Sunteți pe pagina 1din 5

EPIDEMIOLOGI

Epidemiologi merupakan studi tentang pola penyakit dalam suatu populasi bertujuan untuk menentukan strategi
pencegahan dan pengendalian penyakit

1. Kajian Lapangan Epidemiologi


-Survey : BAIK HEWAN DALAM POPULASI/SAMPEL DIPERIKSA SATU KALI , hanya hit prevlensi dan penyakit
kronis.
DATA : +/- , Sifat-sifat hospes, lingkungan, dan agen
- Kajian longitudinal: dimulai dr survey, HEWAN DI UJI ADA ATAU TDKNYA PENY
DATA : +/- , Sifat-sifat hospes, lingkungan, dan agen, faktor lingkungan
-Kajian Lintas seksional : menyidik penyebab, membandingkan yang sakit dan tidak
DATA : +/- , Sifat-sifat hospes, lingkungan, dan agen, faktor lingkungan (resiko)
-Kajian Kasus Kontrol : Membandingkan Kelompok Hewan Sakit (Kasus) Dan Kelompok Kontrol
-Kohort :Lmembandingkan Kelompok Hewan Terdedah Dan Kelompok Tidak Terhadap Timbulnya Penyakit
2. METODE PENGAMBILANG CONTOH (SAMPLING METHOD)
Memperhatikan Jenis Data : Kualitatif Dan Kuantitatif
Sampel : Terencana Atau Tidak. PERTIMBANGAN: Penggunaan Sampel
a. Mendeteksi Adanya Penyakit Pada Populasi
b. Estimasi Aras Penyakit Pada Populasi
c. Menyidik Penyebab Penyakit
DIAGNOSTIC TESTING Metode diagnosa penyakit infeksius
Evidence of current infection : Isolation of agent- Identification of agent‟s genes [ Clinical signs-
Pathognomonic (characteristic) changes- Biochemical changes- Demonstration of an immune response
detection of antigenes and antibodies
Evidence of past infection : Clinical history - Pathognomonic changes-Demonstration of an immune
response

SCREENING & DIAGNOSTIC TEST

Sensitivitas : proporsi subyek berpenyakit yang bereaksi positif terhadap pengujian penyakit yang
bersangkutan
Spesifisitas: proporsi subyek tanpa penyakit yang bereaksi negatif terhadap penyakit yang bersangkutan.

AKURASI DAN PRESISI Digunakan untuk mengetahui hubungan data kualitatif (mis: penyakit) dengan data
kuantitatif (mis: banyaknya kejadian)
Akurasi suatu pengujian berkaitan dengan kemampuannya memberikan pengukuran yang benar atas
substansi yang dievaluasi
Presisi suatu pengujian berkait dengan seberapa pengujian yangkonsisten hasis pengujiannya memberikan
hasil yang sama untuk sampel yang sama, maka disebut persisi (precise)
Konsep Segitiga Epidemiologik (Epidemilogic Tiangle (Triad))
Penyakit adalah hasil dari interaksi kompleks (ketidak seimbangan) antara tiga faktor, yaitu agen, host (induk
semang) dan lingkungan. Komponen-komponen dari interaksi ini berbeda-beda tergantung pada kondisi
spesifik dari masing-masing kelompok hewan. Pada hewan ternak, ketiga faktor ini sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor peternakan dan manajemennya, yang seringkali justru memegang peranan yang paling penting.
Pada penyakit yang ditularkan oleh vektor, peranan vektor tidak dapat dipisahkan dari faktor-faktor lainnya.

Komponen-komponen dari masing-masing faktor adalah sebagai berikut:


Agen = • Dosis • Kondisi lingkungan • Virulensi (mikroba) • Infektifitas(mikroba) • Toksisitas (toksin)
Host = • Resistensi alamiah (misalnya, barier mukosa lambung, mekanisme transport mukosilier) •
Penularan sebelumnya • Status kekebalan pasif (neonatal) • Status vaksinasi dan respon • Umur • Jenis
kelamin • Tingkah laku (misalnya, kebiasaan saling membersihan diri, dominasi, pica) • Status produksi
(misalnya, laktasi vs non-laktasi) • Status reproduksi (misalnya, bunting vs tidak bunting, steril vs fertil) •
Genetik
Lingkungan = • Kepadatan kelompok hewan • Perpindahan hewan dalam kelompok • Kandang (misalnya,
ventilasi, sanitasi) • Keadaan lingkungan (misalnya, suhu, kelembaban, kecepatan angin, presipitasi) • Nutrisi
(protein, energi dan kecukupan makromineral maupun mikromineral)

