Sunteți pe pagina 1din 12

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA


TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 2 MENES
KABUPATEN PANDEGLANG
TAHUN 2014/2015

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran metodelogi penelitian

DI SUSUN OLEH :
Miftahul Kudus

SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM TIARA


JAKARTA
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana telah memberikan
rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan panulisan Proposal penelitian
yang berjudul “PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS SMP N 2 MENES” Dengan baik. Sebelumnya, penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Guru Pembimbing yang telah memberikan tugas
ini dan yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian tugas kelompok ini, sehingga
penulis dapat menyelesaikannya dengan baik. Penulis menyadari berbagai kelemahan dan
keterbatasan yang ada, sehingga terbuka kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penulisan
Proposal Penelitian ini. Penulis sangat memerlukan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca Proposal Penelitian ini, terutama Ibu Guru untuk penyempurnaan Proposal Penelitian
ini.Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, penulis berharap semoga Proposal Penelitian ini
bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.

Pandeglang, 30 Maret 2013

Peneliti

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penelitian 2
1.4 Manfaat Penelitian 2
1.5 Sistematika Penelitian 2

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Landasan Teori 3
2.2 Hipotesis 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Pemilihan Subjek Penelitian 4
3.3 Pengumpulan Data 5

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN


4.1 Analisis Data 6
4.2 Hasil Analisis 6

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan 7
5.2 Saran 7

DAFTAR PUSTAKA 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di Indonesia ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang. Tuntutan masyarakat
semakin kompleks dan persainganpun semakin ketat, apalagi dalam menghadapi era globalisasi
dan perdagangan bebas, untuk itu perlu disiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, salah
satu upaya meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui jalur pendidikan. Pendidikan
merupakan salah satu faktor utama bagi pengembangan sumber daya manusia karena pendidikan
diyakini mampu meningkatkan sumber daya manusia sehingga dapat menciptakan manusia
produktif yang mampu memajukan bangsanya, (Kunaryo, 2000). Pendidikan dalam arti luas
didalamnya terkandung pengertian mendidik, membimbing, mengajar dan melatih. Dalam
keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling
pokok.
Tujuan pendidikan nasional berdasarkan UU RI NO. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, sebagai berikut: Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan yang hendak dicapai pemerintah
Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu pemerintah sejak orde baru
telah mengadakan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Hal ini sesuai dengan bunyi pasal 31 ayat 1 UUD 1945, yang menyatakan bahwa: “Tiap-tiap
warga Negara berhak mendapat pengajaran”. Seorang guru perlu menyadari bunyi dan isi pasal
ayat Undang Undang Dasar tersebut, setiap murid berhak mendapatkan pengajaran yang sama.
Dalam tugasnya sehari-hari guru dihadapkan pada suatu permasalahan yaitu ia harus memberi
pengajaran yang sama kepada murid yang berbedabeda. Perbedaan itu berasal dari lingkungan
kebudayaan, lingkungan sosial, jenis kelamin.
Salah satu tujuan siswa bersekolah adalah untuk mencapai prestasi belajar yang
maksimal sesuai dengan kemampuannya. Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui 2
(dua) jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. Jalur pendidikan
sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar
mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan. Jalur pendidikan luar sekolah merupakan
pendidikan yang diselenggarakan diluar sekolah melalui kegiatan belajar-mengajar yang tidak
harus berjenjang dan berkesinambungan. Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur
pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberi keyakinan
agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan (UU RI No. 20 Tahun 2003).
Keberhasilan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga (orang tua),
anggota masyarakat dan pemerintah. Pemerintah dan masyarakat menyediakan tempat untuk
belajar yaitu sekolah. Sekolah menampung siswa-siswinya dari berbagai macam latar belakang
atau kondisi sosial ekonomi yang berbeda. Bahar dalam Yerikho (2007), menyatakan bahwa:
pada umumnya anak yang berasal dari keluarga menengah kaeatas lebih banyak mendapatkan
pengarahan dan bimbingan yang baik dari orang tua mereka. Anak-anak yang berlatar belakang
ekonomi rendah, kurang dapat mendapat bimbingan dan pengarahan yang cukup dari orang tua
mereka, karena orang tua lebih memusatkan perhatiannya pada bagaimana untuk memenuhi
1
kebutuhan sehari-hari. Keluarga bertanggung jawab menyediakan dana untuk kebutuhan
pendidikan anak. Keluarga (orang tua) yang keadaan sosial ekonominya tinggi tidak akan banyak
mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak, berbeda dengan orang tua yang
keadaan sosial ekonominya rendah. Keadaan yang demikian terjadi juga di SMP N 2 Menes,
dimana sekolah ini menampung siswa-siswinya dari berbagai macam latar belakang ekonomi
orang tua yang berbeda. Keragaman latar belakang ekonomi orang tua tersebut dapat
berpengaruh pula pada kemampuan membiayai kepada anak-anaknya, sehingga keadaan sosial
ekonomi orang tua merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pendidikan anak.
Berkaitan dengan hal-hal yang dikemukakan di atas, peneliti mengambil judul penelitiani:
“PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 2 MENES TAHUN AJARAN 2014/2015 ”,
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimakah gambaran tentang keadaan sosial ekonomi orang tua siswa kelas VIII SMP N 2
Menes Kabupaten Pandeglang?
2. Bagaimanakah pengaruhnya kondisi sosial ekonomi orang tua siswa yang
berbeda terhadap prestasi belajar?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan mengadakan penelitian ini adalah:
1. Ingin mengetahui bagaimanakah kondisi sosial ekonomi orang tua siswa
Siswa kelas VIII SMP N 2 Menes dan pengaruhnya terhadap prestasi
Belajar.
2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh latar belakang sosial ekonomi orang
tua siswa yang berbeda terhadap prestasi belajar.

