Sunteți pe pagina 1din 4

3. Penentuan Penyebab Masalah.

Penentuan penyebab masalah digali berdasarkan data atau kepustakaan dengan curah
pendapat dapat berupa :
Indepth Interview, langkah-langkah dalam melakukan wawancara mendalam
(Indepth Interview) adalah :
 Tentukan tokoh kunci yang menjadi responden
 Tentukan topik atau pertanyaan yang merupakan pedoman dalam pelaksanaan
Indepth Interview
 Siapkan peralatan yang diperlukan
 Buat kesepakatan jadwal (perjanjian) pelaksanaan wawancara. (Singarimbun
abd Effendi, 1989)
 Gali informasi lebih dalam dengan pertanyaan yang terbuka dan kembangkan
pertanyaan berikutnya lebih spesifik

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi dalam Wawancara

Focus Grup Discussion (FGD). Tahapan dalam pelaksanaan FGD berikut ini
adalah:
 Siapkan peralatan yang digunakan
 Tentukan kelompok diskusi, satu kelompok sekitar 8-10 orang.
 Tentukan kesepakatan prosedur diskusi yang akan dilakukan bersama.
 Tentukan topik diskusi.
 Bina suasana yang kondusif, agar lebih hidup dan mencair.
Penentuan penyebab masalah hendaknya jangan menyimpang dari masalah tersebut.
Untuk membantu menentukan kemungkinan penyebab masalah dapat dipergunakan
diagram tulang ikan (Fish Bone Diagram/Diagram Ishikawa/Cause Effect Diagram).

Proses/langkah :

1. Tulis masalah pada kepala ikan (bagian kanan/efek).

2. Tentukan kategori penyebab untuk duri-duri utama. Untuk pendekatan sistem duri-
duri utama terdiri dari Input (5 M (Man, Methode, Material, Money, Machine )),
Proses (P1(Perencanaan), P2(Pergerakan dan Pelaksanaan), P3(Pengawasan,
Pengendalian, Penilaian)) dan Lingkungan.

3. Lakukan curah pendapat pd salah satu duri utama untuk mengisi duri-duri
cabangnya.

4. Setelah dianggap selesai pada salah satu duri utama, dengan cara sama lanjutkan
pada duri utama lainnya.

Dalam menentukan penyebab masalah kekeliruan yang sering terjadi adalah menetapkan
penyebab masalah yang menyimpang terlalu jauh dari masalah sebenarnya dan tidak
relevan.

INPUT
MAN
MONEY METHODE

MATERIAL
MACHINE

MASALAH

P1
P3
P2
LINGKUNGAN
PROSES

Diagram Fish Bone

4. Pemilihan Penyebab yang paling mungkin.

Penyebab masalah yang paling mungkin harus dipilih dari sebab-sebab yang
didukung oleh data atau konfirmasi. Kalau penyebab tidak jelas, ada dua alternatif pilihan:
1. Apabila data tidak mendukung, ulangi mulai langkah 3, tentukan beberapa
penyebab baru.

2. Perlu konfirmasi lagi yang lebih detail, kalau perlu dengan melakukan survei atau
memperjelas pertanyaan pembuktian.

Untuk alternatif kedua bila mendapatkan data yang kurang dari survei maka kumpulkan data
baru dengan menambah atau memperjelas pertanyaan pembuktian, atau mengganti
responden. Mungkin pertanyaan pada survei perlu diperjelas atau pertanyaan diberikan
kepada kelompok responden yang lain.

Kesalahan yang sering terjadi :

1. Tidak dapat menginterpretasikan data dengan benar.

2. Mencoba membenarkan suatu penyebab yang salah.

5. Menentukan Alternatif Pemecahan Masalah.

Identifikasi alternative pemecahan masalah


 Pemilihan alternatif pemecahan masalah mengacu pada : kemampuan
(ketersediaan sumber daya : tenaga, dana, sarana, metode), waktu, factor
poleksosbud.
 Dalam kondisi tertentu seringkali alternatif pemecahan masalah tidak perlu
dipilih, karena kegiatan untuk memecahkan masalah sudah ditentukan.
 Prioritas pemecahan masalah yang dipilih diharapkan dapat mengungkit
pemecahan masalah yang lain.
Misal : Penambahan tenaga bidan desa dapat menyelesaikan masalah :
 K1 dan K4 meningkat
 Cakupan persalinan nakes meningkat
 Deteksi testi oleh nakes meningkat
 Cakupan kunjungan neonatal meningkat
 Cakupan tablet Fe meningkat
 Factor pendukung dan penghambat pemilihan alternatif pemecahan masalah
perlu diidentifikasi. (menambah keyakinan, penuntun dan rambu-rambu bila
kegiatan untuk memecahkan masalah dilaksanakan dan mengantisipasi
hambatan yang mungkin timbul).
6. Menetapkan Pemecahan Masalah Terpilih.

Setelah menemukan alternatif pemecahan masalah, maka selanjutnya dilakukan


penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah. Penentuan prioritas alternatif pemecahan
masalah dapat dilakukan dengan menggunakan metode kriteria matriks MxIxV/C. Berikut
ini proses penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan metode
kriteria matriks :
1. Magnitude(M) adalah besarnya penyebab masalah dari pemecahan masalah yang
dapat diselesaikan. Makin besar (banyak) penyebab masalah yang dapat diselesaikan
dengan pemecahan masalah, maka semakin efektif.
2. Importancy (I) adalah pentingnya cara pemecahan masalah. Makin penting cara
penyelesaian dalam mengatasi penyebab masalah, maka semakin efektif.
3. Vulnerability (V) adalah sensitifitas cara penyelesaian masalah. Makin sensitif bentuk
penyelesaian masalah, maka semakin efektif.
4. Biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan masalah (Cost).
Kriteria cost (C) diberi nilai 1-5. Bila cost- nya makin kecil, maka nilainya mendekati 1.
Magnitude Vulnerability
1 = Tidak magnitude 1 = Tidak sensitive
2 = Kurang magnitude 2 = Kurang sensitive
3 = Cukup magnitude 3 = Cukup sensitive
4 = Magnitude 4 = Sensitif
5 = Sangat magnitude 5 = Sangat sensitif
Importancy Cost
1 = Tidak penting 1 = Sangat murah
2 = Kurang penting 2 = Murah
3 = Cukup penting 3 = Cukup murah
4 = Penting 4 = Kurang Murah
5 = Sangat Penting 5 = Tidak Murah

S-ar putea să vă placă și