Sunteți pe pagina 1din 10

STRATEGI PENGELOLAAN PERPARKIRAN DI KOTA SALATIGA

Oleh:
Nita Haryanti, Hardi Warsono, Hesti Lestari

JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Jalan Profesor Haji Soedarto, Sarjana Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos 12693
Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465404
Laman: http//www.fisip.undip.ac.id email fisip@undip.ac.id
Email: nita.haryanti30@gmail.com

ABSTRACT

City parking area Salatiga has function in parking management performing at Territotial
Salatiga City. Pads goes upon this management number region regulation 12 year 2011 about
Parking Management at Common Wayside. Until now, parking management performing is still
there are some problem for example : prasarana’s medium facility that subtraced is equal to,
society and executor behavior that doesn’t play the game and its reducing coordination of
Observation and Operation section. The position of the Department of Transportation in parking
management in Salatiga City is as an agency or agencies that manage parking management in
Salatiga City, one of them in the implementation of regional development that will work well if
one has a good strategy in the development of transportation facilities. Research Parking
Management Strategies in Salatiga City using qualitative descriptive research method, in which
this study describe, record, analyze, and interpret the conditions of Salatiga. The analysis
process is conducted which begins with the identification of internal and external environment to
assess weakness, strengths, opportunities, and threats in the increase in parking the city of
Salatiga. Then proceed by using SWOT analysis, so that the resulting strategy SO, strategy ST,
WO strategies, and strategies using the SWOT matrix WT. The next step is to identify strategic
issues based on the results of a SWOT analysis using litmus tests to determine strategic
alternatives, decide on a strategy for estimating the increase in parking retribution.

Keywoards : Management Parking, SWOT, strategy

Administrasi Publik – FISIP - UNDIP Page 1

2015
PENDAHULUAN belum dapat berfungsi secara optimal. Oleh
karena itu, diperlukan usaha intensif maupun
A. Latar Belakang ekstensif untuk lebih mempercepat
peningkatan pendapatan melalui usaha yang
Prasarana jalan merupakan aset
sah, salah satunya dengan mengelola potensi
penting untuk melayani transportasi yang
parkir tepi jalan.
dibutuhkan masyarakat perkotaan. Fungsi
Perparkiran merupakan masalah
jalan yang utama adalah terselenggaranya
yang sering dijumpai dalam sistem
lalu lintas kendaraan yang memungkinkan
transportasi perkotaan, baik kota-kota besar
kendaraan bergerak sesuai dengan tujuan
maupun kota kecil yang sedang
masing-masing. Lalu lintas suatu saat akan
berkembang. Masalah perparkiran tersebut
berhenti, baik sementara maupun dalam
sangat mempengaruhi pergerakan
waktu yang cukup lama. Sehingga
kendaraan, dimana kendaraan yang
diperlukan tempat parkir yang merupakan
melewati tempat-tempat yang mempunyai
bagian yang tidak dapat terpisahkan dari lalu
aktifitas tinggi, laju pergerakannya akan
lintas.
terhambat, lebar efektif jalan akan berkurang
Tuntutan masyarakat terhadap
dan dengan sendirinya menurunkan
pemerintah pada era ini adalah peningkatan
kapasitas ruas jalan sebagai akibat dari
pelayanan publik. Masyarakat
kendaraan yang parkir di tepi jalan.
menginginkan suatu pelayanan yang
Ketiadaan fasilitas parkir (pelataran
memuaskan, efektif, dan efisien, sehingga
atau gedung) di kawasan tertentu dalam kota
mampu menampung semua kebutuhan
menyebabkan badan jalan menjadi tempat
masyarakat secara keseluruhan. Pelayanan
parkir. Kepadatan arus lalu lintas pada suatu
publik harus segera dibenahi, karena sumber
ruas jalan dapat pula ditimbulkan oleh
daya semakin sedikit dan lingkungan terus
adanya pusat-pusat kegiatan dimana pada
berubah dengan cepat. Jika suatu daerah
umumnya kendaraan yang parkir di badan
dapat mengurus rumah tangganya sendiri
jalan berada sekitar tempat atau pusat
dengan sebaik-baiknya maka daerah
kegiatan seperti: perkantoran, sekolah, pusat
memiliki sumber-sumber pembiayaan yang
kegiatan ekonomi atau pusat
cukup. Namun, mengingat tidak semua
perdagangan/kawasan CBD (Central
sumber pembiayaan diberikan kepada
Business District).
daerah, maka kepada daerah diwajibkan
Pengawasan kerja terhadap juru
untuk menggali sumber-sumber
parkir, tenaga pengumpul juga dilakukan
keuangannya sendiri seperti pendapatan asli
oleh pihak Unit Pengelola Perparkiran.
daerah (PAD) berdasarkan peraturan
Metode pengawasan oleh UP Perparkiran ini
perundangan yang berlaku.
dilakukan secara berkala, setiap kali
Sumber Pendapatan Asli Daerah
penarikan setoran, setiap harinya yang
Sumber Pendapatan Asli Daerah dari sektor
dilakukan oleh bagian Dalwas. Apabila
retribusi daerah meliputi retribusi jasa
terdapat pelanggaran yang ditemui, baik itu
umum, jasa usaha dan perijinan tertentu.
yang dilakukan oleh juru parkir atau tenaga
Dari sekian banyak jenis retribusi, parkir
pengumpul, maka akan diberikan sanksi
merupakan salah satu dari jenis retribusi jasa
berupa denda ataupun pemberhentian
umum yang cukup potensial dalam mengisi
sementara izin kerja.
kas daerah. Akan tetapi, retribusi parkir
Administrasi Publik – FISIP - UNDIP Page 2

