Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENGERTAN DIABETES
Diabetes Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kinerja insulin atau kedua-duanya (ADA, 2010). Menurut WHO, Diabetes
Melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme
kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah
disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai
akibat dari insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi insulin dapat disebabkan oleh
gangguan produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas atau
disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (Depkes,
2008). Diabetes mellitus (DM) adalah suatu penyakit atau gangguan
metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar
gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein
sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin (Ditjen Bina Farmasi dan Alkes,
2005).
V. PENGOBATAN TRADISIONAL
1. Pare
Pare banyak digunakan sebagai obat di berbagai negara berkembang
seperti Brazil, Cina, Kolombia, Kuba, Ghana, Haiti, India, Panama dan
Peru. Penggunaan pare yang paling umum pada negara-negara tersebut
adalah sebagai obat penyakit diebetes, jantung, dan sakit perut. Buah Pare
ini dapat tumbuh subur di negara beriklim tropis seperti Indonesia sehingga
mudah di temukan dan dibudidayakan. Di daerah tropis, pare di gunakan
sebagai pengobatan luka, di gunakan sebagai obat luar atau diminum untuk
menghindari infeksi dari cacing ataupun parasit. Pare juga digunakan
sebagai emenog, antiviral untuk campak dan hepatitis. Kandungan pare
yang telah diketahui adalah momordisin, momordin, karantin, asam
trikosanik, resin, asam resinat, polifenol, saponin, flavonoid, vitamin A dan
C, serta minyak lemak terdiri dari asam oleat, asam linoleat, asam stearat
dan L-olestearat (Soeryoko, 2011). Kandungan utama yang diduga dapat
untuk menurunkan glukosa darah adalah momordisi, flavonoid, alkaloid,
saponin, karantin, polifenol (Subahar, 2004). Bagian tanaman pare yang
biasa digunakan sebagai obat adalah daun, buah, biji, bunga, dan akar.
Cara penggunaan buah pare untuk obat diabetes :
a. Cara pertama : Bersihkan 1 buah pare ukuran sedang, lumatkan lalu
tambahkan setengah gelas air bersih. Aduk dan peras. Minum sekali 2
hari sebanyak 1 ramuan. Diulang selama minimal 2 minggu
b. Cara kedua : Sediakan 200 gram biji pare, kemudian biji pare di sangrai
sampai kering dan ditumbuk halus. Setelah dingin disimpan dalam
toples. Cara pemakainnya seduh 10 gram bubuk biji pare dengan air
matang untuk diminum 2 kali sehari.
2. Bawang Putih (Allium Sativum)
Bawang putih adalah salah satu dari tanaman obat yang banyak
manfaatnya, sehingga dijuluki “umbi seribu khasiat”. Hingga di India,
bawang putih seringkali disebut sebagai umbi dewa. Sedangkan di dalam
resep makanan Libanon, bawang putih sejak dulu digunakan sebagai resep
untuk diet. Bawang putih mengandung minyak atsiri, flavonoids, peptides,
phenols, terpenoids, dan steroids. Bawang putih diperkirakan memiliki sifat
antioksidan, antimikroba, antibiotik, antifungal, antikolesterol, antiviral
aktivis, dan efek sirkulasi mikro. Dan beberapa studi telah dilakukan terkait
bawang putih dengan tingkat insulin dan glukosa darah, hasilnya adalah
positif. Bawang putih dapat menyebabkan penurunan glukosa darah,
meningkatkan sekresi dan memperlambat degradasi insulin.
Ketika bawang putih dimemarkan/dihaluskan, zat aliin yang
sebenarnya tidak berbau akan terurai. Dengan dorongan enzim alinase, aliin
terpecah menjadi alisin, amonia, dan asam piruvat. Bau tajam alisin
disebabkan karena kandungan zat belerang. Aroma khas ini bertambah
menyengat ketika zat belerang (sulfur) dalam alisin diterbangkan ammonia
ke udara, sebab ammonia mudah menguap. Senyawa alisin berkhasiat
menghancurkan pembentukan pembekuan darah dalam arteri, mengurangi
gejala diabetes dan mengurangi tekanan darah. Selain alisin, bawang putih
juga memiliki senyawa lain yang berkhasiat obat, yaitu alil. Senyawa alil
paling banyak terdapat dalam bentuk dialil-trisulfida yang berkhasiat
memerangi penyakit-penyakit degeneratif dan mengaktifkan pertumbuhan
sel-sel baru.
Contoh pemakaian : Sebagai obat diabetes, bawang putih bisa dikonsumsi
setiap hari sesudah makan. Pagi, siang, dan malam masing-masing dua atau
tiga siung sekali makan. Dari pengalaman, mereka yang bobot badannya di
bawah 60 kg dianjurkan menggunakan dosis dua suing bawang atau setara
dengan tujuh gram sekali makan. Sedang bagi mereka yang berbobot lebih
dari 60 kg dengan dosis tiga suing bawang atau setara dengan sepuluh gram.
Cara penggunaannya bisa dibuat sambal kecap dengan diiris-iris bersama
bawang merah dan cabe untuk teman makan nasi. Bisa juga dimemarkan
kemudian diseduh dengan air panas sebanyak setengah gelas dan selanjutnya
diblender atau dijus.
Cara lain lagi adalah bawang diparut, kemudian diseduh air panas lalu diminum
setelah hangat berikut ampas-ampasnya.
Bagi penderita diabetes, sebaiknya periksa laboratorium dulu sebelum
menggunakan resep ini. Setelah menggunakan resep ini selama seminggu
sebaiknya cek lagi di laboratorium. Apabila terjadi penurunan kadar gula darah
cukup banyak, dosis sebaiknya diturunkan. Apabila kadar gula dalam darah
mendekati normal, kurangi lagi konsumsi bawang putihnya.
3. Bungur (Lagerstroemia Speciosa Pers)
Bungur adalah salah satu tanaman obat yang tumbuh di Indonesia. Tanaman
ini banyak di jumpai sebagai peneduh jalan, akan tetapi tanaman ini bisa
digunakan untuk obat diabetes melitus. Dalam pengobatan tradisional sebagai
obat diabetes, tanaman bungur biasanya digunakan dalam bentuk rebusan.
Daun bungur memiliki kandungan kimia seperti saponin, flavonoid dan tanin
sedangkan pada kulit batang bungur mengandung flavonoid dan tanin.
Pengujian ini telah di lakukan pada kelinci mampu menurunkan kadar gula
darah sebesar 85,97 % dan 96,27%. Hayashi (2001), telah meniliti tentang
elagitanin pada fraksi aseton daun bungur yang dapat menurunkan kadar gula
darah.
Cara membuatnya adalah 30 gram daun bungur tua yang masih segar dari
bungur bunga ungu di rebus dengan 150 ml air selama kurang lesebih satu jam.
Hasil rebusan dibagi menjadi tiga bagian yang sama dan diminum tiga kali
sehari. Ramuan ini diminum satu jam sebelum makan dan diminum sampai
diabetes melitus sembuh.