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Dapat mengetahui kondisi sosial ekonomi orang tua siswa SMP N 2 Menes.
2. Manfaat Praktis
Dapat dipakai sebagai data dasar untuk menentukan pengembangan
sekolah di masa mendatang.
.
1.5 Sistematika Penelitian

Sistematika penelitian terdiri dari tiga bagian yaitu pendahuluan, bagian isi
penelitian,dan bagian akhir penelitian.
1. Bagian Pendahuluan Bagian ini memuat, judul, kata pengantar.
2. Bagian Pokok

 Bab I Pendahuluan

Bab ini menyajikan pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, permasalahan, rumusan
2
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitan.

 Bab II Kajian pustaka

Bab ini membahas tentang landasan teori yang mencangkup pengertian keadaan sosial ekonomi,
prestasi belajar, kerangka berfikir, dan hipotesis.

 Bab III Metode penelitian.

Bab ini membahas mengenai penentuan obyek penelitian,,metode pengumpulan data, dan
analisis data.

 Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan .

Bab ini menyajikan tentang laporan hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian sehingga
data yang ada mempunyai arti.

 Bab V Penutup meliputi : simpulan dan saran

Bab ini menyajikan kesimpulan hasil penelitian yang ditarik dari analisisanalisis data, hipotesis
dan pembahasan serta saran yang memuat masukan-masukan dari penulis yang terkait dengan
penelitian dan diuraikan kelemahan penelitian.
3. Bagian Akhir
a. Daftar pustaka memuat tentang daftar buku yang digunakan sebagai acuan yang relevan
dengan penelitian

BAB II

LANDASAN TEORI

. 2.1 Landasan Teori

1. Kondisi Sosial Ekonomi

Keadaan sosial ekonomi setiap orang itu berbeda-beda dan bertingkat, ada yang keadaan sosial
ekonominya tinggi, sedang, dan rendah.Sosial ekonomi menurut Abdulsyani (1994) adalah
kedudukan atau posisi sesorang dalam kelompok manusia yang ditentukan oleh jenis aktivitas
ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis rumah tinggal, dan jabatan dalam organisasi,
sedangkan menurut Soerjono Soekanto (2001) sosial ekonomi adalah posisi seseorang dalam
masyarakat berkaitan dengan orang lain dalam arti lingkungan peraulan, prestasinya, dan hak-
hak serta kewajibannya dalam hubunganya dengan sumber daya. Berdasarkan beberapa
3
pendapat diatas, dapat disimpulkan pengertian keadaan sosial ekonomi dalam penelitian inin
adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan tingkat pendidikan,
tingkat pendapatan pemilikan kekayaan atau fasilitas serta jenis tempat tinggal.
2. Faktor-faktor yang menentukan keadaan sosial ekonomi.

 Tingkat Pendidikan

Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 1, pada dasarnya jenjang pendidikan adalah tahapan
pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan
dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem.
Pendidikan adalah aktivitas dan usaha untuk meningkatkan kepribadiandengan jalan membina
potensi-potensi pribadinya, yaitu rokhani (pikir, cipta,rasa, dan hati nurani) serta jasmani (panca
indera dan keterampilanketerampilan). Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 3 Pendidikan
bertujuanuntuk “Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusiaIndonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada TuhanYang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian
yang mantap dan bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”. Untuk mencapai tujuan
tersebut, pendidikan diselenggarakan melalui jalur pendidikan sekolah (pendidikan formal) dan
jalur pendidikan luar sekolah (pendidikan non formal).