2015
Pada kenyataannya berbagai strategi yang Berdasarkan berbagai permasalahan
dilakukan untuk mengelola perparkiran Kota mengenai pengelolaan perparkiran yang
Salatiga belum dapat dilaksanakan secara telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam
maksimal. Permasalahan yang ada ttidak penelitian ini penulis mengambil judul
hanya mengenai jumlah dana yang masuk ke “STRATEGI PENGELOLAAN
kas daerah, melainkan terkait dengan PERPARKIRAN DI KOTA SALATIGA”
ketertiban, keamanan, keindahan dan
kelancaran lalu lintas.

B. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengelolaan parkir di Kota pencapaian target pengelolaan parkir di
Salatiga. Kota Salatiga.
2. Mendiskripsikan faktor-faktor internal
dan eksternal yang berpengaruh pada
komprehensif mengenai strategi, yaitu
sebagai berikut:
C. Kerangka Teori
a. Ialah suatu pola keputusan yang
C.1 Administrasi Publik konsisten, menyatu, dan integral
b. Menentukan dan menampilkan
Administrasi publik adalah manajemen dan
tujuan organisasi dalam artian
organisasi daripada manusia-manusia dan
sasaran jangka panjang, program
peralatannya guna mencapai tujuan
bertindak, dan prioritas alokasi
pemerintah. (Dwight Waldo,1955 dalam
sumber daya.
Kencana,1999:26).
c. Menyeleksi bidang yang akan
C.2 Manajemen digeluti atau akan digeluti organisasi
d. Mencoba mendapatkan keuntungan
Prajudi Atmosudirjo (Manullang, 2008: 7) yang mampu bertahan lama, dengan
secara jelas menyatakan bahwa fungsi – memberikan respon yang tepat
fungsi manajemen terdiri dari : terhadap peluang dan ancaman dari
lingkungan eksternal organisasi, dan
a. Perencanaan (Planning) kekuatan serta kelemahanya.
b. Pengorganisasian (Organizing) e. Melibatkan semua hierarki dari
c. Pengarahan (Directing atau organisasi
Actuating)
d. Pengendalian (Controlling)
C.4 Manajemen Strategi
C.3 Strategik Model manajemen strategi terdapat
Kemudian Hax dan Majluf komponen-komponen penting (dalam
(dalam Salusu, 2005 hal. 100-101) Fitri Lukiastuti dan Muliawan Hamdani,
mencoba menawarkan rumusan yang 2011: 13), yaitu :

