Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Asuhan keperawatan
1. Kasus
Tn N (47 thn ) dirawat di RS X dengan keluhan saat masuk nafas agak sesak dan letih . kadang kadang Tn
N batuk dengan sputum sedikit warna putih . Tn N menyatakan sesak nafas meningkat jika berjalan
cepat atau pada malam hari . kaki dan tangannya terasa agak berat . Tn N juga mengatakan saat ini
mulai merasakan sandal yang digunakannya menjadi lebih sempit .
Tanda Vital saat ini: TD : 120/ 75 mmHg ,N :105X/menit ,S: 36,80C, P :28x/menit
2. Pengkajian
a. Identitas pasien
· Pasien (diisi lengkap)
Nama : Tn N
Umur : 47 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : sudah menikah
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
Tgl Masuk RS :
b. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
(keluhan yang dirasakan pasien saat dilakukan pengkajian)
Tn N merasakan kaki dan tangannya terasa agak berat . Tn N juga mengatakan saat ini mulai merasakan
sandal yang digunakannya menjadi lebih sempit .
2. Riwayat kesehatan sekarang
(riwayat penyakit yang diderita pasien saat masuk rumah sakit)
Tn N dirawat di RS X dengan keluhan saat masuk nafas agak sesak dan letih . kadang kadang Tn N batuk
dengan sputum sedikit warna putih .
3. Riwayat kesehatan yang lalu
(riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita oleh pasien)
4. Riwayat kesehatan keluarga
(adakah riwayat penyakit yang sama diderita oleh anggota keluarga yang lain atau riwayat penyakit lain
baik bersifat genetis maupun tidak)
c. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
a. Keadaan umum :
b. Kesadaran :
Tingkat kesadaran dibedakan menjadi :
1. Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua
pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya..
2. Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya acuh
tak acuh.
3. Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu), memberontak, berteriak-teriak,
berhalusinasi, kadang berhayal.
4. Somnolen (Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang lambat, mudah
tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi,
mampu memberi jawaban verbal.
5. Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap nyeri.
6. Coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap rangsangan apapun
(tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin juga tidak ada respon pupil terhadap cahaya).
3. Diagnosa keperawatan
NANDA 1
1. ketidakefektifan bersihan jalan napas
Definisi : Ketidakmampuan untuk membersihkan atau mengeluarkan secret (gangguan) dari daerah
pernafasan untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas.
Batasan karakteristik:
· Tidak adanya batuk
· Bunyi nafas yang menguntungkan
· Perubahan nilai nafas
· Perubahan irama pernafasan
· Dyspnea
· Kelebihan dahak
· Batuk yang tidak efektif
· Adanya sekret
NOC
Status pernapasan:Jalan napas paten
Definisi:Peluasan dimana jalan lintas tracheobronchial tetap terbuka.
Indikator :
· Batuk tidak muncul
· Tingkat pernapasan dalam rentang yang diharapkan (normal)
· Irama pernapasan dalam rentang yang diharapkan (normal)
· Bebas dari suara pernapasan yang tidak disengaja
· Mengeluarkan sputum dari jalan napas
NIC
Airway management (Pengaturan jalan napas)
Defenisi : fasilitasi patensi dari saluran udara
Aktivitas :
· Buka jalan napas; dengan teknik chin lift atau jaw trust
· Membuka jalan nafas dengan cara dagu diangkat atau rahang ditinggikan.
· Memposisikan pasien agar mendapatkan ventilasi yang maksimal.
· Mengidentifikasi pasien berdasarkan penghirupan nafas yang potensial pada jalan nafas.
· Penghirupan nafas melalui mulut atau nasopharing.
· Memberikan terapi fisik pada dada.
· Mengeluarkan sekret dengan cara batuk atau penyedotan.
· Mendorong pernapasan yang dalam, lambat, bolak-balik, dan batuk.
· Menginstruksikan bagaimana batuk yang efektif.
· Membantu rangsangan pada spirometer.
· Mendengarkan bunyi nafas, mancatat daerah yang mangalami penurunan atau ada tidaknya
ventilasi dan adanya bunyi tambahan.
· Melakukan penyedotan pada endotrakea atau nasotrakea.
· Memeriksa bronchodilators dengan tepat.
· Mengajarkan pasien bagaimana penghirupan nafas yang tepat.
· Memberikan perawatan ultrasonic.
· Memberikan oksigen yang tepat.
· Memberikan cairan yang teratur agar memperoleh keseimbangan cairan dalam tubuh.
· Memposisikan pasien untuk mengurangi dyspnea.
· Memeriksa keadaan pernafasan dan oksigen.
NANDA 2
Kelebihan Volume Cairan
Defenisi : suatu keadaan dimana individu mengalami peningkatan retensi cairan isotonik
Batasan karakteristik:
· Edema
· Peningkatan tekanan vena
NOC
Keseimbangan cairan
Indikator
· Keseimbangan intake dan pengeluaran selama 24 jam
· Edema peripheral tidak tampak
· Kehausan abnormal tidak tampak
· Kelembaban membrane mucus
· Serum elektrolit dalam keadaan normal
NIC
Manajemen cairan
Defenisi : promosi keseimbangan cairan dan pencegahan komplikasi hasil dari ketidaknormalan atau
tingkat cairan yang tidak diinginkan.
Aktivitas :
· Monitor berat harian
· Jaga catatan intake dan output harian
· Monitor status hidrasi
· Monitor hasil laboratorium yang relevan dengan peningkatan cairan
· Monitor status hemodinamik
· Monitor tanda-tanda vital
· Monitor indikasi kelebihan cairan(misalnya crackles, edema dan ascites)
· Monitor lokasi dan luasnya edema
· Monitor makanan/cairan yang masuk hitung intake kalori harian
· Monitor startus nutrisi
· Konsultasikan adanya tanda kelebihan cairan atau memburuk
NANDA 3
Intoleransi aktivitas
Defenisi: ketidakcukupan energy psikologikal atau psioligikal untuk melakukan aktivitas seahri-hari.
Batasan karakteristik:
· Tidak bisa bergerak
· Pernyataan kelemahan
· Respon tekanan darah yang tidak normal terhadap akivitas
· Respon nadi yang tidak normal terhadap aktivitas
· Dispnea
NOC
Konservasi energi
Indicator:
· Keseimbangan aktivitas dan istirahat
· Mengakui keterbatasan energy
· Menggunakan teknink konservasi energy
· Menyediakan nutrisi yang adekuat
· Menahan tingkat adekuat untuk aktivitas
NIC
Energy manajement
Aktivitas:
· Determinasi keterbatasan fisik pasien
· Determinasi persepsi penyebab kelelahan lainnya yang signifikan
· Mendorong perasaan secara verbal tentang keterbatasan
· Monitor intake nutrisi untuk energy yang adekuat
· Monitor kardiorespiratori terhadap aktivitas
· Monitor pola tidur dan jumlah jam tidur pasien