SURVEY- SURVEILANS- MONITORING

Pengamatan epidemiologis penyakit menular adalah kegiatan yang teratur mengumpul-kan,


meringkas, dan menganalisis data tentang insidensi penyakit menular untuk meng-identifikasi
kelompok penduduk dengan resiko tinggi, serta memahami cara penyebaran dan mengurangi atau
memberantas penyebarannya. Dalam pengamatan epidemiologi, terdapat 3 aspek:
a. Survei
Survei ialah suatu cara penelitian epidemiologi untuk mengetahui prevalensi penyakit. Dengan
ukuran ini dapat diketahui luasnya masalah penyakit tersebut.
Survei Epidemiologi adalah kegiatan/metode pengumpulan informasi yang berasal dari populasi dan
sampel yang dilakukan biasanya dengan menyebarkan kuesioner atau wawancara. Survei ini diadakan untuk
mendapatkan gambaran tentang penyebaran penyakit atau cirri-ciri penyakit yang ada pada masyarakat
atau hal lain yang berhubungan dengan penyakit tersebut. Kegunaan dari survey ini adalah :

 Mendapatkan diagnosis status kesehatan masyarakat


 Menjelaskan etiologi dan Riwayat Alamiah Penyakit
 Memberikan Kontribusi pada evaluasi upaya Kesehatan
b. Surveilans
Langmuir (1963) mendefinisikan surveilans sebagai suatu kegiatan perhatian yang terus menerus
pada distribusi dan kecenderungan penyakit melalui pengumpulan data, konsolidasi, evaluasi laporan
mortalitas dan data lain yan g sesuai kemudian disebarkan kepada mereka yang ingin tahu. World Health
Assembly (WHA) pada tahun 1968 mengemukakan empat ciri khas surveilans, yaitu:

- pengumpulan data secara teratur dan terus menerus


- pengolahan, analisis, dan interpretasi data yang menghasilkan informasi
- informasi kepada orang atau lembaga yang berkepentingan
- penggunaan informasi untuk pengawasan dan perencanaan

Tujuan khusus surveilans adalah:


 Menganalisis keadaan penyakit yang diteliti. Jika dalam pengamatan masih didapat kasus
baru, berarti keadaan penyakit belum dapat diatasi.
 Pekerjaan surveilans dihentikan bila dalam waktu dua kali masa tunas tidak lagi ditemukan
kasus tersebut.
c. Monitoring
Monitoring atau penyelidikan wabah atau Penyelidikan Epidemiologi adalah suatu penyelidikan yang
dilakukan pada saat terjadi outbreak, dengan alasan  mencegah bertambahnya kasus dari outbreak yang
sedang terjadi. Hal ini dilakukan untuk mencegah outbreak di masa mendatang, dengan cara memperbaiki
program kesehatan, sistem surveilans, dan sistem kesehatan. Saat monitoring dilakukan kegiatan yang
meliputi:
 Menerapkan sistem surveilans (investigasi outbreak merupakan bagian dari sistem surveilans);
 Mempelajari penyakit baru;
 Mempelajari aspek baru dari penyakit lama;
 Memberi keyakinan kepada publik bahwa telah diambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
mengatasi outbreak, agar tidak terjadi situasi panik;
 Minimalisasi disrupsi ekonomi dan sosial akibat outbreak;
 Mengajarkan apa dan bagaimana epidemiologi (karena sesungguhnya investigasi outbreak
merupakan “prototipe” epidemiologi, mencakup epidemiologi deskriptif, epidemiologi analitik, dan
penerapan hasil studi untuk mengendalikan dan mencegah penyakit).

Tujuan dilakukannya monitoring adalah: Mengetahui penyebab outbreak dan Menanggulangi


outbreak sekarang dan mencegah outbreak di masa mendatang.

Faktor-faktor penting dalam program kontrol dan eradikasi


1. Pengetahuan tentang penyebab penyakit, bila infeksius, tentang penularan, hospes, hubungan antara
hospes dan vektor
2. Infrastruktur yang mendukung
3. Alat diagnostik yang tepat
4. Surveillance yang memenuhi
5. Ketersediaan stok pengganti
6. Pandangan peternak dan masyarakat
7. Dampak penyakit pada kesehatan masyarakat
8. Adanya aturan kompensasi pelanggaran
9. Kemungkinan dampak ekologisnya
10. Biaya ekonomis dan ketersediaan dana untuk mengadakan program
POLA PENYELIDIKAN OUTBREAK

- Sementara : Grafik pada pola ini disebut sebagai kurva epidemik; bentuknya dapat memperlihatkan
informasi mengenai sifat dasar epidemik: Sumber vs. penyebaran
- Spasial : Pola ini digambarkan dengan berbagai tipe pemetaan. Identifikasi pola spasial juga
membantu dalam penentuan sifat dasar penyakit
- Hewan : Sering membaur dengan pola waktu, pola spasial atau keduanya, Selama outbreaks
biasanya beberapa resisten buatan dapat melindungi sisa hewan yang sehat

METODE PENYELIDIKAN OUTBREAK

1. Pemeriksaan diagnosa Ketika diagnosa sudah ditegakan (sementara atau akhir), hal ini harus diperiksa oleh
investigator (petugas pemeriksa), yang biasanya melakukan pemeriksaan dan/atau memeriksa patologi klinik
dan mengambil spesimen
2. Menetapkan „„kasus‟‟ Ketika tujuan penyelidikan adalah menemukan diagnosa, kasus harus ditetapkan
dalam terminologi klinik dan termasuk sindrom dan meniadakan kasus penyakit lain dibawah penyelidikan
3. Menentukan besarnya permasalahan “Apakah ada epidemik? Untuk menjawab hal ini, hitung attack rate
(AR) dan bandingkan dengan keadaan normal atau kejadian yang diharapkan dari penyakit (atau kematian).
4. Pola Sementara Untuk menguji penyebaran sementara kasus baru, harus digambarkan satu atau lebih kurva
epidemik menggunakan berbagai interval waktu (x-axis) yang mungkin sesuai untuk penyakit yang dipelajari,
5. Pola Spasial penyakit Sketsa topografi suatu daerah dengan kasus di dalamnya atau rancangan kandang
dengan kasus di dalamnya.
6. Pola Hewan : Umur, Tujuan, Asal, Breed
7. Analisa data: Menghitung faktor – spesifik attack rate (AR) ---umur, jenis kelamin, asal, pakan, kandang, dan
lain-lain, menggunakan rumus yang dibuat untuk menghitung AR tetapi hanya menghitung hewan yang
berhubungan dengan faktor.
8. Kerja hipotesa Mengembangkan satu atau lebih hipotesa sebagai: a) jenis epidemik : titik epidemik vs.
penyebaran epidemik; b) sumber epidemik : sumber yang umum, paparan yang lebih; c) penyebaran yang
tepat: kontak, kendaraan, vektor.
9. Tindak lanjut intensif (klinik dan epidemiologi) Termasuk pengujian secara klinik, patologi, mikrobiologi, dan
toksikologi pada jaringan, pakan, benda, dan lain-lain – termasuk diagram secara detail, grafik alur persiapan
pakan dan perpindahan hewan. Meliputi tindak lanjut epidemiologi e.g. mencari kasus tambahan di
kandang yang lain atau outbreak yang sama di lokasi yang lain.
10. Penyusunan Laporan “Pekerjaan belum lengkap sampai laporan selesai.”

ISTILAH-ISTILAH EPIDEMIOLOGI
- Insidensi merupakan kasus baru suatu penyakit yang terjadi dalam kurun waktu tertentu.
- Prevalensi adalah frekuensi dari penyakit yang ada dalam populasi tertentu pada titik waktu
tertentu. Untuk prevalensi terdapat dua ukuran, yaitu point prevalence (prevalensi sesaat) dan
period prevalence (prevalensi periode).
Angka prevalensi dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya penyakit. Lamanya sakit adalah
periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut, yaitu sembuh, mati,
atau kronis.
- Mortality rate merupakan ukuran dari kejadian kematian pada populasi tertentu pada waktu
tertentu. Ukuran mortalitas dan morbiditas relatif sama, hanya tergantung pada apa yang ingin
diukur, kesakitan atau kematian.
- Epidemi: Meningkatnya penyakit dengan hebat pd waktu & wilayah tertentu dalam satu populasi
- Endemik: Penyakit yg terdapat merata & terus menerus pd suatu wilayah
- Pandemik: Penyakit yg merata di seluruh dunia
- Sporadik: Penyakit terdapat di sana sini & tidak meningkat.

S-ar putea să vă placă și