wawancara)
Interview adalah percakapan bertatap muka dengan tujuan memperoleh informasi paktual
untuk menaksir dan menilai kepribadian individu, atau tujuan konseling / penyuluhan, atau
juga dapat bertujuan terapetis (james P. Caplin, dalam kartono , 1996:187).
Wawacara merupakan suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh
informasi langsung dari sumbernya dan bersifat mendalam serta dikenakan pada responden
yang sedikit jumlahnya.
Seorang peneliti pada saat melakukan wawancara harus menggunakan metode interview
dan kuesioner, antara lain sbb :
a. Responden adalah orang yang paling tau tentang topic (masalah)
b. Responden dapat dipercaya
c. Responden dan peneliti memiliki interpretasi yang sama tentang pertanyaan
pertanyaan.
Jenis wawancara dibedakan menjadi tiga , yaitu :
a. Wawancara terstruktur
Apabila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan
diperoleh peneliti sudah dapat disiapkan instrument penelitiannya berupa pertanyaan
tertulis dan jawaban alternative.
b. Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur dilakukan secara bebas, peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara secara sistematis. Pedoman yang digunakan hanya garis besar
masalah.
Berikut contoh wawancara yang menyangkut perihal urbanisasi. Peneliti disini hanya
perlu ikhtisar wawancara, misalnya :
1. Asal usul urbanisasi
2. Motifasi urbanisasi
3. Dampak urbanisasi
4. Pemukiman urbanisasi
c. Kombinasi wawancara terstrutur dan tidak terstruktur
Dalam wawancara jenis ini pewawancara membuat daftar pertanyaan yang akan disajikan.
Ada tujuh langkah yang harus kalian lakukan saat akan mewawancarai narasumber antara
lain :
1. Menetapkan pada siapa wawancara akan dilakukan
2. Menyapkan pokok pokok masalah yang akan jadi bahan pembicaraan
3. Mengawali atau membuka wawancara
4. Melangsungkan alur wawancara
5. Mengonfirmasi ikhtisar wawancara dan mengakhirinya
6. Menuliskan hasil wawancara
7. Identifikasi tidak lanjut wawancara
Tujuan dari interview diantaranya
1. Interview penelitian dapat dijadikan sumber bagi penemuan hipotesis hipotesis
dalam menanggapi macam macam interaksi sosio –personal , motifasi motifasi
Human, dan menemukan data yang memberikan wawasan terhadap kepribadian
seseorang.
2. Memberikan datakuantitatif dan kualitatif , meliputi skor yang luas
3. Untuk pengecekan dan perifikasi data yang diproleh dari sumber sumber
informasi sekunder.
3. Obserpasi (pengamatan)
Obesrpasi merupakan pengamatan secara langsung pada objek penelitian yang dapat
berisfat berpilaku atau tindakan manusia, phenomena alam, proses kerja, dan
dikenakan kepada responden yang jumlahnya kecil.
Obserpasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu sbb :
a. Obserpasi langsung
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan
gejala gejala yang tampak pada objek penelitian yang dilaksanakan secara langsung
ditempat dimana suatu peristiwa, keadaan, dan situasi terjadi.
b. Obserpasi tidak langsung
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan
gejala gejala yang tampak pada objek penelitian yang dilaksanakan secara tidak langsung
ditempat dimana suatu peristiwa, keadaan, dan situasi terjadi.
Untuk teknik obserpasi langsung dan tidak langsung dapat digunakan alat pengumpul data
antara lain:
1. Catatan anekdot (anecdotal record)
2. Catatan berkala (incidental record)
3. Daftar cek (ceklis)
4. Skala nilai (ratting scale)
5. Peralatan mekanis (mechanical devices)
Ada manfaat yang dapat diperoleh jika melakukan penelitian menggunakan teknik
obserpasi antara lain :
1. Peneliti akan mampu memahami konteks data secara menyeluruh
2. Peneliti akan memperoleh pengalaman langsung
3. Peneliti dapat melihat hal – hal yang kurang diamati orang lain
4. Peneliti dapat menemukan hal hal yang tidak terungkap saat wawancara
5. Peneliti dapat mengungkap hal – hal yang ada diluar persepsi responden
6. Peneliti dapat memperoleh kesan – kesan pribadi terhadap objek yang diteliti
BAB III
PENUTUP
sifat yang harus dimiliki oleh seseorang peneliti adalah adalah sensitifitas
teoritis. Sensitifitas teoritis mengacu kepada kelengkapan
dan penguasaan teori serta kemampuan mengartikan data dalam kaitannya dengan
dengan pengembangan teori.
Daftar pustaka
Darsiharjo dan epon ningrum.2008.metode penelitian geografi.bandung:jurusan pendidikan
geografi
Depdiknas.2008 kamus besar bahasa indonesi edisi empat. Jakarta :gramedia pustaka utama
Iskandar. 2009. Metodologi penelitian kualitatif. Jakarta:gaung persada pers
Kartono,kartini.1996. pengantar metodologi riset social . bandung:Bandar maju.
Kementrian pendidikan nasional
Share This: