Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
AMELIA
001SYE16
1
BAB 1
PENDAHULUAN
kedepan, bertanggung jawab, harmonis, dan betakwa kepada tuhan yang maha
esa. Dalam paradigma baru program KB ini, misalnya sangat penting sebagai
berkualitas, menurunkan tingkat/ angka kematian ibu bayi, dan anak serta
bermakna (Hartanto,2011).
gangguan haid, ini yang paling sering terjadi dan yang paling mengganggu
efek pada pola haid tergantung pada lama pemakaian, berat badan yang
antara kurang dari 1 kg sampai 5 kg dalam tahun pertama, sakit kepala adalah
sama pada DMPA maupun NET EN , dan terjadi pada<1-17% akseptor, dan
1
2
kolesterol(Hartanto, 2011).
dilihat dari per mix peserta KB aktif sebanyak 132.889 dengan alat
sebanyak 46.225 (49.6%), dan pil sebanyak 22.458 (24.1%) (Dikes Kabupaten
(PUS) yang ada, jumlah yang ber KB adalah 99.986 (76,7%) dengan alat
sebanyak 1.315 (1.32%), implant sebanyak 12.570 (12.2%) dan pil sebanyak
dengan akhir bulan April 2012 terdapat jumlah PUS sebanyak 1.422 jiwa
IUD 19 orang (7,0%), MOW dan MOP tidak ada, kondom dua orang (0,7%),
kontrasepsi maka akan membuat mereka merasa tidak cocok atau tidak
pilihan kaum ibu adalah KB suntik, ini disebabkan karena aman, efektif,
sederhana dan mudah cara ini mulai disukai masyarakat dan diperkirakan
halnya kontrasepsi hormonal lainnya dan dijumpai pula keluhan mual, sakit
menjadi metode yang ideal pada beberapa wanita, dalam tesisnya mengatakan
membantu klien dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan
digunakan sesuai dengan pilihannya, disamping itu juga dapat membantu klien
agar merasa lebih puas. Konseling IUD pascasalin idealnnya dilakukan saat
4
pada pasien post partum diwilayah kerja puskesmas penimbung tahun 2012”.
pasien post partum dan kejadian efek samping KB suntik diwilayah kerja
1.4.1 Masyarakat
1.4.3 Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
Masa nifas atau post partum disebut juga puerperium yang berasal
dari kata ‘’puer’’yang berarti bayi dan ‘’paros’’ berarti melahirkan. Nifas
yaitu darah yang keluar dari rahim karena sebab melahirkan atau setelah
melahirkan.
minggu.
1
2
persalinan.
partus dan berakhir kira-kira setelah 6 minggu, akan tetapi seluruh alat
maupun bayi.
masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa
3. Remote puerperium
pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu
(Reni, 2017)
Menurut Reny (2017) perubahan masa nifas terdiri dari sebagai berikut:
1. Perubahan Fisik
a. Tanda-tanda vital
1) Suhu tubuh
2) Nadi
3) Tekanan darah
4) Pernafasan
keadaan suhu dan denyut nadi. Bila suhu nadi tidak normal,
alat kandungan atau uterus dan jalan lahir setelah bayi dilahirkan
terjadi karena:
lima kali lebih tebal dari sewaktu masa hamil akan susut
melahirkan.
1) Fundus uteri
3 1 minggu Pertengahan
pusat-simfisis 500 gram 7,5 cm
4 2 minggu Pertengahan
pusat-simfisis
300 gram 5 cm
5 6 minggu Tidak teraba di
atas simfisis
60 gram 2,5 cm
oleh 1 jari saja karena hiperplasi ini dan karena retraksi dari
diberikan pengertian pada ibu mengenai hal ini dan bila terlalu
5) Endometrium
normal kembali.
6) Lochia
8
warnanya yaitu:
sisa darah dan keluar mulai hari pertama sampai hari ketiga.
7) Clitoris
8) Perinium
Luka pada episiotomi terasa nyeri. Pada tahap early edema dan
luka biru.
d. Sistem kardiovaskuler
kehamilan.
2) Bradikardi (50-70 kali per menit) normal jika tidak ada keluhan.
trauma ini dapat berkurang setelah 24 jam post partum. Pada masa
dalam 6 minggu.
2) Kulit abdomen.
3) Striae
normal.
4) Perubahan Ligament
menjadi retroflexi.
13
5) Simpisis pubis
persalinan adalah :
1) Hormon oxytocin
2) Hormon prolaktin
menstruasi.
3) Hormon plasenta
ke 3 post partum.
pertama anovulasi.
1500 ml. 200 – 500 ml hilang pada saat persalinan, 500 – 800 ml
8) Laktasi
pengeluaran air susu ibu. Air susu ibu ini merupakan makanan
yang disediakan oleh ibu yang baru saja melahirkan bayi akan
post parum, payudara menjadi besar, keras dan nyeri. Hal ini
dipijat, maka akan keluar cairan putting dari putting susu. Asi
susunan air susu ibu adalah diit, gerak badan. Banyaknya air
2. Perubahan Psikologis
3 tahap yaitu:
periode ini terjadi interaksi dan kontak yang lama antara ayah, ibu
dan bayi. Hal ini dapat dikatakan sebagai psikis honey moon yang
c. Periode letting go
2.1.6 fatway
Keluarga Berencana
Sederhana Modern
Amenorea
21
cc atau lebih, sesudah anak lahir atau setelah kala III . Perdarahan ini
bisa terjadi segera begitu ibu melahirkan, terutama pada dua jam
a. Klasifikasi klinis
2) Endometritis
dijumpai dalam masa nifas dan laktasi. Gejala mastitis jarang terlihat
berupa menggigil yang segera di ikuti oleh kenaikan suhu tubuh dan
23
3. Tromboflebitis
4. Peritonitis
adalah selaput tipis dan jernih yang membungkus organ perut dan
terjadi peningkatan suhu tubuh, nadi cepat, perut kembung dan nyeri.
mudah tersinggung dan terluka sehingga nafsu makan dan pola tidur
terganggu. Post partum blues terjadi pada hari ke-3-5 post partum.
1. Mobilisasi dini
sembuhnya luka.
2. Rawat gabung
Perawatan ibu dan bayi dalam satu ruang bersama-sama sehingga ibu
3. Pemeriksaan umum
4. Pemeriksaan khusus
25
respirasi.
alba.
tanda-tanda infeksi.
Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan medis
a. Tes diagnostic
leukosit, trombsit)
b. Penatalaksaan keperawatan
perdarahan )
maupun bayinya dan bagi ayah serta keluarganya atau masyarakat yang
atau mencegahan pertemuan antara sel mani pada laki-laki dan sel telur
2.2.1 Kontrasepsi
wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan
1. Metode sederhana
a. Tanpa alat/obat
1) Senggama terputus
27
2) Pantang berkala
1) Kondom
2. Metode Efektif
a. Pil KB
c. Suntikan KB
d. Susuk KB/inplant
1. Metode sederhana
a. Tanpa Alat/Obat
karena:
menyemprot.
ovulasi.
bulan.
c. Dengan Alat/Obat
1) Kondom
yang diminum
dari 36 jam.
2) Diafragma/cap
persetubuhan.
2. Metode Efektif
Pengertian pil KB
2) Pil berturutan
kehamilan.
3) Pil khusus
sperma.
32
siklus haid. Dapat juga dimulai pada suatu hari yang diinginkan,
pil mulai dimakan sesudah bayi berumur 30-40 hari, sedang pada
kombinasi yang terdiri atas 28 tablet (21 tablet pil kombinasi dan
Estrogen Progestin
Kelebihan Kekurangan kelebihan Kekurangan
Menurut (wiknjosastro, 2002) efek samping dari penggunaan pil KB dibagi dalam
2 golongan, yaitu:
34
sesuai.
kali lebih tinggi dari pada para wanita bukan pemakai pil
tromboemboli progesteron.
a. Spotting
KB yang lain.
b. Rasa mual
c. Cloasma
cara KB lain.
d. Acne
e. Candidialis vagina
f. Nyeri kepala
36
h. Varises/tromboplebitis
i. Hipertensi
a. Suntikan KB
mengandung estrogen.
Cara kerja:
a. Keuntungan
ada
b. Jenis
c. Waktu pemberian
d. Cara penyuntikan
Intramuskular
e. Tempat penyuntikan
keluarnya obat.
f. Indikasi
g. Kontraindikasi
1. Hamil
sebabnya
3. Tumor/keganasan
1. Devo provera
spotting.
Penanggulangnya:
39
2. Noristerat
suntikan dihentikan.
2.2.6 IUD/AKDR
berikut:
falopi.
uteri.
uterus.
2. Keuntungan-keuntungan AKDR
untuk hamil.
3. Kerugian-kerugian AKDR
IUD adalah:
pemasangan.
pemasangan.
42
melakukan.
sterilisasi.
a) Adanya kehamilan.
kronis.
43
g) Alergi logam
dilakukan pada waktu haid, yaiut pada akhir haid atau pada hari
pada saat:
tersebut.
2) Menderita tumor.
c) Keuntungan susuk KB
estrogen.
d) Pemasangan susuk KB
Waktu pemasangan implant yang tepat adalah pada saat ibu sedang
e) Pencabutan susuk KB
1) Gangguan haid
dengan baik.
2) Depresi
dalam bekerja/kehidupan.
50mg.
3) Keputihan
terasa gatal
penyebabnya.
4) Jerawat
5) Perubahan libido
6) Perubahan berat
Penanggulangan
pemakaian implant.
49
7) Hematoma
Gejala dan keluhannya berupa warna biru dan rasa nyeri pada
kulit.
tersebut.
8) Nyeri
a. Tubektomi (MOW)
Keuntungannya adalah:
Kerugiannya berupa:
b. Vasektomi (MOP)
different) sehingga sperma tidak dapat lewat dan air mani tidak
pembuahan.
kepastian laboraturium.
6. Biaya murah.
ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan klien yang terdiri dari lima tahap
yaitu:
2.3.1 Pengkajian
dalam mengkaji harus memperhatikan data yang didapat dari klien, dari
1. Pengumpulan data
a. Data biografi
klien.
b. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
daerah genetalia.
5. Riwayat obstetri
a. Keadaan haid
b. Riwayat kehamilan
c. Riwayat persalinan
keluarga.
d. Riwayat penggunaan KB
apa.
55
1) Respirasi
2) Nutrisi
ditemukan.
3) Eliminasi
4) Istirahat/tidur
37,50C.
oleh keluarganya.
6) Aktivitas
8) Kebutuhan berpakaian
berpakaiannya.
9) Kebutuhan keamanan
10) Sosialisasi
f. Pemeriksaan fisik
fisiologis yaitu:
1) Keadaan umum
lemah.
58
2) Kesadaran
fisiologis yaitu:
a) Kepala
pada kepala?
b) Mata
pada kulit
tekan tidak?
59
c) Hidung
d) Mulut
lengkap.
e) Leher
f) Telinga
baik
g) Muka
menahan nyeri.
60
muka.
h) Kulit
i) Thorax
j) Payudara
tidak.
k) Abdomen
61
oprasi.
abdomen.
Perkusi : Timpani.
l) Genetalia
m) Ekstremitas atas
ekstrimitas atas.
n) Ekstremitas bawah
62
2. Analisa data
Cemas
Timbul gajala-gejala
sampingan
Resiko infeksi
2.3.2 Diagnosa Keperawatan
merubah.
alat kontrasepsi.
2.3.4 Pelaksanaan
2.3.5 Evaluasi
METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan dalam peulisan karya tulis ilmiah adalah
Subjek studi kasus dalam karya tulis ilmiah ini iyalah klien dengan post
Fokus studi kasus pada karya tulis ilmiah ini adalah penerapan pendidikan
post partum.
66
67
1. Wawancara
kepada klien atau keluarga atau dari siapapun yang dapat memberikan
2. Observasi
3. Kuesioner
pribadi.
4. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
b. Palpasi
pasien.
c. Perkusi
d. Auskultasi
5. Studi Dokumentasi
(Nursalam, 2010).
pada ibu post partum melalui konseling KB yang disajikan secara tabuler dan
teksturel.
ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Publishing.
Medika.
Maryunani, Anik. (2017). Asuhan Ibu Nifas & Asuhan Ibu Menyusui. Bogor: In
Media.
10November2018, http://depkes.go.id/resources/profil_kes_kab_lombok
barat.
70