Administrasi Publik – FISIP - UNDIP Page 3

2015
1. Visi b. Data Sekunder
2. Misi
3. Analisis Internal Sumber sekunder merupakan sumber
4. Lingkungan Eksternal data yang diperoleh melalui media lain atau
5. Analisis dan pilihan strategis literature lain yang tidak langsung dari
6. Tujuan Jangka Panjang sumbernya.
7. Strategi umum dan strategi utama
D.5 Subjek Penelitian
8. Tujuan Jangka Pendek
9. Taktik fungsional Dalam penelitian Implementasi Strategi
10. Pengendalian strategis dan perbaikan Pengelolaan Perparkiran di Kota Salatiga
kontinyu informan adalah:

D. Metode Penelitian 1. Kepala Bidang UPT Perparkiran di


D.1 Desain Penelitian Dishubkombudpar Kota Salatiga
Pada penelitian ini menggunakan 2. Bendahara UPT Perparkiran di
tipe penelitian kualitatif deskriptif, Dishubkombudpar Kota Salatiga
Penelitian kualitatif bersifat deskriptif 3. Masyarakat pengguna jasa parkir
merupakan salah satu upaya untuk 4. Juru parkir dan petugas parkir resmi
menggambarkan, mendeskripsikan
menganalisa kondisi-kondisi yang sedang D.6 Teknik Pengambilan data
terjadi dengan mengumpulkan data berupa Teknik pengumpulan data yang digunakan
kata-kata, foto, wawancara, catatan dalam penelitian ini, yaitu :
lapangan, serta dokumen pribadi.
a. Observasi
D.2 Fokus Penelitian b. Wawancara,
Pada penelitian ini yang menjadi c. Dokumentasi,
fokus penelitian yaitu Strategi Pengelolaan D.11 Analisis Dan Interpretasi Data
Perparkiran di Kota Salatiga
Dalam menganalisis data mengenai
D.3 Jenis Data Strategi Pengelolaan Perparkiran di Kota
Pada penelitian ini jenis datanya Salatiga, peneliti melakukan tahapan-
dibagi kedalam kata-kata dan tindakan, tahapan sebagai berikut:
sumber data tertulis, foto dan wawancara. 1. Pertama peneliti melakukan kunjungan
D.4 Sumber Data awal kepada dinas terkait atau lokasi
penelitian untuk mendapatkan gambaran
a. Data Primer umum mengenai permasalahan yang
akan diteliti, hal ini dilakuakan untuk
Sumber data primer adalah data yang mendapatkan data pra survey yang
diperoleh secara langsung dengan penelitian sesuai dengan focus penelitian.
melalui wawancara mendalam, pengamatan 2. Kedua peneliti melakuakan wawancara
langsung serta peneliti terlibat. dengan pihak yang mengerti mengenai
focus penelitian yang diambil, melalui

Administrasi Publik – FISIP - UNDIP Page 4

2015
wawancara serta dokumentasi. Sehingga masyarakat, terlihat ada dua elemen
menghasilkan data-data baik primer yang memerikan peluang :
ataupun sekunder.
3. Setelah data yang ada terkumpul peneliti a. Dikenakannya retribusi parkir
merduksi data yang ada selama sebagai bentuk pembayaran atas jasa
dilapangan, dengan cara merangkum penggunaan lahan parkir.
hasil wawancara, dan menentukan data
b. Usaha pemerintah untuk
mana yang bisa digunakan atau tidak
meningkatkan kesadaran masyarakat,
sehingga data dari lapangan yang
seperti : pengaturan antara jam kerja
kompleks menjadi sederhana.
pegawai dengan jam anak sekolah,
4. Setelah data yang diperoleh sudah
adanya operasi penertiban ataupun
menjadi sederhana atau sudah melalui
sosialisasi mengenai larangan parkir,
tahap reduksi maka akan ditampilkan
pemberian sanksi pada masyarakat
dalam bentuk uraian teks dan
yang melanggar ketentuan, seperti
melanjutkan tahap analisis dan
pemberian denda atau sanksi berupa
interpretasi terhadap data tersebut.
penggembokan kendaraan.
5. Tahap terakhir peneliti menarik
kesimpulan berdasarkan data yang telah c. Peningkatan kerjasama dan
dianalisis sehingga muncul pengetahuan koordinasi dengan dinas terkait
baru mengenai suatu objek penelitian seperti aparat kepolisian dan satpol
yang diteliti. pp dalam penertiban parkir di
lapangan.
PEMBAHASAN
Analisis Peluang dan Ancaman Eksternal 3. Dari kecenderungan faktor ekonomi yang
berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi
Peluang (Opportunities) berupa pendapatan perkapita masyarakat
dengan penyesuaian retribusi parkir di
Beberapa aspek eksternal yang dapat
Kota Salatiga, terlihat ada tiga elemen
membuka peluang bagi Dishubkmbudpar
yang memberika peluang, yaitu :
guna mewujudkan misinya yaitu :
a. Kenaikan tarif retribusi yang
1. Kecenderungan faktor politik yang
disesuaikan dengan pendapatan
mempengaruhi manajemen perparkiran di
masyarakat. Upaya ini dilakukan
Kota Salatiga, peluang yang dimiliki
dengan melalui survey terlebih
yaitu :
dahulu.
a. Adanya dukungan dari anggota
b. Upaya pengelolaan parkir oleh pihak
DPRD terkait dengan riset potensi
ketiga
parkir dan pembentukan pansus dan
LSM untuk mengawasi pengelolaan c. Kerjasama antara Pemerintah sebagai
parkir di Salatiga. pengelola parkir di tepi jalan umum
dengan pihak asuransi untuk
2. Dari kecndurungan faktor
memberikan rasa aman masyarakat
sosial yang berkenaan dengan
pemberian pelayanan parkir di
Administrasi Publik – FISIP - UNDIP Page 5

2015
atas jaminan kendaraan yang Konsistensi pemerintah untuk
diparkir. mewujudkan salah satu visi dan misi
yang diemban oleh
Ancaman (Threats) Dishubkombudpar, yakni
menciptakan sistem transportasi di
Beberapa aspek eksternal yang dapat
Kota Salatiga yang menjamin
memberikan ancaman terhadap misi
keamanan, ketertiban, kelancaran,
Dishubkombudpar yaitu :
dan kenyamanan.
1. Faktor Sosial
2. Sumber Daya Manusia
a. Masih ditemukannya parkir yang tidak
a. Pelaksanaan rekruitmen atau
rapi di bahu jalan yang tidak berizin dan
enerimaan juru tagu=ih seselektif
penarikan tarif retribusi yang tidak
mungkin guna menghindari
sesuai ketentuan.
kebocoran yang terjadi dalam
b. Minimnya kesadaran dan tingkat penerimaan retribusi.
kedisiplinan masyarakat untuk tertib
b. Pelaksanaan pembinaan dan
berlalu lintas.
sosialisasi terhadap juru parkir yang
c. Padatnya parkir pada jam-jam tertentu. ada di Kota Salatiga agar mampu
memberikan pelayanan parkir secara
d. Belum optimalnya pelayanan optimal, bail melalui peningkatan
transportasi umum yang telah kemampuan juru parkir dalam
disediakan oleh Pemerintah. menata parkir atau meningkatkan
kedisiplinan juru parkir untuk
e. Dibutuhkannya suber daya manusia menempatkan parkir di tempat yang
yang memadai dari segi kualitas sesuai
maupun kuantitas untuk mengelola
sistem pengelolaan parkir yang modern c. Pemberian sanksi yang tegas
nantinya. terhadapjuru tagih dan juru parkir
yang melanggar ketentuan, seperti :
f. kapasitas jalan yang tetap tidak pencabutan KTA bagi juru parkir dan
seimbang dengan pertumbuhan angka denda pada juru tagih berupa
kendaraan per tahunnya. pemotongan gaji.
Analisis Kekuatan dan Kelemahan Kelemahan(Weakness)
Internal
Beberapa aspek kelemahan internal
Kekuatan (Strength) Dishubkombudpar Kota Salatiga yaitu :
Beberapa aspek lingkungan internal yang 1. Pelaksanaan visi misi di lapangan
merupakan kekuatan Dishubkombudpar
Kota Salatiga yaitu : Terkendalanya pengelolaan parkir di
lapangan seperti : masih banyaknya juru
1. Visi Misi parkir yang tidak memakai KTA

Administrasi Publik – FISIP - UNDIP Page 6

2015
sehingga dianggap juru arkir liar yang yang diciptakan dengan menggunakan
beroperasi, ketidaksesuaian retribusi, kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang
banyaknya parkir di luar badan jalan ada. Kekuatan yang bersumber dari
yang sudah ditetapkan, terbatasnya lingkungan internal kemudian dimanfaatkan
kebutuhan ruang parkir, tingginya untuk mengambil peluang dari lingkungan
jumlah pertambahan kendaraan per eksternal yang ada dalam pengelolaan parkir
tahunnya tapi tidak diimbangi dengan di Kota Salatiga. Strategi yang diambil
perluasan kapasitas jalan untuk parkr adalah sebagai berikut :
dan belum terealisasinya pencapaian
retribusi. 1. Ditambahkan jumlah personil untuk
mengawasi kerja juru tagih dan juru
2. Kemampuan Sumber Daya Manusia parkir guna mengurangi permasalahan
parkir di lapangan.
Minimnya jmlah personil untuk
pengawasan di lapangan dan 2. Adanya kerjasama yang digalang
dibutuhkannya personil yang berkualitas pemerintah untuk meningkatkan potensi
agar mampu menerapkan sistem perparkiran dengan melibatkan
engelolaan parkir yang modern. masyarakat, maupun pihak asuransi.
3. Anggaran 3. Diterapkannya sosialisasi maupun
patroli pengawasan parkir di lapangan
Diperlukan adanya pembagian atau secara berkala, dengan melibatkan
alokasi anggaran khusus untuk Satpol PP ataupun aparat kepolisian
pengelolaan parkie, seperti anggaran yang ditujukan untuk juru parkir dan
untuk pemeliharaan fasilitas parkir atau masyarakat.
anggaran untuk kesejahteraan juru
parkir. b. Strategi S-T
4. Infrastruktur Strategi yang bersumber dari Streghts dan
Threats ini merupakan suatu strategi yang
Minimnya pengadaan infrastruktur yang diciptakan dengan menggunakan kekuatan
ada saat ini, terkait dengan fasilitas untuk mengatasi ancaman. Kekuatan yang
pelayanan parkir, seperti : kebutuhan bersumber dari lingkungan internal
ruang parkir, garis marka parkir, rambu kemudian dimanfaatkan untuk mengatasi
parkir, papan tarif retribusi, mobil masalah ancaman dari lingkungan internal
patroli, kendaraan untuk menarik yang ada dalam pengelolaan parkir di Kota
retribusi serta fasilitas pendukung Salatiga. Strategi yang diambil adalah
lainnya seperti zebra cross. sebagai berikut :
Berdasarkan analisis SWOT, menghasilkan 1. Meningkatkan koordinasi dan
4 jenis strategi : kerjasama dalam pihak internal seperti
juru parkir dengan juru tagih, juru tagih
a. Strategi S-O
dengan Bidang Perparkiran, Bidang
Strategi yang bersumber dari Strength dan Perparkiran dengan Dishubkombudpar
Opportunities ini merupakan sebuah strategi
Administrasi Publik – FISIP - UNDIP Page 7

2015
ataupun juru parkir dengan Bidang PENUTUP
Perparkiran. Kesimpulan
1. Kondisi penataan parkir di Kota
c. Strategi W-O Salatiga belum tertata rapi dan juga
belum optimalnya pengelolaan parkir,
Strategi yang bersumber dari Weakness dan
seperti banyaknya badan jalan yang
Opportunities ini merupakan sebuah strategi
berkurang untuk parkir, minimnya
yang diciptakan dengan meminimalkan
kebutuhan ruang parkir sehingga dapat
kelemahan untuk memanfaatkan peluang.
berujung pada kemacetan di sejumlah
Kelemahan yang bersumber dari lingkungan
ruas jalan pada jam tertentu dan masih
internal kemudian diminimalisir untuk
adanya tariff retribusi yang tidak sesuai
mengambil peluang dari lingkungan
ketentuan.
eksternal yang ada dalam pengelolaan parkir
2. Belum maksimalnya manajemen
di Kota Salatiga. Strategi yang diambil
perparkiran yang dimiliki oleh UP
adalah sebagai berikut :
Perparkiran, baik dari segi jumlah
1. Menaikkan tarif parkir tepi jalan umum egawai yang kurang untuk patroli
pengawasan di lapangan, belum
optimalnua koordinasi yang dijalankan
untuk penaganan masalah parkir di
d. Strategi W-T lapangan, belum terealisasinya
Strategi yang bersumber dari Weakness dan pencapaian target retribusi.
Threats ini merupakan sebuah strategi yang 3. Belum optimalnya penerapan Perda
diciptakan dengan meminimalkan sehingga diperlukannya pengkajian
kelemahan dan menghindari ancaman. ulang terhadap keberadaan perda
Kelemahan yang bersumber dari lingkungan melalui kegiatan survey yang
internal kemudian diminimalisir dan juga disesuaikan dengan kebutuhan
digunakann untuk menghindari ancaman masyarakat.
dari lingkungan eksternal yang ada dalam Didalam analisis lingkungan strategis,
pengelolaan parkir di Kota Salatiga. Strategi pengellaan perparkiran dihadapkan pada
yang diambil adalah sebagai berikut : berbagai macam hambatan dan peluang.
1. Menciptakan kawasan tertib lalu lintas Hambatan tersebut diantaranya, adalah :
dengan menambah jumlah pemasangan
rambu parkir, pembatasan parkir di 1. Minimnya kesadaran dan kedissiplinan
kawasan padat aktivitas pada jam-jam masyarakat berlalu lintas.
tertentu, 2. Tidak adanya jaminan kendaraan yan
diparkir
2. Menambah jumlah personil untuk 3. Adanya parkir tidak berijin dan tidak
patroli pengawasan di lapangan. sesuai tarif yang ditentukan
3. Menyediakan lahan parkir 4. Pelayanan transportasu yang belum
maksimal
5. Tingginya pertambahan kendaraan
pertahunya yang tidak diimbangi

Administrasi Publik – FISIP - UNDIP Page 8

2015
penambahan kapasitas lahan parkir yang Saran
tetap
6. Padatnya parkir ada jam-jam tertentu Strategi yang diperlukan dalam pengelolaan
perparkiran di Kota Salatiga adalah dengan
Sedangkan peluang yang dapat perumusan upaya-upaya guna tercapainya
dikembangkan meliputi : strategi yang efektif dan efisien. Adapun
delapan strategi yang dirumuskan,
1. Adanya dukungan Pemerintah dalam dikelompokkan menjadi tiga strategi besar
perbaikan pengelolaan parkir. yaitu :
2. Adanya partisipasi opini publik terhadap
pelayanan parkir dan pembayaran 1. Ditambahkan jumlah personil untuk
retribusi mengawasi kerja juru tagih dan juru
3. Pemberian sanksi yang tegas pada parkir guna mengurangi permasalahan
masyarakat yang melanggar ketentuan parkir di lapangan. Personil ini dapat
4. Menambah titik parkir baru terdiri dari berbagai pihak seperti aparat
5. Menetapkan zonasi parkir yang kepolisian maupun TNI, dan
disesuaikan dengan tingkat kepadatan Kesbapolinmas, Satpol PP dan
suatu wilayah. Dishubkombudpar.
6. Kenaikan tarif parkir yang disesuaikan
dengan pendapatan masyarakat a. Rekruitmen penerimaan juru parkir
dan juru tagih secara selektif
Strategi yang diperlukan dalam b. Adanya upaya pembinaan bagi jukir
pengelolaan perparkiran di jalan protokol di terkait dengan penataan parkir yang
Kota Salatiga dapat dilakukan melalui sesuai
perumusan upaya yang efektif dan efisien c. Memberikan upah tambahan bahkan
dalam pengelolaan perparkran. Adapun tiga jaminan kesehatan bagi juru parkir
strategi besar yang dapat dirumuskan adalah yang telah bekerja sesuai ketentuan.
sebagai berikut : 2. Adanya kerjasama yang digalang
pemerintah dengan melibatkan
1. Ditambahkan jumlah personil untuk masyarakat, maupun pihak ketiga seperti
mengawasi kerja juru tagih dan juru asuransi.
parkir guna mengurangi permasalahan a. Adanya partisipasi ublik atau umpan
parkir di lapangan. balik bagi perbaikan pelayanan
parkir seperti pelayanan pengaduan
2. Adanya kerjasama dengan pihak
ke UP perparkiran jika ada
Pemerintah, masayarakt ataupun pihak
pelanggaran yang terjadi di lapangan
ketiga seperti asuransi
b. Perlunya sosialisasikepada
3. Diterapkannya sosialisasi meupun
masyarakat mengenai tempat yang
patroli pengawasan parkir di lapangan
dilarang parkir.
secara berkala, denga melibatkan Satpo
c. Pemberian sanksi tegas bagi
PP atau aparat Kepolisian
pengguna kendaraan yang melanggar
hukum seperti denda.
3. Diterapkannya sosialisasi maupun
patroli pengawasan parkir di lapangan

Administrasi Publik – FISIP - UNDIP Page 9

2015
secara berkala, dengan melibatkan Keban Yeremias T. 2008. Enam Dimensi
Satpol PP ataupun aparat Kepolisian Strategis Administrasi Publik
a. Perlunya kegiatan pembinaan bagi Konsep, Teori dan Isu. Yogyakarta:
para juru parkir yang melanggar Gava Media
ataupun pencabutan SK bagi juru
parkir yang terus melakukan Lukiastuti, Fitri dan Muliawan Hamdani.
pelanggaran 2011. Manajemen Strategik Dalam
b. Operasi penegakan di lapangan yang Organisasi. Yogyakarta : CAPS.
juga berkoordinasi dengan aparat
Manullang, M Marihot. 2008. Manajemen
kepolisian bila menertibkan
Personalia. Yogyakarta : Gadjah
premanisme
Mada University Press.
c. Penambahan jumlah personil untuk
operasi pengawasan di lapangan Mardalis. 2002. Metode Penelitian Suatu
d. Meningkatkan sarana pendukung Pendekatan Proposal. Jakarta :
seperti mobil patroli ataupun Bumi Aksara.
kendaraan untuk pengumpul retribusi
e. Menambah titik-titik parkir pada Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi
zona tertentu Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
f. Menciptakan kawasan tertib lalu Remaja Rosdakarya.
lintas di sejumlah ruas jalan yang
padat aktivitas. Nawawi, H. hadari. 2005. Manajemen
g. Adanya pembatasan parkir pada jam- Strategik Organisasi Non Profit
jam tertentu. Bidang Pemerintahan. Yogyakarta
: Gadjah Mada University Press.
Patton, Michael Quinn. 2006. Metode
Evaluasi Kualitatif. Yogyakarta:
DAFTAR PUSTAKA Pustaka Pelajar.

MEDIA BUKU : Purwanto, Iwan. 2006. Manajemen Strategi.


Bandung : CV. Yrama Widya.
Adisasmita, Rahardjo. 2011. Pembiayaan
Pembangunan Daerah. Salusu. 2005. Pengambilan Keputusan
Yogyakarta: Graha Ilmu. Stratejik Untuk Organisasi Publik
dan Organisasi Non Profit. Jakarta
David, Fred R. 2009. Strategik : Grasindo.
Management. Jakarta : Salemba
Empat. Siagian, Sondang. P. 2004. Manajemen
Stratejik. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Djunaedi Achmad. 2002. Proses
Perencanaan Strategis . 2008. Manajemen
Kota/Daerah. Universitas Gajah Stratejik. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Mada.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Administrasi. Bandung : Afabeta.

Administrasi Publik – FISIP - UNDIP Page 10

2015

S-ar putea să vă placă și