 Pendapatan

Pendapatan adalah jumlah semua pendapatan kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya
yang diwujudkan dalam bentuk uang dan barang.

Berdasarkan jenisnya, Biro Pusat Statistik membedakan pendapatan menjadi


dua yaitu:
1) Pendapatan berupa barang.
2) Pendapatan berupa uang.

2.2 Hipotesis

Dari paparan teoritis sebagaimana uraian diatas maka dapat dirumuskan hipotesis bahwa ada
pengaruh tingkat sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP N 2
Menes.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pemilihan Subjek Penelitian


A. Populasi
4
Dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua siswa kelas VIII SMPN 2 Menes tahun ajaran
2013/2014. Yang terdiri dari dari 6 kelas dengan jumlah 240 orang tua siswa.

Tabel Pengambilan Sampel Penelitian


NO KELAS JUMLAH SISWA JUMLAH ORANG TUA
1 VIII A 40 Siswa 40 Orang Tua
2 VIII B 40 Siswa 40 Orang Tua
3 VIII C 40 Siswa 40 Orang Tua
4 VIII D 40 Siswa 40 Orang Tua
5 VIII E 40 Siswa 40 Orang Tua
6 VIII F 40 Siswa 40 Orang Tua
JUMLAH 240 Siswa 240 Orang Tua
Sumber: Buku Induk Siswa, Tahun Ajaran 2013

B. Sampel dan Tekhnik Sampling.


Penentuan sampel ditentukan sebesar 20% dari jumlah populasi, karena jumlah populasinya lebih
dari 100, (Arikunto, 2006). Agar di peroleh sampel yang representatif, maka tekhnik sampling
yang digunakan adalah Proportional Random Sampling, dimana sampel ditarik dari populasi
yang telah dikelompokkan dengan jumlah seimbang atau proporsional. Besarnya sampel dalam
penelitian ini adalah 48 siswa, yaitu diambil 20% untuk masing-masing kelas.
NO KELAS POPULASI SISWA SAMPEL SISWA SAMPEL ORANG TUA
1 VIII A 40 8 Siswa 8 Orang Tua
2 VIII B 40 8 Siswa 8 Orang tua
3 VIII C 40 8 Siswa 8 Orang Tua
4 VIII D 40 8 Siswa 8 Orang Tua
5 VIII E 40 8 Siswa 8 Orang Tua
6 VIII F 40 8 Siswa 8 Orang Tua
JUMLAH 240 24 siswa 24 Orang Tua
Sumber: Buku Induk Siswa, Tahun Ajaran 2013
C. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu:
1. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas dalam penelitian ini, adalah kondisi sosial ekonomi orang tua siswa, yaitu:
a. Tingkat Pendidikan
b. Tingkat Pendapatan
c. Pemilikan Kekayaan atau Fasilitas
d. Jenis Tempat Tinggal.
2. Variabel terikat (Y)
` Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar, yaitu rata-rata nilai raport
kelas VIII SMP N 2 Menes, tahun pelajaran 2013/2014.
3.2. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang dipakai,adalah:
1. Metode angket
5
Dalam penelitian ini, angket digunakan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi orang tua.
2. Metode dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui nilai raport semester 1 SMPN 2 Menes
tahun ajaran 2013/2014.

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN

4.1. Analisis Data


Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel X dan variabel Y, digunakan tekhnik
analisis regresi linear satu variabel, dengan persamaan sebagai berikut:
Y = a + bX
Y : Variabel terikat (Prestasi belajar)
a : konstanta
b : koefisien regresi variabel X
X : variabel bebas (Kondisi sosial ekonomi)
(Sugoyono, 2005)
Persamaan regresi linear berganda tersebut memiliki nilai positif pada konstanta yaitu 62,526
menyatakan bahwa apabila kondisi sosial ekonomi orang tua bernilai nol maka prestasi belajar
siswa akan bernilai 62.526, Koefisien regresi variabel X adalah positif sebesar 0.224 (lihat
lampiran 5 halaman 84), menyatakan bahwa setiap kondisi sosial ekonomi orang tua naik
sebesar satu satuan maka akan menyebabkan peningkatan atau kenaikan prestasi belajar sebesar
0,224 satu satuan. Artinya pengaruh tersebut adalah pengaruh yang positif.
4.2. Hasil Analisis
Keadaan sosial ekonomi keluarga dapat ditinjau dari segi tingkat pendidikan keluarga, jenis
pekerjaan orang tua siswa, pemilikan kekayaan atau fasilitas orang tua, kondisi fisik tempat
tinggal, dan kondisi lingkungan tempat tinggal. Tingkat pendidikan dalam penelitian ini meliputi
pendidikan yang ditempuh oleh orang tua siswa baik pendidikan formal maupun pendidikan
nonformal. Hal ini membuktikan bahwa tingkat pendidikan orang tua dalam kondisi yang sangat
baik. Pada umumnya pendapatan yang cukup atau tinggi akan lebih mudah memenuhi segala
kebutuhan sekolah dan keperluan lain, berbeda dengan keluarga yang mempunyai penghasilan
relatif rendah, pada umumnya mengalami kesulitan dalam pembiayaan sekolah, begitu juga
dengan keperluan lainnya. Tingkat pendapatan akan dikatakan cukup atau tinggi dalam
penelitian ini apabila pendapatan mencapai lebih dari 1 juta perbulan. Kepemilikan kekayaan
atau fasilitas orang tua berhubungan dengan fasilitas yang dapat menunjang siswa dalam belajar
karena siswa akan termotivasi apabila orang tua memberikan segala sesuatunya dalam kaitanya
dengan fasilitas belajar agar dapat meningkatkan hasil belajarnya. Orang tua yang memiliki
kondisi soial ekonomi cukup dalam kategori baik dibuktikan dengan kepemilikan keadaraan
berupa sepeda motor dan sepeda, dengan ke dua kendaraan tersebut akan dapat mempercepat
gerak dalam menyelesaikan segala sesuatunya dan berbeda dengan orang tua yang tidak
memiliki kendaraan apapun berarti mereka masih tergolong dalam kondisi sosial
6
ekonomi yang tidak baik. Kondisi keluarga dikatakan sangat baik dalam penelitian ini dengan
kaitannya kondisi fisik tempat tinggal, bahwa keluarga di sekitar tempat tinggal responden yang
rumahnya terbuat dari bambu dan jenis lantainya masih dari tanah tidak ada. Sebagian besar 71%
responden memiliki jenis tempat tinggal sudah permanen dan lantainya sudah dikeramik bahkan
ukuran rumah yang dimiliki sebagian besar 96% sudah termasuk luas yaitu 45m². Keadaan sosial
ekonomi yang rendah dapat menghambat ataupun mendorong siswa dalam belajar, dan
sebaliknya keadaan sosial budaya yang tinggi dapat menciptakan siswa semangat untuk belajar
di sekolah. Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan dapat diketahui besarnya pengaruh
mencapai 55,066 signifikan 0,000 > 4,05 bahwa hipotesis yang menyatakan ada pengaruh positif
yang signifikan antara kondisi sosial ekonomi dan prestasi belajar”diterima”.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil simpulan
Bahwa :
Pengaruh yang ditimbulkan dari kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar
sebesar 55,066 adalah signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh kondisi sosial
ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar geografi siswa kelas VIII SMP N 2 MENES. Jika
kondisi sosial ekonomi orang tua tinggi maka prestasi belajar anak akan tinggi pula, namun
sebaliknya apabila kondisi sosial ekonomi orang tua rendah maka prestasi belajar anak juga
rendah, karena kurangnya dukungan sarana dan prasarana yang menunjang kebutuhan belajar
anaknya, hal ini dapat menghambat motivasi anak untuk belajar.
5.2 Saran
1. Karena adanya hubungan antara kondisi sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar
anak, maka bagi orang tua yang kondisi sosial ekonominya kurang mampu atau rendah dalam
hal ini tingkat pendapatannya selalu berusaha untuk meningkatkan pendapatannya, misalnya
dengan menari pendapatan tambahan lain agar pemenuhan kebutuhan pendidikan anaknya dapat
tercukupi sehingga dapat memotivasi anak untuk lebih meningkatkan prestasi belajarnya.
2. Bagi siswa yang berprestasi dan kondisi sosial ekonomi orang tuanya kurang mampu
diharapkan sekolah bisa mempehatikannya terutama masalah pendidikan, memberikan beasiswa
atau program orang tua asuh yang bersedia membantu memenuhi biaya pendidikan anak tersebut
sehingga kebutuhan anak untuk pendidikan dapat tercukupi dan diharapkan dapat meningkatkan
prestasi belajar yang lebih baik.

7
DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani, 1994. Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan. Jakarta: Bumi


Aksara.
Depdikbud. 2003. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendiikan Nasional. Semarang: Aneka Ilmu.

Poerdarminta Wjs.1990. Kamus Bahasa Indonesia, PN.Jakarta: Balai Pustaka

Soerjono Soekanto, 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:Rajawali Press

Sudjarwo .S, 2004.Buku Pintar Kependudukan. Jakarta: PT Gramedia


Widiasarana Indonesia.
Tantan suhartan,2013. Statistik Sosial dan Kependudukan siswa smpn 2 Menes. Hasil Susenas.
Pandeglang: PS.

8
.

S-ar putea să vă placă și